Kehidupan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: zh-min-nan:Sèⁿ-miā
diterjemahkan oleh Haryo, project minerva
Baris 1: Baris 1:
{{taxobox
'''Kehidupan''' adalah fenomena atau perwujudan adanya '''hidup''', yaitu keadaan yang membedakan [[organisme]] (makhluk hidup) dengan benda mati.
|color=limegreen
|name='''Kehidupan ([[Biota (taksonomi)|Biota / Vitae / Eobionti]])'''
|image=Ruwenpflanzen.jpg
|image_width=250px
|image_caption = Tumbuhan di [[Pegunungan Rwenzori]], [[Uganda]]
|subdivision_ranks=[[Domain (biologi)|Domain]] dan [[Kerajaan (biologi)|Kerajaan]]
|subdivision=Kehidupan di bumi:
* [[Kehidupan non-selular]] ([[virus]])
* [[Kehidupan selular]]
** [[Bacteria]]
** [[Archaea]]
** [[Eukarya]]
*** [[Protista]]
*** [[Fungi]]
*** [[Plantae]]
*** [[Animalia]]}}


'''Kehidupan''' (bdk. [[biota (ekologi)|ekologi]]) adalah karakteristik yang membedakan objek yang memiliki [[proses biologis|sinyal dan proses penopang-diri]] (yaitu, organisme hidup) dengan objek yang tidak memilikinya,<ref name=Koshland>{{Cite journal |title=The Seven Pillars of Life |journal=Science |date=March 22, 2002 |first=Daniel E. |last=Koshland Jr |volume=295 |issue=5563 |pages=2215–2216 |doi= 10.1126/science.1068489 |url=http://www.sciencemag.org/cgi/content/full/295/5563/2215 |accessdate=2009-05-25 |pmid=11910092}}</ref><ref name=AHDLife>The [[American Heritage Dictionary]] of the English Language, 4th edition, published by Houghton Mifflin Company, via [http://www.answers.com/topic/life Answers.com]:
Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam [[biosfer]] bumi. Ciri umum organisme-organisme tersebut—[[tumbuhan]], [[hewan]], [[fungi]], [[protista]], ''[[archaea]]'', dan [[bakteri]]—ialah bentukan [[Sel (Biologi)|sel]] berbahan dasar [[karbon]] dan [[air]] dengan pengaturan kompleks dan informasi genetik yang dapat diwariskan. Organisme-organisme tersebut melakukan metabolisme, mampu tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap rangsangan, berkembang biak, dan beradaptasi terhadap lingkungannya melalui seleksi alam.
* "The property or quality that distinguishes living organisms from dead organisms and inanimate matter, manifested in functions such as metabolism, growth, reproduction, and response to stimuli or adaptation to the [[Environment (biophysical)|environment]] originating from within the organism."
* "The characteristic state or condition of a living organism."</ref> baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati, atau karena mereka tidak memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati.<ref>[http://wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn?s=inanimate Definition of ''inanimate''.] WordNet Search by Princeton University.</ref><ref>{{cite web |url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/life |title=Merriam-Webster Dictionary |accessdate=2009-06-21 |publisher=Merriam-Webster Dictionary}}</ref> [[Biologi]] adalah ilmu yang berkaitan dengan studi tentang kehidupan.


Organisme hidup mengalami [[metabolisme]], mempertahankan [[homeostasis]], memiliki kapasitas untuk tumbuh, menanggapi rangsangan, bereproduksi dan, melalui [[seleksi alam]], beradaptasi dengan lingkungan mereka dalam generasi berturut-turut. Organisme hidup yang lebih kompleks dapat berkomunikasi melalui berbagai cara.<ref name=Koshland/><ref name=Chambers>{{cite encyclopedia |encyclopedia=Chambers 21st Century Dictionary |edition=online |year=1999 |title=organism}}</ref> Sebuah susunan beragam dari organisme hidup (bentuk kehidupan) dapat ditemukan di [[biosfer]] di bumi, dan sifat-sifat umum dari organisme ini—[[tumbuhan]], [[hewan]], [[fungi]], [[protista]], [[archaea]], dan [[bakteri]]— adalah bentuk sel berbasis [[kehidupan berbasis karbon|karbon]] dan air dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang bisa diwariskan.
Suatu entitas dengan ciri-ciri di atas disebut sebagai [[organisme]] ''hidup'', yaitu makhluk hidup. Namun demikian, tidak semua definisi kehidupan menganggap semua ciri tersebut penting. Contohnya, kemampuan untuk memiliki keturunan dengan modifikasi sering dianggap sebagai satu-satunya ciri utama kehidupan. Definisi ini mencakup [[virus]], yang umumnya tidak tercakup dalam definisi yang lebih sempit karena virus tidak memiliki sel dan tidak melakukan [[metabolisme]].


Dalam [[filsafat]] dan [[agama]], konsepsi kehidupan dan sifatnya bervariasi. Keduanya menawarkan interpretasi mengenai bagaimana kehidupan berkaitan dengan keberadaan dan kesadaran, dan keduanya menyentuh isu-isu terkait, termasuk sikap hidup, tujuan, konsep [[tuhan]] atau [[dewa]], [[jiwa]] atau kehidupan setelah kematian.
== Ciri-ciri kehidupan ==
Ciri-ciri kehidupan mencakup keteraturan, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energi, respons terhadap lingkungan, homeostasis, dan adaptasi evolusioner.<ref name=Campbell>{{cite book | last = Campbell | first = N.A. | coauthors = Reece, J.B.; Mitchell, L.G. | others = diterjemahkan oleh R. Lestari dkk. | title = Biologi | edition = edisi ke-5 | series = jilid 1 | publisher = Penerbit Erlangga | location = Jakarta | year = 2002 | id = ISBN 979-688-468-2}}</ref>


== Teori awal mengenai kehidupan ==
Kehidupan tersusun sangat teratur; dalam hierarki yang terdiri dari tingkatan-tingkatan struktural, setiap tingkat merupakan pengembangan dari tingkatan di bawahnya. Diawali dari tingkat paling rendah, [[Atom|atom-atom]] disusun menjadi [[Molekul|molekul-molekul]] biologis yang kompleks yang kemudian tersusun menjadi [[organel]], yang lalu menjadi komponen-komponen [[Sel (Biologi)|sel]]. Terdapat organisme yang terdiri dari sel tunggal, dan terdapat pula organisme lainnya yang merupakan agregat multiseluler dari banyak tipe sel yang terspesialisasi dan saling bekerja sama. Pada organisme multiseluler, sel-sel yang sama dikelompokkan menjadi [[jaringan]], susunan spesifik dari jaringan-jaringan yang berbeda membentuk [[Organ (anatomi)|organ]], dan organ-organ bergabung membentuk sistem organ. Individu organisme dari spesies yang sama dan hidup di tempat tertentu dapat berkelompok membentuk suatu [[populasi]]; populasi-populasi dari berbagai spesies berbeda yang hidup di daerah yang sama membentuk suatu [[komunitas]] biologis, dan interaksi-interaksi komunitas yang juga menyertakan unsur-unsur abiotik dari lingkungan membentuk suatu [[ekosistem]]. Setiap tingkatan struktur biologis tersebut mempunyai sifat-sifat baru yang tidak dijumpai pada tingkat organisasi di bawahnya yang dihasilkan dari interaksi antarkomponen pada suatu tingkat.<ref name=Campbell/>
=== Materialisme ===
Beberapa teori paling awal mengenai kehidupan bersifat [[materialis]], yang menyatakan bahwa semua yang ada adalah materi, dan bahwa semua kehidupan pada dasarnya adalah bentuk atau pengaturan yang kompleks dari materi. [[Empedocles]] (430 SM) berpendapat bahwa setiap hal di alam semesta terdiri dari kombinasi empat "elemen" abadi atau "akar dari semua": bumi, air, udara, dan api. Semua perubahan dijelaskan oleh pengaturan dan penataan ulang dari empat elemen tersebut. Berbagai bentuk kehidupan yang disebabkan oleh campuran yang tepat dari unsur-unsur. Misalnya, pertumbuhan tanaman dijelaskan oleh gerakan ke bawah alami unsur bumi dan gerakan ke atas alami dari api.<ref>[http://plato.stanford.edu/entries/empedocles SEP]</ref>


[[Democritus]] (460 SM), murid [[Leucippus]], berpikir bahwa karakteristik penting dari kehidupan adalah memiliki jiwa (''psyche''). Sebagaimana dengan penulis kuno lainnya, ia menggunakan istilah itu untuk mengartikan prinsip makhluk hidup yang menyebabkan mereka berfungsi sebagai makhluk hidup. Dia berpikirbahwa jiwa terdiri dari atom api, karena hubungan nyata antara hidup dan panas, dan karena api bergerak.<ref>[http://plato.stanford.edu/entries/democritus/#4 SEP]</ref> Dia juga menyatakan bahwa manusia pada awalnya hidup seperti binatang, secara bertahap mengembangkan masyarakat untuk membantu sesama, memulai bahasa, dan mengembangkan kerajinan dan pertanian.<ref>''Ibidem''</ref>
Makhluk hidup mampu menghasilkan sendiri keturunannya melalui proses [[Reproduksi biologis|reproduksi]]. Reproduksi dapat berupa pembelahan sebuah sel menjadi dua sel baru. Istilah reproduksi umumnya digunakan untuk menyebut proses menghasilkan suatu individu baru (secara aseksual, yaitu dari satu organisme induk, ataupun secara seksual, yaitu dari dua organisme induk yang berbeda), walaupun istilah tersebut sebenarnya juga menggambarkan proses menghasilkan sel-sel baru dalam proses pertumbuhan.
Dalam [[revolusi ilmiah]] abad ke-17, ide-ide mekanistik dihidupkan kembali oleh filsuf seperti [[Descartes]].


=== Hilomorfisme ===
Dalam proses pertumbuhan, suatu makhluk hidup mengalami peningkatan ukuran pada semua atau sejumlah besar bagian tubuhnya. Pada organisme multiseluler, pertumbuhan biasanya berarti pertumbuhan populasi sel akibat proses perbanyakan sel. Pertumbuhan umumnya diiringi dengan perubahan bentuk dan fungsi bagian tubuh makhluk hidup, yaitu dalam proses [[Biologi perkembangan|perkembangan]].
[[Hilomorfisme]] adalah teori (yang berasal dari [[Aristoteles ]] (322 SM)) bahwa segala sesuatu adalah kombinasi dari materi dan wujud. Aristoteles adalah salah satu penulis kuno pertama yang melakukan pendekatan pada subjek hidup dengan cara ilmiah. Biologi adalah salah satu minat utamanya, dan terdapat bahan biologi yang ekstensif dalam tulisan-tulisannya. Menurut dia, segala sesuatu di alam semesta material memiliki unsur materi dan wujud. Wujud dari suatu makhluk hidup adalah jiwa-nya (dalam bahasa Yunani, ''psyche '', Latin ''anima''). Ada tiga macam jiwa: "jiwa vegetatif" tanaman, yang menyebabkan mereka untuk tumbuh dan membusuk dan memelihara diri mereka sendiri, tetapi tidak menyebabkan gerakan dan sensasi, "jiwa hewan " yang menyebabkan hewan untuk bergerak dan merasa; dan jiwa rasional yang merupakan sumber kesadaran dan penalaran yang (Aristoteles percaya) hanya ada pada manusia.<ref>Aristotle, ''De Anima'', Book II</ref> Setiap jiwa yang lebih tinggi memiliki semua atribut dari jiwa yang lebih rendah. Aristoteles percaya bahwa walau materi bisa ada tanpa forma, forma tidak bisa ada tanpa materi, dan oleh karena itu jiwa tidak bisa ada tanpa tubuh.<ref>''Introduction to Ancient Philosophy'', Don Marietta, hal. 104.</ref>


Penjelasan yang selaras dengan hilomorfisme adalah penjelasan teleologis mengenai kehidupan. Sebuah penjelasan teleologis menjelaskan mengenai fenomena dalam maksud atau arah tujuan dari fenomena tersebut. Maka, warna putih beruang kutub dijelaskan dengan tujuan kamuflase. Arah sebab-akibat semacam ini bersifat berlawanan dengan ilmu pengetahuan materialistik, yang menjelaskan akibat dari penyebab sebelumnya. Ahli biologi modern sekarang menolak pandangan fungsional ini dari segi materi dan sebab-akibat: ciri biologis harus dijelaskan bukan dengan melihat ke depan untuk hasil yang optimal di masa depan, tetapi dengan melihat mundur ke masa lalu sejarah evolusi suatu spesies, yang mengarah kepada [[seleksi alam]] dari objek yang dipertanyakan.
Ciri kehidupan berikutnya ialah pemanfaatan energi, yaitu bahwa makhluk hidup mengambil energi dan mentransformasinya sehingga dapat digunakan untuk melakukan berbagai pekerjaan. Proses ini terwujud sebagai [[metabolisme]], yaitu pertukaran molekul secara terus-menerus di antara bagian-bagian organisme dan di antara organisme dan alam sekitarnya.<ref name=Kimball>{{cite book | last = Kimball | first = J.W. | others = diterjemahkan oleh H.S.S. Tjitrosomo & N. Sugiri | title = Biologi | edition = edisi ke-5 | series = jilid 1 | publisher = Penerbit Erlangga | location = Jakarta | year = 1989}}</ref> Metabolisme terdiri dari penguraian bahan organik (katabolisme) dan pengubahan bahan organik menjadi komponen selular (anabolisme).


