Kedokteran hewan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: referensi jurnal akses terbuka dari penerbit pemangsa VisualEditor
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Logo veterinaria.jpg|200px|ka|jmpl|[[Tongkat Asklepios]] dan huruf V yang merupakan simbol kedokteran hewan.]]
[[Berkas:Logo veterinaria.jpg|kanan|jmpl|[[Tongkat Asklepios]] dan huruf V yang merupakan simbol kedokteran hewan.]]
{{Ilmu|cTopic=Terapan}}
{{Ilmu|cTopic=Terapan}}


Baris 14: Baris 14:
{{see also|Domestikasi hewan|Hewan dalam kehidupan manusia}}
{{see also|Domestikasi hewan|Hewan dalam kehidupan manusia}}
=== Zaman prasejarah ===
=== Zaman prasejarah ===
Pada awal masa kehidupan, hewan hidup secara liar di habitatnya masing-masing, terpisah dengan manusia. Pada [[Zaman Batu]], manusia hidup dengan cara [[Pemburu dan peramu|berburu dan meramu]] makanan. Pada era ini, hewan-hewan liar diburu oleh manusia untuk dijadikan sumber pangan. Saat zaman berubah menjadi [[Neolitikum|zaman bertani dan bercocok tanam]], manusia mengubah gaya hidup menjadi agraris. Mereka tak lagi menggantungkan seluruh hidupnya dengan cara berburu hewan dan memetik tumbuhan. Manusia mulai berpikir untuk merawat dan mengembangkannya sendiri di lingkungan mereka. Orang-orang melihat bahwa hewan liar dapat dimanfaatkan untuk membantu kehidupan. Sejak saat itu dimulailah masa domestikasi hewan dan tumbuhan. Secara sederhana, domestikasi adalah suatu usaha untuk menjadikan hewan (atau tumbuhan) dapat hidup dan tinggal bersama-sama dengan manusia.<ref>{{Cite journal|last=Vigne|first=Jean-Denis|date=2011|title=The origins of animal domestication and husbandry: A major change in the history of humanity and the biosphere|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1631069110002982|journal=Comptes Rendus Biologies|volume=334|issue=3|pages=171–181|doi=10.1016/j.crvi.2010.12.009}}</ref><ref>{{Cite book|last=Teletchea|first=Fabrice|date=2019|url=https://www.intechopen.com/books/animal-domestication/animal-domestication-a-brief-overview|title=Animal Domestication: A Brief Overview|publisher=IntechOpen|isbn=978-1-83880-174-8|editor-last=Teletchea|editor-first=Fabrice|doi=10.5772/intechopen.86783|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:Egyptian Domesticated Animals.jpg|300px|ka|jmpl|[[Hieroglif Mesir|Hieroglif]] [[Mesir Kuno|Mesir kuno]] yang menggambarkan seseorang yang sedang memerah susu sapi. Hal ini menunjukkan telah terjadi domestikasi pada hewan.]]
Pada awal masa kehidupan, hewan hidup secara liar di habitatnya masing-masing, terpisah dengan manusia. Pada [[Zaman Batu]], manusia hidup dengan cara [[Pemburu dan peramu|berburu dan meramu]] makanan. Pada era ini, hewan-hewan liar diburu oleh manusia untuk dijadikan sumber pangan. Saat zaman berubah menjadi [[Neolitikum|zaman bertani dan bercocok tanam]], manusia mengubah gaya hidup menjadi agraris. Mereka tak lagi menggantungkan seluruh hidupnya dengan cara berburu hewan dan memetik tumbuhan. Manusia mulai berpikir untuk merawat dan mengembangkannya sendiri di lingkungan mereka. Orang-orang melihat bahwa hewan liar dapat dimanfaatkan untuk membantu kehidupan. Sejak saat itu dimulailah masa domestikasi hewan dan tumbuhan. Secara sederhana, domestikasi adalah suatu usaha untuk menjadikan hewan (atau tumbuhan) dapat hidup dan tinggal bersama-sama dengan manusia.<ref>{{Cite journal|last=Vigne|first=Jean-Denis|date=2011|title=The origins of animal domestication and husbandry: A major change in the history of humanity and the biosphere|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1631069110002982|journal=Comptes Rendus Biologies|volume=334|issue=3|pages=171–181|doi=10.1016/j.crvi.2010.12.009}}</ref>


