MyPertamina

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
MyPertamina
Versi pertama21 Desember 2016 (gerai)
7 Agustus 2017 (2017-08-07) (aplikasi)
Bahasa
Daftar bahasa

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

Klasifikasi AlexaKenaikan 1.694.356 (Global, Juni 2020)[1]
Kenaikan 40.707 (Indonesia, Juni 2020)[1]
Instagram: mypertamina
Sunting di Wikidata Sunting di Wikidata • Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

MyPertamina adalah aplikasi layanan keuangan digital dari Pertamina dan anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terintegrasi dengan aplikasi LinkAja. Aplikasi ini digunakan untuk pembayaran bahan bakar minyak secara non-tunai di stasiun pengisian bahan bakar umum Pertamina.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Gerai MyPertamina (2016)[sunting | sunting sumber]

Logo MyPertamina (2016–2020)

MyPertamina awalnya berbentuk gerai barang dagangan Pertamina diluncurkan pada Desember 2016 dengan 3 gerai awal di MT Haryono, Lenteng Agung, Abdul Muis, Jakarta.[4] MyPertamina menjual produk berupa baju, topi dan produk lainnya yang memperkenalkan produk-produk Pertamina. Pada 26 Januari 2017, Pertamina dan Bank Mandiri luncurkan produk Mandiri Kartu Kredit Pertamina Mastercard. Kartu Kredit ini menggantikan uang tunai saat pengguna mengisi BBM di SPBU Pertamina.[5]

Aplikasi MyPertamina (2017)[sunting | sunting sumber]

Kemudian diluncurkan dengan bentuk kartu elektronik dan aplikasi melalui program My Pertamina Loyalty pada Agustus 2017 di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show 2017. Kartu ini dapat dipakai pada mesin EDC untuk pembayaran non-tunai pada saat membeli BBM.[6][7] Saldo awalnya terdapat di aplikasinya sendiri dan dapat dilakukan melalui ATM dan aplikasi daring perbankan.[8]

Kerjasama LinkAja (2019)[sunting | sunting sumber]

Sejak diluncurkannya aplikasi dompet digital LinkAja pada tahun 2019,[9] fitur saldo di aplikasi MyPertamina diganti dengan integrasi dompet digital LinkAja.[10] LinkAja merupakan aplikasi dompet digital gabungan Telkomsel, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI dan Pertamina untuk sinergisasi transaksi bayaran antar instansi BUMN. Pertamina mempunyai saham sebanyak 7% dalam aplikasi ini.[11]

Layanan[sunting | sunting sumber]

Pembayaran non-tunai[sunting | sunting sumber]

Layanan utama untuk MyPertamina ialah pembayaran secara non-tunai untuk membeli BBM ini SPBU. Pembayaran non-tunai ini dilakukan memakai aplikasi ini dengan memindai Kode QR di EDC (electronic data capture) LinkAja[12] yang sudah terintegrasi dengan mesin dispenser dan dapat juga EDC yang masih berdiri sendiri (standalone).

Event & promo[sunting | sunting sumber]

Fitur Event & Promo menampilkan acara-acara daring berupa konser digital, video pengetahuan tentang Pertamina dan undian, selain itu terdapat juga promo-promo yang berlaku dalam jangka waktu tertentu.[13][14] Konser digital dalam fitur ini dinamakan Pertashow.[15]

Navigasi SPBU MyPertamina[sunting | sunting sumber]

Sistem navigasi ini mirip dengan pemetaan web yang ada di Google Maps. Tapi pemetaannya khusus untuk letak SPBU-SPBU Pertamina di Indonesia yang sudah terintegrasi dengan EDC LinkAja. Fitur ini tersambung dengan Google Maps.

Penukaran poin[sunting | sunting sumber]

Jika melakukan transaksi non-tunai, pengguna aplikasi ini akan mendapatkan poin sesuai dengan jenis produk BBM yang dibeli.[16] Poin yang diperoleh dapat ditukar dengan voucher dan produk barang Pertamina.[16] Selain itu, poin bisa ditukar untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di Rumah Sakit Pusat Pertamina dan Rumah Sakit Pertamina Jaya dengan ketentuan yang berlaku.[17]

Pengenalan produk Pertamina[sunting | sunting sumber]

