Warna liturgi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Benedicta.ck (bicara | kontrib)
→‎Arti warna: Perbaikan penggunaan warna liturgi hitam yang sudah dihilangkan dalam Gereja Katolik dan mengubah penggunaannya ke warna liturgi ungu
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Benedicta.ck (bicara | kontrib)
k Ada salah penempatan penulisan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 65: Baris 65:
||
||


*
== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* [http://www.lutheransonline.com/trinitybillings/seals Christian Symbols, Crosses, Parament Colours; and their meanings]
* {{CathEncy|url=http://www.newadvent.org/cathen/04134a.htm|title=Liturgical colours}}
{{Tahun liturgi Gereja Katolik}}
{{Tahun liturgi Gereja Katolik}}


[[Kategori:Liturgi Katolik]]
[[Kategori:Liturgi Katolik]]
[[Kategori:Ritus]]
[[Kategori:Ritus]]
|}
Referensi{{reflist}}

== Pranala luar ==
* [http://www.lutheransonline.com/trinitybillings/seals Christian Symbols, Crosses, Parament Colours; and their meanings]
* {{CathEncy|url=http://www.newadvent.org/cathen/04134a.htm|title=Liturgical colours}}

Revisi per 29 Mei 2021 23.38

Warna-warna Liturgi adalah salah satu bentuk simbol atau lambang yang digunakan di dalam ibadah Kristen.[1] Fungsi warna dalam liturgi adalah sebagai tanda peristiwa gerejawi.[1] Warna ini dapat digunakan pada aksesoris pakaian liturgi imam maupun paduan suara yang mengiringi, stola ataupun taplak altar.[1] Altar menjadi tempat untuk meletakkan bejana-bejana perjamuan.[2] Tata warna yang digunakan didasarkan pada Paus Pius V tahun 1570 dan ditetapkan dalam Ordo Missae oleh Paus Paulus VI pada tahun 1969.[1] Lima warna dasar yang digunakan dalam tata warna liturgi, yaitu: putih, merah, hijau, ungu dan hitam.[3][4]

Arti warna

Warna Penggunaan Wajib Penggunaan Opsional (sebagai pengganti warna wajib yang ditentukan)
Hijau
Ungu
Pink
Putih/Kuning
  • Misa Requiem dan ibadat harian untuk arwah di mana Konferensi Uskup setempat telah memberikan izin.[6]
  • Misa Votif dan misa lainnya di mana umumnya Hijau digunakan.
Merah
  • Misa Merah dan Misa Votif Roh Kudus
  • Pemakaman Paus (dan kardinal) — merah adalah warna berkabung bagi Paus menurut adat Bizantium kuno
Hitam
  • Warna hitam sudah tidak digunakan karena kematian bukan kesedihan yang harus diratapi, melainkan perjalanan menuju kehidupan kekal

Referensi

  1. ^ a b c d Rasid Rachman. 2005. Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  2. ^ James F.White. 2005. Pengantar Ibadah Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  3. ^ (Inggris) J.C.J. Metford 1991. The Christian Year: an Indispensable Companion to the Holy Days, Festivals and Seasons of The Ecclesiastical Year. Yugoslavia: Thames and Hudson.
  4. ^ (Inggris) J.G. Davies. 1986. The New Westminster Dictionary of Liturgy and Worship. SCM.
  5. ^ Penggunaan opsional biru sebagai warna liturgis untuk hari-hari raya Bunda Maria dibatasi untuk beberapa keuskupan.
  6. ^ GIRM (Editio Typica), 346

Pranala luar