Konsonan gesek rongga-gigi nirsuara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Konsonan gesek rongga-gigi (Ronggi) nirsuara merupakan tipe Konsonan gesek yang diucapkan melalui bagian paling ujung dari lidah dengan garis gusi (Tepian rongga-gigi) yang terletak dibelakang gigi. Ini menyebabkan beberapa jenis suara dihasilkan, bukan hanya satu suara. Ada beberapa tipe dengan perbedaan suara yang signifikan :

  • Ronggi desis gesek nirsuara [t͡s] adalah tipe yang paling sering dijumpai, seperti ts dalam cats (Bahasa Inggris) [1]
  • Ronggi desis gesek nirsuara [t͡θ̠] atau [t͡θ͇], menggunakan diakritik ronggi dari ekstensi Alfabet Fonetis Internasional, yang memiliki suara yang mirip dengan ht dalam eight.[2] Dan sering diucapkan sebagai fonem /tr/ di dialek Sisilian
  • Konsonan desis-sisi gesek rongga-gigi nirsuara atau voiceless alveolar lateral affricate [t͡ɬ] dapat ditemukan dibeberapa bahasa seperti Cherokee, Bahasa Islandia, dan Nahuatl.
  • Konsonan Ronggi tarik nirsuara [t͡s̺] atau sering disebut apico-alveolar memiliki suara hembusan yang lemah dari gesekan konsonan tarik-belakang.

Artikel ini akan mejelaskan dua bagian pertama.

Konsonan desis gesek rongga gigi nirsuara[sunting | sunting sumber]

Ronggi desis gesek nirsuara
ts
Nomor IPA103 132
Pengkodean karakter
Entitas (desimal)ʦ
Unikode (heks)U+02A6
X-SAMPAts
Kirshenbaumts
Sampel suara
noicon

Konsonan desis gesek rongga gigi nirsuara atau voiceless alveolar sibilant affricate adalah tipe suara konsonan yang digunakan dalam beberapa bahasa lisan. Suara ini dilambangkan dengan ⟨t͡s⟩ atau ⟨t͜s⟩ (sebelumnya menggunakan ⟨ʦ⟩ atau ⟨ƾ⟩) dalam Alfabet Fonetis Internasional (IPA). Konsonan desis gesek rongga gigi nirsuara sering dijumpai dalam rumpun bahasa Indo-Europa, seperti Bahasa Jerman, Kashmiri, Marathi, Pashto, Bahasa Rusia dan bahasa slavic lainnya serperti Bahasa Polandia, Serbo-Kroatia dan sebagainya.

Karakteristik Konsonan[sunting | sunting sumber]

  • Cara artikulasinya adalah africate (gesekan), yang berarti menghasilkan suara dengan terlebih dahulu menghentikan aliran udara seluruhnya, kemudian membiarkan aliran udara melalui saluran yang menyempit di tempat artikulasi, menyebabkan turbulensi.
  • Tempat artikulasinya adalah rongga gigi, artinya diartikulasikan lidah diposisikan dibelakang gigi
  • Fonasinya tidak bersuara atau nirsuara, yang berarti dihasilkan tanpa getaran pita suara. Dalam beberapa bahasa pita suara secara aktif terpisah, sehingga selalu tidak bersuara; di tempat lain talinya kendor, sehingga dapat menyuarakan suara-suara yang berdekatan.
  • Ini adalah konsonan lisan, yang berarti udara diperbolehkan keluar melalui mulut saja.
  • Ini adalah konsonan pusat, yang berarti dihasilkan dengan mengarahkan aliran udara di sepanjang bagian tengah lidah, bukan ke samping.
  • Mekanisme aliran udara adalah pulmonal, yang berarti diartikulasikan dengan mendorong udara hanya dengan paru-paru dan diafragma, seperti pada kebanyakan suara

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Variabel[sunting | sunting sumber]

Bahasa Kata IPA Arti
Jerman Standar[3] Zeit [t͡säɪ̯t] 'waktu'
Italia Standar[4] grazia [ˈɡrät̚t͡sjä] 'Terima kasih'

Ronggi laminal gigi[sunting | sunting sumber]

