Wangsa Kekaisaran Jepang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Dinasti Yamato)
Wangsa Kekaisaran Jepang
Negara Jepang
Wangsa indukYamato
GelarKaisar Jepang
Permaisuri Jepang
Pemangku raja Jepang
Pangeran mahkota
Putri mahkota
Didirikan11 Februari 660 SM[1]
PendiriJimmu[1]
Kepala saat iniNaruhito
EtnisJepang
Yamato
Cabang kadetWangsa Akishino
Wangsa Hitachi
Wangsa Mikasa
Wangsa Takamado

Wangsa Kekaisaran Jepang (皇室, kōshitsu, artinya "Wangsa Kekaisaran"), yang juga disebut sebagai Keluarga Kekaisaran dan dinasti Yamato, terdiri dari para anggota keluarga dekat Kaisar Jepang yang memerintah yang memegang tugas-tugas resmi dan publik. Di bawah Konstitusi Jepang saat ini, Kaisar merupakan "simbol negara dan persatuan rakyat". Anggota keluarga kekaisaran lainnya memegang tugas-tugas seremonial dan sosial, tetapi tidak memiliki peran dalam urusan pemerintah. Tugas-tugas sebagai Kaisar diturunkan kepada anak-anak mereka dan seterusnya.

Monarki Jepang adalah monarki warisan tertua yang masih berlanjut di dunia. Wangsa kekaisaran tersebut mengakui 125 penguasa monarki yang bermula dengan Kaisar Jimmu legendaris (secara tradisional bermula pada 11 Februari 660 SM) dan berlanjut sampai kaisar saat ini, Naruhito; lahir silsilah keluarganya.

Bukti sejarah untuk 25 kaisar pertama dianggap terbatas bagi standar modern, tetapi terdapat buksi kuat untuk garis warisan sejak Kaisar Keitai yang naik tahta pada 1500 tahun yang lalu.

Daftar anggota saat ini[sunting | sunting sumber]

Keluarga Kerajaan pada perayaan Hari Ulang Tahun Kaisar di Istana Kekaisaran Tokyo pada 2005
Keluarga Kekaisaran Jepang

Baginda Sang Kaisar Emeritus
Baginda Sang Permaisuri Emerita



Paduka Sang Putri Mikasa

Terdapat 20 anggota Keluarga Kekaisaran pada saat ini:[2]

  • Sang Kaisar lahir di Istana Kekaisaran Tokyo pada 23 Desember 1933, sebagai putra sulung dan anak kelima dari Kaisar Shōwa dan Permaisuri Kōjun. Ia menikah pada 10 April 1959 dengan Michiko Shōda. Kaisar Akihito menggantikan ayahnya sebagai kaisar pada 7 Januari 1989.[3]
  • Sang Permaisuri, dulunya Michiko Shōda, lahir di Tokyo pada 20 Oktober 1934, sebagai putri sulung dari Hidesaburo Shōda, presiden dan ketua kehormatan Nisshin Flour Milling Inc..[3]
    • Sang Pangeran Mahkota, putra sulung Kaisar dan Permaisuri, lahir di Rumah Sakit Rumah Tangga Kekaisaran di Tokyo pada 23 Februari 1960. Ia menjadi pewaris tahta setelah ayahnya naik tahta. Pangeran Mahkota Naruhito menikah pada 9 Juni 1993 dengan Masako Owada.[4]
    • Sang Putri Mahkota lahir pada 9 Desember 1963, sebagai putri dari Hisashi Owada, seorang mantan wakil menteri urusan luar negeri dan mantan perwakilan permanen Jepang untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa .[4] Pangeran Mahkota dan Putri Mahkota memiliki satu putri:
    • Pangeran Akishino, putra kedua Kaisar, yang lahir pada 30 November 1965. Gelar masa kecilnya adalah Pangeran Aya. Ia meraih gelar Pangeran Akishino dan ijin untuk memulai cabang baru keluarga kekaisaran setelah ia menikah dengan Kiko Kawashima pada 29 Juni 1990.[5]
    • Putri Akishino lahir pada 11 September 1966, sebagai putri dari Tatsuhiko Kawashima, profesor ekonomi di Universitas Gakushuin.[5] Pangeran dan Putri Akishino memiliki dua putri dan seorang putra:
  • Pangeran Hitachi lahir pada 28 November 1935, sebagai putra kedua dan anak ketujuh dari Kaisar Shōwa dan Permaisuri Kojun. Gelar masa kecilnya adalah Pangeran Yoshi. Ia meraih gelar Pangeran Hitachi dan ijin untuk membuat cabang baru keluarga kekaisaran pada 1 Oktober 1964, sehari setelah ia menikah.[6]
  • Putri Hitachi lahir pada 19 Juli 1940, sebagai putri dari mantan Bupati Yoshitaka Tsugaru. Pangeran dan Putri Hitachi tidak memiliki anak.[6]
  • Putri Mikasa lahir pada 4 Juni 1923, sebagai putri kedua dari Wakil Bupati Masanori Takagi. Pangeran dan Putri Mikasa memiliki dua putri dan tiga putra.[7]
  • Putri Tomohito dari Mikasa adalah janda dari Pangeran Tomohito dari Mikasa (kelahiran 5 Januari 1946, kematian 6 Juni 2012), putra sulung dari Pangeran dan Putri Mikasa dan sepupu pertama Kaisar Akihito. Putri tersebut lahir pada 9 April 1955, sebagai putri dari Takakichi Asō, ketua Asō Cement Co. dan istrinya, Kazuko, seorang putri dari mantan perdana menteri Shigeru Yoshida.[8] Ia memiliki dua putri dari Pangeran Tomohito dari Mikasa:
  • Putri Takamado adalah janda dari Pangeran Takamado (kelahiran 29 Desember 1954, kematian 21 November 2002), putra ketiga dari Pangeran dan Putri Mikasa dan sepupu pertama dari Kaisar Akihito. Putri tersebut lahir pada 10 Juli 1953, sebagai putri dari Shigejiro Tottori. Ia menikahi pangeran pada 6 Desember 1984. Awalnya dikenal sebagai Pangeran Norihito dari Mikasa, ia meraih gelar Pangeran Takamado dan ijin untuk membuat cabang baru keluarga kekaisaran pada 1 Desember 1984.[9] Putri Takamado memiliki tiga putri, dua diantaranya masih menjadi anggota keluarga Kekaisaran:

