Said Aqil Siroj

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Said Aqil Siradj)
Said Aqil Siroj
سعيد عقيل سراج
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Masa jabatan
2022–2027
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Masa jabatan
2010–2021
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
Masa jabatan
2011 – Petahana
Informasi pribadi
Lahir3 Juli 1953 (umur 70)
Cirebon, Jawa Barat
KebangsaanIndonesia
Suami/istriNy. Hj. Nur Hayati Abdul Qodir
Anak
  • Muhammad Said Aqil
  • Nisrin Said Aqil
  • Rihab Said Aqil
  • Aqil Said Aqil
Orang tuaAqiel Siradj (ayah)
Afifah Harun (ibu)
Alma materInstitut Agama Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta (S1)
Universitas King Abdul Aziz Jeddah (S1)
Universitas Ummul Qura' Makkah (S2-S3)
Profesi
  • Ulama
  • akademisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. (lahir 3 Juli 1953 di Cirebon, Jawa Barat) adalah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) dua periode masa khidmat 2010-2021 yang saat ini menjabat sebagai Mustasyar (penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama masa khidmat 2022-2026. Ia juga menjabat sebagai Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan. Selain itu, ia kini juga menjabat sebagai komisaris utama PT. Kereta Api Indonesia.

Silsilah[sunting | sunting sumber]

Jalur Ayah[sunting | sunting sumber]

Said Aqil Siroj bin Aqil Siroj bin Siroj bin Muhammad Said bin Murtasim bin Nuruddin bin Ali bin Tubagus Ibrahim bin Abul Mufaqir bin Sultan Maulana Mansur bin Sultan Maulana Yusuf bin Sultan Maulana Hasanuddin bin Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Jalur Ibu[sunting | sunting sumber]

Said Aqil Siroj bin Afifah binti Harun bin Madrawi binti Pangeran Hasanudin bin Sultan Anom Kaharuddin I bin Sultan Anom Abu Sholeh Imamuddin bin Sultan Anom Khaeruddin bin Sultan Anom 'Alimuddin bin Sultan Anom Raja Mandura bin Sultan Anom Muhammad Badruddin bin Panembahan Girilaya bin Pangeran Dipati Anom bin Panembahan Ratu bin Pangeran Dipati Carbon bin Pangeran Pasarean bin Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Selanjutnya, dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), nasab KH. Said Aqil Siroj baik dari jalur ayah maupun ibunya tersambung secara runtut hingga Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Muhammad SAW.

Riwayat Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pendidikan Formal
Jenjang Perguruan Tinggi Kelulusan
S1 Universitas King Abdul Aziz, Jeddah (Fakultas Ushuluddin) 1982
S2 Universitas Ummul Qura, Makkah (Jurusan Perbandingan Agama) 1987
S3 Universitas Ummul Qura, Makkah (Jurusan Aqidah & Filsafat Islam) 1994
Pendidikan Non-Formal
Pesantren Tempat Asuhan
Ponpes KHAS, Kempek Cirebon, Jawa Barat KH. Aqil Siroj
Ponpes Lirboyo Kediri, Jawa Timur KH. Mahrus Aly
Ponpes Al Munawwir Bantul, Yogyakarta KH. Ali Maksum

Riwayat Organisasi[sunting | sunting sumber]

  1. Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Krapyak, Yogyakarta masa khidmat 1972-1974
  2. Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Makkah masa khidmat 1983-1987
  3. Wakil Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1994-1998
  4. Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1998-1999
  5. Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (GANDI) tahun 1998
  6. Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) sejak 1998-sekarang
  7. Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia sejak 1998-sekarang
  8. Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
  9. Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Pembantaian Banyuwangi 1998
  10. Wakil Ketua Tim Penyusun Rancangan AD/ART Partai Kebangkitan Bangsa tahun 1998
  11. Penasehat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) sejak 1999-sekarang
  12. Ketua Panitia Muktamar Nahdlatul Ulama ke-30 di Kediri tahun 1999
  13. Anggota Kehormatan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) 1999-2002
  14. Anggota MPR Fraksi Mewakili Nahdlatul Ulama tahun 1999-2004
  15. Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1999-2004
  16. Penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia periode 2001-sekarang
  17. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2004-2010
  18. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2021
  19. Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) sejak 2011-sekarang
  20. Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia tahun 2012-2014
  21. Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) sejak 2020-sekarang
  22. Wakil Presiden Organisasai Agama Sedunia sejak 2019-sekarang
  23. Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027
  24. Ketua Dewan Pembina Said Aqil Siroj Istitute (SAS Institute) sejak 2018-sekarang
  25. Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation

Riwayat Akademik[sunting | sunting sumber]

  1. Tim Ahli Bahasa surat kabar harian An-Nadwah, Makkah tahun 1991
  2. Dosen Institut Pendidikan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta tahun 1995-1997
  3. Dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak1995-sekarang
  4. Wakil Direktur Universitas Islam Malang (UNISMA) tahun 1997-1999
  5. Dosen Luar Biasa Institut Agama Islam (IAI) Tribakti Lirboyo, Kediri sejak1999-sekarang
  6. Direktur Universitas Islam Malang (UNISMA) tahun 1999-2003
  7. Dosen Pascasarjana STIT Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban tahun 2003-sekarang
  8. Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta sejak 2003-sekarang
  9. Dosen Universitas Islam Malang (UNISMA) tahun 2003-sekarang
  10. Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Ats Tsaqafah, Jakarta sejak 2013-sekarang
  11. Dewan Pengarah Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP) sejak 2019-sekarang
  12. Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon sejak 2011-sekarang