=== Vitalisme ===
Makhluk hidup juga tanggap terhadap macam perubahan tertentu di alam sekitarnya yang bertindak sebagai stimuli. Tanggapan atau respons tersebut dapat berbentuk macam-macam, dari kontraksi pada organisme bersel tunggal jika disentuh, sampai reaksi kompleks yang melibatkan semua indera pada hewan tingkat tinggi. Ketanggapan ini bergantung pada koordinasi aktivitas bagian-bagian organismenya, yang pada organisme tingkat tinggi dapat dicapai dengan [[hormon]] (pada hewan dan tumbuhan) dan dengan [[saraf]] serta [[otot]] (pada hewan saja).<ref name=Kimball/>
[[Vitalisme]] adalah keyakinan bahwa prinsip-kehidupan pada dasarnya tidak material. Gagasan ini berasal dari [[Georg Ernst Stahl]] (abad ke-17), dan bertahan hingga pertengahan abad ke-19.. Vitalisme menjadi daya tarik bagi filsuf seperti [[Henri Bergson]], [[Nietzsche]], [[Wilhelm Dilthey]], ahli anatomi seperti [[Marie François Xavier Bichat]], dan ahli kimia seperti [[Justus von Liebig]].


Vitalisme menyokong ide pemisahan fundamental antara bahan organik dan anorganik, dan keyakinan bahwa materi organik hanya dapat berasal dari makhluk hidup. Hal ini dibantah pada tahun 1828 ketika [[Friedrich Wöhler]] menyiapkan [[urea]] dari bahan anorganik.<ref>{{cite journal
Mekanisme-mekanisme pengatur menjaga agar lingkungan internal suatu organisme tetap berada pada batas-batas yang sewajarnya walaupun lingkungan eksternalnya terus berubah. Proses pengaturan ini dinamakan [[homeostasis]].<ref name=Campbell/> Contohnya ialah proses ber[[keringat]] untuk menurunkan suhu tubuh.
| title = Ueber künstliche Bildung des Harnstoffs
| author = [[Friedrich Wöhler]]
| journal = [[Annalen der Physik und Chemie]]
| volume = 88
| issue = 2
| pages = 253&ndash;256
| year = 1828
| doi = 10.1002/andp.18280880206
| url = http://gallica.bnf.fr/ark:/12148/bpt6k15097k/f261.chemindefer}}</ref> [[Sintesis Wöhler]] tersebut dianggap sebagai titik awal kimia organik modern. Ini merupakan peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya suatu senyawa organik yang dihasilkan dari reaktan anorganik.


Kemudian, [[Hermann von Helmholtz]], didahului oleh [[Julius Robert von Mayer]], menunjukkan bahwa tidak ada energi yang hilang dalam gerakan otot, menunjukkan bahwa tidak ada "kekuatan vital" yang diperlukan untuk menggerakkannya. Pengamatan empiris ini menyebabkan diabaikannya teori vitalistik dalam sains, meskipun keyakinan ini tetap hidup dalam teori-teori non-ilmiah seperti [[homeopati]], yang menafsirkan bahwa berbagai penyakit disebabkan oleh gangguan pada kekuatan vital atau kekuatan hidup.
Kehidupan terus berkembang sebagai hasil dari interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Kemampuan organisme untuk berubah seiring waktu menanggapi lingkungan disebut [[adaptasi]]. Kemampuan ini merupakan dasar proses [[evolusi]] dan ditentukan oleh hereditas organisme maupun komposisi [[zat]] yang dimetabolisme serta faktor eksternal.


== Sejarah kehidupan ==
== Definisi ==
Masih merupakan tantangan bagi para ilmuwan dan filsuf untuk mendefinisikan kehidupan dalam istilah yang tegas.<ref>[http://www.astrobio.net/exclusive/226/defining-life Defining Life : Astrobiology Magazine – earth science – evolution distribution Origin of life universe – life beyond]</ref><ref>[http://www.nbi.dk/~emmeche/cePubl/97e.defLife.v3f.html Defining Life, Explaining Emergence]</ref><ref>{{cite web |url= http://artsandsciences.colorado.edu/magazine/2009/03/can-we-define-life/ |title=Can We Define Life |accessdate=2009-06-22 |year=2009 |publisher=Colorado Arts & Sciences}}</ref>Mendefinisikan kehidupan itu sulit karena hidup adalah sebuah proses, bukan substansi murni.<ref name=McKay>{{Cite journal |title=What Is Life—and How Do We Search for It in Other Worlds? |journal=PLoS Biol. |date=September 14, 2004 |first=Chris P. |last=McKay |pmid=15367939 |volume=2 |issue=2(9) |pmc=516796 |page=302 |doi=10.1371/journal.pbio.0020302 |accessdate=2010-02-02}}</ref> Definisi apapun harus cukup luas untuk mencakup seluruh kehidupan yang kita kenal, dan definisi tersebut harus cukup umum sehingga, dengan itu, ilmuwan tidak akan melewatkan kehidupan yang mungkin secara mendasar berbeda dari kehidupan di bumi.<ref>{{Cite journal |author=Nealson KH, Conrad PG |title=Life: past, present and future |journal=Philos. Trans. R. Soc. Lond., B, Biol. Sci. |volume=354 |issue=1392 |pages=1923–39 |date= December 1999 |pmid=10670014 |pmc=1692713 |doi=10.1098/rstb.1999.0532 |url=http://journals.royalsociety.org/content/7r10hqn3rp1g1vag/fulltext.pdf}}</ref>
Makhluk hidup bersel satu adalah makhluk yang pertama berkembang. Jutaan tahun kemudian kehidupan di laut mulai berkembang. Binatang kerang muncul, lalu ikan kemudian disusul amphibi. Lambat laun binatang daratan berkembang pula muncul reptil, burung dan binatang menyusui. Baru kira-kira 25 juta tahun yang lalu muncul manusia kemudian berkembang berkelompok dalam [[suku bangsa|suku-suku bangsa]] seperti saat ini, dan hampir di setiap sudut bumi ditempati manusia.


== Referensi ==
=== Biologi ===
Karena tidak ada definisi tegas dari kehidupan, pemahaman saat ini adalah deskriptif, di mana kehidupan merupakan karakteristik organisme yang menunjukkan semua atau sebagian besar dari fenomena berikut:<ref name=McKay/><ref>{{cite web |url=http://www2.una.edu/pdavis/BI%20101/Overview%20Fall%202004.htm |title=How to Define Life |accessdate=2008-10-17 |last=Davison |first=Paul G. |publisher=The University of North Alabama }}</ref>
{{reflist}}


# '''[[Homeostasis]]''': Pengaturan kondisi internal untuk mempertahankan keadaan konstan, misalnya, konsentrasi elektrolit atau mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu.
{{biologi-stub}}
# '''[[Organisasi biologis|Organisasi]]''': Secara struktural terdiri dari satu atau lebih sel, yang merupakan satuan dasar kehidupan.
# '''[[Metabolisme]]''': Transformasi energi dengan mengubah bahan kimia dan energi menjadi komponen selular ([[anabolisme]]) dan mengurai bahan organik ([[katabolisme]]). Makhluk hidup membutuhkan energi untuk mempertahankan organisasi internal ([[homeostasis]]) dan untuk menghasilkan fenomena lain yang terkait dengan kehidupan.
# '''Pertumbuhan''': Pemeliharaan tingkat yang lebih tinggi dari katabolisme anabolisme. Organisme yang tumbuh bertambah dalam ukuran di semua bagian-bagiannya, bukan hanya sekadar mengumpulkan materi.
# '''Adaptasi''': Kemampuan untuk berubah selama periode waktu dalam menanggapi lingkungan. Kemampuan ini merupakan hal mendasar untuk proses [[evolusi]] dan ditentukan oleh [[hereditas|perwarisan watak]] organisme maupun komposisi zat yang di-metabolisme, dan berbagai faktor eksternal.
# '''Respon terhadap rangsangan''': respon dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, dari kontraksi organisme uniseluler terhadap bahan kimia eksternal, sampai dengan reaksi kompleks yang melibatkan semua indera organisme multiseluler. Tanggapan sering dinyatakan dengan gerak, misalnya, daun tanaman berbalik ke arah matahari ([[fototropisme]]) dan oleh [[kemotaksis]].
# '''[[Reproduksi]]''': Kemampuan untuk menghasilkan organisme individu baru, baik secara [[reproduksi aseksual|aseksual]] dari organisme orang tua tunggal, atau secara [[reproduksi seksual|seksual]] dari dua organisme induk.

==== Yang diusulkan ====
Untuk mewakili fenomena minimum yang diperlukan, beberapa definisi biologis lain telah diusulkan:<!--
* Makhluk hidup adalah sistem yang cenderung untuk menanggapi perubahan di lingkungan mereka, dan di dalam diri mereka, dengan cara sedemikian rupa untuk mempromosikan kelanjutan mereka sendiri. [Kutipan diperlukan]-->
* Sebuah jaringan umpan balik negatif rendah (mekanisme regulasi) yang berada dibawah umpan balik positif yang lebih tinggi (potensi ekspansi, reproduksi) <ref>Korzeniewski, Bernard (2001). "[http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11312589 Cybernetic formulation of the definition of life]". ''Journal of Theoretical Biology''. 2001 April 7. 209 (3) pp. 275–86.</ref>
* [[Teori sistem kehidupan|Definisi sistemik kehidupan]] adalah bahwa makhluk hidup bersifat [[organisasi diri|mengorganisir diri]] dan [[autopoiesis|autopoietic]] (memproduksi sendiri). Variasi dari definisi ini mencakup definisi [[Stuart Kauffman]] sebagai agen otonom atau sistem multi-agen yang mampu mereproduksi dirinya sendiri atau diri mereka sendiri, dan menyelesaikan setidaknya satu [[siklus kerja termodinamika]].<ref>2004, "Autonomous Agents", in John D. Barrow, P.C.W. Davies, and C.L. Harper Jr., eds., Science and Ultimate Reality: Quantum Theory, Cosmology, and Complexity, Cambridge University Press.</ref>
* Hidup adalah sistem kimia mandiri yang mampu menjalani evolusi Darwin.<ref>[[Gerald Joyce|Gerald Francis Joyce]], ''"The RNA World: Life Before DNA and Protein"''.</ref>
* Hal-hal yang memiliki kemampuan untuk metabolisme dan pergerakan.<ref name=McKay/>
* Hidup adalah penundaan pembauran atau penyebaran spontan energi internal dari biomolekul menuju kondisi mikro yang lebih potensial.<ref name=BC>{{cite web | url = http://biocab.org/Astrobiology.html | title = Astrobiology | accessdate = 2011-01-17 | date = September 26, 2006 | publisher = Biology Cabinet}}</ref>
* Makhluk hidup adalah sistem termodinamika yang memiliki struktur molekul yang terorganisir.<ref name=BC/>

==== Virus ====
[[Virus]] lebih sering dianggap sebagai replikator daripada sebagai bentuk kehidupan. Mereka telah digambarkan sebagai "organisme di tepi kehidupan,"<ref>{{Cite journal |last=Rybicki |first=EP |year=1990 |title=The classification of organisms at the edge of life, or problems with virus systematics |journal=S Aft J Sci |volume=86 |pages=182–186}}</ref> karena mereka memiliki [[gen]], berevolusi dengan [[seleksi alam]],<ref name="pmid17914905">{{Cite journal |author=Holmes EC |title=Viral evolution in the genomic age |journal=PLoS Biol. |volume=5 |issue=10 |pages=e278 |date=October 2007 |pmid=17914905 |pmc=1994994 |doi=10.1371/journal.pbio.0050278 |url=http://biology.plosjournals.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1371/journal.pbio.0050278 |accessdate=2008-09-13}}</ref> dan mereplikasi dengan menciptakan beberapa salinan dari diri mereka sendiri melalui perakitan diri. Namun, virus tidak ber[[metabolisme]] dan memerlukan sel induk untuk membuat produk baru. Perakitan diri virus dalam sel induk memiliki implikasi untuk studi asal usul kehidupan, karena dapat mendukung hipotesis bahwa kehidupan dapat dimulai dari molekul organik yang bersifat merakit diri.<ref name="pmid16984643">{{Cite journal |author=Koonin EV, Senkevich TG, Dolja VV |title= The ancient Virus World and evolution of cells |journal=Biol. Direct |volume=1 |page=29 |year=2006 |pmid=16984643 |pmc=1594570 |doi=10.1186/1745-6150-1-29 |url=http://www.biology-direct.com/content/1//29 |accessdate=2008-09-14}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.mcb.uct.ac.za/tutorial/virorig.html#Virus%20Origins |title=Origins of Viruses |accessdate=2009-04-12 |last=Rybicki |first=Ed |date=November 1997}}</ref>

=== Biofisika ===
Ahli biofisika juga berkomentar tentang sifat dan kualitas dari bentuk-bentuk kehidupan—terutama bahwa mereka berfungsi pada [[entropi negatif]].<ref>{{Cite book |last=Schrödinger |first=Erwin |title=What is Life? |publisher=Cambridge University Press |year=1944 |isbn=0-521-42708-8}}</ref><ref>{{Cite book |last=Margulis |first=Lynn |coauthor=Sagan, Dorion |title=What is Life? |publisher=University of California Press |year=1995 |isbn=0-520-22021-8}}</ref> Secara lebih rinci, menurut fisikawan seperti [[John Bernal]], [[Erwin Schrödinger]], [[Eugene Wigner]], dan [[John Avery]], kehidupan adalah anggota dari kelas fenomena yang terbuka atau terus-menerus mampu menurunkan [[entropi]] internal mereka dengan mengorbankan substansi atau [[energi bebas]] yang diambil dari [[lingkungan (biofisika)|lingkungan]] dan kemudian ditolak dalam bentuk terdegradasi (lihat: [[entropi dan kehidupan]]).<ref>{{Cite book |last=Lovelock |first=James |title=Gaia – a New Look at Life on Earth |publisher=Oxford University Press |year=2000 |isbn=0-19-286218-9}}</ref><ref>{{Cite book |last=Avery |first=John |title=Information Theory and Evolution |publisher=World Scientific |isbn=9812383999 |year=2003}}</ref><ref>{{cite web |url=http://biocab.org/Exobiology.html#anchor_41 |title=BIOPHYSICS: DEFINITION OF LIFE AND BRIEF EXPLANATION OF EACH TERM |accessdate=2009-07-22 |first=Nahle, Nasif S. Exobiology |date= September 29, 2006 |publisher=Biology Cabinet}}</ref>