Mantan anggota yang masih hidup[sunting | sunting sumber]

  • Atsuko Ikeda, kelahiran 7 Maret 1931, putri keempat Kaisar Shōwa dan kakak perempuan Kaisar Akihito yang masih hidup.
  • Takako Shimazu, kelahiran 2 Maret 1939, putri kelima dan anak bungsu Kaisar Shōwa dan adik dari Kaisar Akihito.
  • Yasuko Konoe, kelahiran 26 April 1944, putri sulung dan anak sulung dari Pangeran dan Putri Mikasa.[10]
  • Masako Sen, kelahiran 23 Oktober 1951, putri kedua dan anak keempat Pangeran dan putri Mikasa.[10]
  • Sayako Kuroda, kelahiran 18 April 1969, anak ketiga dan putri tunggal Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko.[11]
  • Noriko Senge, kelahiran 22 Juli 1988, putri kedua Pangeran dan Putri Takamado.

Selain mantan putri-putri tersebut, terdapat juga beberapa orang keturunan Kekaisaran dalam sebelas cabang kadet dinasti (Asaka, Fushimi, Higashi-Fushimi, Higashi-kuni, Kan'in, Kaya, Kitashirakawa, Kuni, Nashimoto, Takeda, dan Yamashina) yang meninggalkan keluarga kekaisaran pada Oktober 1947. Putri sulung Kaisar Shōwa, Shigeko Higashikuni, dan putri ketiganya, Kazuko Takatsukasa, masing-masing meninggal pada 1961 dan 1989.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Istilah terkait[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Menurut legenda, Jimmu mendirikan Jepang pada 660 SM, menjadikannya kaisar dan anggota Wangsa Kerajaan pertama Jepang.
  2. ^ "Genealogy of the Imperial Family". kunaicho.go.jp. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 August 2016. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  3. ^ a b "Their Majesties the Emperor and Empress". kunaicho.go.jp. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  4. ^ a b "Their Imperial Highnesses Crown Prince Naruhito and Crown Princess Masako". kunaicho.go.jp. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  5. ^ a b "Their Imperial Highnesses Prince and Princess Akishino". kunaicho.go.jp. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  6. ^ a b "Their Imperial Highnesses Prince and Princess Hitachi". kunaicho.go.jp. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  7. ^ "Their Imperial Highnesses Prince and Princess Mikasa and their family". kunaicho.go.jp. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 August 2012. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  8. ^ "Her Imperial Highness Princess Tomohito of Mikasa". kunaicho.go.jp. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  9. ^ "Her Imperial Highness Princess Takamado". kunaicho.go.jp. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  10. ^ a b "Personal Histories of Their Imperial Highnesses Prince and Princess Mikasa". kunaicho.go.jp. Diakses tanggal 16 October 2012. 
  11. ^ "Personal Histories of Their Majesties the Emperor and Empress". kunaicho.go.jp. Diakses tanggal 16 October 2012. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Wangsa Kekaisaran Jepang
Didahului oleh:
Tidak ada
Wangsa Kekuasaan Jepang
660 SM–sekarang
Diteruskan oleh:
Petahana