Berbagai penelitian [[arkeologis]] dan [[Genetika|genetis]] menyatakan bahwa anjing adalah spesies hewan pertama yang didomestikasi oleh manusia. Hewan ini didomestikasi dari [[serigala]] sejak 12–15 ribu tahun yang lalu.<ref>{{cite book|last1=Thalmann|first1=Olaf|last2=Perri|first2=Angela R.|year=2018|url=|title=Paleogenomics|publisher=Springer, Cham|isbn=978-3-030-04752-8|editor1-last=Lindqvist|editor1-first=C.|series=Population Genomics|pages=273–306|chapter=Paleogenomic Inferences of Dog Domestication|doi=10.1007/13836_2018_27|editor2-last=Rajora|editor2-first=O.P.|chapter-url=https://link.springer.com/chapter/10.1007/13836_2018_27|url-status=live}}</ref> Sementara itu, bangsa [[Mesir Kuno]] yang menjunjung tinggi kucing, diperkirakan melakukan domestikasi pada kucing pada tahun 4400 SM.<ref>{{Cite web|url=https://news.vet.tufts.edu/2017/08/the-domestication-of-cats/|title=The Domestication of Cats|date=2017-08-01|website=News at Cummings School of Veterinary Medicine at Tufts|language=en-US|access-date=2019-10-23|archive-date=2019-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20191023151823/https://news.vet.tufts.edu/2017/08/the-domestication-of-cats/|dead-url=yes}}</ref> Beragam spesies hewan pun didomestikasi oleh berbagai peradaban di berbagai belahan Bumi. Sejak saat itu, tubuh dan kesehatan hewan mulai diperhatikan, baik sebagai usaha untuk mengobati penyakit hewan, maupun sebagai bahan [[Anatomi perbandingan|studi perbandingan]] dengan tubuh manusia.<ref>{{Cite book|last=Teletchea|first=Fabrice|date=2019|url=https://www.intechopen.com/books/animal-domestication/animal-domestication-a-brief-overview|title=Animal Domestication: A Brief Overview|publisher=IntechOpen|isbn=978-1-83880-174-8|editor-last=Teletchea|editor-first=Fabrice|doi=10.5772/intechopen.86783|url-status=live}}</ref>
Berbagai penelitian [[arkeologis]] dan [[Genetika|genetis]] menyatakan bahwa anjing adalah spesies hewan pertama yang didomestikasi oleh manusia. Hewan ini didomestikasi dari [[serigala]] sejak 12–15 ribu tahun yang lalu.<ref>{{cite book|last1=Thalmann|first1=Olaf|last2=Perri|first2=Angela R.|year=2018|url=|title=Paleogenomics|publisher=Springer, Cham|isbn=978-3-030-04752-8|editor1-last=Lindqvist|editor1-first=C.|series=Population Genomics|pages=273–306|chapter=Paleogenomic Inferences of Dog Domestication|doi=10.1007/13836_2018_27|editor2-last=Rajora|editor2-first=O.P.|chapter-url=https://link.springer.com/chapter/10.1007/13836_2018_27|url-status=live}}</ref> Sementara itu, bangsa [[Mesir Kuno]] yang menjunjung tinggi kucing, diperkirakan melakukan domestikasi pada kucing pada tahun 4400 SM.<ref>{{Cite web|url=https://news.vet.tufts.edu/2017/08/the-domestication-of-cats/|title=The Domestication of Cats|date=2017-08-01|website=News at Cummings School of Veterinary Medicine at Tufts|language=en-US|access-date=2019-10-23|archive-date=2019-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20191023151823/https://news.vet.tufts.edu/2017/08/the-domestication-of-cats/|dead-url=yes}}</ref> Beragam spesies hewan pun didomestikasi oleh berbagai peradaban di berbagai belahan Bumi. Sejak saat itu, tubuh dan kesehatan hewan mulai diperhatikan, baik sebagai usaha untuk mengobati penyakit hewan, maupun sebagai bahan [[Anatomi perbandingan|studi perbandingan]] dengan tubuh manusia.<ref>{{Cite journal|last=Ericsson|first=Aaron C.|last2=Crim|first2=Marcus J.|last3=Franklin|first3=Craig L.|date=2013|title=A brief history of animal modeling|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23829102|journal=Missouri Medicine|volume=110|issue=3|pages=201–205|issn=0026-6620|pmc=3979591|pmid=23829102}}</ref> [[Trepanasi]] pada tengkorak sapi yang dilakukan pada 3400–3300 tahun yang lalu di situs purbakala Champ-Durand, Prancis, diduga merupakan praktik kedokteran hewan paling awal yang diketahui saat ini.<ref>{{Cite journal|last=Ramirez Rozzi|first=Fernando|last2=Froment|first2=Alain|date=2018|title=Earliest Animal Cranial Surgery: from Cow to Man in the Neolithic|url=http://www.nature.com/articles/s41598-018-23914-1|journal=Scientific Reports|volume=8|issue=1|pages=5536|doi=10.1038/s41598-018-23914-1|issn=2045-2322|pmc=PMC5908843|pmid=29674628}}</ref>