=== Teori sistem kehidupan ===
Dalam beberapa dekade terakhir beberapa ilmuwan telah mengusulkan bahwa teori sistem kehidupan yang bersifat umum diperlukan untuk menjelaskan sifat dari kehidupan.<ref>{{Cite book |last=Woodruff |first=T. Sullivan |coauthor=John Baross |title=Planets and Life: The Emerging Science of Astrobiology |publisher=Cambridge University Press |date=October 8, 2007}} Cleland and Chyba wrote a chapter in Planets and Life: "In the absence of such a theory, we are in a position analogous to that of a 16th-century investigator trying to define 'water' in the absence of molecular theory." [...] "Without access to living things having a different historical origin, it is difficult and perhaps ultimately impossible to formulate an adequately general theory of the nature of living systems".</ref> Teori umum semacam itu, yang muncul dari ilmu ekologi dan biologi, berupaya untuk memetakan prinsip-prinsip umum untuk bagaimana semua sistem yang hidup bekerja. Alih-alih memeriksa fenomena dengan mencoba memilah-milah berbagai hal ke dalam bagian-bagian komponennya, teori sistem kehidupan yang umum menyelidiki fenomena dalam hal pola dinamis dari hubungan organisme dengan lingkungan mereka.<ref>{{cite web |url=http://www.mollyyoungbrown.com/systems_article.htm |title=Patterns, Flows, and Interrelationship |accessdate=2009-06-27 |first=Molly Young Brown |year=2002}}</ref>

==== Hipotesis Gaia ====
Gagasan bahwa bumi itu hidup mungkin setua umat manusia sendiri, tetapi pernyatan publik pertama dari gagasan tersebut sebagai fakta ilmiah dikemukakan oleh ilmuwan Skotlandia, [[James Hutton]]. Pada 1785 ia menyatakan bahwa bumi itu adalah superorganisme dan bahwa penelitian yang tepat harus [[fisiologi|fisiologis]]. Hutton dikenang sebagai bapak [[geologi]], tetapi gagasan tentang Bumi yang hidup dilupakan dalam reduksionisme kuat dari abad ke-19.<ref>''GAIA – A new look at life on Earth. [[James Lovelock]] 1979. pp. 10. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.</ref> [[Hipotesis Gaia]], yang awalnya diusulkan pada tahun 1960 oleh ilmuwan [[James Lovelock]],<ref name="Lovelock1965">{{Cite journal |author=Lovelock, J.E. |year=1965 |title=A physical basis for life detection experiments |journal=[[Nature (journal)|Nature]] |volume=207 |issue=7 |pages=568–570 |doi=10.1038/207568a0 |pmid=5883628}}</ref><ref>[http://www.jameslovelock.org/page4.html Geophysiology]</ref> merupakan gagasan bahwa kehidupan di bumi berfungsi sebagai organisme tunggal yang benar-benar mendefinisikan dan memelihara kondisi lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.<ref>''GAIA – A new look at life on Earth. [[James Lovelock]]. 1979. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.</ref>

==== Ketidakterpecahan ====
[[Robert Rosen (biolog teoretis|Robert Rosen]] (1991]]membuat asumsi bahwa kekuatan penjelas dari pandangan dunia mekanistik tidak dapat membantu memahami sistem kehidupan. Salah satu klarifikasi penting yang ia dibuat adalah untuk mendefinisikan komponen sistem sebagai "sebuah satuan organisasi;. Bagian dengan fungsi, yaitu, hubungan pasti antara bagian dan keseluruhan." Dari konsep ini dan konsep awal lainnya, ia mengembangkan sebuah "teori relasional dalam sistem" yang mencoba untuk menjelaskan sifat-sifat khusus dari kehidupan. Secara khusus, ia mengidentifikasi "komponen ketidakterpecahan dalam organisme" sebagai perbedaan mendasar antara sistem kehidupan dan "mesin biologis."<ref>''Life Itself: A Comprehensive Inquiry into the Nature, Origin, and Fabrication of Life''. Rosen, Robert. November, 1991. ISBN 978-0-231-07565-7</ref>

==== Kehidupan sebagai sifat ekosistem ====
Sebuah pandangan sistem terhadap kehidupan memperlakukan alur lingkungan dan alur biologi bersama-sama sebagai "timbal balik pengaruh",<ref>{{cite web |url=http://www.calresco.org/fiscus/esl.htm |title=The Ecosystemic Life Hypothesis |accessdate=2009-08-28 |first=Daniel A. Fiscus |date=April 2002 |publisher=Bulletin of the Ecological Society of America}}</ref> dan hubungan timbal balik dengan lingkungan ini bisa dibilang penting untuk memahami kehidupan sebagaimana untuk memahami ekosistem. Sebagaimana Harold J. Morowitz (1992) menjelaskan, kehidupan adalah lebih berupa sifat dari sebuah sistem ekologi daripada suatu organisme tunggal atau spesies.<ref>Morowitz, Harold J. (1992) "Beginnings of Cellular Life: Metabolism Recapitulates Biogenesis". Yale University Press. ISBN 0-300-05483-1</ref> Dia berpendapat bahwa definisi ekosistem dari kehidupan adalah lebih dipilih untuk bidang biokimia atau fisika. Robert Ulanowicz (2009) juga menggarisbawahi mutualisme sebagai kunci untuk memahami sistem, menghasilkan perilaku kehidupan dan ekosistem.<ref>''A Third Window: Natural Life Beyond Newton and Darwin'', Templeton Foundation Press (2009) ISBN 1-59947-154-X</ref>

== Asal-usul ==
Bukti menunjukkan bahwa kehidupan di bumi telah ada sekitar 3,7 miliar tahun.<ref>"[http://www.ucmp.berkeley.edu/exhibits/historyoflife.php History of life through time]". University of California Museum of Paleontology.</ref> Semua bentuk kehidupan yang dikenal punya mekanisme molekuler dasar, dan berdasarkan pengamatan ini, teori-teori tentang asal-usul kehidupan berupaya menemukan mekanisme yang menjelaskan pembentukan satu sel organisme primordial dari mana semua kehidupan berasal. Ada berbagai hipotesis yang berbeda tentang jalan yang dilalui dari [[molekul organik]] sederhana melalui kehidupan pra-selular menuju protosel dan metabolisme. Banyak model jatuh ke dalam kategori "gen pertama" atau kategori "metabolisme-pertama", tetapi tren terbaru adalah munculnya model hibrida yang menggabungkan kedua kategori.<ref>Coveney, Peter V.; Philip W. Fowler. "Modelling biological complexity: a physical scientist's perspective". ''Journal of the Royal Society Interface''. 2005. 2 (4) pp. 267–280. {{Doi|10.1098/rsif.2005.0045}}</ref>

Tak ada konsensus ilmiah mengenai bagaimana kehidupan bermula dan semua teori yang diusulkan sangatlah spekulatif. Bagaimanapun juga, kebanyakan model ilmiah yang diterima dibangun dengan satu atau lain cara di atas hipotesis-hipotesis sebagai berikut:
* [[Percobaan Miller-Urey]] dan karya [[Sidney W. Fox]] yang menyatakan bahwa kondisi bumi yang primitif mungkin lebih mendukung reaksi-reaksi kimia yang menyintesiskan sebagian [[asam amino]] dan [[senyawa organik]] lainnya dari prekursor non-organik.
* [[Fosfolipid]] secara spontan membentuk ''[[lipid bilayer]]'', struktur dasar dari [[membran sel]].

Kehidupan seperti yang kita kenal sekarang ini menyintesis [[protein]], yang merupakan [[polimer]] dari asam amino menggunakan instruksi yang dikodekan oleh gen-gen seluler—yang merupakan polimer dari [[asam deoksiribonukleat]] (DNA). [[Sintesis protein]] juga memerlukan perantara polimer [[asam ribonukleat]] (RNA). Salah satu kemungkinan adalah bahwa gen muncul pertama<ref>Senapathy, Periannan, Independent Birth of Organisms, Madison, WI. Genome Press, 1994.</ref> dan kemudian protein. Kemungkinan lain adalah bahwa protein muncul lebih dulu<ref>Eigen, Manfred, Steps Towards Life: A Perspective on Evolution (German edition, 1987), Oxford University Press, 1992. hal 31.</ref> dan lalu gen. Namun, karena gen diperlukan untuk membuat protein, dan protein juga diperlukan untuk membuat gen, mempertimbangkan masalah yang mana yang muncul lebih dulu seperti mempermasalahkan [[ayam atau telur]]. Kebanyakan ilmuwan telah mengadopsi hipotesis bahwa karena DNA dan protein berfungsi bersama-sama dengan intim, tampak tidak mungkin bahwa mereka muncul secara independen.<ref name="Barazesh, Solmaz 2009">Barazesh, Solmaz, How RNA Got Started: Scientists Look for the Origins of Life, Science News, 13 Mei 2009.</ref> Oleh karena itu, banyak ilmuwan mempertimbangkan kemungkinan, yang tampaknya pertama kali diusulkan oleh [[Francis Crick]],<ref>Watson, James D., Prologue: Early Speculations and Facts about RNA Templates, p. xv–xxiii, The RNA World, R.F. Gesteland and J.F. Atkins, Eds., Cold Spring Harbor Laboratory Press, 1993.</ref> bahwa kehidupan pertama berbasis pada perantara DNA-protein: RNA.<ref name="Barazesh, Solmaz 2009"/> Bahkan, RNA memiliki sifat penyimpanan informasi dan replikasi dan sifat [[katalis|katalitik]] dari beberapa protein yang mirip DNA. Crick dan ilmuwan lainnya mendukung [[hipotesis dunia RNA|hipotesis RNA-pertama]]<ref>Gilbert, Walter, The RNA world, p 618 v 319, Nature, 1986.</ref> bahkan sebelum sifat katalitik RNA telah ditunjukkan oleh [[Thomas Cech]].<ref>Cech, Thomas R., A model for the RNA-catalyzed replication of RNA, p 4360-4363 v 83, Proc. Nat. Acad. Sci., USA, 1986.</ref>

Sebuah masalah yang penting dalam hipotesis RNA-pertama adalah bahwa eksperimenyang dirancang untuk menyintesis RNA dari prekursor sederhana belum seberhasil seperti percobaan Miller-Urey yang menyintesis molekul organik lainnya dari prekursor anorganik. Salah satu alasan dari kegagalan membuat RNA di laboratorium adalah bahwa prekursor RNA sangat stabil dan tidak bereaksi satu sama lain dalam keadaan ambien. Namun, sintesis molekul RNA tertentu yang berhasil dalam keadaan yang diduga sama seperti saat sebelum kehidupan muncul di Bumi telah dicapai dengan menambahkan prekursor alternatif dalam urutan tertentu dengan prekursor [[fosfat]] dihadirkan selama reaksi.<ref>Powner, Matthew W., Béatrice Gerland and John D. Sutherland, Synthesis of activated pyrimidine ribonucleotides in prebiotically plausible conditions, Nature 459, 239–242 (14 May 2009).</ref> Penelitian ini membuat hipotesis RNA-pertama lebih masuk akal bagi banyak ilmuwan.<ref>Szostak, Jack W., Origins of life: Systems chemistry on early Earth, Nature 459, 171–172 (14 May 2009).</ref>

Percobaan terbaru telah menunjukkan evolusi Darwin sejati dari enzim RNA unik ([[ribozim]]) terdiri dari dua komponen katalitik terpisah yang mereplikasi satu sama lain secara ''in vitro''.<ref>Lincoln, Tracey A. and Gerald F. Joyce, Self-Sustained Replication of an RNA Enzyme, Science 27 February 2009: Vol. 323, No. 5918, pp. 1229–1232, DOI: 10.1126/science.1167856.</ref> Dalam menjelaskan hal ini dari laboratoriumnya, [[Gerald Joyce]] menyatakan: "Ini adalah contoh pertama, di luar biologi, dari adaptasi evolusioner dalam sistem genetika molekuler."<ref>Joyce, Gerald F., Evolution in an RNA World, Cold Spring Harb Symp Quant Biol sqb.2009.74.004; Published in Advance August 10, 2009, doi:10.1101/sqb.2009.74.004.</ref> Percobaan tersebut membuat kemungkinan adanya dunia RNA primordial menjadi lebih menarik bagi banyak ilmuwan.

