Pertamina Bina Medika

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation
Pertamedika IHC
Sebelumnya
PT Rumah Sakit Pusat Pertamina (1997 - 2002)
PT Pertamina Bina Medika (2002 - 2018)
Anak perusahaan BUMN
IndustriPelayanan kesehatan
Didirikan21 Oktober 1997; 26 tahun lalu (1997-10-21)
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia
Tokoh
kunci
Fathema Djan Rachmat[1]
(Direktur Utama)
Farid Harianto[1]
(Komisaris Utama)
Produk
Jasa
  • Evakuasi medis
  • Pengelolaan rumah sakit
PendapatanRp 5,284 triliun (2020)[2]
Rp 273,612 milyar (2020)[2]
Total asetRp 5,833 triliun (2020)[2]
Total ekuitasRp 2,848 triliun (2020)[2]
PemilikPertamina
Karyawan
13.912 (2020)
Anak
usaha
Lihat daftar
Situs webwww.pertamedika.co.id

PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (biasa disingkat menjadi Pertamina Bina Medika IHC atau Pertamedika IHC) adalah anak usaha dari Pertamina yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan.

Pada bulan Desember 2016, perusahaan ini ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai induk holding rumah sakit BUMN, yang mulai tahun 2017 beroperasi dengan merek Indonesia Healthcare Corporation (IHC).[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1967 saat direktur utama Pertamina saat itu, Ibnu Sutowo, menggagas pembangunan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1972. Awalnya rumah sakit milik Pertamina hanya digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pekerja Pertamina dan keluarganya, tetapi kemudian juga melayani masyarakat umum. Agar dapat lebih fokus pada bisnis utamanya, maka pada bulan Oktober 1997, Pertamina resmi mendirikan perusahaan ini dengan nama PT Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk mengelola rumah sakit miliknya. Awalnya perusahaan ini hanya mengelola RS Pusat Pertamina, RS Pertamina Jaya, RS Pertamina Balikpapan, RS Pertamina Cirebon, RS Pertamina Tanjung, dan RS Pertamina Prabumulih. Selain itu, perusahaan ini juga mengelola sebuah akademi keperawatan.

Pada tahun 2002, perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), dan pada tahun 2006, perusahaan ini membuka RS Pertamina Tarakan. Pada tahun 2010, perusahaan ini mulai mengelola RS Pertamina Sorong. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengelola RS Pertamina Plaju dan RS Pertamina Pangkalan Brandan. Pada awal tahun 2018, perusahaan ini mulai mengelola RS Pertamina Cilacap, RS Pertamina Balongan, dan RS Pertamina Dumai.

RS Pertamina Balikpapan

Selain mengelola RS milik Pertamina, mulai tahun 2011, perusahaan ini juga mengadakan Kerjasama Operasi (KSO) Pengelolaan RS dengan pihak lain, seperti dengan PT Bintang Amin Husada untuk mengelola RS Pertamina-Bintang Amin di di Lampung, dengan PT Baiturrahim untuk mengelola RS Baiturrahim di Jambi, dan dengan PT Rosnati untuk mengelola RS Pertamedika Ummi Rosnati di Aceh.

Pada tahun 2018, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang untuk menegaskan statusnya sebagai induk holding rumah sakit BUMN.[2] Pada bulan Maret 2020, perusahaan ini resmi mengambil alih rumah sakit milik Pelni.[3] Pada bulan Juni 2020, perusahaan ini juga mengambil alih rumah sakit milik Krakatau Steel, Pelabuhan Indonesia II, Pelabuhan Indonesia III, Timah, Perkebunan Nusantara X, Perkebunan Nusantara XI, dan Perkebunan Nusantara XII.[2][4]

Pada bulan Desember 2020, rumah sakit milik PTPN I, PTPN II, PTPN III, PTPN IV, PTPN V, PTPN VIII, PTPN XIII, Pindad, Bukit Asam, Badak NGL, Aneka Tambang, Garam, Semen Gresik, Semen Padang, Petrokimia Gresik, Pupuk Kalimantan Timur, Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan Pelindo I resmi bergabung ke dalam jaringan rumah sakit yang dikelola oleh perusahaan ini.[2]

Anak usaha[sunting | sunting sumber]

Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 8 anak usaha, yakni:

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Dewan Direksi". Pertamedika IHC. Diakses tanggal 30 Oktober 2021. 
  2. ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2020" (PDF). Pertamina Bina Medika. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  3. ^ "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero). Diakses tanggal 7 November 2021. 
  4. ^ Mahrofi, Zubi (30 Juni 2020). Suyanto, Budi, ed. "Pertamedika IHC ambil alih saham bersyarat RS BUMN". ANTARA News. Antaranews.com.