Bahasa Kata IPA Arti
Armenia Armenia Timur[5] ցանց/tshantsh [t̻͡s̪ʰan̪t̻͡s̪ʰ] 'Jaring'
Basque[6] hotz [o̞t̻͡s̪] 'dingin'[6]
Belarus [7] цётка/cyotka [ˈt̻͡s̪ʲɵtka] 'bibi'
Cina Standar [8][9] 早餐/zao can/tsau ts'an [t̻͡s̪ɑʊ˨˩ t̻͡s̪ʰan˥] 'sarapan'
Ceko [10] co [t̻͡s̪o̝] 'apa'
Hungaria [11] cica [ˈt̻͡s̪it̻͡s̪ɒ] 'anak kucing'

Ronggi tak tertarik belakang[sunting | sunting sumber]

Bahasa Kata IPA Arti
Austria Dialek tertentu[12] otso [ˈot͡so] 'delapan'
Ḷḷena, Mieres, dan lainnya ḷḷuna [ˈt͡sunɐ] 'bulan'
Belanda Dialek Orsmaal-Gussenhoven [13] mat [ˈmät͡s] 'pasar'
Spanyol Madrid[14] ancha [ˈänʲt͡sʲä] 'lebar'
Chili
Beberapa Rioplatense dialek spanyol tía]] ['t͡sia̞] 'bibi'

Konsonan tak desis gesek rongga-gigi nirsuara[sunting | sunting sumber]

Konsonan tak desis gesek rongga-gigi nirsuara
tɹ̝̊
tθ̠
tθ͇

Karakteristik Konsonan[sunting | sunting sumber]

  • Cara artikulasinya adalah africate (gesekan), yang berarti menghasilkan suara dengan terlebih dahulu menghentikan aliran udara seluruhnya, kemudian membiarkan aliran udara melalui saluran yang menyempit di tempat artikulasi, menyebabkan turbulensi.
  • Tempat artikulasinya adalah bilabial, artinya diartikulasikan dengan kedua bibir.
  • Fonasinya tidak bersuara atau nirsuara, yang berarti dihasilkan tanpa getaran pita suara. Dalam beberapa bahasa pita suara secara aktif terpisah, sehingga selalu tidak bersuara; di tempat lain talinya kendor, sehingga dapat menyuarakan suara-suara yang berdekatan.
  • Ini adalah konsonan lisan, yang berarti udara diperbolehkan keluar melalui mulut saja.
  • Ini adalah konsonan pusat, yang berarti dihasilkan dengan mengarahkan aliran udara di sepanjang bagian tengah lidah, bukan ke samping.
  • Mekanisme aliran udara adalah pulmonal, yang berarti diartikulasikan dengan mendorong udara hanya dengan paru-paru dan diafragma, seperti pada kebanyakan suara

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Bahasa Kata IPA Arti
Belanda Dialek Orsmaal-Gussenhoven[13] verbèganger [vərˈbɛːɣäŋətɹ̝̊] 'Melewati ()'
Inggris Amerika[15] tree [tɹ̝̊ʷɪi̯] 'pohon'
Pengucapan [15]
Italia Sicily[16] straniero [stɹ̝̊äˈnjɛɾo] 'asing'

Halaman terkait[sunting | sunting sumber]

Konsonan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Cats" berarti "kucing"
  2. ^ "Eight" berarti delapan.
  3. ^ Mangold (2005), hlm. 50 and 52.
  4. ^ Canepari (1992), hlm. 75–76.
  5. ^ Kozintseva (1995), hlm. 6.
  6. ^ a b Hualde, Lujanbio & Zubiri (2010).
  7. ^ Padluzhny (1989), hlm. 48-49.
  8. ^ Lee & Zee (2003), hlm. 109–110.
  9. ^ Lin (2001), hlm. 17–25.
  10. ^ Palková (1994), hlm. 234–235.
  11. ^ Szende (1999), hlm. 104.
  12. ^ "Normes ortográfiques, Academia de la Llingua Asturiana" (PDF) (dalam bahasa Asturia). hlm. 14. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-03-23. 
  13. ^ a b Peters (2010), hlm. 240.
  14. ^ Klaus Kohler. "Castilian Spanish – Madrid". 
  15. ^ a b Gimson (2014), hlm. 177, 186–188, 192.
  16. ^ Canepari (1992), hlm. 64.