== Kondisi kehidupan ==
[[Berkas:20100422 235222 Cyanobacteria.jpg|thumb|[[Cyanobacteria]] [[bencana oksigen|mengubah]] komposisi bentuk kehidupan di Bumi dengan merangsang [[keanekaragaman hayati]] dan hampir memunahkan [[organisme anaerobik|organisme-organisme yang tidak memerlukan oksigen]].]]
Keanekaragaman kehidupan di Bumi saat ini adalah hasil dari interaksi dinamis antara kesempatan genetis, kemampuan metabolisme, tantangan lingkungan,<ref name=astrobiology>{{cite web |url=http://astrobiology.arc.nasa.gov/roadmap/g5.html |title=Understand the evolutionary mechanisms and environmental limits of life |accessdate=2009-07-13 |last= Rothschild |first=Lynn |date=September, 2003 |publisher=NASA}}</ref> dan simbiosis.<ref>{{Cite journal |title=Symbiosis and the origin of life |journal=Origins of Life and Evolution of Biospheres |date= April, 1977 |first=G.A.M. |last=King |volume=8 |issue=1 |pages=39–53 |doi=10.1007/BF00930938 |url=http://www.springerlink.com/content/n10p775113175l67/ |accessdate=2010-02-22 |bibcode=1977OrLi....8...39K}}</ref><ref>{{Cite book |last= Margulis |first=Lynn |title=The Symbiotic Planet: A New Look at Evolution |publisher=Orion Books Ltd. |year=2001 |location=London, England |isbn=0-75380-785-8}}</ref><ref>{{Cite book |author=Douglas J. Futuyma |coauthor=Janis Antonovics |title=Oxford surveys in evolutionary biology: Symbiosis in evolution |publisher=Oxford University Press |year=1992 |volume=8 |location=London, England |pages=347–374 |isbn= 0-19-507623-0}}</ref> Hampir selama keberadaannya, lingkungan Bumi yang dapat dihuni telah didominasi oleh [[mikroorganisme]] dan berada di bawah metabolisme mereka dan evolusi. Sebagai akibat dari aktivitas mikroba tersebut pada [[skala waktu geologis]], lingkungan fisik-kimia di Bumi telah berubah, sehingga menentukan jalan evolusi kehidupan berikutnya.<ref name=astrobiology/> Sebagai contoh, pelepasan oksigen molekular oleh [[cyanobacteria]] sebagai hasil tambahan [[fotosintesis]] menyebabkan perubahan global. Lingkungan yang berubah menimbulkan tantangan evolusi baru untuk organism yang ada saat itu, yang akhirnya menagkibatkan pembentukan hewan dan tumbuhan di planet kita. Oleh sebab itu "ko-evolusi" antara organisme dan lingkungan mereka tampaknya merupakan ciri yang melekat dari sistem kehidupan.<ref name=astrobiology/>

=== Jangkauan ketahanan ===
Komponen lembam dari ekosistem adalah faktor fisis dan kimia yang diperlukan untuk kehidupan—energi (sinar matahari atau energi kimia), air, [[suhu]], [[atmosfer]], [[gravitasi]], [[nutrisi]], dan [[lapisan ozon|perlindungan dari radiasi matahari]].<ref>{{cite web |url=http://cmapsnasacmex.ihmc.us/servlet/SBReadResourceServlet?rid=1025200161109_2045745605_1714&partName=htmltext |title=Essential requirements for life |accessdate=2009-07-14 |publisher=CMEX-NASA}}</ref> Dalam kebanyakan ekosistem kondisi-kondisi yang ada bervariasi sepanjang hari dan sering berubah dari satu musim ke musim berikutnya. Untuk hidup dalam banyak ekosistem , maka, organisme harus mampu bertahan dalam berbagai kondisi, yang disebut "jangkauan ketahanan."<ref name=tolerance>{{Cite book |last=Chiras |first=Daniel C. |title=Environmental Science – Creating a Sustainable Future |year=2009}}</ref> Di luar itu adalah "zona stres fisiologis," tempat kelangsungan hidup dan reproduksi masih dimungkinkan tetapi tidak optimal. Di luar zona ini adalah "zona ketidaktahanan," yang tidak memungkinkan organisme tersebut untuk hidup. Telah ditentukan bahwa organisme yang memiliki jangkauan ketahanan lebih luas akan lebih menyebar daripada organisme dengan jangkauan ketahanan yang sempit.<ref name=tolerance/>

=== Ekstremofil ===
{{main|ekstremofil}}
[[Berkas:Deinococcus radiodurans.jpg|thumb|''[[Deinococcus radiodurans]]'' dapat bertahan dari paparan radiasi.]]

Untuk bertahan hidup, beberapa mikroorganisme dapat mengambil bentuk yang memungkinkan mereka untuk tahan terhadap [[psikrofil|pembekuan]], [[xerofil|pengeringan mutlak]], [[oligotrof|kelaparan]], tingkat paparan radiasi yang tinggi, dan tantangan fisik atau kimia lainnya. Selain itu, beberapa mikroorganisme dapat bertahan terhadap paparan kondisi seperti itu selama hitungan minggu, bulan, tahun, atau bahkan abad.<ref name= astrobiology/> Ekstremofil adalah bentuk-bentuk kehidupan mikroba yang berkembang di luar rentang kehidupan yang biasa ditemukan. Mereka juga unggul dalam pemanfaatan sumber energi yang tak biasa. Sementara semua organisme tersusun dari molekul yang hampir identik, evolusi telah memungkinkan mikroba tersebut untuk mengatasi berbagai kondisi fisik dan kimia yang luas ini. Karakterisasi struktur dan keragaman metabolisme dari komunitas mikroba di lingkungan yang ekstrem tersebut terus berlangsung. Pemahaman tentang kegigihan dan fleksibilitas dari kehidupan di Bumi, sebagaimana pemahaman tentang sistem molekuler yang dimanfaatkan beberapa organisme untuk bertahan hidup di kondisi ekstrem, akan memberikan landasan yang penting untuk mencari [[kehidupan ekstraterestrial|kehidupan di luar Bumi]].<ref name=astrobiology/>

=== Elemen kimia yang diperlukan ===
Semua bentuk kehidupan membutuhkan [[unsur kimia]] tertentu yang diperlukan untuk fungsi [[biokimia]]. Unsur ini meliputi [[karbon]], [[hidrogen]], [[nitrogen]], [[oksigen]], [[fosfor]], dan [[sulfur]]—makronutrisi untuk semua organisme<ref name=wsj20101203>
[http://online.wsj.com/article/SB10001424052748703377504575650840897300342.html?mod=ITP_pageone_1#printMode New Link in Chain of Life], ''[[Wall Street Journal]]'', 2010-12-03, diakses 5 Desember 2010. ''"Until now, however, they were all thought to share the same biochemistry, based on the Big Six, to build proteins, fats and DNA."''</ref> Bersama, unsur-unsur ini membentuk [[asam nukleat]], protein dan [[lipid]], bagian besar dari materi hidup.

Hipotesis alternatif biokimia telah diajukan dengan menghilangkan satu atau lebih dari unsur-unsur, dengan menukar suatu unsur dengan unsur lain yang tidak ada dalam daftar, atau mengubah [[keulinan (kimia)| keulinan]] yang diperlukan atau sifat kimia lainnya.

== Klasifikasi kehidupan ==
[[Berkas: Biological classification L Pengo vflip.svg|thumb|right|Delapan tingkat taksonomi dalam hierarki klasifikasi biologi, yang merupakan contoh dari definisi oleh genus dan perbedaan. Kehidupan dibagi menjadi domain-domain, yang dibagi dalam kelompok-kelompok lebih lanjut. Peringkat kecil menengah tidak ditampilkan.]]

Secara tradisional, manusia telah membagi organisme ke dalam kelas tumbuhan dan hewan, yang didasarkan terutama pada kemampuan mereka untuk bergerak. Upaya pertama yang diketahui untuk mengklasifikasikan organisme dilakukan oleh filsuf Yunani Aristoteles (384-322 SM). Ia menglasifikasikan semua organisme hidup yang dikenal saat itu sebagai tanaman dan binatang. Aristoteles membedakan hewan dengan darah dari hewan tanpa darah (atau setidaknya tanpa darah merah), yang bisa dibandingkan dengan konsep [[vertebrata]] dan [[invertebrata]]. Ia membagi hewan berdarah ke dalam lima kelompok: hewan berkaki empat yang melahirkan ([[mamalia]]), [[burung]], hewan berkaki empat yg bertelur ([[reptil]] dan [[amfibi]]), [[ikan]] dan [[Cetacea|paus]]. Hewan-hewan tanpa darah juga dibagi menjadi lima kelompok: [[cephalopoda]], [[crustasea]], [[serangga]] (yang juga termasuk [[laba-laba]], [[kalajengking]], dan [[kelabang]], selain apa yang sekarang kita definisikan sebagai serangga), hewan bercangkang (seperti [[moluska]] dan kebanyakan [[echinodermata]]) dan "[[zoophytes]]." Meskipun karya Aristoteles dalam zoologi bukan tanpa kesalahan, itu adalah sintesis biologis terbesar saat itu dan tetap menjadi otoritas tertinggi selama berabad-abad setelah kematiannya.<ref>{{Cite news |title=Aristotle -biography |publisher=University of California Museum of Paleontology |url=http://www.ucmp.berkeley.edu/history/aristotle.html |accessdate=2008-10-20}}</ref>

Penjelajahan [[benua Amerika]] mengungkapkan sejumlah besar tanaman dan hewan baru yang memerlukan deskripsi dan klasifikasi. Di akhir abad ke-16 dan awal abad 17, penelitian terhadap hewan dimulai dan secara bertahap diperluas sampai membentuk bidang pengetahuan yang cukup untuk berfungsi sebagai dasar anatomi bagi klasifikasi.

Pada akhir tahun 1740-an, [[Carolus Linnaeus]] memperkenalkan metodenya, yang masih digunakan, untuk merumuskan nama ilmiah dari setiap spesies.<ref>{{Cite journal |author=Knapp S, Lamas G, Lughadha EN, Novarino G |title= Stability or stasis in the names of organisms: the evolving codes of nomenclature |journal=Philosophical transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological sciences |volume=359 |issue=1444 |pages=611–22 |date=April 2004 |pmid=15253348 |pmc=1693349 |doi=10.1098/rstb.2003.1445 |url=http://journals.royalsociety.org/openurl.asp?genre=article&issn=0962-8436&volume=359&issue=1444&spage=611}}</ref> Linnaeus berupaya untuk memperbaiki komposisi dan mengurangi panjang dari nama yang terdiri dari banyak kata dengan menghapuskan retorika yang tidak perlu, memperkenalkan ketentuan deskriptif baru dan mendefinisikan maknanya dengan presisi yang belum pernah ada. Dengan konsisten menggunakan sistem itu, Linnaeus memisahkan [[nomenklatur]] dari [[taksonomi]]. Konvensi penamaan untuk spesies ini disebut sebagai [[nomenklatur binomial]].

[[Jamur]] pada awalnya dianggap sebagai tanaman. Untuk jangka pendek Linnaeus telah menempatkan mereka di kelompok [[Vermes]] dalam Animalia. Ia kemudian menempatkan mereka kembali di Plantae. [[Herbert Copeland]] menglasifikasikan jamur dalam Protoctista, sehingga menghindari masalah tetapi mengakui status khusus mereka.<ref name=Copeland1938>{{Cite journal |author=Copeland, H.F. |year=1938 |title=The Kingdoms of Organisms |journal=Quarterly Review of Biology |volume=13 |issue=4 |page=383 |doi=10.1086/394568 |jstor=2808554}}</ref> Masalah itu akhirnya dipecahkan oleh [[Robert Whittaker]], ketika ia memberi mereka kerajaan sendiri dalam [[sistem lima kerajaan]]nya. Ternyata, jamur lebih erat dengan hewan daripada tumbuhan.<ref>{{Cite journal |author=Whittaker RH |title=New concepts of kingdoms or organisms. Evolutionary relations are better represented by new classifications than by the traditional two kingdoms |journal=Science |volume=163 |issue=863 |pages=150–60 |date=January 1969 |pmid=5762760 |doi=10.1126/science.163.3863.150}}</ref>

Sebagaimana penemuan baru memungkinkan kita untuk mempelajari sel dan mikroorganisme, kelompok baru kehidupan ditemukan, dan bidang ilmu [[biologi sel]] dan [[mikrobiologi]] diciptakan. Organisme baru ini awalnya dijelaskan secara terpisah dalam [[protozoa]] seperti hewan dan [[Thalofita|protofita / thalofita]] sebagai tumbuhan, tetapi dipersatukan oleh [[Ernst Haeckel]] dalam kerajaannya [[protista]], kemudian kelompok prokariota dipisahkan dalam kerajaan [[Monera]], dan akhirnya kerajaan ini akan dibagi dalam dua kelompok terpisah, [[bakteri]] dan [[Archaea]], yang mengarah ke [[sistem enam kerajaan]] dan akhirnya ke [[sistem tiga domain]] saat ini.<ref name="Woese1990"/> Klasifikasi eukariota masih kontroversial, dan taksonomi protista masih bermasalah.<ref name="Adl 05">{{Cite journal |author=Adl SM, Simpson AG, Farmer MA, ''et al.'' |title=The new higher level classification of eukaryotes with emphasis on the taxonomy of protists |journal=J. Eukaryot. Microbiol. |volume=52 |issue=5 |pages=399–451 |year=2005 |pmid=16248873 |doi=10.1111/j.1550-7408.2005.00053.x}}</ref>

Sebagaimana [[mikrobiologi], [[biologi molekuler]] dan [[virologi]] dikembangkan, agen reproduksi non-selular ditemukan, seperti [[virus]] dan [[viroid]]. Kadang-kadang entitas ini dianggap hidup tetapi ada yang berpendapat bahwa virus bukan organisme hidup karena mereka tidak memiliki karakteristik seperti [[membran sel]], [[metabolisme]] dan tidak tumbuh atau merespon lingkungan mereka. Namun Virus dapat digolongkan menjadi "spesies" yang didasarkan pada biologi dan genetika, tetapi banyak aspek dari klasifikasi tersebut tetap kontroversial.<ref>{{Cite journal |author=Van Regenmortel MH |title=Virus species and virus identification: past and current controversies |journal=Infection, genetics and evolution: journal of molecular epidemiology and evolutionary genetics in infectious diseases |volume=7 |issue=1 |pages=133–44 |date=January 2007 |pmid=16713373 |doi=10.1016/j.meegid.2006.04.002}}</ref>

Sejak tahun 1960 tren yang disebut [[kladistika]] muncul, yang mengatur taksa dalam [[pohon filogenetik|pohon evolusi atau filogenetik]]. Tidak jelas, apakah hal ini harus diimplementasikan, bagaimana kode yang berbeda akan hidup berdampingan.<ref>{{Cite journal |author=Pennisi E |title=Taxonomy. Linnaeus's last stand? |journal=Science |location=New York, N.Y. |volume=291 |issue=5512 |pages=2304–7 |date=March 2001 |pmid=11269295 |url= http://www.sciencemag.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=11269295 |doi=10.1126/science.291.5512.2304}}</ref>

{{sistem biologi}}

== Kehidupan ekstraterestrial ==
{{main|kehidupan ekstraterestrial|astrobiologi}}
[[Berkas:Panspermie.svg|thumb|Penggambaran hipotesis [[panspermia]].]]