=== Zaman Kuno ===
=== Zaman Kuno ===
[[Berkas:Aristotle Altemps Inv8575.jpg|200px|ka|jmpl|Aristoteles, filsuf Yunani yang dikenal sebagai bapak zoologi.]]
[[Berkas:Egyptian Domesticated Animals.jpg|jmpl|[[Hieroglif Mesir|Hieroglif]] [[Mesir Kuno]] yang menggambarkan seseorang yang sedang memerah susu sapi.|kiri]]
[[Berkas:PKahun_LV2.jpg|kiri|jmpl|Fragmen dari [[Papirus Kahun]] yang membahas kedokteran hewan]]
[[Aristoteles]]''' '''(384 SM-322 SM), salah satu dari tiga [[Filsafat|filsuf]] terbesar [[Yunani]] [[Yunani Kuno|kuno]], dikenal sebagai bapak [[zoologi]] dan terkadang disebut sebagai bapak kedokteran hewan karena ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian mendalam mengenai hewan.<ref>{{cite book|last1=Wynn|first1=Susan G.|last2=Fougere|first2=Barbara|url=https://books.google.co.id/books?id=iLbZDzumqt0C&printsec=frontcover&dq=isbn:0323029981&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwju_6WM3-bmAhXXdCsKHdJOAhAQ6AEIKTAA|title=Veterinary herbal medicine|date=29 November 2006|publisher=Mosby Elsevier|p=35|isbn=0-323-02998-1|location=[[St. Louis, Missouri]]|oclc=71233141|ref={{sfnref|Wynn & Fougere|2006}}}}</ref> Aristoteles meneliti berbagai jenis hewan, mencatat hal-hal yang ia temukan, dan menuliskan hasil penelitiannya itu dalam berbagai buku-bukunya, yang dijadikan acuan untuk pengembangan ilmu selanjutnya.<ref>{{cite web |last1=Lennox |first1=James |title=Aristotle's Biology |url=http://plato.stanford.edu/entries/aristotle-biology/ |website=Stanford Encyclopedia of Philosophy |publisher=Stanford University |access-date=28 November 2014 |date=27 July 2011}}</ref> Walaupun karya Aristoteles tergolong tidak akurat jika dibandingkan dengan pengetahuan masa kini. Namun, hasil kerjanya menjadi dasar utama teori ilmiah di bidang biologi, jauh sebelum munculnya tokoh seperti [[Charles Darwin]] dan [[Carolus Linnaeus]].
[[Papirus Kahun]] yang berasal dari [[Kerajaan Pertengahan Mesir]], tepatnya era [[dinasti kedua belas Mesir]], sekitar 1900–1800 SM, merupakan dokumen tertua yang membahas mengenai kedokteran hewan.<ref>{{Cite web|title=Veterinary Papyrus|url=https://www.ucl.ac.uk/museums-static/digitalegypt//lahun/ucarchivelahun/uc32036small.gif|website=University College London|access-date=21 Februari 2022}}</ref>

