Kejadian 26

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kejadian 26 (disingkat Kej 26) adalah bagian dari Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks

Sumur yang digali Ishak di daerah Filistin

Sewaktu Abraham berada di Gerar (seperti dicatat di Kejadian 20), rupanya ia menggali sejumlah sumur. Namun, setelah Abraham pergi meninggalkan daerah Filistin, segala sumur yang digali dalam zaman Abraham oleh hamba-hambanya ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah.[3] Saat Ishak tinggal di Gerar, ia menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.[4]
1. Esek
Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah Gerar, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya. Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: "Air ini kepunyaan kami." Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.[5]
2. Sitna
Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.[6]
3. Rehobot
Ishak pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini."[7]
4. Syeba
Datanglah Abimelekh dari Gerar mendapatkan Ishak, bersama-sama dengan Ahuzat, sahabatnya, dan Pikhol, kepala pasukannya. Kata mereka: "Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN menyertai engkau; sebab itu kami berkata: baiklah kita mengadakan sumpah setia, antara kami dan engkau; dan baiklah kami mengikat perjanjian dengan engkau, bahwa engkau tidak akan berbuat jahat kepada kami, seperti kami tidak mengganggu engkau, dan seperti kami semata-mata berbuat baik kepadamu dan membiarkan engkau pergi dengan damai; bukankah engkau sekarang yang diberkati TUHAN." Kemudian Ishak mengadakan perjamuan bagi mereka, lalu mereka makan dan minum.
Keesokan harinya pagi-pagi bersumpah-sumpahanlah mereka. Kemudian Ishak melepas mereka, dan mereka meninggalkan dia dengan damai.
Pada hari itu datanglah hamba-hamba Ishak memberitahukan kepadanya tentang sumur yang telah digali mereka, serta berkata kepadanya: "Kami telah mendapat air." Lalu dinamainyalah sumur itu Syeba. Sebab itu nama kota itu adalah Bersyeba (="sumur Syeba").[8]

Ayat 34-35

Ketika Esau telah berumur 40 tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya. Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.

  • Kedua perempuan ini tidak disebutkan lagi namanya di daftar keluarga Esau yang dicatat kemudian, sehingga diduga Esau bercerai dengan mereka berdua, dan menikah lagi dengan 3 perempuan lain, termasuk Mahalat atau Basmat, anak Ismael, adik Nebayot.

Tradisi Yahudi

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ Kejadian 26:15
  4. ^ Kejadian 26:18
  5. ^ Kejadian 26:19–20
  6. ^ Kejadian 26:21
  7. ^ Kejadian 26:22
  8. ^ Kejadian 26:23–33
  9. ^ Penanggalan parsyah

Pranala luar