[[Bumi]] adalah satu-satunya planet di alam semesta yang dikenal memiliki kehidupan. [[Persamaan Drake]], yang menghubungkan jumlah peradaban ekstraterestrial di galaksi kita yang mungkin kita hubungi, telah digunakan untuk membahas kemungkinan kehidupan di tempat lain, tetapi para ilmuwan tidak setuju pada banyak nilai-nilai variabel dalam persamaan ini. Tergantung pada nilai-nilai tersebut, persamaan dapat menunjukkan bahwa kehidupan bisa muncul sering maupun jarang.

Daerah sekitar [[bintang deret utama]] yang dapat mendukung kehidupan seperti di Bumi di sebuah planet yang mirip Bumi dikenal dengan sebutan [[zona layak huni]]. Jari-jari dalam dan luar zona ini bervariasi dengan cahaya dari bintang, seperti halnya interval waktu selama zona akan bertahan. Bintang yang lebih besar dari Matahari memiliki zona layak huni yang lebih besar, tetapi akan tetap berada di deret utama untuk interval waktu yang lebih singkat selama kehidupan dapat berevolusi. Bintang kerdil merah kecil memiliki masalah yang berlawanan, diperparah dengan tingkat [[medan magnet bintang|aktivitas magnetik]] yang lebih tinggi dan efek penguncian pasang surut dari orbit dekat. Oleh karena itu, bintang-bintang di kisaran massa menengah seperti Matahari mungkin memiliki kondisi yang optimal untuk kehidupan seperti di bumi untuk berkembang. Lokasi bintang dalam galaksi juga dapat berdampak pada kemungkinan membentuk kehidupan.

[[Panspermia]] adalah hipotesis yang menyatakan bahwa kehidupan berasal tempat lain di alam semesta dan kemudian dipindahkan ke Bumi dalam bentuk spora yang mungkin ditransfer melalui [[meteorit]], [[komet]] atau debu kosmik. Namun, hipotesis ini tidak membantu menjelaskan asal usul kehidupan.

== Kematian ==
{{main|Kematian}}
Kematian adalah penghentian permanen dari semua fungsi vital atau proses kehidupan pada sebuah organisme atau sel.<ref>{{cite encyclopedia |title=Definition of death |url=http://encarta.msn.com/dictionary_1861602899/death.html |archiveurl=http://www.webcitation.org/5kwsdvU8f |archivedate=2009-10-31 |deadurl=yes}}</ref><ref>[http://www.deathreference.com/Da-Em/Definitions-of-Death.html Defining of death.]</ref> Setelah kematian, sisa-sisa organisme menjadi bagian dari [[siklus biogeokimia]]. Organisme dapat dikonsumsi oleh pemangsa atau pemakan bangkai dan sisa materi organik kemudian dapat diurai lebih lanjut oleh [[detritivora]], organisme yang mendaur ulang [[detritus]], mengembalikannya ke lingkungan untuk digunakan kembali dalam [[rantai makanan]].

Salah satu tantangan dalam mendefinisikan kematian adalah dalam membedakannya dari kehidupan. Kematian tampaknya mengacu pada saat di mana hidup berakhir, atau ketika dimulainya saat setelah kehidupan.<ref>[http://www.deathreference.com/Da-Em/Definitions-of-Death.html Encyclopedia of Death and Dying]</ref> Bagaimanapun, menentukan kapan kematian terjadi membutuhkan batas-batas konseptual yang tepat antara hidup dan mati. Hal ini bermasalah, bagaimanapun, karena ada sedikit konsensus tentang bagaimana mendefinisikan kehidupan. Sifat kematian selama ribuan tahun menjadi perhatian utama tradisi agama dunia dan penyelidikan filosofis. Banyak agama menggunakan konsep akhirat, [[reinkarnasi]], atau kebangkitan.

=== Kepunahan ===
{{main|kepunahan}}

[[Kepunahan]] adalah proses bertahap saat sebuah kelompok [[taksa]] atau [[spesies]] menghilang, mengurangi keanekaragaman hayati.<ref>{{cite encyclopedia |title=Extinction – definition |url=http://encarta.msn.com/dictionary_1861609974/extinction.html |archiveurl=http://www.webcitation.org/5kwseRB80 |archivedate=2009-10-31 |deadurl=yes}}</ref> Saat kepunahan umumnya dianggap sebagai kematian individu terakhir dari spesies tersebut. Karena berbagai potensi suatu spesies mungkin sangat besar, menentukan saat ini adalah sulit, dan biasanya dilakukan secara retrospektif setelah suatu jangka waktu ketiadaan mereka. Spesies punah ketika mereka tidak lagi mampu bertahan dalam habitat yang berubah atau kalah terhadap persaingan keunggulan. Selama sejarah Bumi, lebih dari 99% dari semua spesies yang pernah hidup telah punah;<ref>[http://palaeo.gly.bris.ac.uk/Palaeofiles/Triassic/extinction.htm What is an extinction?]</ref> Namun, kepunahan massal mungkin telah mempercepat evolusi dengan memberikan kesempatan bagi kelompok-kelompok baru organisme untuk menjadi bervariasi.<ref>{{Cite journal |last=Van Valkenburgh |first=B. |year=1999 |url=http://arjournals.annualreviews.org/doi/abs/10.1146/annurev.earth.27.1.463 |title=Major patterns in the history of carnivorous mammals |journal=Annual Review of Earth and Planetary Sciences |volume=26 |pages=463–493 |doi= 10.1146/annurev.earth.27.1.463}}</ref>

=== Fosil ===
{{main|fosil}}
Fosil adalah sisa-sisa atau jejak hewan, tumbuhan, dan organisme lain dari masa lampau yang terawetkan. Totalitas fosil, baik yang sudah ditemukan maupun yang belum ditemukan, dan penempatan mereka dalam formasi batuan yang mengandung fosil dan lapisan [[batu sedimen|sedimen]] ([[stratum|strata]]) dikenal sebagai "catatan fosil". Suatu spesimen terawetkan disebut "fosil" jika lebih tua dari usia yang disepakati yaitu 10.000 tahun yang lalu.<ref>[http://www.sdnhm.org/research/paleontology/paleofaq.html FAQs – San Diego Natural History Museum]</ref> Oleh karena itu, rentang usia fosil membentang dari yang termuda di awal zaman [[Holosen]] ke yang tertua dari masa [[Archaean]], beberapa miliar tahun lalu.

== Catatan kaki ==
{{reflist|3}}

== Bacaan lanjut ==
* Kauffman, Stuart. [http://www.edge.org/3rd_culture/kauffman03/kauffman_index.html The Adjacent Possible: A Talk with Stuart Kauffman]
* {{Cite journal|author=Nealson KH, Conrad PG |title=Life: past, present and future |journal=Philos. Trans. R. Soc. Lond., B, Biol. Sci. |volume=354 |issue=1392 |pages=1923–39 |year=1999 |month=December |pmid=10670014 |pmc=1692713 |doi=10.1098/rstb.1999.0532 |url=http://journals.royalsociety.org/content/7r10hqn3rp1g1vag/}}
* Walker, Martin G. [http://rationalphilosophy.net/index.php/the-book ''LIFE! Why We Exist...And What We Must Do to Survive''] Dog Ear Publishing, 2006, ISBN 1-59858-243-7

== Pranala luar ==
{{Commons category|Tree of life}}
{{Wikiquote}}
{{Wiktionary|life|living}}
{{wikispecies|Main Page|The Taxonomy of Life}}
* [http://species.wikimedia.org/wiki/Main_Page Wikispecies] – direktori kehidupan bebas
* [http://www.edge.org/3rd_culture/kauffman03/kauffman_index.html "The Adjacent Possible: A Talk with Stuart Kauffman"]
* [http://plato.stanford.edu/entries/life/ Stanford Encyclopedia of Philosophy entry]
* [http://www.larger-than-life.org/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=2 Life under extreme conditions] Situs mengenai bagaimana kehidupan dapat terbentuk dalam keadaan yang sangat ekstrem.


[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Biologi]]

Revisi per 23 Juni 2011 08.02

Kehidupan (bdk. ekologi) adalah karakteristik yang membedakan objek yang memiliki sinyal dan proses penopang-diri (yaitu, organisme hidup) dengan objek yang tidak memilikinya,[1][2] baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati, atau karena mereka tidak memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati.[3][4] Biologi adalah ilmu yang berkaitan dengan studi tentang kehidupan.

Organisme hidup mengalami metabolisme, mempertahankan homeostasis, memiliki kapasitas untuk tumbuh, menanggapi rangsangan, bereproduksi dan, melalui seleksi alam, beradaptasi dengan lingkungan mereka dalam generasi berturut-turut. Organisme hidup yang lebih kompleks dapat berkomunikasi melalui berbagai cara.[1][5] Sebuah susunan beragam dari organisme hidup (bentuk kehidupan) dapat ditemukan di biosfer di bumi, dan sifat-sifat umum dari organisme ini—tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan bakteri— adalah bentuk sel berbasis karbon dan air dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang bisa diwariskan.

Dalam filsafat dan agama, konsepsi kehidupan dan sifatnya bervariasi. Keduanya menawarkan interpretasi mengenai bagaimana kehidupan berkaitan dengan keberadaan dan kesadaran, dan keduanya menyentuh isu-isu terkait, termasuk sikap hidup, tujuan, konsep tuhan atau dewa, jiwa atau kehidupan setelah kematian.

Teori awal mengenai kehidupan

Materialisme

Beberapa teori paling awal mengenai kehidupan bersifat materialis, yang menyatakan bahwa semua yang ada adalah materi, dan bahwa semua kehidupan pada dasarnya adalah bentuk atau pengaturan yang kompleks dari materi. Empedocles (430 SM) berpendapat bahwa setiap hal di alam semesta terdiri dari kombinasi empat "elemen" abadi atau "akar dari semua": bumi, air, udara, dan api. Semua perubahan dijelaskan oleh pengaturan dan penataan ulang dari empat elemen tersebut. Berbagai bentuk kehidupan yang disebabkan oleh campuran yang tepat dari unsur-unsur. Misalnya, pertumbuhan tanaman dijelaskan oleh gerakan ke bawah alami unsur bumi dan gerakan ke atas alami dari api.[6]

Democritus (460 SM), murid Leucippus, berpikir bahwa karakteristik penting dari kehidupan adalah memiliki jiwa (psyche). Sebagaimana dengan penulis kuno lainnya, ia menggunakan istilah itu untuk mengartikan prinsip makhluk hidup yang menyebabkan mereka berfungsi sebagai makhluk hidup. Dia berpikirbahwa jiwa terdiri dari atom api, karena hubungan nyata antara hidup dan panas, dan karena api bergerak.[7] Dia juga menyatakan bahwa manusia pada awalnya hidup seperti binatang, secara bertahap mengembangkan masyarakat untuk membantu sesama, memulai bahasa, dan mengembangkan kerajinan dan pertanian.[8] Dalam revolusi ilmiah abad ke-17, ide-ide mekanistik dihidupkan kembali oleh filsuf seperti Descartes.

Hilomorfisme

Hilomorfisme adalah teori (yang berasal dari Aristoteles (322 SM)) bahwa segala sesuatu adalah kombinasi dari materi dan wujud. Aristoteles adalah salah satu penulis kuno pertama yang melakukan pendekatan pada subjek hidup dengan cara ilmiah. Biologi adalah salah satu minat utamanya, dan terdapat bahan biologi yang ekstensif dalam tulisan-tulisannya. Menurut dia, segala sesuatu di alam semesta material memiliki unsur materi dan wujud. Wujud dari suatu makhluk hidup adalah jiwa-nya (dalam bahasa Yunani, psyche , Latin anima). Ada tiga macam jiwa: "jiwa vegetatif" tanaman, yang menyebabkan mereka untuk tumbuh dan membusuk dan memelihara diri mereka sendiri, tetapi tidak menyebabkan gerakan dan sensasi, "jiwa hewan " yang menyebabkan hewan untuk bergerak dan merasa; dan jiwa rasional yang merupakan sumber kesadaran dan penalaran yang (Aristoteles percaya) hanya ada pada manusia.[9] Setiap jiwa yang lebih tinggi memiliki semua atribut dari jiwa yang lebih rendah. Aristoteles percaya bahwa walau materi bisa ada tanpa forma, forma tidak bisa ada tanpa materi, dan oleh karena itu jiwa tidak bisa ada tanpa tubuh.[10]

Penjelasan yang selaras dengan hilomorfisme adalah penjelasan teleologis mengenai kehidupan. Sebuah penjelasan teleologis menjelaskan mengenai fenomena dalam maksud atau arah tujuan dari fenomena tersebut. Maka, warna putih beruang kutub dijelaskan dengan tujuan kamuflase. Arah sebab-akibat semacam ini bersifat berlawanan dengan ilmu pengetahuan materialistik, yang menjelaskan akibat dari penyebab sebelumnya. Ahli biologi modern sekarang menolak pandangan fungsional ini dari segi materi dan sebab-akibat: ciri biologis harus dijelaskan bukan dengan melihat ke depan untuk hasil yang optimal di masa depan, tetapi dengan melihat mundur ke masa lalu sejarah evolusi suatu spesies, yang mengarah kepada seleksi alam dari objek yang dipertanyakan.

Vitalisme

Vitalisme adalah keyakinan bahwa prinsip-kehidupan pada dasarnya tidak material. Gagasan ini berasal dari Georg Ernst Stahl (abad ke-17), dan bertahan hingga pertengahan abad ke-19.. Vitalisme menjadi daya tarik bagi filsuf seperti Henri Bergson, Nietzsche, Wilhelm Dilthey, ahli anatomi seperti Marie François Xavier Bichat, dan ahli kimia seperti Justus von Liebig.

