Gereja Santo Laurensius, Alam Sutera

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gereja Santo Laurensius
Gereja Katolik Paroki Santo Laurensius, Alam Sutera
Gereja Santo Laurensius, Alam Sutera pada tahun 2018
LokasiJl. Sutera Utama No. 2, Alam Sutera, Pakulonan, Kec. Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten
NegaraIndonesia
DenominasiGereja Katolik Roma
Situs webwww.santo-laurensius.org
Arsitektur
StatusParoki
Status fungsionalAktif
Tipe arsitekturGereja
GayaNeo-gotik
Administrasi
ParokiAlam Sutera
DekenatTangerang II
Keuskupan AgungJakarta
ProvinsiJakarta

Gereja Santo Laurensius, Alam Sutera adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, Banten, Indonesia. Gereja ini dibangun dengan gaya Neo-Gotik dan menjadi salah satu gereja terbesar di Provinsi Banten. Gereja ini berada di bawah administrasi Keuskupan Agung Jakarta.[1] Gereja ini didedikasikan untuk Santo Laurensius.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Paroki Alam Sutera (Gereja Santo Laurensius) merupakan paroki ke-62 Keuskupan Agung Jakarta yang dimekarkan dari Paroki Serpong (Gereja St. Monika). Sebagai paroki generasi kelima yang terus bergiat membangun kehidupan menggereja dan bermasyarat, secara geografis berada dalam tiga wilayah pemerintahan daerah yang menopang DKI Jakarta, yaitu Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang. Berada di wilayah perumahan yang berkembang pesat imbas dari pembangunan dan migrasi, persekutuan umat ini lahir dari bertambahnya umat Paroki Serpong di wilayah sekitar Alam Sutera dan Gading Serpong. Pada awal tahun 2000, sudah terdapat 700 keluarga Katolik yang setiap hari Minggu beribadah di Gereja St. Monika, BSD.[1]

Seiring berjalannya waktu, muncul kerinduan akan sebuah gereja baru karena Gereja St. Monika dirasakan tidak lagi mampu menampung umat yang semakin banyak. Kerinduan tersebut disambut baik oleh Pengembang Perumahan Alam Sutera, PT. Alfa Goldland Realty yang berinisiatif menawarkan lahan fasilitas sosial untuk dibangun gedung gereja Katolik di wilayah pengembangannya. Sejak tahun 2004 terjalin komunikasi untuk merealisasikan rencana pembangunan gedung gereja bersama RP. YD. Widyosuharjo, OSC selaku Pastor Paroki Serpong, Haryanto Tirtohadiguno, pimpinan pengembang Alam Sutera, dan pihak KAJ.

Keuskupan Agung Jakarta meresmikan Panitia Pembangunan Gereja St. Laurensius dan menugaskan RP. Anton Suprapto, SS.CC untuk merintis pembangunan dengan peletakan batu pertama pada tanggal 10 September 2005. Proses pengajuan izin untuk membangun gedung gereja ditempuh melalui komunikasi yang baik dan dukungan dari pengembang, sehingga persetujuan dari masyarakat sekitar serta instansi pemerintah dapat diperoleh dalam waktu relatif singkat. Berkat penyertaan Tuhan, pemerintah daerah Kabupaten Tangerang menerbitkan izin dari Bupati pada tanggal 6 Mei 2005 dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) pada tanggal 31 Mei 2005.

Pembentukan Stasi Alam Sutera yang diresmikan KAJ tanggal 18 Februari 2007 diawali dengan estafet penggembalaan dari Pastor Anton kepada RP. Donatus Manalu, OSC sebagai pastor stasi pertama. Kehidupan menggereja mulai bertumbuh sejak saat itu dan kelompok umat Paroki Alam Sutera memulai peribadatan perdananya di Gymnasium Sekolah Santa Laurensia yang bersebelahan dengan lahan gereja pada 27 November 2007. Bertepatan dengan Malam Natal tanggal 24 Desember 2007, aula Gereja St. Laurensius sudah dapat digunakan sebagai tempat beribadah.