Karya Ilmiah[sunting | sunting sumber]

  1. Allah dan Alam Semesta dalam Perspektif Tasawuf Falsafi, buku ini adalah terjemahan dari Disertasi KH. Said Aqil Siroj saat menyelesaikan studi S3 nya di Universitas Ummul Qura', Makkah, dan diterbitkan oleh Yayasan Said Aqil Siroj pada tahun 2021.
  2. Islam Kalap dan Islam Karib, diterbitkan oleh Daulat Press pada tahun 2014.
  3. Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara, dicetak oleh LTNNU (Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama) pada tahun 2014.
  4. Tasawwuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi, diterbitkan oleh PT. Mizan Pustaka bersama Yayasan KHAS (Kiai Haji Aqil Siroj) pada tahun 2006.
  5. Berkah Islam Indonesia: Jalan Dakwah Rahmatan Lil 'Alamin, diterbitkan oleh Quanta pada tahun 2005.
  6. Islam Kebangsaan: Fiqih Demokratik Kaum Santri, diterbitkan oleh Pustaka Ciganjur pada tahun 1999.
  7. Kiai Menggugat: Mengadili Pemikiran Kang Said, diterbitkan oleh Pustaka Ciganjur pada tahun 1999.
  8. Ahlussunnah wal Jamaah Dalam Lintas Sejarah, diterbitkan oleh LKPSM (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia) pada tahun 1998.

Pemilihan Ketua Umum PBNU[sunting | sunting sumber]

KH. Said Aqil Siroj terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2015 dalam Muktamar ke-32 Nahdlatul 'Ulama di Makassar, Sulawesi Selatan. Beliau unggul dengan perolehan 294 suara dari rivalnya Slamet Effendi Yusuf yang mendapat 201 suara. KH. Said Aqil Siroj dan Slamet maju ke putaran kedua setelah memperoleh masing-masing 178 suara dan 158 suara. Kemudian keduanya telah memenuhi syarat untuk maju dalam putaran kedua pemilihan calon Ketua Umum PBNU. Di dalam Tata Tertib Muktamar, seorang calon harus mengumpulkan 99 suara untuk bisa ditetapkan sebagai Calon Ketua Umum / Rais Tanfidziyah. Di samping itu, KH. Salahuddin Wahid (Gus Solah) hanya mendapatkan 83 suara, Ahmad Bagja (34), Ulil Absar Abdalla (22), Ali Maschan Moesa (8), Abdul Aziz (7), Masdar Farid Mas’udi (6). Keenam bakal calon tersebut gagal memperoleh angka 99 suara dari Muktamirin sehingga tidak bisa mengikuti putaran kedua.

Kemudian pada tahun 2015 pada Muktamar NU Ke 33 di Jombang, KH. Said Aqil Siroj kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk masa khidmat kedua (2015-2020). Beliau menang dengan mengumpulkan 287 dari 412 suara Muktamirin. Kandidat lainnya, As'ad Said Ali meraih 107 suara dan KH. Salahudin Wahid 10 suara. KH. Said Aqil Siroj kembali berjanji untuk konsisten tak akan menggunakan NU untuk kepentingan politik. Juga beliau mengatakan, agenda yang menjadi prioritasnya adalah pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Di kalangan Nahdlatul Ulama, KH. Said Aqil Siroj bukanlah orang baru. Ayahnya, Kyai Aqil Siroj adalah seorang Ulama' di Cirebon dan termasuk dalam jejaring ulama di Karesidenan Cirebon, seperti Benda Kerep, Buntet, Gedongan dan Babakan. Riwayat pendidikan baik formal maupun non-formal beliau juga tidak dapat diragukan lagi, bahkan beliau sudah banyak melintang dalam keroganisasian NU.

Terdaftar di 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia[sunting | sunting sumber]

KH. Said Aqil Siroj dalam Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. sejak tahun 2010 selalu masuk ke dalam daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia. Begitu pula baru-baru ini, The Royal Islamic Strategic Studies Center[1] yang berpusat di Yordania merilis Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia untuk tahun 2022 (The World's 500 Most Influential Muslims 2022[2]), dan KH. Said Aqil Siroj menempati urutan ke-19 edisi tahun 2022.

Berikut rincian nama KH. Said Aqil Siroj di dalam urutan Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia (The World's 500 Most Influential Muslims) dari tahun ke tahun :

Tahun Urutan ke :
2022 19
2021 18
2020 19
2019 20
2018 22
2017 20
2016 18
2014-2015 17
2013-2014 15
2012 19
2011 17
2010 16

Sumber : The World's 500 Most Influential Muslims oleh Lembaga The Royal Islamic Strategic Studies Center[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Home". The Muslim 500 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-04. 
  2. ^ "Download". The Muslim 500 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-22.