Vitalisme menyokong ide pemisahan fundamental antara bahan organik dan anorganik, dan keyakinan bahwa materi organik hanya dapat berasal dari makhluk hidup. Hal ini dibantah pada tahun 1828 ketika Friedrich Wöhler menyiapkan urea dari bahan anorganik.[11] Sintesis Wöhler tersebut dianggap sebagai titik awal kimia organik modern. Ini merupakan peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya suatu senyawa organik yang dihasilkan dari reaktan anorganik.

Kemudian, Hermann von Helmholtz, didahului oleh Julius Robert von Mayer, menunjukkan bahwa tidak ada energi yang hilang dalam gerakan otot, menunjukkan bahwa tidak ada "kekuatan vital" yang diperlukan untuk menggerakkannya. Pengamatan empiris ini menyebabkan diabaikannya teori vitalistik dalam sains, meskipun keyakinan ini tetap hidup dalam teori-teori non-ilmiah seperti homeopati, yang menafsirkan bahwa berbagai penyakit disebabkan oleh gangguan pada kekuatan vital atau kekuatan hidup.

Definisi

Masih merupakan tantangan bagi para ilmuwan dan filsuf untuk mendefinisikan kehidupan dalam istilah yang tegas.[12][13][14]Mendefinisikan kehidupan itu sulit karena hidup adalah sebuah proses, bukan substansi murni.[15] Definisi apapun harus cukup luas untuk mencakup seluruh kehidupan yang kita kenal, dan definisi tersebut harus cukup umum sehingga, dengan itu, ilmuwan tidak akan melewatkan kehidupan yang mungkin secara mendasar berbeda dari kehidupan di bumi.[16]

Biologi

Karena tidak ada definisi tegas dari kehidupan, pemahaman saat ini adalah deskriptif, di mana kehidupan merupakan karakteristik organisme yang menunjukkan semua atau sebagian besar dari fenomena berikut:[15][17]

  1. Homeostasis: Pengaturan kondisi internal untuk mempertahankan keadaan konstan, misalnya, konsentrasi elektrolit atau mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu.
  2. Organisasi: Secara struktural terdiri dari satu atau lebih sel, yang merupakan satuan dasar kehidupan.
  3. Metabolisme: Transformasi energi dengan mengubah bahan kimia dan energi menjadi komponen selular (anabolisme) dan mengurai bahan organik (katabolisme). Makhluk hidup membutuhkan energi untuk mempertahankan organisasi internal (homeostasis) dan untuk menghasilkan fenomena lain yang terkait dengan kehidupan.
  4. Pertumbuhan: Pemeliharaan tingkat yang lebih tinggi dari katabolisme anabolisme. Organisme yang tumbuh bertambah dalam ukuran di semua bagian-bagiannya, bukan hanya sekadar mengumpulkan materi.
  5. Adaptasi: Kemampuan untuk berubah selama periode waktu dalam menanggapi lingkungan. Kemampuan ini merupakan hal mendasar untuk proses evolusi dan ditentukan oleh perwarisan watak organisme maupun komposisi zat yang di-metabolisme, dan berbagai faktor eksternal.
  6. Respon terhadap rangsangan: respon dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, dari kontraksi organisme uniseluler terhadap bahan kimia eksternal, sampai dengan reaksi kompleks yang melibatkan semua indera organisme multiseluler. Tanggapan sering dinyatakan dengan gerak, misalnya, daun tanaman berbalik ke arah matahari (fototropisme) dan oleh kemotaksis.
  7. Reproduksi: Kemampuan untuk menghasilkan organisme individu baru, baik secara aseksual dari organisme orang tua tunggal, atau secara seksual dari dua organisme induk.

Yang diusulkan

Untuk mewakili fenomena minimum yang diperlukan, beberapa definisi biologis lain telah diusulkan:

  • Sebuah jaringan umpan balik negatif rendah (mekanisme regulasi) yang berada dibawah umpan balik positif yang lebih tinggi (potensi ekspansi, reproduksi) [18]
  • Definisi sistemik kehidupan adalah bahwa makhluk hidup bersifat mengorganisir diri dan autopoietic (memproduksi sendiri). Variasi dari definisi ini mencakup definisi Stuart Kauffman sebagai agen otonom atau sistem multi-agen yang mampu mereproduksi dirinya sendiri atau diri mereka sendiri, dan menyelesaikan setidaknya satu siklus kerja termodinamika.[19]
  • Hidup adalah sistem kimia mandiri yang mampu menjalani evolusi Darwin.[20]
  • Hal-hal yang memiliki kemampuan untuk metabolisme dan pergerakan.[15]
  • Hidup adalah penundaan pembauran atau penyebaran spontan energi internal dari biomolekul menuju kondisi mikro yang lebih potensial.[21]
  • Makhluk hidup adalah sistem termodinamika yang memiliki struktur molekul yang terorganisir.[21]

Virus

Virus lebih sering dianggap sebagai replikator daripada sebagai bentuk kehidupan. Mereka telah digambarkan sebagai "organisme di tepi kehidupan,"[22] karena mereka memiliki gen, berevolusi dengan seleksi alam,[23] dan mereplikasi dengan menciptakan beberapa salinan dari diri mereka sendiri melalui perakitan diri. Namun, virus tidak bermetabolisme dan memerlukan sel induk untuk membuat produk baru. Perakitan diri virus dalam sel induk memiliki implikasi untuk studi asal usul kehidupan, karena dapat mendukung hipotesis bahwa kehidupan dapat dimulai dari molekul organik yang bersifat merakit diri.[24][25]

Biofisika

Ahli biofisika juga berkomentar tentang sifat dan kualitas dari bentuk-bentuk kehidupan—terutama bahwa mereka berfungsi pada entropi negatif.[26][27] Secara lebih rinci, menurut fisikawan seperti John Bernal, Erwin Schrödinger, Eugene Wigner, dan John Avery, kehidupan adalah anggota dari kelas fenomena yang terbuka atau terus-menerus mampu menurunkan entropi internal mereka dengan mengorbankan substansi atau energi bebas yang diambil dari lingkungan dan kemudian ditolak dalam bentuk terdegradasi (lihat: entropi dan kehidupan).[28][29][30]

Teori sistem kehidupan

Dalam beberapa dekade terakhir beberapa ilmuwan telah mengusulkan bahwa teori sistem kehidupan yang bersifat umum diperlukan untuk menjelaskan sifat dari kehidupan.[31] Teori umum semacam itu, yang muncul dari ilmu ekologi dan biologi, berupaya untuk memetakan prinsip-prinsip umum untuk bagaimana semua sistem yang hidup bekerja. Alih-alih memeriksa fenomena dengan mencoba memilah-milah berbagai hal ke dalam bagian-bagian komponennya, teori sistem kehidupan yang umum menyelidiki fenomena dalam hal pola dinamis dari hubungan organisme dengan lingkungan mereka.[32]

Hipotesis Gaia

Gagasan bahwa bumi itu hidup mungkin setua umat manusia sendiri, tetapi pernyatan publik pertama dari gagasan tersebut sebagai fakta ilmiah dikemukakan oleh ilmuwan Skotlandia, James Hutton. Pada 1785 ia menyatakan bahwa bumi itu adalah superorganisme dan bahwa penelitian yang tepat harus fisiologis. Hutton dikenang sebagai bapak geologi, tetapi gagasan tentang Bumi yang hidup dilupakan dalam reduksionisme kuat dari abad ke-19.[33] Hipotesis Gaia, yang awalnya diusulkan pada tahun 1960 oleh ilmuwan James Lovelock,[34][35] merupakan gagasan bahwa kehidupan di bumi berfungsi sebagai organisme tunggal yang benar-benar mendefinisikan dan memelihara kondisi lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.[36]

Ketidakterpecahan

Robert Rosen (1991]]membuat asumsi bahwa kekuatan penjelas dari pandangan dunia mekanistik tidak dapat membantu memahami sistem kehidupan. Salah satu klarifikasi penting yang ia dibuat adalah untuk mendefinisikan komponen sistem sebagai "sebuah satuan organisasi;. Bagian dengan fungsi, yaitu, hubungan pasti antara bagian dan keseluruhan." Dari konsep ini dan konsep awal lainnya, ia mengembangkan sebuah "teori relasional dalam sistem" yang mencoba untuk menjelaskan sifat-sifat khusus dari kehidupan. Secara khusus, ia mengidentifikasi "komponen ketidakterpecahan dalam organisme" sebagai perbedaan mendasar antara sistem kehidupan dan "mesin biologis."[37]

Kehidupan sebagai sifat ekosistem

Sebuah pandangan sistem terhadap kehidupan memperlakukan alur lingkungan dan alur biologi bersama-sama sebagai "timbal balik pengaruh",[38] dan hubungan timbal balik dengan lingkungan ini bisa dibilang penting untuk memahami kehidupan sebagaimana untuk memahami ekosistem. Sebagaimana Harold J. Morowitz (1992) menjelaskan, kehidupan adalah lebih berupa sifat dari sebuah sistem ekologi daripada suatu organisme tunggal atau spesies.[39] Dia berpendapat bahwa definisi ekosistem dari kehidupan adalah lebih dipilih untuk bidang biokimia atau fisika. Robert Ulanowicz (2009) juga menggarisbawahi mutualisme sebagai kunci untuk memahami sistem, menghasilkan perilaku kehidupan dan ekosistem.[40]

Asal-usul

Bukti menunjukkan bahwa kehidupan di bumi telah ada sekitar 3,7 miliar tahun.[41] Semua bentuk kehidupan yang dikenal punya mekanisme molekuler dasar, dan berdasarkan pengamatan ini, teori-teori tentang asal-usul kehidupan berupaya menemukan mekanisme yang menjelaskan pembentukan satu sel organisme primordial dari mana semua kehidupan berasal. Ada berbagai hipotesis yang berbeda tentang jalan yang dilalui dari molekul organik sederhana melalui kehidupan pra-selular menuju protosel dan metabolisme. Banyak model jatuh ke dalam kategori "gen pertama" atau kategori "metabolisme-pertama", tetapi tren terbaru adalah munculnya model hibrida yang menggabungkan kedua kategori.[42]

Tak ada konsensus ilmiah mengenai bagaimana kehidupan bermula dan semua teori yang diusulkan sangatlah spekulatif. Bagaimanapun juga, kebanyakan model ilmiah yang diterima dibangun dengan satu atau lain cara di atas hipotesis-hipotesis sebagai berikut:

Kehidupan seperti yang kita kenal sekarang ini menyintesis protein, yang merupakan polimer dari asam amino menggunakan instruksi yang dikodekan oleh gen-gen seluler—yang merupakan polimer dari asam deoksiribonukleat (DNA). Sintesis protein juga memerlukan perantara polimer asam ribonukleat (RNA). Salah satu kemungkinan adalah bahwa gen muncul pertama[43] dan kemudian protein. Kemungkinan lain adalah bahwa protein muncul lebih dulu[44] dan lalu gen. Namun, karena gen diperlukan untuk membuat protein, dan protein juga diperlukan untuk membuat gen, mempertimbangkan masalah yang mana yang muncul lebih dulu seperti mempermasalahkan ayam atau telur. Kebanyakan ilmuwan telah mengadopsi hipotesis bahwa karena DNA dan protein berfungsi bersama-sama dengan intim, tampak tidak mungkin bahwa mereka muncul secara independen.[45] Oleh karena itu, banyak ilmuwan mempertimbangkan kemungkinan, yang tampaknya pertama kali diusulkan oleh Francis Crick,[46] bahwa kehidupan pertama berbasis pada perantara DNA-protein: RNA.[45] Bahkan, RNA memiliki sifat penyimpanan informasi dan replikasi dan sifat katalitik dari beberapa protein yang mirip DNA. Crick dan ilmuwan lainnya mendukung hipotesis RNA-pertama[47] bahkan sebelum sifat katalitik RNA telah ditunjukkan oleh Thomas Cech.[48]

Sebuah masalah yang penting dalam hipotesis RNA-pertama adalah bahwa eksperimenyang dirancang untuk menyintesis RNA dari prekursor sederhana belum seberhasil seperti percobaan Miller-Urey yang menyintesis molekul organik lainnya dari prekursor anorganik. Salah satu alasan dari kegagalan membuat RNA di laboratorium adalah bahwa prekursor RNA sangat stabil dan tidak bereaksi satu sama lain dalam keadaan ambien. Namun, sintesis molekul RNA tertentu yang berhasil dalam keadaan yang diduga sama seperti saat sebelum kehidupan muncul di Bumi telah dicapai dengan menambahkan prekursor alternatif dalam urutan tertentu dengan prekursor fosfat dihadirkan selama reaksi.[49] Penelitian ini membuat hipotesis RNA-pertama lebih masuk akal bagi banyak ilmuwan.[50]

Percobaan terbaru telah menunjukkan evolusi Darwin sejati dari enzim RNA unik (ribozim) terdiri dari dua komponen katalitik terpisah yang mereplikasi satu sama lain secara in vitro.[51] Dalam menjelaskan hal ini dari laboratoriumnya, Gerald Joyce menyatakan: "Ini adalah contoh pertama, di luar biologi, dari adaptasi evolusioner dalam sistem genetika molekuler."[52] Percobaan tersebut membuat kemungkinan adanya dunia RNA primordial menjadi lebih menarik bagi banyak ilmuwan.

Kondisi kehidupan

Cyanobacteria mengubah komposisi bentuk kehidupan di Bumi dengan merangsang keanekaragaman hayati dan hampir memunahkan organisme-organisme yang tidak memerlukan oksigen.

