Sanherib adalah Maharaja Asyur Baru yang memerintah sejak kemangkatan ayahnya, Sargon II, pada tahun 705 SM sampai dengan akhir hayatnya pada tahun 681 SM. Raja kedua dari Wangsa Sargon ini terbilang salah seorang Raja Asyur yang paling ternama karena sepak terjangnya tercatat di dalam AlkitabPerjanjian Lama, yakni kampanye militer yang dilancarkannya di Syam. Peristiwa-peristiwa lain yang berlangsung pada masa pemerintahannya adalah penghancuran kota Babel pada tahun 689 SM, dan pemugaran sekaligus pemekaran kota besar Niniwe, ibu kota terakhir bangsa Asyur. Selepas kemangkatan putra sulungnya, Asyur-nadin-syumi, Sanherib mengangkat putra keduanya, Arda-Mulisyi, menjadi putra mahkota. Pada tahun 684 SM, ia mengangkat putra ketiganya, Esarhadon, menjadi putra mahkota menggantikan Arda-Mulisyi, meskipun alasan penggantian tidak diketahui. Sanherib tidak menggubris permohonan berulang Arda-Mulisyi untuk diangkat kembali menjadi putra mahkota. Kemudian, pada tahun 681 SM, Arda-Mulisyi bersama adiknya, Nabu-syar-usur, membunuh Sanherib dengan harapan akan menguasai takhta. (Selengkapnya...)
330 - Byzantium diubah namanya secara resmi menjadi Nova Roma ("Roma Baru") pada sebuah upacara pemberkatan, tetapi secara populer disebut Konstantinopel.
"... bahwa meskipun sudah terdampar di pantai beberapa hari, ubur-ubur api (Physalia) masih berbahaya karena sengatnya tetap cukup kuat untuk melukai?"
Wikipedia adalah sebuah ensiklopedia multibahasa yang dapat disunting, disalin, dan disebarkan secara bebas.
Sebanyak 2.388 orang sukarelawan sedang mencoba menyunting dan menciptakan artikel-artikel baru dalam bahasa Indonesia.
Wikipedia terbuka untuk siapa saja, termasuk Anda. Mari bergabung sekarang juga, serta turut berkontribusi bagi penyebaran pengetahuan bebas.