[[Aristoteles]], salah satu dari tiga [[Filsafat|filsuf]] terbesar [[Yunani]] [[Yunani Kuno|kuno]], dikenal sebagai bapak [[zoologi]] dan terkadang disebut sebagai bapak kedokteran hewan karena ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian mendalam mengenai hewan.<ref>{{cite book|last1=Wynn|first1=Susan G.|last2=Fougere|first2=Barbara|url=https://books.google.co.id/books?id=iLbZDzumqt0C&printsec=frontcover&dq=isbn:0323029981&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwju_6WM3-bmAhXXdCsKHdJOAhAQ6AEIKTAA|title=Veterinary herbal medicine|date=29 November 2006|publisher=Mosby Elsevier|p=35|isbn=0-323-02998-1|location=[[St. Louis, Missouri]]|oclc=71233141|ref={{sfnref|Wynn & Fougere|2006}}}}</ref> Aristoteles meneliti berbagai jenis hewan, mencatat hal-hal yang ia temukan, dan menuliskan hasil penelitiannya itu dalam berbagai buku-bukunya, yang dijadikan acuan untuk pengembangan ilmu selanjutnya.<ref>{{cite web |last1=Lennox |first1=James |title=Aristotle's Biology |url=http://plato.stanford.edu/entries/aristotle-biology/ |website=Stanford Encyclopedia of Philosophy |publisher=Stanford University |access-date=28 November 2014 |date=27 July 2011}}</ref> Walaupun karya Aristoteles tergolong tidak akurat jika dibandingkan dengan pengetahuan masa kini. Namun, hasil kerjanya menjadi dasar utama teori ilmiah di bidang biologi, jauh sebelum munculnya tokoh seperti [[Charles Darwin]] dan [[Carolus Linnaeus]].


[[Asoka]] (273 SM-232 SM), salah satu emperor terbesar [[India]], merupakan penguasa yang sangat peduli dengan kesejahteraan seluruh rakyatnya, baik manusia maupun hewan. Sebagai penguasa, ia menyediakan pelayanan medis pada manusia dan hewan mendirikan klinik untuk manusia dan hewan secara berdampingan, melarang pemotongan dan konsumsi sapi dan hewan-hewan lainnya, terutama bagi keluarga kerajaan. Di bawah pemerintahan Asoka, [[Kekaisaran Maurya]] dikenal sebagai “Salah satu dari sedikit pemerintahan di dunia yang memperlakukan hewan sebagai rakyatnya, dengan memberi mereka perlindungan yang sama terhadap manusia”.{{cn}}
[[Asoka]] (273 SM-232 SM), salah satu emperor terbesar [[India]], merupakan penguasa yang sangat peduli dengan kesejahteraan seluruh rakyatnya, baik manusia maupun hewan. Sebagai penguasa, ia menyediakan pelayanan medis pada manusia dan hewan mendirikan klinik untuk manusia dan hewan secara berdampingan, melarang pemotongan dan konsumsi sapi dan hewan-hewan lainnya, terutama bagi keluarga kerajaan. Di bawah pemerintahan Asoka, [[Kekaisaran Maurya]] dikenal sebagai “Salah satu dari sedikit pemerintahan di dunia yang memperlakukan hewan sebagai rakyatnya, dengan memberi mereka perlindungan yang sama terhadap manusia”.{{cn}}
Baris 30: Baris 32:
[[Claude Bourgelat]] (1712-1779) adalah orang yang mendirikan sekolah kedokteran hewan pertama di dunia, yaitu École nationale vétérinaire d'Alfort yang terletak di Prancis.<ref>{{Cite journal|last=Heintzman|first=Kit|date=|year=2018|title=A cabinet of the ordinary: domesticating veterinary education, 1766–1799|url=https://www.cambridge.org/core/product/identifier/S0007087418000274/type/journal_article|journal=The British Journal for the History of Science|language=|volume=51|issue=2|pages=239–260|doi=10.1017/S0007087418000274|issn=0007-0874}}</ref> Bourgelat adalah seorang ahli kuda. Karena ketertarikan dan pengetahuannya yang mendalam mengenai kuda, ia diangkat menjadi direktur akademi berkuda [[Lyon]]. Bourgelat juga belajar tentang metodologi ilmiah untuk melakukan pembedahan dan meneliti anatomi kuda bersama dengan para dokter bedah di Lyon. Melalui pembedahan ini, ia melihat bahwa terdapat banyak kesamaan antara tubuh manusia dan hewan, sehingga ia mempertimbangkan kemungkinan adanya profesi dokter hewan. Ia akhirnya aktif dalam kegiatan ilmuwan dan menjadi penulis artikel-artikel tentang kuda di ensiklopedia Prancis.
[[Claude Bourgelat]] (1712-1779) adalah orang yang mendirikan sekolah kedokteran hewan pertama di dunia, yaitu École nationale vétérinaire d'Alfort yang terletak di Prancis.<ref>{{Cite journal|last=Heintzman|first=Kit|date=|year=2018|title=A cabinet of the ordinary: domesticating veterinary education, 1766–1799|url=https://www.cambridge.org/core/product/identifier/S0007087418000274/type/journal_article|journal=The British Journal for the History of Science|language=|volume=51|issue=2|pages=239–260|doi=10.1017/S0007087418000274|issn=0007-0874}}</ref> Bourgelat adalah seorang ahli kuda. Karena ketertarikan dan pengetahuannya yang mendalam mengenai kuda, ia diangkat menjadi direktur akademi berkuda [[Lyon]]. Bourgelat juga belajar tentang metodologi ilmiah untuk melakukan pembedahan dan meneliti anatomi kuda bersama dengan para dokter bedah di Lyon. Melalui pembedahan ini, ia melihat bahwa terdapat banyak kesamaan antara tubuh manusia dan hewan, sehingga ia mempertimbangkan kemungkinan adanya profesi dokter hewan. Ia akhirnya aktif dalam kegiatan ilmuwan dan menjadi penulis artikel-artikel tentang kuda di ensiklopedia Prancis.


