Kota Waingapu, Sumba Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kota Waingapu
Kota Waingapu di Sumba
Kota Waingapu
Kota Waingapu
Peta lokasi Kecamatan Kota Waingapu
Kota Waingapu di Nusa Tenggara Timur
Kota Waingapu
Kota Waingapu
Kota Waingapu (Nusa Tenggara Timur)
Koordinat: 9°39′18″S 120°14′56″E / 9.654968°S 120.249021°E / -9.654968; 120.249021Koordinat: 9°39′18″S 120°14′56″E / 9.654968°S 120.249021°E / -9.654968; 120.249021
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenSumba Timur
Pemerintahan
 • CamatLowong[1]
Populasi
 • Total39.690 jiwa
 • Kepadatan537,80/km2 (1,392,9/sq mi)
Kode pos
87116
Kode Kemendagri53.11.01
Kode BPS5302070
Luas191 km²
Desa/kelurahan3 desa
4 kelurahan
Wangiapu dari kejauhan

Waingapu adalah nama kecamatan kota yang juga merupakan ibukota dari Kabupaten Sumba Timur, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Luas kecamatan ini sekitar 191 km2 dengan populasi ditahun 2020 berjumlah 39.690 jiwa, dan kepadatan 537,80 jiwa/km2.[3] Ibukota kecamatan ini terletak di kelurahan Hambala.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk kecamatan Kota Waingapu tahun 2020 berjumlah jiwa, dimana laki-laki sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak jiwa. Kecamatan ini memiliki 172 Rukun Tetangga (RT) dan 63 Rukun Warga (RW), 13 dusun, yang terbagi ke dalam 3 desa dan 4 kelurahan. Penduduk asli Sumba Timur ialah suku Sumba, demikian juga yang ada di kota Waingapu.[4] Selain itu ada juga suku pendatang lain dari sekitar provinsi Nusa Tenggara Timur, seperti suku Alor, suku Flores, dan juga pendatang seperti Jawa, Bugis, Bali, dan lainnya. Sementara itu, bahasa yang digunakan di kawasan itu selain bahasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa Sumba dengan logat Ligar Kambera, logat yang umumnya dipakai di kabupaten Sumba Timur.[4]

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Sumba Timur 2020 mencatat bahwa masyarakat kecamatan Kota Waingapu mayoritas memeluk agama Kristen yakni 64,47%, dimana Protestan 48,31% sebanyak dan Katolik 16,16%. Pemeluk agama Islam juga banyak dianut warga kota Waingapu, yakni 29,22%, bahkan 68% umat Islam yang ada di kabupaten Sumba Timur berasal atau tinggal di kecamatan ini. Kemudian pemeluk kepercayaan Marapu masih banyak dianut warga Sumba Timur, demikian juga di Kota Waingapu, yakni sebanyak 5,37%. Selebihnya merupakan pemeluk agama Hindu 0,94%, yang umumnya merupakan warga pendatang dari Bali.

  Kristen Protestan (48.31%)
  Islam (29.22%)
  Kristen Katolik (16.16%)
  Marapu (5.37%)
  Hindu (0.94%)

Pekerjaan[sunting | sunting sumber]

Data usia kerja penduduk kota Waingapu memiliki beragam macam atau jenis pekerjaan. Data tahun 2020 mencatat bahwa mayoritas penduduk merupakan petani sebanyak 6.258 orang, kemudian pedagang 3.613 orang, Pegawai Negeri Sipil serta Polisi dan TNI sebanyak 3.064 orang. Kemudian pekerja sebagai nelayan 916 orang, peternak 356 orang, industri kerajinan 36 orang, dan selebihnya pekerja swasta, buruh, penenun sebanyak 16.259 orang, yang umumnya berada di kelurahan Hambala, ibukota kecamatan.[3][4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Lewanmeru, Oby (20 Juli 2021). Rosalina Woso, ed. "Camat Kota Waingapu Meninggal Dunia, Diduga Akibat Gantung Diri". Tribunnews.com. Diakses tanggal 21 Juli 2021. 
  2. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 21 Juli 2021. 
  3. ^ a b "Kecamatan Sumba Timur Dalam Angka 2020" (pdf). www.sumbatimurkab.bps.go.id. Diakses tanggal 7 Oktober 2020. 
  4. ^ a b c "Suku Sumba". www.dgraft.com. Diakses tanggal 7 Oktober 2020. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]