Umat Stasi Alam Sutera mendapat gembala baru RP. Barnabas Nono Juarno, OSC sejak tanggal 9 Agustus 2008. Bersama Pastor Nono, kegiatan menggereja semakin berkembang, pendataan umat digiatkan, dan kegiatan umat semakin bertambah. Pembangunan fisik gereja diselesaikan dalam waktu empat tahun yang kemudian diresmikan dan diberkati oleh Uskup KAJ, Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ, pada Hari Raya Kenaikan Tuhan tanggal 21 Mei 2009. Di kesempatan yang sama, Kardinal Julius menyapa umat Stasi St. Laurensius secara langsung untuk pertama kalinya. Pembangunan kemudian berlanjut dengan Pastoran yang diberkati oleh Uskup KAJ, Mgr. Ignatius Suharyo tahun 2011. Pada tanggal 15 Januari 2012, Mgr. Suharyo meningkatkan status dari stasi menjadi Paroki Alam Sutera yang kemudian diperingati sebagai tanggal ulang tahun paroki.[1]

Setelah pembangunan gedung gereja dan pastoran selesai, Paroki Alam Sutera pun membangun sarana untuk berdoa maupun kegiatan pastoral. Gua Maria Penuh Rahmat diberkati dan diresmikan penggunaannya pada Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga tanggal 14 Agustus 2011. Dengan semakin berkembangnya kehidupan menggereja dan aktivitas pastoral, Paroki Alam Sutera membangun Gedung Karya Pastoral (GKP) yang berada di sebelah pastoran pada tahun 2011. Panitia pembangunan pun melakukan kegiatan penggalangan dana melalui Konser Natal, Charity Laurensius Golf, dan seminar. Gedung Karya Pastoral (GKP) diresmikan dan diberkati pada tanggal 10 Agustus 2014.

Paroki Alam Sutera mulai membentuk Dewan Paroki Harian (DPH) dengan masa bakti tahun 2012-2015 yang dipimpin RP. Barnabas Nono Juarno, OSC dengan dibantu oleh RD. Johan Ferdinand Wijshijer dan disusul kemudian RP. Sangker Sihotang, OSC selaku pastor rekan. Juni 2013, Pastor Nono mendapat tugas baru di Paroki Curug dan jabatan pastor kepala paroki dilanjutkan Pastor Sangker bersama pastor rekan yang baru RP. FX. Herry Sailan, OSC dan RD. Johan Ferdinand Wijshijer, yang mendapat perutusan baru pada November 2013.[1]

Imam[sunting | sunting sumber]

Per Januari 2024, terdapat lima imam yang bertugas di paroki ini.

  • R.D. Yohanes Hadi Suryono (Pastor Kepala Paroki)
  • R.D. Victorius Rudy Hartono (Pastor Rekan)
  • R.D. Vinsensius Rosihan Arifin (Pastor Rekan)
  • R.D. Bonifasius Lumintang (Pastor Rekan)
  • R.D. Ignasius Wahyudi Paweling (Pastor Rekan)

Jadwal Misa[sunting | sunting sumber]

Sejak 1 September 2023, Perayaan Ekaristi mingguan dilangsungkan sebanyak 6 kali seminggu dengan jadwal sebagai berikut:

  • Misa Harian : Senin - Sabtu pukul 05.45 WIB
  • Misa Mingguan :
    • Hari Sabtu : pukul 17.00 WIB dan 19.30 WIB
    • Hari Minggu : pukul 06. 00 WIB, 08.30 WIB, 17.00 WIB, dan 19.30 WIB
  • Misa Jumat Pertama : 05.45 WIB, 12. 00 WIB, dan 19.30 WIB
  • Misa Bahasa Inggris : setiap hari Sabtu, minggu ke-3, pukul 19.30 WIB

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]