Lumban Julu, Toba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lumban Julu
Kantor Kecamatan Lumban Julu
Peta lokasi Kecamatan Lumban Julu
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenToba
Pemerintahan
 • CamatAlfaret Manurung
Populasi
 • Total8,455 jiwa
Kode Kemendagri12.12.09
Kode BPS1206080
Luas90,90 km²
Desa/kelurahan12 Desa


Lumban Julu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Lumban Julu memiliki wilayah seluas 90,9 km2.[1] Luasnya mencakup 4,60% dari total luas Kabupaten Toba.[butuh rujukan] Kecamatan Lumban Julu berada pada 2°29’- 2°39’ Lintang Utara dan 99°02’ - 99°15’ Bujur Timur.[2] Wilayah Kecamatan Lumban Julu berada pada ketinggian rata-rata 1.200 meter di atas permukaan laut.[3]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kecamatan Lumban berbatasan dengan wilayah berikut:[4]

Utara Kabupaten Asahan dan Simalungun
Timur Simalungun dan Kecamatan Bonatua Lunasi
Selatan Danau Toba
Barat Danau Toba dan Kecamatan Ajibata

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Lumban Julu terdiri dari 12 desa.[5] Wilayahnya juga terbagi menjadi 35 dusun.[butuh rujukan] Desa Pasar Lumban Julu adalah ibu kota Kecamatan Lumban Julu.[6] Desa Lintong Julu merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Lumban Julu. Wilayahnya seluas 15,00 km2 dan mencakup 16,50% dari total luas Kecamatan Lumban Julu.[7] Sementara Desa Jonggi Nihuta merupakan desa terkecil yaitu 1,70 km² atau 1,87% dari total luas Kecamatan Lumban Julu.[butuh rujukan] Desa Sibaruang merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Lumban Julu yaitu berjarak sekitar 13 kilometer.[8]

Sejarah Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Lumban Julu telah menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara ketika Kabupaten Toba Samosir masih belum dimekarkan. Pada tahun 1998, Kecamatan Lumban Julu adalah salah satu kecamatan yang merintis pemekaran Kabupaten Toba Samosir.

Kecamatan Lumban Julu memekarkan Kecamatan Ajibata pada tahun 2002 dan Kecamatan Bonatua Lunasi pada tahun 2008.

Daftar desa/kelurahan di Kecamatan Lumban Julu[sunting | sunting sumber]

Pembagian Wilayah di Kecamatan Lumban Julu
Desa /
Kelurahan
Nama Kepala Desa /
Lurah
Luas (km²) /
Rasio Terhadap Luas Kecamatan
Jumlah penduduk /
Kepadatan (2015)
Desa Aek Natolu Jaya Samsul B. Sitorus 07,9 km² (8,69%) 1.204 (152,41 jiwa/km²)
Desa Hatinggian Ruji P. Doloksaribu 08,2 km² (9,2%) 890 (108,54 jiwa/km²)
Desa Huta Namora Duen Romualdo Sirait 05,8 km² (6,38%) 477 (82,24 jiwa/km²)
Desa Jangga Dolok Rahmat B. Manurung 11,0 km² (12,10%) 428 (38,91 jiwa/km²)
Desa Jangga Toruan Renni Manurung 09,7 km² (10,67%) 571 (58,87 jiwa/km²)
Desa Jonggi Nihuta Maruba Manurung 01,7 km² (1,87%) 191 (112,35 jiwa/km²)
Desa Lintong Julu Donni Sitorus 15,0 km² (16,50%) 1.336 (89,07 jiwa/km²)
Desa Pasar Lumban Julu Abdul J. Sirait 02,5 km² (2,75%) 558 (223,20 jiwa/km²)
Desa Sibaruang TS Pardamean Sitorus 10,5 km² (11,55%) 516 (49,14 jiwa/km²)
Desa Sionggang Selatan Luhut Manurung 04,5 km² (4,95%) 262 (58,22 jiwa/km²)
Desa Sionggang Tengah Petani Deli Manurung 07,0 km² (7,70%) 1.065 (152,14 jiwa/km²)
Desa Sionggang Utara Rudin Manurung 07,1 km² (7,81%) 957 (134,79 jiwa/km²)

Daftar Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Lumban Julu[sunting | sunting sumber]

Sosial Kemasyarakatan[sunting | sunting sumber]

Suku[sunting | sunting sumber]

Mayoritas penduduk Kecamatan Lumban Julu berasal dari suku Batak Toba. Kecamatan Lumban Julu umumnya didiami oleh kelompok marga-marga Nairasaon yaitu Sirait , Sitorus , Manurung dan Butarbutar serta kelompok marga-marga pendatang lainnya.