Keanekaragaman kehidupan di Bumi saat ini adalah hasil dari interaksi dinamis antara kesempatan genetis, kemampuan metabolisme, tantangan lingkungan,[53] dan simbiosis.[54][55][56] Hampir selama keberadaannya, lingkungan Bumi yang dapat dihuni telah didominasi oleh mikroorganisme dan berada di bawah metabolisme mereka dan evolusi. Sebagai akibat dari aktivitas mikroba tersebut pada skala waktu geologis, lingkungan fisik-kimia di Bumi telah berubah, sehingga menentukan jalan evolusi kehidupan berikutnya.[53] Sebagai contoh, pelepasan oksigen molekular oleh cyanobacteria sebagai hasil tambahan fotosintesis menyebabkan perubahan global. Lingkungan yang berubah menimbulkan tantangan evolusi baru untuk organism yang ada saat itu, yang akhirnya menagkibatkan pembentukan hewan dan tumbuhan di planet kita. Oleh sebab itu "ko-evolusi" antara organisme dan lingkungan mereka tampaknya merupakan ciri yang melekat dari sistem kehidupan.[53]

Jangkauan ketahanan

Komponen lembam dari ekosistem adalah faktor fisis dan kimia yang diperlukan untuk kehidupan—energi (sinar matahari atau energi kimia), air, suhu, atmosfer, gravitasi, nutrisi, dan perlindungan dari radiasi matahari.[57] Dalam kebanyakan ekosistem kondisi-kondisi yang ada bervariasi sepanjang hari dan sering berubah dari satu musim ke musim berikutnya. Untuk hidup dalam banyak ekosistem , maka, organisme harus mampu bertahan dalam berbagai kondisi, yang disebut "jangkauan ketahanan."[58] Di luar itu adalah "zona stres fisiologis," tempat kelangsungan hidup dan reproduksi masih dimungkinkan tetapi tidak optimal. Di luar zona ini adalah "zona ketidaktahanan," yang tidak memungkinkan organisme tersebut untuk hidup. Telah ditentukan bahwa organisme yang memiliki jangkauan ketahanan lebih luas akan lebih menyebar daripada organisme dengan jangkauan ketahanan yang sempit.[58]

Ekstremofil

Deinococcus radiodurans dapat bertahan dari paparan radiasi.

Untuk bertahan hidup, beberapa mikroorganisme dapat mengambil bentuk yang memungkinkan mereka untuk tahan terhadap pembekuan, pengeringan mutlak, kelaparan, tingkat paparan radiasi yang tinggi, dan tantangan fisik atau kimia lainnya. Selain itu, beberapa mikroorganisme dapat bertahan terhadap paparan kondisi seperti itu selama hitungan minggu, bulan, tahun, atau bahkan abad.[53] Ekstremofil adalah bentuk-bentuk kehidupan mikroba yang berkembang di luar rentang kehidupan yang biasa ditemukan. Mereka juga unggul dalam pemanfaatan sumber energi yang tak biasa. Sementara semua organisme tersusun dari molekul yang hampir identik, evolusi telah memungkinkan mikroba tersebut untuk mengatasi berbagai kondisi fisik dan kimia yang luas ini. Karakterisasi struktur dan keragaman metabolisme dari komunitas mikroba di lingkungan yang ekstrem tersebut terus berlangsung. Pemahaman tentang kegigihan dan fleksibilitas dari kehidupan di Bumi, sebagaimana pemahaman tentang sistem molekuler yang dimanfaatkan beberapa organisme untuk bertahan hidup di kondisi ekstrem, akan memberikan landasan yang penting untuk mencari kehidupan di luar Bumi.[53]

Elemen kimia yang diperlukan

Semua bentuk kehidupan membutuhkan unsur kimia tertentu yang diperlukan untuk fungsi biokimia. Unsur ini meliputi karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fosfor, dan sulfur—makronutrisi untuk semua organisme[59] Bersama, unsur-unsur ini membentuk asam nukleat, protein dan lipid, bagian besar dari materi hidup.

Hipotesis alternatif biokimia telah diajukan dengan menghilangkan satu atau lebih dari unsur-unsur, dengan menukar suatu unsur dengan unsur lain yang tidak ada dalam daftar, atau mengubah keulinan yang diperlukan atau sifat kimia lainnya.

Klasifikasi kehidupan

Delapan tingkat taksonomi dalam hierarki klasifikasi biologi, yang merupakan contoh dari definisi oleh genus dan perbedaan. Kehidupan dibagi menjadi domain-domain, yang dibagi dalam kelompok-kelompok lebih lanjut. Peringkat kecil menengah tidak ditampilkan.

Secara tradisional, manusia telah membagi organisme ke dalam kelas tumbuhan dan hewan, yang didasarkan terutama pada kemampuan mereka untuk bergerak. Upaya pertama yang diketahui untuk mengklasifikasikan organisme dilakukan oleh filsuf Yunani Aristoteles (384-322 SM). Ia menglasifikasikan semua organisme hidup yang dikenal saat itu sebagai tanaman dan binatang. Aristoteles membedakan hewan dengan darah dari hewan tanpa darah (atau setidaknya tanpa darah merah), yang bisa dibandingkan dengan konsep vertebrata dan invertebrata. Ia membagi hewan berdarah ke dalam lima kelompok: hewan berkaki empat yang melahirkan (mamalia), burung, hewan berkaki empat yg bertelur (reptil dan amfibi), ikan dan paus. Hewan-hewan tanpa darah juga dibagi menjadi lima kelompok: cephalopoda, crustasea, serangga (yang juga termasuk laba-laba, kalajengking, dan kelabang, selain apa yang sekarang kita definisikan sebagai serangga), hewan bercangkang (seperti moluska dan kebanyakan echinodermata) dan "zoophytes." Meskipun karya Aristoteles dalam zoologi bukan tanpa kesalahan, itu adalah sintesis biologis terbesar saat itu dan tetap menjadi otoritas tertinggi selama berabad-abad setelah kematiannya.[60]

Penjelajahan benua Amerika mengungkapkan sejumlah besar tanaman dan hewan baru yang memerlukan deskripsi dan klasifikasi. Di akhir abad ke-16 dan awal abad 17, penelitian terhadap hewan dimulai dan secara bertahap diperluas sampai membentuk bidang pengetahuan yang cukup untuk berfungsi sebagai dasar anatomi bagi klasifikasi.

Pada akhir tahun 1740-an, Carolus Linnaeus memperkenalkan metodenya, yang masih digunakan, untuk merumuskan nama ilmiah dari setiap spesies.[61] Linnaeus berupaya untuk memperbaiki komposisi dan mengurangi panjang dari nama yang terdiri dari banyak kata dengan menghapuskan retorika yang tidak perlu, memperkenalkan ketentuan deskriptif baru dan mendefinisikan maknanya dengan presisi yang belum pernah ada. Dengan konsisten menggunakan sistem itu, Linnaeus memisahkan nomenklatur dari taksonomi. Konvensi penamaan untuk spesies ini disebut sebagai nomenklatur binomial.

Jamur pada awalnya dianggap sebagai tanaman. Untuk jangka pendek Linnaeus telah menempatkan mereka di kelompok Vermes dalam Animalia. Ia kemudian menempatkan mereka kembali di Plantae. Herbert Copeland menglasifikasikan jamur dalam Protoctista, sehingga menghindari masalah tetapi mengakui status khusus mereka.[62] Masalah itu akhirnya dipecahkan oleh Robert Whittaker, ketika ia memberi mereka kerajaan sendiri dalam sistem lima kerajaannya. Ternyata, jamur lebih erat dengan hewan daripada tumbuhan.[63]

Sebagaimana penemuan baru memungkinkan kita untuk mempelajari sel dan mikroorganisme, kelompok baru kehidupan ditemukan, dan bidang ilmu biologi sel dan mikrobiologi diciptakan. Organisme baru ini awalnya dijelaskan secara terpisah dalam protozoa seperti hewan dan protofita / thalofita sebagai tumbuhan, tetapi dipersatukan oleh Ernst Haeckel dalam kerajaannya protista, kemudian kelompok prokariota dipisahkan dalam kerajaan Monera, dan akhirnya kerajaan ini akan dibagi dalam dua kelompok terpisah, bakteri dan Archaea, yang mengarah ke sistem enam kerajaan dan akhirnya ke sistem tiga domain saat ini.[64] Klasifikasi eukariota masih kontroversial, dan taksonomi protista masih bermasalah.[65]

Sebagaimana [[mikrobiologi], biologi molekuler dan virologi dikembangkan, agen reproduksi non-selular ditemukan, seperti virus dan viroid. Kadang-kadang entitas ini dianggap hidup tetapi ada yang berpendapat bahwa virus bukan organisme hidup karena mereka tidak memiliki karakteristik seperti membran sel, metabolisme dan tidak tumbuh atau merespon lingkungan mereka. Namun Virus dapat digolongkan menjadi "spesies" yang didasarkan pada biologi dan genetika, tetapi banyak aspek dari klasifikasi tersebut tetap kontroversial.[66]

Sejak tahun 1960 tren yang disebut kladistika muncul, yang mengatur taksa dalam pohon evolusi atau filogenetik. Tidak jelas, apakah hal ini harus diimplementasikan, bagaimana kode yang berbeda akan hidup berdampingan.[67]


Linnaeus
1735[68]
Haeckel
1866[69]
Chatton
1925[70]
Copeland
1938[62]
Whittaker
1969[71]
Woese et al.
1990[64]
Cavalier-Smith
1998[72]
Cavalier-Smith
2015[73]
2 kerajaan 3 kerajaan 2 imperium 4 kerajaan 5 kerajaan 3 domain 2 imperium,
6 kerajaan
2 imperium,
7 kerajaan
(belum dikenal) Protista Prokaryota Monera Monera Bacteria Bacteria Bacteria
Archaea Archaea
Eukaryota Protoctista Protista Eucarya Protozoa Protozoa
Chromista Chromista
Vegetabilia Plantae Plantae Plantae Plantae Plantae
Fungi Fungi Fungi
Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia


Kehidupan ekstraterestrial

Penggambaran hipotesis panspermia.

Bumi adalah satu-satunya planet di alam semesta yang dikenal memiliki kehidupan. Persamaan Drake, yang menghubungkan jumlah peradaban ekstraterestrial di galaksi kita yang mungkin kita hubungi, telah digunakan untuk membahas kemungkinan kehidupan di tempat lain, tetapi para ilmuwan tidak setuju pada banyak nilai-nilai variabel dalam persamaan ini. Tergantung pada nilai-nilai tersebut, persamaan dapat menunjukkan bahwa kehidupan bisa muncul sering maupun jarang.

Daerah sekitar bintang deret utama yang dapat mendukung kehidupan seperti di Bumi di sebuah planet yang mirip Bumi dikenal dengan sebutan zona layak huni. Jari-jari dalam dan luar zona ini bervariasi dengan cahaya dari bintang, seperti halnya interval waktu selama zona akan bertahan. Bintang yang lebih besar dari Matahari memiliki zona layak huni yang lebih besar, tetapi akan tetap berada di deret utama untuk interval waktu yang lebih singkat selama kehidupan dapat berevolusi. Bintang kerdil merah kecil memiliki masalah yang berlawanan, diperparah dengan tingkat aktivitas magnetik yang lebih tinggi dan efek penguncian pasang surut dari orbit dekat. Oleh karena itu, bintang-bintang di kisaran massa menengah seperti Matahari mungkin memiliki kondisi yang optimal untuk kehidupan seperti di bumi untuk berkembang. Lokasi bintang dalam galaksi juga dapat berdampak pada kemungkinan membentuk kehidupan.

Panspermia adalah hipotesis yang menyatakan bahwa kehidupan berasal tempat lain di alam semesta dan kemudian dipindahkan ke Bumi dalam bentuk spora yang mungkin ditransfer melalui meteorit, komet atau debu kosmik. Namun, hipotesis ini tidak membantu menjelaskan asal usul kehidupan.

Kematian

Kematian adalah penghentian permanen dari semua fungsi vital atau proses kehidupan pada sebuah organisme atau sel.[74][75] Setelah kematian, sisa-sisa organisme menjadi bagian dari siklus biogeokimia. Organisme dapat dikonsumsi oleh pemangsa atau pemakan bangkai dan sisa materi organik kemudian dapat diurai lebih lanjut oleh detritivora, organisme yang mendaur ulang detritus, mengembalikannya ke lingkungan untuk digunakan kembali dalam rantai makanan.

Salah satu tantangan dalam mendefinisikan kematian adalah dalam membedakannya dari kehidupan. Kematian tampaknya mengacu pada saat di mana hidup berakhir, atau ketika dimulainya saat setelah kehidupan.[76] Bagaimanapun, menentukan kapan kematian terjadi membutuhkan batas-batas konseptual yang tepat antara hidup dan mati. Hal ini bermasalah, bagaimanapun, karena ada sedikit konsensus tentang bagaimana mendefinisikan kehidupan. Sifat kematian selama ribuan tahun menjadi perhatian utama tradisi agama dunia dan penyelidikan filosofis. Banyak agama menggunakan konsep akhirat, reinkarnasi, atau kebangkitan.

Kepunahan

Kepunahan adalah proses bertahap saat sebuah kelompok taksa atau spesies menghilang, mengurangi keanekaragaman hayati.[77] Saat kepunahan umumnya dianggap sebagai kematian individu terakhir dari spesies tersebut. Karena berbagai potensi suatu spesies mungkin sangat besar, menentukan saat ini adalah sulit, dan biasanya dilakukan secara retrospektif setelah suatu jangka waktu ketiadaan mereka. Spesies punah ketika mereka tidak lagi mampu bertahan dalam habitat yang berubah atau kalah terhadap persaingan keunggulan. Selama sejarah Bumi, lebih dari 99% dari semua spesies yang pernah hidup telah punah;[78] Namun, kepunahan massal mungkin telah mempercepat evolusi dengan memberikan kesempatan bagi kelompok-kelompok baru organisme untuk menjadi bervariasi.[79]

Fosil

Fosil adalah sisa-sisa atau jejak hewan, tumbuhan, dan organisme lain dari masa lampau yang terawetkan. Totalitas fosil, baik yang sudah ditemukan maupun yang belum ditemukan, dan penempatan mereka dalam formasi batuan yang mengandung fosil dan lapisan sedimen (strata) dikenal sebagai "catatan fosil". Suatu spesimen terawetkan disebut "fosil" jika lebih tua dari usia yang disepakati yaitu 10.000 tahun yang lalu.[80] Oleh karena itu, rentang usia fosil membentang dari yang termuda di awal zaman Holosen ke yang tertua dari masa Archaean, beberapa miliar tahun lalu.