Pada abad ke-18, wabah [[penyakit sampar sapi]] (''rinderpest'') melanda benua [[Eropa]]. Bourgelat berhasil meyakinkan Raja Louis XV, penguasa Prancis saat itu, akan pentingnya mendirikan sekolah dokter hewan untuk memberi pendidikan kepada masyarakat tentang ilmu kedokteran hewan, yang akan menguntungkan negara dalam memerangi penyakit hewan seperti sampar sapi.
Pada abad ke-18, wabah [[penyakit sampar sapi]] (''rinderpest'') melanda benua [[Eropa]]. Bourgelat berhasil meyakinkan Raja Louis XV, penguasa Prancis saat itu, akan pentingnya mendirikan sekolah dokter hewan untuk memberi pendidikan kepada masyarakat tentang ilmu kedokteran hewan, yang akan menguntungkan negara dalam memerangi penyakit hewan seperti sampar sapi. Sang raja lalu mengabulkan permintaannya. Pada tahun 1761, Bourgelat diberi sebidang tanah di Lyon untuk mendirikan sekolah kedokteran hewan dan ia sendiri ditunjuk menjadi direkturnya. Sejak saat itu dimulailah usaha dalam menggali dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan pengobatan penyakit pada hewan domestik yang dimulai dari Lyon, lalu ke Alford (daerah kecil dekat [[Paris]]), dan kemudian menyebar ke kota-kota lain di daratan Eropa, hingga ke seluruh dunia.

Sang raja lalu mengabulkan permintaannya. Pada tahun 1761, Bourgelat diberi sebidang tanah di Lyon untuk mendirikan sekolah kedokteran hewan dan ia sendiri ditunjuk menjadi direkturnya. Sejak saat itu dimulailah usaha dalam menggali dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan pengobatan penyakit pada hewan domestik yang dimulai dari Lyon, lalu ke Alford (daerah kecil dekat [[Paris]]), dan kemudian menyebar ke kota-kota lain di daratan Eropa, hingga ke seluruh dunia.


== Dokter hewan ==
== Dokter hewan ==

Revisi per 21 Februari 2022 12.20

Tongkat Asklepios dan huruf V yang merupakan simbol kedokteran hewan.


Kedokteran hewan adalah suatu disiplin ilmiah yang mempelajari cara melakukan diagnosis, terapi, dan pencegahan penyakit pada hewan. Secara umum, semua jenis hewan dapat dikategorikan sebagai pasien, baik hewan domestik maupun liar.

Interaksi antara hewan dan manusia telah berlangsung selama ribuan tahun, yang dimulai saat manusia berusaha mendomestikasi mereka. Manusia kemudian berusaha menjaga kesehatan hewan-hewan yang dianggap bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Kuda merupakan hewan yang kesehatannya dijaga karena mereka dimanfaatkan sebagai sarana transportasi dan peperangan, yakni sebagai bagian dari pasukan kavaleri. Kesehatan sapi, babi, dan hewan ternak lainnya juga diperhatikan sebab mereka berperan sebagai penghasil makanan. Anjing dan kucing baru mendapatkan fokus pada zaman modern saat perekonomian dunia mulai tumbuh dan peperangan mulai berhenti, lalu disusul oleh hewan kesayangan lainnya. Saat anjing dan kucing telah umum dipelihara, beberapa orang kemudian mencoba memelihara hewan eksotis di rumah mereka.