Agama[sunting | sunting sumber]

Gereja HKBP Lumban Julu
Gereja HKBP Aek Natolu

Mayoritas penduduk Kecamatan Lumban Julu mempercayai agama Kristen.

Di Kecamatan Lumban Julu terdapat 37 sarana ibadah yang terdiri dari 35 bangunan Gereja, 1 Masjid, dan 1 Langgar.

Sarana ibadah menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lumban Julu[sunting | sunting sumber]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2015, terdapat 16 bangunan sekolah di Kecamatan Lumban Julu yang terdiri dari 13 sekolah SD, 2 sekolah SMP dan 1 sekolah SMK.[9]

Sarana pendidikan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lumban Julu[sunting | sunting sumber]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Lumban Julu memiliki 33 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:

Perekonomian[sunting | sunting sumber]

Pertanian & Peternakan[sunting | sunting sumber]

Sumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Lumban Julu adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Tanaman selain padi yang diupayakan adalah tanaman palawija yaitu tanaman jagung, ubi kayu, ubi jalar, jahe, kunyit, dan kacang tanah. Tanaman keras yang mendominasi di Kecamatan Lumban Julu yakni kopi dan coklat.

Dari jenis ternak besar yang diusahakan di Kecamatan Lumban Julu pada umumnya adalah kerbau. Sedangkan pada ternak kecil, yang paling dominan diusahakan adalah ternak babi. Untuk pemeliharaan pada ternak unggas, masyarakat di Kecamatan Lumban Julu umumnya memelihara ternak ayam dan bebek.

Perdagangan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Lumban Julu memiliki 3 unit pasar yang terdiri dari:

Industri[sunting | sunting sumber]

Perindustrian yang ada di Kecamatan Lumban Julu pada umumnya adalah industri mikro. Secara umum, industri yang ada di kecamatan Lumban Julu bergerak pada bidang penggilingan padi. Industri rumah tangga, seperti pembuatan keripik pisang Toba "Tonggi Daina" di desa Jangga Toruan; hasil binaan PT. Toba Pulp Lestari Tbk serta pembuatan produk tahu dan tempe skala kecil di desa Lintong Julu.

Sarana & Prasarana[sunting | sunting sumber]

Air Terjun Situmurun atau sering disebut dengan Air Terjun Binangalom

Seluruh desa di Kecamatan Lumban Julu telah dialiri oleh listrik PLN. Sedangkan untuk jaringan fiber optik Telkom baru menjangkau sebagian desa di jalur lintas trans-Sumatera yaitu Lintong Julu dan Pasar Lumban Julu.

Komunikasi[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Lumban Julu memiliki 4 menara BTS yaitu di Desa Aek Natolu Jaya, Jangga Toruan, Lintong Julu, dan Sionggang Tengah.

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Lumban Julu memiliki berbagai potensi untuk dijadikan tempat pariwisata; seperti objek Wisata budaya “Rumah Bolon Batak Toba” yang ada di Desa Jangga Dolok merupakan objek wisata bernuansa rumah adat tua, juga wisata alam yang terdapat di Desa Sionggang Utara yaitu Taman Eden 100. Di Desa Hatinggian terdapat Air Terjun Situmurun atau sering juga disebut Air Terjun Binangalom yang mengalir jatuh langsung ke Danau Toba.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Manurung, Rico (2023). Kecamatan Lumban Julu Dalam Angka 2023. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba. hlm. 3. ISSN 2461-0062. 
  2. ^ Manurung, Rico (2021). Kecamatan Lumban Julu Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 5. ISSN 2461-0062. 
  3. ^ Manurung, Rico (2022). Kecamatan Lumban Julu Dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 5. ISSN 2461-0062. 
  4. ^ Manurung, Rico (2020). Kecamatan Lumban Julu Dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba. hlm. 5. ISSN 2461-0062. 
  5. ^ Manurung, Rico (2019). Kecamatan Lumban Julu Dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 5. ISSN 2461-0062. 
  6. ^ Manurung, Rico (2018). Kecamatan Lumban Julu Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 3. 
  7. ^ Kecamatan Lumban Julu Dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Toba Samosir. 2017. hlm. 3. ISSN 2461-0062. 
  8. ^ Kecamatan Lumban Julu Dalam Angka 2016. 2016. hlm. 2. ISSN 2461-0062. 
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-18. Diakses tanggal 2017-01-11. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]