Kejadian 46

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kejadian 46 (disingkat Kej 46) adalah bagian dari Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Waktu[sunting | sunting sumber]

  • Menurut perhitungan David Rohl, perpindahan Yakub dan keluarganya untuk tinggal di Mesir terjadi pada sekitar tahun 1662 SM.[3]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Keturunan Yakub yang berangkat ke Mesir[sunting | sunting sumber]

Selain Yakub dan istri-istrinya, ada 64 orang keturunan laki-laki Yakub (11 anak, 49 cucu, 4 cicit), 2 orang keturunan perempuan (Dina binti Yakub, dan Serah binti Asyer bin Yakub), dan 3 orang (keluarga Yusuf) sudah berada di Mesir. Rahel, istri Yakub, sudah meninggal, demikian juga 2 orang cucu Yakub (Er dan Onan), sementara jumlah menantu Yakub tidak diketahui nama maupun keberadannya, termasuk Tamar, yang tidak disebutkan di dalam daftar. Hanya Asnat, istri Yusuf, yang disebutkan di antara menantu Yakub (berada di Mesir).

Dan bin Yakub memiliki anak tersedikit (1 anak), sedangkan Benyamin terbanyak (10 anak). Walaupun demikian, suku Dan menjadi yang kedua terbesar (setelah Yehuda), sedangkan Benyamin kedua terkecil (setelah Manasye) ketika keluar dari Mesir. (Bilangan 1)

Dalam waktu sekitar 400 tahun, bangsa Israel telah bermultiplikasi dari 68 pria dan istri-istri mereka menjadi lebih dari 600.000 pria, tidak termasuk bani Lewi, wanita, dan mereka yang di bawah 20 tahun.

Ayat 3[sunting | sunting sumber]

Lalu firman-Nya: "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana. (TB)[4]
Bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri): ויאמר אנכי האל אלהי אביך אל־תירא מרדה מצרימה כי־לגוי גדול אשימך שם׃
Transliterasi Ibrani: wa·yo·mer a·no·ki ha·'el e·lo·hei a·bi·kha al-ti·ra me·re·dah mitz·ray·mah ki-le·go·y ga·dol a·si·me·kha syam.

Israel (Yakub) dan keluarganya berpindah ke Mesir.

  1. Perpindahan umat Allah ini merupakan akibat langsung dari bencana kelaparan besar yang didatangkan Allah di dunia (Kejadian 47:13). Allah benar-benar memaksa Israel untuk pindah ke Mesir oleh pengaturan-Nya yang berdaulat (bandingkan Kejadian 15:13–14). Di tanah itu umat pilihan Allah akan bertambah banyak dan menjadi suatu bangsa (Ibrani: גוי, goy) yang besar (Ibrani: גדול, gadol), dan dari situ mereka akan kembali ke Kanaan (bandingkan Kejadian 50:24).
  2. Sebagai tanggapan terhadap tuntutan orang Mesir (bandingkan Kejadian 43:32; Kejadian 46:34), orang Israel hidup terpisah di wilayah Gosyen. Di sana mereka tetap terasing, suatu umat yang dipisahkan untuk Allah, menantikan saat mereka kembali ke tanah air yang dijanjikan di Kanaan di mana mereka akan menjalankan peranan mereka dalam rencana penebusan Allah.

Allah sekali lagi berjanji untuk menyertai Yakub dan keturunannya, sambil mengulangi janji bahwa keturunan Yakub akan menjadi bangsa yang besar dan bahwa mereka akan kembali ke Kanaan. Kita semua membutuhkan kepastian akan kasih, perhatian, dan kehadiran Allah selama hidup di bumi ini dan mengalami berbagai kesulitan dan keputusan yang tidak dapat dielakkan di dunia yang berdosa ini. Jikalau saudara sungguh-sungguh berusaha mengikut Tuhan, saudara berhak untuk memohon Allah menegaskan kembali kasih dan bimbingan-Nya di dalam kehidupan saudara (bandingkan Yohanes 1:12–13).[5]

Ayat 8[sunting | sunting sumber]

Inilah nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir, yakni Yakub beserta keturunannya.
Anak sulung Yakub ialah Ruben. (TB)[6]

Ayat 17[sunting | sunting sumber]

Anak-anak Asyer ialah Yimna, Yiswa, Yiswi dan Beria; Serah ialah saudara perempuan mereka; dan anak-anak Beria ialah Heber dan Malkiel. (TB)[7]

Tradisi Yahudi[sunting | sunting sumber]

Tradisi Islam[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Rohl, David. "Pharaohs and Kings: A Biblical Quest". New York: Crown Publishers. 1995. ISBN 0-517-70315-7.
  4. ^ Kejadian 46:3 - Sabda.org
  5. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ Kejadian 46:8 - Sabda.org
  7. ^ Kejadian 46:17 - Sabda.org
  8. ^ Penanggalan parsyah

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]