Globalisasi dan perdagangan internasional yang semakin meningkat berdampak pada tingginya lalu lintas orang dan barang. Hal ini memungkinkan penyakit hewan menyebar lintas negara. Di tingkat internasional, Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) mengoordinasikan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit hewan lintas batas. Di sisi lain, populasi penduduk dunia yang terus bertambah membuat industri peternakan pabrik dan hewan hasil rekayasa genetika dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Ilmu kedokteran hewan pun dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi guna menjamin kesehatan dan kesejahteraan penduduk Bumi. Mengingat lebih 60% penyakit infeksius pada manusia berasal dari hewan,[1] ilmu kedokteran, kedokteran hewan, kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan kemudian dipadukan dalam bentuk satu kesehatan.

Etimologi

Dalam bahasa Inggris, kedokteran hewan disebut veterinary medicine, sedangkan dokter hewannya sendiri disebut veterinary surgeon (bahasa Inggris Britania) atau veterinary physician yang disingkat menjadi veterinarian (bahasa Inggris Amerika). Istilah ini berasal dari bahasa Latin, veterīnārius. Veterīnārius adalah nama yang diberikan kepada sekelompok orang yang bertugas untuk mengurusi veterīnae atau hewan pekerja.[2][3] Bahasa Indonesia telah menyerap kata ini menjadi veteriner, yang artinya “mengenai penyakit hewan (kedokteran hewan)”.[4]

Sejarah

Zaman prasejarah

Pada awal masa kehidupan, hewan hidup secara liar di habitatnya masing-masing, terpisah dengan manusia. Pada Zaman Batu, manusia hidup dengan cara berburu dan meramu makanan. Pada era ini, hewan-hewan liar diburu oleh manusia untuk dijadikan sumber pangan. Saat zaman berubah menjadi zaman bertani dan bercocok tanam, manusia mengubah gaya hidup menjadi agraris. Mereka tak lagi menggantungkan seluruh hidupnya dengan cara berburu hewan dan memetik tumbuhan. Manusia mulai berpikir untuk merawat dan mengembangkannya sendiri di lingkungan mereka. Orang-orang melihat bahwa hewan liar dapat dimanfaatkan untuk membantu kehidupan. Sejak saat itu dimulailah masa domestikasi hewan dan tumbuhan. Secara sederhana, domestikasi adalah suatu usaha untuk menjadikan hewan (atau tumbuhan) dapat hidup dan tinggal bersama-sama dengan manusia.[5][6]

Berbagai penelitian arkeologis dan genetis menyatakan bahwa anjing adalah spesies hewan pertama yang didomestikasi oleh manusia. Hewan ini didomestikasi dari serigala sejak 12–15 ribu tahun yang lalu.[7] Sementara itu, bangsa Mesir Kuno yang menjunjung tinggi kucing, diperkirakan melakukan domestikasi pada kucing pada tahun 4400 SM.[8] Beragam spesies hewan pun didomestikasi oleh berbagai peradaban di berbagai belahan Bumi. Sejak saat itu, tubuh dan kesehatan hewan mulai diperhatikan, baik sebagai usaha untuk mengobati penyakit hewan, maupun sebagai bahan studi perbandingan dengan tubuh manusia.[9] Trepanasi pada tengkorak sapi yang dilakukan pada 3400–3300 tahun yang lalu di situs purbakala Champ-Durand, Prancis, diduga merupakan praktik kedokteran hewan paling awal yang diketahui saat ini.[10]

Zaman Kuno

Hieroglif Mesir Kuno yang menggambarkan seseorang yang sedang memerah susu sapi.
Fragmen dari Papirus Kahun yang membahas kedokteran hewan

Papirus Kahun yang berasal dari Kerajaan Pertengahan Mesir, tepatnya era dinasti kedua belas Mesir, sekitar 1900–1800 SM, merupakan dokumen tertua yang membahas mengenai kedokteran hewan.[11]

