Gido, Nias
Gido | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Nias |
Peresmian ibu kota | 20 Juli 2016 |
Dasar hukum | PP No. 30 Tahun 2016 |
Luas | |
• Total | 110,06 km2 (42,49 sq mi) |
Populasi (2021) | |
• Total | 23.518 jiwa |
• Kepadatan | 214/km2 (550/sq mi) |
Zona waktu | UTC+7 (WIB) |
Kode area telepon | +62 639 |
Gido
(Gidö) | |||||
---|---|---|---|---|---|
Koordinat: 1°09′38″N 97°41′59″E / 1.160684°N 97.699675°E | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatera Utara | ||||
Kabupaten | Nias | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Jellysman B. Gea[1] | ||||
Populasi | |||||
• Total | 23.518 jiwa | ||||
• Kepadatan | 214/km2 (550/sq mi) | ||||
Kode pos | 22871 | ||||
Kode Kemendagri | 12.04.06 | ||||
Kode BPS | 1201070 | ||||
Luas | 110,06 km² | ||||
Desa/kelurahan | 21 desa | ||||
|
Gido (bahasa Nias: Gidö) adalah salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Nias, provinsi Sumatera Utara, Indonesia, dan juga menjadi ibukota dari kabupaten Nias. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 110,06 km² jumlah penduduk sebanyak 23.518 jiwa (2021), dengan kepadatan 194,75 jiwa/km².[2][3] Kecamatan Gido, berbatasan langsung dengan Kota Gunungsitoli. Bandara Binaka, bandara utama di pulau Nias, berada di kecamatan ini, tepatnya di Jalan Raya Pelabuhan Udara, Gido.
Demografi
[sunting | sunting sumber]Suku
[sunting | sunting sumber]Penduduk asli atau suku yang mendiami pulau Nias, termasuk Kabupaten Nias adalah suku Nias, demikian juga di kecamatan Gido. Meski demikian, penduduk dari suku lain juga ada yang tinggal di kecamatan ini, termasuk suku Batak, khususnya Batak Toba. Penduduk dari suku lainnya seperti Jawa, Minang, Aceh juga beberapa yang tinggal di sini.[4]
Bahasa
[sunting | sunting sumber]Bahasa yang digunakan umumnya adalah Nias,selain dari bahasa resmi nasional yakni Indonesia. Masyarakat dari suku lain juga menggunakan bahasa mereka, seperti bahasa Batak Toba, Jawa atau Minangkabau, dan lainnya.[5]
Bahasa Nias, atau Li Niha dalam bahasa aslinya, adalah bahasa yang dapat dikategorikan sebagai bahasa yang unik di dunia karena setiap akhiran katanya berakhiran huruf vokal. Bahasa Nias mengenal enam huruf vokal, yaitu a, e, i, u, o dan ditambah dengan ö (dibaca dengan “e” seperti dalam penyebutan “enam” dan “pepaya”).[4] Abjad Bahasa Nias huruf besar dan huruf kecil sebagai berikut :
Aa, Bb, Dd, Ee, Ff, Gg, Hh, Ii, Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Őő, Pp, Rr, Ss, Tt, Uu, Ww, Ŵŵ, Yy, Zz,
Agama
[sunting | sunting sumber]Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Gido sebanyak 23.518 jiwa, dengan kepadatan 214 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Gido berdasarkan agama yang dianut yakni Kristen 99,07% dimana Protestan 89,08% dan Katolik 9,99%. Sebagian lagi menganut Islam yakni 0,93%.[2] Sementara untuk rumah ibadah yang terdapat di kecamatan Gido yakni 114 gereja Protestan, 15 gereja Katolik dan 3 masjid.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Musrenbang RKPD Kabupaten Nias Tahun 2022 di Kecamatan Gido Diarsipkan 2023-04-29 di Wayback Machine., www.niaskab.go.id, 26 Agustus 2021
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-05. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
- ^ "Kabupaten Nias Dalam Angka 2020" (pdf). www.niaskab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-10. Diakses tanggal 30 Januari 2021.
- ^ a b Setiawan, Samhis. "Suku Nias – Rumah Adat, Bahasa, Kepercayaan, Marga, Asal Usul, Mata Pencaharian, Baju Adat, Alat Musik, Budaya, Makanan Dan Minuman". www.gurupendidikan.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-01. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
- ^ "Nias". www.northsumatrainvest.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-25. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
- ^ "Kabupaten Nias Dalam Angka 2021" (pdf). www.niaskab.bps.go.id. hlm. 148–149. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-25. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.