Lompat ke isi

Ishak dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
pindah ke Ishaq
Borgx (bicara | kontrib)
k Suntingan NoiX180 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Muhammad Azmi
Baris 1: Baris 1:
'''Nabi Ishaq''' (''kira-kira'' 1761 SM - 1638 SM?)<ref>http://www.thetruthoflife.org/messengers_nooh.htm</ref> <ref>http://www.zainab.org/commonpages/ebooks/english/short/prophets.htm</ref> ([[Bahasa Yahudi|Yahudi]]: '''יִצְחָק''', <small>[[Bahasa Yahudi|Standar]]</small> ''{{Unicode|Yiẓḥaq}}'' <small>[[Vokalisasi Tiberian|Tiberian]]</small> ''{{Unicode|Yiṣḥāq}}'' ; [[Bahasa Arab|Arab]]: '''إسحٰق''', ''{{Unicode|ʾIsḥāq}}'' ; "tersenyum / tertawa") adalah putra kedua [[Nabi Ibrahim]] setelah [[Nabi Ismail|Ismail]] yang beribu [[Sarah]] dan merupakan orang tua dari [[Nabi Yaqub]]<ref>Kisah 25 Nabi dan Rasul, hal 141</ref>. Nabi Ishaq diutus untuk masyarakat [[Kana'an]] karena kaumnya yang tidak mengenal Allah. Kisah Nabi Ishaq sangat sedikit diceritakan dalam Al-Qur'an. Nabi Ishaq disebutkan dalam [[Al-Qur'an]] sebanyak 15 kali<ref> Appraisals for Isaac: {{cite quran|6|84|style=ref}}, {{cite quran|12|6|style=ref}}, {{cite quran|19|50|style=ref}}, {{cite quran|21|72|end=73|style=ref}}, {{cite quran|37|113|style=ref}}, {{cite quran|38|45|end=47|style=ref}} - Isaac prophecy: {{cite quran|2|133|style=ref}}, {{cite quran|2|136|style=ref}}, {{cite quran|2|140|style=ref}}, {{cite quran|3|84|style=ref}}, {{cite quran|4|163|style=ref}}, {{cite quran|6|84|style=ref}}, {{cite quran|12|6|style=ref}}, {{cite quran|19|49|style=ref}}, {{cite quran|21|73|style=ref}}, {{cite quran|37|112|style=ref}}</ref>. Sedangkan keutamaan Nabi Ishaq disebutkan 9 kali dan kenabian Ishaq 10 kali. <ref>[http://geocities.com/alquran_indo Al-Qur'an dan Terjemahannya</ref>.
{{hapus|untuk mengantisipasi pemindahan}}

Nama Ishaq berasal dari [[bahasa Yahudi]] ''{{Unicode|Yiṣḥāq}}'' yang berarti tertawa / tersenyum. Kata itu didapatkan dari ibunya, [[Sarah]] yang tersenyum tidak percaya ketika mendapatkan kabar gembira dari [[malaikat Jibril]].

==Kisah Nabi Ishaq==
Sebelum kelahiran Ishaq, [[Sarah]] dan suaminya, [[Nabi Ibrahim|Ibrahim]] mendapat [[kabar gembira]] dari [[Allah]] melalui [[malaikat Jibril]]. Pesan itu tertulis di dalam Al-Qur'an [[surat Huud]] ayat 69 hingga 74. Dalam pesan itu malaikat Jibril menyampikan pesan bahwa Sarah akan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ishaq yang kelak akan menjadi seorang [[nabi]]<ref> see {{cite quran|37|112|style=ref}}</ref>. Namun, Sarah tersenyum karena merasa heran dan aneh. Dia merasa aneh karena tidak mungkin dia dan suaminya dapat memberi keturunan jika usia mereka sudah cukup tua, aitu Sarah berusia 90 tahun dan Nabi Ibrahim 100 tahun.<ref>see {{cite quran|11|70|end=74|style=ref}}</ref> Ishaq pun akhirnya terlahir di kota Kana'an pada tahun 1761 SM.

Ishaq merupakan anak kedua dari Nabi Ibrahim dan Sarah setelah Ismail. Bersama Ismail, ia mejadi penerus ayahnya untuk berdakwah di jalan Allah. Ketika Ibrahim telah sangat tua, Ishaq belum juga menikah. Ibrahim tidak mengizinkan Ishaq menikah dengan wanita [[Kana'an]] karena masyarakatnya tidak mengenal Allah dan asing terhadap keluarganya. Karena itu, Ibrahim memerintah seorang pelayan untuk pergi ke [[Harran, Irak]] dan membawa seorang perempuan dari keluarganya. Perempuan yang dimaksud itu adalah adalah [[Rafqah binti Batuwael bin Nahur]], saudara Ibrahim yang kemudian dinikahkan dengan Ishaq<ref>[http://islam.elvini.net/rasul.cgi?nabi4]</ref>.

