Kontra-kebudayaan pada 1960-an

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tanda perdamaian (atau lambang pedamaian), dirancang dan mula-mula digunakan di Inggris saat Kampanye Perlucutan Nuklir, kemudian menjadi diikuti dalam penentangan Perang Vietnam.[1][2]

Kontra-kebudayaan pada 1960-an merujuk kepada sebuah fenomena kebudayaan anti-kemapanan yang mula-mula berkembang di Britania Raya dan Amerika Serikat (AS) dan kemudian tersebar di seluruh dunia Barat pada awal 1960-an dan pertengahan 1970-an, dengan London, Kota New York, dan San Francisco menjadi titik panas dari kegiatan kontra-kebudayaan awal. Gerakan agregasi tersebut mencapai momentum saat Gerakan Hak Sipil Amerika makin bertumbuh, dan menjadi revolusioner dengan ekspansi intervensi militer ekstensif pemerintah AS di Vietnam.[3][4][5] Saat 1960-an berjalan, merebaknya ketegangan sosial yang berkembang terkait masalah-masalah lainnya, dan melingkupi tuntutan-tuntutan terkait seksualitas manusia, hak asasi wanita, mode otoritas tradisional, eksperimentasi dengan obat-obatan psikoaktif, dan tafsiran berbeda terhadap Mimpi Amerika. Beberapa gerakan penting terkait masalah tersebut lahir dan memajukan kontra-kebudayaan pada 1960-an.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Liungman, Carl (1991). Dictionary of Symbols. Santa Barbara, CA: ABC-CLIO. hlm. 253. ISBN 0-87436-610-0. 
  2. ^ Westcott, Kathryn (March 20, 2008). "World's best-known protest symbol turns 50". bbc.co.uk. BBC. Diakses tanggal June 10, 2014. 
  3. ^ Hirsch, E. D. (1993). The Dictionary of Cultural Literacy. Houghton Mifflin. ISBN 978-0-395-65597-9. p. 419. "Members of a cultural protest that began in the U.S. in the 1960s and affected Europe before fading in the 1970s ... fundamentally a cultural rather than a political protest."
  4. ^ Anderson, Terry H. (1995). The Movement and the Sixties. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-510457-8. 
  5. ^ Landis, Judson R., ed. (1973). Current Perspectives on Social Problems (edisi ke-Third). Belmont, California: Wadsworth Publishing Co. hlm. 2. ISBN 0-534-00289-7. Culture is the "social heritage" of society. It includes the complex set of learned and shared beliefs, customs, skills, habits, traditions, and knowledge common to the members of society. Within a culture, there may be subcultures made up of specific groups that are somewhat separate from the rest of society because of distinct traits, beliefs, or interests. 

Bacaan tambahan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]