Portal:Pertanian/Berita terkini/April

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
23 April 2017
12 April 2017
10 April 2017
  • "Fungisida yang biasa dipakai dalam pembudidayaan almond, iprodione, ternyata berbahaya bagi lebah sekalipun digunakan dengan benar. Sedangkan lebah merupakan polinator bagi pohon almond. Iprodione diproduksi oleh Bayer CropScience dan sudah diterapkan secara luas sejak 2002. Paparan lebah terhadap iprodione pada berbagai dosis menyebabkan kematian dini lebah dua hingga tiga kali lipat." (UPI) (EurekAlert)

8 April 2017
  • "Sepuluh sekolah di Singapura akan mendapatkan fasilitas digester sampah makanan yang dapat mengubah setiap 10 kg sampah makanan menjadi 2 kg kompos dalam waktu 10 jam. Program ini juga akan mengajarkan siswa bagaimana digester bekerja. Siswa juga akan diberikan kompos yang dihasilkan dari sampah makanan mereka untuk dijadikan media tanam, serta benih untuk ditumbuhkan di media tanam tersebut. Kompos yang dihasilkan tidak hanya digunakan di dalam sekolah, tapi juga akan dibagikan ke masyarakat di sekitar sekolah." (Channel News Asia) (Straits Times)

7 April 2017
  • "Imidakloprida, insektisida neonikotinoida beromzet 1 miliar USD per tahun, ditemukan di dalam jaringan pipa air minum masyarakat. Sejak tahun 2015, US Geological Survey mengambil sampel air dari seluruh pelosok negeri dan menemukan jejak pestisida di lebih dari setengah sampel uji. Namun baru kali ini jejak pestisida ditemukan di jaringan pipa air minum di Iowa. Dosis pestisida yang ditemukan relatif kecil dan belum mampu membunuh satu serangga, dan EPA belum memiliki standar batas aman pestisida neonikotinoida dalam air. Namun temuan ini harus menjadi awal dari investigasi." (The Washington Post) (Daily Mail)

6 April 2017
  • "Enam tahun konflik Suriah telah menyebabkan hilangnya aset tanaman pertanian dan hewan ternak sebesar 16 miliar USD. Laporan PBB terbaru tentang pertanian di Suriah menekankan urgensi dibangunnya kembali usaha pertanian di negara tersebut demi mengurangi bantuan pangan langsung dan migrasi manusia. Laporan tersebut berdasarkan survei data pertanian primer dan sekunder antara Agustus dan September 2016 terhadap 3500 rumah tangga dan 380 komunitas yang masih tersisa di Suriah. Aset yang hilang meliputi tidak hanya tanaman dan hewan ternak, namun juga mesin pertanian, klinik hewan, rumah tanaman, sistem irigasi, dan fasilitas pemrosesan pasca panen." (UN News Centre) (Thomson Reuters Foundation)