Wahyu Togog

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wahyu Togog
LahirMichael William Wahyu Nugroho
14 Juni 1986 (umur 37)
Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
Nama lainMiky, William, Wahyu Togog
PekerjaanPelawak tunggal
Wirausahawan
Tahun aktif2011 - sekarang


Michael William Wahyu Nugroho yang kemudian dikenal dengan nama panggung Wahyu Togog (lahir 14 Juni 1986) adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Menjadi salah satu pelawak tunggal atau komika yang sudah dikenal se-Jawa Timur, Wahyu yang kadang juga dipanggil dengan panggilan Miky atau William ini dikenal secara nasional setelah ikut menjadi peserta babak Pre Show untuk kompetisi Stand Up Comedy Indonesia yang diadakan Kompas TV di musim ke-5 (SUCI 5) tahun 2015.[1]

Karier[sunting | sunting sumber]

Sebelum dikenal sebagai komika, Wahyu adalah seorang wirausahawan. Cita-citanya adalah menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Sejak lulus kuliah pada tahun 2008, ia telah memulai usaha secara mandiri. Banyak jenis usaha yang telah ia coba, mulai dari menjual pakaian, tas, hingga menjadi pedagang gantungan kunci pernah ia lakukan. Bahkan Wahyu yang sudah berkeluarga ini pun hingga saat ini masih menjalankan usaha, terakhir diketahui Wahyu berbisnis di bidang kuliner yaitu usaha pentol khas Surabaya dengan nama "Pentol Meleleh" yang ia mulai sejak 2015.[2]

Wahyu kemudian mengenal stand up comedy pada tahun 2011 dan pada awalnya banyak berlatih di komunitas Stand Up Indo Surabaya, sebelum tiga tahun kemudian terbentuk komunitas Stand Up Indo di Sidoarjo yang merupakan kota asalnya dan menjadi salah satu komika reguler bahkan komika senior di komunitasnya tersebut. Materi komedi yang ia bawakan adalah seputar kehidupan dirinya yang menjadi seorang wirausahawan, bagaimana ia jatuh bangun dalam memulai, menjalankan, hingga berganti usaha ke usaha lainnya dengan pembawaan yang kadang emosional layaknya orang sedang "ngedumel" plus tempo yang cepat, namun tetap ada unsur komedik di dalamnya. Di Jawa Timur, Wahyu merupakan salah satu komika yang sudah sangat dikenal dan sering mengisi beberapa acara stand up comedy seputaran Jawa Timur. Mulai dari siaran radio[3] hingga tampil langsung di depan penonton baik on air maupun off air. Wahyu juga beberapa kali mengikuti lomba stand up comedy yang diadakan di seputaran Jawa Timur dan sering meraih juara, beberapa diantaranya ia pernah mendapat juara pertama Stand Up Comedy Rohani yang diadakan oleh salah satu stasiun radio di Surabaya tahun 2014 dan meraih juara pertama pada lomba yang diadakan oleh PWI Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Pers nasional tahun 2016.[4] Atas beberapa prestasinya tersebut, Wahyu sering tampil dalam event besar stand up comedy di Jawa Timur, salah satunya SUCROS yang menjadi salah satu event tahunan stand up comedy di Jawa Timur tahun 2016.[5]

Tidak sampai di situ, mengingat namanya yang sudah dikenal luas Wahyu mulai merambah lomba level nasional. Wahyu diketahui telah mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia yang diadakan oleh stasiun TV Kompas TV sejak akhir tahun 2012 tepatnya untuk penyelenggaraan musim ketiga atau SUCI 3 pertama kali. Selalu mengikuti audisi di Surabaya, meskipun belum beruntung ia mencoba peruntungannya di musim berikutnya, hingga akhirnya ia berhasil meraih golden ticket pada tahun 2015 untuk SUCI 5 dan lolos ke babak Pre Show bersama 23 komika terpilih lainnya. Tetapi nasib berkata lain, langkahnya harus terhenti di babak Pre Show itu sehingga memupus harapannya untuk menjadi finalis SUCI 5. Pasca SUCI 5, rupanya ia pantang menyerah dan tetap mengikuti audisi pada tahun berikutnya. Bahkan di audisi SUCI 7, Wahyu mengikuti audisi secara online via Youtube meskipun lagi-lagi masih belum beruntung. Akhirnya pada tahun 2018, Wahyu kembali meraih golden ticket via audisi Surabaya untuk SUCI 8 dan kali ini lolos sebagai salah satu finalis.[6] Wahyu di SUCI 8 kembali bertemu dengan Yudha Ilham dan Popon Kerok, yang bersamanya merupakan alumni Pre Show SUCI 5 yang akhirnya menjadi finalis resmi di SUCI yaitu SUCI 8, tiga musim setelah pencapaian terakhir mereka. Pada format baru yang diperkenalkan SUCI 8, Wahyu tergabung dalam tim Pandji Pragiwaksono bersama finalis lainnya yaitu Arif Brata, Fedro Dwi Putra, Fianita, dan Ken Radhiq. Wahyu sukses di penampilan pertamanya di SUCI 8 dengan memperoleh nilai tertinggi di timnya serta predikat "Kompor Gas" dari Indro Warkop dan melanjutkan kekonsistenannya di mission show timnya di Universitas Pancasila. Namun semuanya berbalik ketika Wahyu akhirnya harus menghentikan langkahnya di SUCI 8 dikarenakan tempo bicara cepatnya yang khas kali ini membuatnya kesulitan sehingga penampilannya menjadi kurang maksimal. Karena tim Pandji Pragiwaksono menjadi tim kedua yang tampil di mission show setelah penampilan perdana ketiga tim, Wahyu menjadi komika kedua dari tim Pandji Pragiwaksono serta komika kelima yang harus close mic dari panggung SUCI 8.

Acara televisi[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]