Setelah 10 tahun Ishaq menikah dengan Rafqah, lahirlah dua anak kembar. Anak pertama diberi nama Al-Aish dan anak kedua [[Nabi Yaqub|Yaqub]] yang lahir dengan memegang kaki saudaranya. Ishaq lebih menyayangi Al-Aish daripada Yaqub. Dari Ishaq-lah kemudian terlahir nabi-nabi [[Bani Israil]].

Menurut salah satu riwayat, Ishaq meninggal pada usia 180 tahun.

==Lihat pula==
*[[Ishak]] - menurut Kristen dan Yahudi
==Referensi==
{{reflist}}

==Pranala Luar==
* {{id}} [http://www.dzikir.org/b_ceri07.htm dzikir.org]

{{Nabi Islam}}
{{islam-bio-stub}}

[[dv:އިސްޙާޤުގެފާނު]]
[[en:Islamic view of Isaac]]
[[ms:Nabi Ishaq a.s.]]
[[ru:Исхак]]

Revisi per 20 Desember 2007 12.08

Nabi Ishaq (kira-kira 1761 SM - 1638 SM?)[1] [2] (Yahudi: יִצְחָק, Standar Yiẓḥaq Tiberian Yiṣḥāq ; Arab: إسحٰق, ʾIsḥāq ; "tersenyum / tertawa") adalah putra kedua Nabi Ibrahim setelah Ismail yang beribu Sarah dan merupakan orang tua dari Nabi Yaqub[3]. Nabi Ishaq diutus untuk masyarakat Kana'an karena kaumnya yang tidak mengenal Allah. Kisah Nabi Ishaq sangat sedikit diceritakan dalam Al-Qur'an. Nabi Ishaq disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 15 kali[4]. Sedangkan keutamaan Nabi Ishaq disebutkan 9 kali dan kenabian Ishaq 10 kali. [5].

Nama Ishaq berasal dari bahasa Yahudi Yiṣḥāq yang berarti tertawa / tersenyum. Kata itu didapatkan dari ibunya, Sarah yang tersenyum tidak percaya ketika mendapatkan kabar gembira dari malaikat Jibril.

Kisah Nabi Ishaq

Sebelum kelahiran Ishaq, Sarah dan suaminya, Ibrahim mendapat kabar gembira dari Allah melalui malaikat Jibril. Pesan itu tertulis di dalam Al-Qur'an surat Huud ayat 69 hingga 74. Dalam pesan itu malaikat Jibril menyampikan pesan bahwa Sarah akan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ishaq yang kelak akan menjadi seorang nabi[6]. Namun, Sarah tersenyum karena merasa heran dan aneh. Dia merasa aneh karena tidak mungkin dia dan suaminya dapat memberi keturunan jika usia mereka sudah cukup tua, aitu Sarah berusia 90 tahun dan Nabi Ibrahim 100 tahun.[7] Ishaq pun akhirnya terlahir di kota Kana'an pada tahun 1761 SM.

Ishaq merupakan anak kedua dari Nabi Ibrahim dan Sarah setelah Ismail. Bersama Ismail, ia mejadi penerus ayahnya untuk berdakwah di jalan Allah. Ketika Ibrahim telah sangat tua, Ishaq belum juga menikah. Ibrahim tidak mengizinkan Ishaq menikah dengan wanita Kana'an karena masyarakatnya tidak mengenal Allah dan asing terhadap keluarganya. Karena itu, Ibrahim memerintah seorang pelayan untuk pergi ke Harran, Irak dan membawa seorang perempuan dari keluarganya. Perempuan yang dimaksud itu adalah adalah Rafqah binti Batuwael bin Nahur, saudara Ibrahim yang kemudian dinikahkan dengan Ishaq[8].

Setelah 10 tahun Ishaq menikah dengan Rafqah, lahirlah dua anak kembar. Anak pertama diberi nama Al-Aish dan anak kedua Yaqub yang lahir dengan memegang kaki saudaranya. Ishaq lebih menyayangi Al-Aish daripada Yaqub. Dari Ishaq-lah kemudian terlahir nabi-nabi Bani Israil.

Menurut salah satu riwayat, Ishaq meninggal pada usia 180 tahun.

Lihat pula

  • Ishak - menurut Kristen dan Yahudi

Referensi

Pranala Luar