Aristoteles, salah satu dari tiga filsuf terbesar Yunani kuno, dikenal sebagai bapak zoologi dan terkadang disebut sebagai bapak kedokteran hewan karena ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian mendalam mengenai hewan.[12] Aristoteles meneliti berbagai jenis hewan, mencatat hal-hal yang ia temukan, dan menuliskan hasil penelitiannya itu dalam berbagai buku-bukunya, yang dijadikan acuan untuk pengembangan ilmu selanjutnya.[13] Walaupun karya Aristoteles tergolong tidak akurat jika dibandingkan dengan pengetahuan masa kini. Namun, hasil kerjanya menjadi dasar utama teori ilmiah di bidang biologi, jauh sebelum munculnya tokoh seperti Charles Darwin dan Carolus Linnaeus.

Asoka (273 SM-232 SM), salah satu emperor terbesar India, merupakan penguasa yang sangat peduli dengan kesejahteraan seluruh rakyatnya, baik manusia maupun hewan. Sebagai penguasa, ia menyediakan pelayanan medis pada manusia dan hewan mendirikan klinik untuk manusia dan hewan secara berdampingan, melarang pemotongan dan konsumsi sapi dan hewan-hewan lainnya, terutama bagi keluarga kerajaan. Di bawah pemerintahan Asoka, Kekaisaran Maurya dikenal sebagai “Salah satu dari sedikit pemerintahan di dunia yang memperlakukan hewan sebagai rakyatnya, dengan memberi mereka perlindungan yang sama terhadap manusia”.[butuh rujukan]

Zaman modern

Walaupun berbagai buku tentang anatomi, fisiologi, dan taksonomi hewan telah ditulis dan dipelajari, tetapi usaha untuk menjadikan kedokteran hewan sebagai bidang ilmu formal dan profesi yang legal, baru dimulai sejak abad ke-18. Usaha ini dirintis oleh seorang bangsawan Prancis yang bernama Bourgelat.

Claude Bourgelat, pendiri sekolah kedokteran hewan pertama di dunia.

Claude Bourgelat (1712-1779) adalah orang yang mendirikan sekolah kedokteran hewan pertama di dunia, yaitu École nationale vétérinaire d'Alfort yang terletak di Prancis.[14] Bourgelat adalah seorang ahli kuda. Karena ketertarikan dan pengetahuannya yang mendalam mengenai kuda, ia diangkat menjadi direktur akademi berkuda Lyon. Bourgelat juga belajar tentang metodologi ilmiah untuk melakukan pembedahan dan meneliti anatomi kuda bersama dengan para dokter bedah di Lyon. Melalui pembedahan ini, ia melihat bahwa terdapat banyak kesamaan antara tubuh manusia dan hewan, sehingga ia mempertimbangkan kemungkinan adanya profesi dokter hewan. Ia akhirnya aktif dalam kegiatan ilmuwan dan menjadi penulis artikel-artikel tentang kuda di ensiklopedia Prancis.

Pada abad ke-18, wabah penyakit sampar sapi (rinderpest) melanda benua Eropa. Bourgelat berhasil meyakinkan Raja Louis XV, penguasa Prancis saat itu, akan pentingnya mendirikan sekolah dokter hewan untuk memberi pendidikan kepada masyarakat tentang ilmu kedokteran hewan, yang akan menguntungkan negara dalam memerangi penyakit hewan seperti sampar sapi. Sang raja lalu mengabulkan permintaannya. Pada tahun 1761, Bourgelat diberi sebidang tanah di Lyon untuk mendirikan sekolah kedokteran hewan dan ia sendiri ditunjuk menjadi direkturnya. Sejak saat itu dimulailah usaha dalam menggali dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan pengobatan penyakit pada hewan domestik yang dimulai dari Lyon, lalu ke Alford (daerah kecil dekat Paris), dan kemudian menyebar ke kota-kota lain di daratan Eropa, hingga ke seluruh dunia.

Dokter hewan

Seorang dokter hewan melakukan pemeriksaan klinis pada anjing.

Dokter hewan (disebut juga medik veteriner) adalah dokter yang menangani hewan dan penyakit-penyakitnya. Selain bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan (keswan), dokter hewan juga berperan dalam kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) dan meningkatkan kesejahteraan hewan (kesrawan). Sebagaimana profesi lainnya, sebelum dilantik menjadi dokter hewan, seseorang harus mengucapkan sumpah untuk berjanji akan mengabdikan diri pada profesi yang akan ditekuninya.

