Sosiologi pengetahuan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sosiologi pengetahuan adalah studi tentang hubungan antara pikiran manusia dan konteks sosial yang mempengaruhinya, dan dampak ide-ide besar terhadap masyarakat (lihat pula sosiologi ilmu pengetahuan). Studi ini bukan bidang khusus dari sosiologi, tetapi mempelajari pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang luas dan batasan pengaruh sosial di dalam kehidupan individu dan dasar sosial-budaya pengetahuan manusia tentang dunia.[1]

Sebutan ini pertama meluas pada 1920-an, ketika seumlah sosiolog Jerman, terutama Max Scheler dan Karl Mannheim menulis tentang hal ini secara rinci. Dengan dominasi fungsionalisme pada pertengahan abad ke-20, sosiologi pengetahuan masih ada di lingkaran pikiran sosiologis utama. Studi ini dikembangkan kembali dan diterapkan lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari pada 1960-an, terutama oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dalam The Social Construction of Reality (1966) dan masih menjadi pusat rujukan untuk metode yang berurusan dengan pemahaman kualitatif masyarakat manusia. Studi 'genealogi' dan 'arkeologi' Michael Foucault adalah pengaruh kontemporer yang besar.

Sejarah perkembangan[sunting | sunting sumber]

Gagasan yang berkaitan dengan sosiologi pengetahuan telah dikemukakan di dalam teori ideologi Karl Marx. Pada teori ideologi, gagasan tentang sosiologi pengetahuan masih dianggap sama dengan pennjelasan tentang ideologi-ideologi. Marx berpendapat bahwa stratifikasi sosial dan kelas sosial merupakan penyebar-penyebar ideologi. Gagasan tentang sosiologi pengetahuan juga ditemukan di dalam karya Friedrich Nietzsche yang menggabungkan antara pengamatan nyata dengan sebuah teori tentang keberagaman hawa nafsu. Selain itu, gagasan tentang sosiologi pengetahuan juga ditemukan dalam teori pengetahuan yang dikemukakan oleh Nietzsche yang berkaitan dengan pragmatisme dalam diri seseorang. Nietzche juga membahas budaya aristokrasi dan demokrasi sebagai kategori utama dalam berpikir melalui penyalahan sosiologi. Gagasan sosiologi pengetahuan sangat dipengaruhi oleh teori Marx tentang substruktur ekonomi. Penggunaan teori substruktur ekonomi dalam sosiologi pengetahuan kemudian dilakukan oleh Max Scheler.[2]

Scheler juga menggunakan fenomenologi yang dikemukakan oleh Edmund Husserl untuk menjelaskan realitas sosial. Fenomenologi dipandang sebagai suatu sikap yang tidak memerlukan adanya pemikiran terlebih dahulu. Intuisi berperan dalam menghasilkan sikap yang mengadakan suatu hubungan langsung dengan realitas. Hubungan antara sikap dan intuisi ini disebut pengalaman fenomenologis. Pada awal abad ke-20 M, Scheler mengemukakan bahwa telah terjadi globalisasi dalam masyarakat, sehingga diperlukan pendekatan baru yang dapat menyatukan pemikiran untuk memahami kebenaran secara universal. Scheler kemudian menggunakan sosiologi pengetahuan sebagai pendekatan untuk mencari kebenaran.[3] Karl Mannheim kemudian menggunakan sosiologi pengetahuan sebagai pendekatan untuk melihat masyarakat sebagai subjek yang menentukan bentuk-bentuk pemikiran. Sosiologi pengetahuan digunakan sebagai suatu metode ilmiah yang mendukung penelaahan sebagian besar tahap pemikiran manusia. Mannheim mengemukakan bahwa pemikiran manusia selalu dipengaruhi oleh ideologi dari lingkungan sosialnya.[4]

Sosiologi pengetahuan kemudian menjadi disiplin ilmiah utama yang banyak menerima pemikiran Peter Ludwig Berger.[5] Pemikiran Berger tentang sosiologi pengetahuan dikemukakan dalam buku-bukunya yang ditulis bersama dengan Thomas Luckmann.[6] Pemikiran Berger tentang sosiologi pengetahuan muncul bersamaan dengan kemunduran popularitas teori fungsionalisme dalam pemikiran sosiolog Amerika Serikat pada tahun 1960-an. Para sosiolog mulai menggunakan teori konflik dan humanisme dalam menelaah teori sosial. Selain itu, para sosiolog juga mulai menggunakan metode ilmu alam dengan pendekatan positivistik pada ilmu sosial. Pemikiran rasional teknokratik kemudian mulai mempengaruhi perkembangan ilmu-ilmu sosial termasuk sosiologi. Sosiologi kemudian menjadi disiplin ilmiah yang bersifat praktis dengan bidang pengetahuan yang beragam tanpa ada pembatasan konsep yang jelas. Melalui sosiologi pengetahuan, Berger membangun kembali pemikiran sosiologi dan membedakannya secara jelas dari ilmu alam dan ideologi politik.[7]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-25. Diakses tanggal 2010-11-18. 
  2. ^ Hastuti, dkk. 2018, hlm. 172.
  3. ^ Hastuti, dkk. 2018, hlm. 172-173.
  4. ^ Hastuti, dkk. 2018, hlm. 173.
  5. ^ Sukidin dan Suharso 2015, hlm. 9.
  6. ^ Sukidin dan Suharso 2015, hlm. 9-10.
  7. ^ Sukidin dan Suharso 2015, hlm. 10.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  1. Hastuti, dkk. (2018). Ringkasan Kumpulan Mazhab Teori Sosial: Biografi, Sejarah, Teori, dan Kritikan (PDF). Makassar: CV. Nur Lina. ISBN 978-602-51907-7-3. 
  2. Sukidin dan Suharso, P. (2015). Pemikiran Sosiologi Kontemporer (PDF). Jember: Jember University Press. ISBN 978-602-9030-90-7. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

  • Michael D. Barber, The Participating Citizen: A Biography of Alfred Schutz, SUNY UP. 2004. The standard biography of Alfred Schutz.
  • Berger, Peter and Thomas Luckmann. The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. New York: Doubleday, 1966.
  • Aron Gurwitsch, The Field of Consciousness, Duquesne UP, 1964. The most direct and detailed presentation of the phenomenological theory of perception available in the English language.
  • Edmund Husserl, The Crisis of the European Sciences and Transcendental Phenomenology(1954), Northwestern UP. 1970. The classic introduction to phenomenology by the father of transcendental phenomenology.
  • Edmund Husserl, Logical Investigations [1900/1901], Humanities Press, 2000.
  • Karl Mannheim, "On the Interpretation of Weltanschauung", in, From Karl Mannheim, Kurt Wolf (ed.) Transaction Press, 1993. An important collection of essays including this key text.
  • Maurice Natanson, Edmund Husserl: Philosopher of Infinite Tasks, Northwestern UP. 1974. Quality commentary on Husserlian phenomenology and its relation to the phenomenology of Alfred Schutz.
  • Alfred Schutz, Collected Papers V.I, Kluwer Academic. 1982. Classic essays in phenomenological theory as applied to the social sciences.
  • Alfred Schutz, The Phenomenology of the Social World, Northwestern UP. 1967. Schutz's initial attempt to bridge the gap between phenomenology and Weberian sociology.
  • Alfred Schutz, The Structures of the Life-World, Northwestern UP. 1980. Schutz's final programmatic statement of a phenomenology of the Life-world.
  • Robert Sokolowski, Introduction to Phenomenology, Cambridge UP. 2000. The most accessible of the quality introductions to phenomenology currently available.