Pertamina mempunyai beberapa produk dalam kategori BBM, elpiji, pelumas, refrigan serta layanan belanja Bright. Setiap produk ini dideskripsikan di dalam aplikasi MyPertamina.[18]

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Digitalisasi SPBU[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2020, Pertamina menerapkan digitalisasi SPBU, yang dimana seluruh aplikasi dan situs yang berhubungan dengan SPBU terintegrasi satu sama lain. Pembayaran non-tunai sarana EDC merekap seluruh data transaksi MyPertamina dan LinkAja dengan server pusat. Selain itu difungsikan untuk mencetak transaksi, dengan dihubungkan dengan mesin dispenser di SPBU.[19]

Selain transaksi pembayaran, dengan digitalisasi SPBU kondisi stok BBM, penjualan BBM dapat dipantau oleh pihak yang berwenang seperti Pertamina, Kementerian ESDM, BPH Migas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN.[12]

Namun penggunaan MyPertamina sebagai metode pembayaran digital disorot karena memiliki konflik dengan larangan penggunaan telepon seluler pada saat melakukan pengisian BBM. Pihak Pertamina menanggapi bahwa penggunaan ponsel di SPBU hanya sebatas panggilan telepon lewat jaringan seluler. Selain itu untuk alasan keselamatan, Pertamina juga akan mengatur penempatan posisi pelanggan saat akan membayar, yaitu jauh dari nozzle.[20]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Alexa - MyPertamina Competitive Analysis, Marketing Mix and Traffic". alexa.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-14. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  2. ^ "MyPertamina". App Store. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  3. ^ "MyPertamina". Playstore Google. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  4. ^ "Laporan Tahun 2016 PT Pertamina (Persero)" (PDF). Pertamina Jepang (プルタミナ東アジア代表部). Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  5. ^ Tamtama, Bramantia (28 Januari 2017). "Pertamina dan Mandiri Berikan 8 Keuntungan Beli BBM pakai Mandiri Kartu Kredit". Gaspol.com. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  6. ^ Iskana, Febrina Ratna (11 Agustus 2017). Caturini, Rizki, ed. "Pertamina luncurkan apps My Pertamina Loyality". Kontan.co.id. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  7. ^ Irawan, Tri Setia (23 Desember 2017). "My Pertamina Cara Baru Bayar BBM di SPBU Pertamina". 
  8. ^ Rudi, Alsadad. Ferdian, Azwar, ed. "Pertamina Mulai Kampanye Kartu My Pertamina". Kompas.com. 
  9. ^ Uktolseja, Endah (6 Februari 2019). "Mengenal LinkAja, Layanan Uang Elektronik Gabungan BUMN". Gizmologi.id. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  10. ^ Laucereno, Sylke Febrina (9 April 2019). "LinkAja bakal Bisa Dipakai Bayar Tol dan Beli Bensin". detikcom. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  11. ^ Cahyani, Dewi Rina (1 November 2019). "Tujuh BUMN Akan Ikut Jadi Pemegang Saham LinkAja". Tempo.co. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  12. ^ a b "Digitalisasi SPBU dan Cashless Payment". PT Pertamina (Persero). Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  13. ^ "Promo MyPertamina". MyPertamina. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  14. ^ Ramli, Rully R. (15 Juni 2020). Sukmana, Yoga, ed. "Ini Daftar Promo Pertamina, Ada Cashback 50 Persen". Kompas.com. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  15. ^ "Pertashow: Konser Digital #berkahdirumah". MyPertamina. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-15. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  16. ^ a b Laskito, Irfan (3 Februari 2020). "4 langkah Mudah Beli Bensin Dengan Aplikasi My Pertamina". Points Geek. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  17. ^ "Tukar Poin MyPertamina dengan Layanan Kesehatan Gratis Pertamedika IHC". Pertamina: Energia News. 3 Desember 2019. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  18. ^ "Apresiasi Konsumen, Pertamina Luncurkan Berbagi Berkah MyPertamina 2020". Pertamina: Energia News. 30 Januari 2020. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  19. ^ Prismono (2 Januari 2020). "Tahun 2020, Pertamina Terapkan Digitalisasi SPBU". Petrominer. Diakses tanggal 15 Juni 2020. 
  20. ^ Idris, Muhammad (2022-06-03). Idris, Muhammad, ed. "Main HP Dilarang di SPBU, Kenapa Bayar BBM Malah Disuruh Pakai MyPertamina?". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-06-28. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]