Berbeda dengan dokter dan dokter gigi yang sebagian besar bekerja sebagai praktisi, sebagian dokter hewan memilih untuk berkarya dalam bidang lain selain membuka praktik klinik. Dokter hewan praktisi biasanya lebih memfokuskan diri pada satu kelompok hewan tertentu, seperti hewan kecil atau hewan besar. Kelompok hewan kecil merujuk kepada hewan kesayangan yang dipelihara sebagai hewan hobi, seperti anjing, kucing, dan kelinci. Sedangkan kelompok hewan besar meliputi ternak seperti sapi, kambing, kuda, dan babi.

Dokter hewan juga banyak bekerja sebagai konsultan ahli (misalnya konsultan unggas seperti ayam atau satwa liar seperti gajah) baik secara mandiri maupun pada perusahaan swasta. Sejumlah dokter hewan juga bekerja pada lembaga penelitian, konservasi hewan, pembibitan, produksi dan reproduksi hewan, serta badan karantina.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Taylor, L.H.; Latham, S.N.; Woolhouse, M.E. (2001). "Risk factors for human disease emergence" (PDF). Philos Trans R Soc Lond B Biol Sci. 356 (1411): 983–989. doi:10.1098/rstb.2001.0888. PMID 11516376. 
  2. ^ "Veterinary". Dictionary.com. Diakses tanggal 2 Januari 2020. 
  3. ^ "Veterinarian? A brief historical description about the veterinary field". Animal Health Care of Marlboro. 13 November 2017. Diakses tanggal 23 Oktober 2019. 
  4. ^ "Veteriner". KBBI Daring. Diakses tanggal 2 Januari 2020. 
  5. ^ Vigne, Jean-Denis (2011). "The origins of animal domestication and husbandry: A major change in the history of humanity and the biosphere". Comptes Rendus Biologies. 334 (3): 171–181. doi:10.1016/j.crvi.2010.12.009. 
  6. ^ Teletchea, Fabrice (2019). Teletchea, Fabrice, ed. Animal Domestication: A Brief Overview. IntechOpen. doi:10.5772/intechopen.86783. ISBN 978-1-83880-174-8. 
  7. ^ Thalmann, Olaf; Perri, Angela R. (2018). "Paleogenomic Inferences of Dog Domestication". Dalam Lindqvist, C.; Rajora, O.P. Paleogenomics. Population Genomics. Springer, Cham. hlm. 273–306. doi:10.1007/13836_2018_27. ISBN 978-3-030-04752-8. 
  8. ^ "The Domestication of Cats". News at Cummings School of Veterinary Medicine at Tufts (dalam bahasa Inggris). 2017-08-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-23. Diakses tanggal 2019-10-23. 
  9. ^ Ericsson, Aaron C.; Crim, Marcus J.; Franklin, Craig L. (2013). "A brief history of animal modeling". Missouri Medicine. 110 (3): 201–205. ISSN 0026-6620. PMC 3979591alt=Dapat diakses gratis. PMID 23829102. 
  10. ^ Ramirez Rozzi, Fernando; Froment, Alain (2018). "Earliest Animal Cranial Surgery: from Cow to Man in the Neolithic". Scientific Reports. 8 (1): 5536. doi:10.1038/s41598-018-23914-1. ISSN 2045-2322. PMC 5908843alt=Dapat diakses gratis. PMID 29674628. 
  11. ^ "Veterinary Papyrus". University College London. Diakses tanggal 21 Februari 2022. 
  12. ^ Wynn, Susan G.; Fougere, Barbara (29 November 2006). Veterinary herbal medicine. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier. hlm. 35. ISBN 0-323-02998-1. OCLC 71233141. 
  13. ^ Lennox, James (27 July 2011). "Aristotle's Biology". Stanford Encyclopedia of Philosophy. Stanford University. Diakses tanggal 28 November 2014. 
  14. ^ Heintzman, Kit (2018). "A cabinet of the ordinary: domesticating veterinary education, 1766–1799". The British Journal for the History of Science. 51 (2): 239–260. doi:10.1017/S0007087418000274. ISSN 0007-0874. 

Pranala luar