Catatan kaki

  1. ^ a b Koshland Jr, Daniel E. (March 22, 2002). "The Seven Pillars of Life". Science. 295 (5563): 2215–2216. doi:10.1126/science.1068489. PMID 11910092. Diakses tanggal 2009-05-25. 
  2. ^ The American Heritage Dictionary of the English Language, 4th edition, published by Houghton Mifflin Company, via Answers.com:
    • "The property or quality that distinguishes living organisms from dead organisms and inanimate matter, manifested in functions such as metabolism, growth, reproduction, and response to stimuli or adaptation to the environment originating from within the organism."
    • "The characteristic state or condition of a living organism."
  3. ^ Definition of inanimate. WordNet Search by Princeton University.
  4. ^ "Merriam-Webster Dictionary". Merriam-Webster Dictionary. Diakses tanggal 2009-06-21. 
  5. ^ "organism". Chambers 21st Century Dictionary (edisi ke-online). 1999. 
  6. ^ SEP
  7. ^ SEP
  8. ^ Ibidem
  9. ^ Aristotle, De Anima, Book II
  10. ^ Introduction to Ancient Philosophy, Don Marietta, hal. 104.
  11. ^ Friedrich Wöhler (1828). "Ueber künstliche Bildung des Harnstoffs". Annalen der Physik und Chemie. 88 (2): 253–256. doi:10.1002/andp.18280880206. 
  12. ^ Defining Life : Astrobiology Magazine – earth science – evolution distribution Origin of life universe – life beyond
  13. ^ Defining Life, Explaining Emergence
  14. ^ "Can We Define Life". Colorado Arts & Sciences. 2009. Diakses tanggal 2009-06-22. 
  15. ^ a b c McKay, Chris P. (September 14, 2004). "What Is Life—and How Do We Search for It in Other Worlds?". PLoS Biol. 2 (2(9)): 302. doi:10.1371/journal.pbio.0020302. PMC 516796alt=Dapat diakses gratis. PMID 15367939. 
  16. ^ Nealson KH, Conrad PG (December 1999). "Life: past, present and future" (PDF). Philos. Trans. R. Soc. Lond., B, Biol. Sci. 354 (1392): 1923–39. doi:10.1098/rstb.1999.0532. PMC 1692713alt=Dapat diakses gratis. PMID 10670014. 
  17. ^ Davison, Paul G. "How to Define Life". The University of North Alabama. Diakses tanggal 2008-10-17. 
  18. ^ Korzeniewski, Bernard (2001). "Cybernetic formulation of the definition of life". Journal of Theoretical Biology. 2001 April 7. 209 (3) pp. 275–86.
  19. ^ 2004, "Autonomous Agents", in John D. Barrow, P.C.W. Davies, and C.L. Harper Jr., eds., Science and Ultimate Reality: Quantum Theory, Cosmology, and Complexity, Cambridge University Press.
  20. ^ Gerald Francis Joyce, "The RNA World: Life Before DNA and Protein".
  21. ^ a b "Astrobiology". Biology Cabinet. September 26, 2006. Diakses tanggal 2011-01-17. 
  22. ^ Rybicki, EP (1990). "The classification of organisms at the edge of life, or problems with virus systematics". S Aft J Sci. 86: 182–186. 
  23. ^ Holmes EC (October 2007). "Viral evolution in the genomic age". PLoS Biol. 5 (10): e278. doi:10.1371/journal.pbio.0050278. PMC 1994994alt=Dapat diakses gratis. PMID 17914905. Diakses tanggal 2008-09-13. 
  24. ^ Koonin EV, Senkevich TG, Dolja VV (2006). "The ancient Virus World and evolution of cells". Biol. Direct. 1: 29. doi:10.1186/1745-6150-1-29. PMC 1594570alt=Dapat diakses gratis. PMID 16984643. Diakses tanggal 2008-09-14. 
  25. ^ Rybicki, Ed (November 1997). "Origins of Viruses". Diakses tanggal 2009-04-12. 
  26. ^ Schrödinger, Erwin (1944). What is Life?. Cambridge University Press. ISBN 0-521-42708-8. 
  27. ^ Margulis, Lynn (1995). What is Life?. University of California Press. ISBN 0-520-22021-8. 
  28. ^ Lovelock, James (2000). Gaia – a New Look at Life on Earth. Oxford University Press. ISBN 0-19-286218-9. 
  29. ^ Avery, John (2003). Information Theory and Evolution. World Scientific. ISBN 9812383999. 
  30. ^ "BIOPHYSICS: DEFINITION OF LIFE AND BRIEF EXPLANATION OF EACH TERM". Biology Cabinet. September 29, 2006. Diakses tanggal 2009-07-22. 
  31. ^ Woodruff, T. Sullivan (October 8, 2007). Planets and Life: The Emerging Science of Astrobiology. Cambridge University Press.  Cleland and Chyba wrote a chapter in Planets and Life: "In the absence of such a theory, we are in a position analogous to that of a 16th-century investigator trying to define 'water' in the absence of molecular theory." [...] "Without access to living things having a different historical origin, it is difficult and perhaps ultimately impossible to formulate an adequately general theory of the nature of living systems".
  32. ^ "Patterns, Flows, and Interrelationship". 2002. Diakses tanggal 2009-06-27. 
  33. ^ GAIA – A new look at life on Earth. James Lovelock 1979. pp. 10. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.
  34. ^ Lovelock, J.E. (1965). "A physical basis for life detection experiments". Nature. 207 (7): 568–570. doi:10.1038/207568a0. PMID 5883628. 
  35. ^ Geophysiology
  36. ^ GAIA – A new look at life on Earth. James Lovelock. 1979. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.
  37. ^ Life Itself: A Comprehensive Inquiry into the Nature, Origin, and Fabrication of Life. Rosen, Robert. November, 1991. ISBN 978-0-231-07565-7
  38. ^ "The Ecosystemic Life Hypothesis". Bulletin of the Ecological Society of America. April 2002. Diakses tanggal 2009-08-28. 
  39. ^ Morowitz, Harold J. (1992) "Beginnings of Cellular Life: Metabolism Recapitulates Biogenesis". Yale University Press. ISBN 0-300-05483-1
  40. ^ A Third Window: Natural Life Beyond Newton and Darwin, Templeton Foundation Press (2009) ISBN 1-59947-154-X
  41. ^ "History of life through time". University of California Museum of Paleontology.
  42. ^ Coveney, Peter V.; Philip W. Fowler. "Modelling biological complexity: a physical scientist's perspective". Journal of the Royal Society Interface. 2005. 2 (4) pp. 267–280. DOI:10.1098/rsif.2005.0045
  43. ^ Senapathy, Periannan, Independent Birth of Organisms, Madison, WI. Genome Press, 1994.
  44. ^ Eigen, Manfred, Steps Towards Life: A Perspective on Evolution (German edition, 1987), Oxford University Press, 1992. hal 31.
  45. ^ a b Barazesh, Solmaz, How RNA Got Started: Scientists Look for the Origins of Life, Science News, 13 Mei 2009.
  46. ^ Watson, James D., Prologue: Early Speculations and Facts about RNA Templates, p. xv–xxiii, The RNA World, R.F. Gesteland and J.F. Atkins, Eds., Cold Spring Harbor Laboratory Press, 1993.
  47. ^ Gilbert, Walter, The RNA world, p 618 v 319, Nature, 1986.
  48. ^ Cech, Thomas R., A model for the RNA-catalyzed replication of RNA, p 4360-4363 v 83, Proc. Nat. Acad. Sci., USA, 1986.
  49. ^ Powner, Matthew W., Béatrice Gerland and John D. Sutherland, Synthesis of activated pyrimidine ribonucleotides in prebiotically plausible conditions, Nature 459, 239–242 (14 May 2009).
  50. ^ Szostak, Jack W., Origins of life: Systems chemistry on early Earth, Nature 459, 171–172 (14 May 2009).
  51. ^ Lincoln, Tracey A. and Gerald F. Joyce, Self-Sustained Replication of an RNA Enzyme, Science 27 February 2009: Vol. 323, No. 5918, pp. 1229–1232, DOI: 10.1126/science.1167856.
  52. ^ Joyce, Gerald F., Evolution in an RNA World, Cold Spring Harb Symp Quant Biol sqb.2009.74.004; Published in Advance August 10, 2009, doi:10.1101/sqb.2009.74.004.
  53. ^ a b c d e Rothschild, Lynn (September, 2003). "Understand the evolutionary mechanisms and environmental limits of life". NASA. Diakses tanggal 2009-07-13. 
  54. ^ King, G.A.M. (April, 1977). "Symbiosis and the origin of life". Origins of Life and Evolution of Biospheres. 8 (1): 39–53. Bibcode:1977OrLi....8...39K. doi:10.1007/BF00930938. Diakses tanggal 2010-02-22. 
  55. ^ Margulis, Lynn (2001). The Symbiotic Planet: A New Look at Evolution. London, England: Orion Books Ltd. ISBN 0-75380-785-8. 
  56. ^ Douglas J. Futuyma (1992). Oxford surveys in evolutionary biology: Symbiosis in evolution. 8. London, England: Oxford University Press. hlm. 347–374. ISBN 0-19-507623-0. 
  57. ^ "Essential requirements for life". CMEX-NASA. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  58. ^ a b Chiras, Daniel C. (2009). Environmental Science – Creating a Sustainable Future. 
  59. ^ New Link in Chain of Life, Wall Street Journal, 2010-12-03, diakses 5 Desember 2010. "Until now, however, they were all thought to share the same biochemistry, based on the Big Six, to build proteins, fats and DNA."
  60. ^ "Aristotle -biography". University of California Museum of Paleontology. Diakses tanggal 2008-10-20. 
  61. ^ Knapp S, Lamas G, Lughadha EN, Novarino G (April 2004). "Stability or stasis in the names of organisms: the evolving codes of nomenclature". Philosophical transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological sciences. 359 (1444): 611–22. doi:10.1098/rstb.2003.1445. PMC 1693349alt=Dapat diakses gratis. PMID 15253348. 
  62. ^ a b Copeland, H.F. (1938). "The Kingdoms of Organisms". Quarterly Review of Biology. 13 (4): 383. doi:10.1086/394568. JSTOR 2808554.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Copeland1938" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  63. ^ Whittaker RH (January 1969). "New concepts of kingdoms or organisms. Evolutionary relations are better represented by new classifications than by the traditional two kingdoms". Science. 163 (863): 150–60. doi:10.1126/science.163.3863.150. PMID 5762760. 
  64. ^ a b Woese, C.; Kandler, O.; Wheelis, M. (1990). "Towards a natural system of organisms: proposal for the domains Archaea, Bacteria, and Eucarya". Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 87 (12): 4576–9. Bibcode:1990PNAS...87.4576W. doi:10.1073/pnas.87.12.4576. PMC 54159alt=Dapat diakses gratis. PMID 2112744. 
  65. ^ Adl SM, Simpson AG, Farmer MA; et al. (2005). "The new higher level classification of eukaryotes with emphasis on the taxonomy of protists". J. Eukaryot. Microbiol. 52 (5): 399–451. doi:10.1111/j.1550-7408.2005.00053.x. PMID 16248873. 
  66. ^ Van Regenmortel MH (January 2007). "Virus species and virus identification: past and current controversies". Infection, genetics and evolution: journal of molecular epidemiology and evolutionary genetics in infectious diseases. 7 (1): 133–44. doi:10.1016/j.meegid.2006.04.002. PMID 16713373. 
  67. ^ Pennisi E (March 2001). "Taxonomy. Linnaeus's last stand?". Science. New York, N.Y. 291 (5512): 2304–7. doi:10.1126/science.291.5512.2304. PMID 11269295. 
  68. ^ Linnaeus, C. (1735). Systemae Naturae, sive regna tria naturae, systematics proposita per classes, ordines, genera & species. 
  69. ^ Haeckel, E. (1866). Generelle Morphologie der Organismen. Reimer, Berlin. 
  70. ^ Chatton, É. (1925). "Pansporella perplexa. Réflexions sur la biologie et la phylogénie des protozoaires". Annales des Sciences Naturelles - Zoologie et Biologie Animale. 10-VII: 1–84. 
  71. ^ Whittaker, R. H. (January 1969). "New concepts of kingdoms of organisms". Science. 163 (3863): 150–60. Bibcode:1969Sci...163..150W. doi:10.1126/science.163.3863.150. PMID 5762760. 
  72. ^ Cavalier-Smith, T. (1998). "A revised six-kingdom system of life". Biological Reviews. 73 (03): 203–66. doi:10.1111/j.1469-185X.1998.tb00030.x. PMID 9809012. 
  73. ^ Ruggiero, Michael A.; Gordon, Dennis P.; Orrell, Thomas M.; Bailly, Nicolas; Bourgoin, Thierry; Brusca, Richard C.; Cavalier-Smith, Thomas; Guiry, Michael D.; Kirk, Paul M.; Thuesen, Erik V. (2015). "A higher level classification of all living organisms". PLOS ONE. 10 (4): e0119248. Bibcode:2015PLoSO..1019248R. doi:10.1371/journal.pone.0119248. PMC 4418965alt=Dapat diakses gratis. PMID 25923521. 
  74. ^ Definition of death. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-31. 
  75. ^ Defining of death.
  76. ^ Encyclopedia of Death and Dying
  77. ^ Extinction – definition. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-31. 
  78. ^ What is an extinction?
  79. ^ Van Valkenburgh, B. (1999). "Major patterns in the history of carnivorous mammals". Annual Review of Earth and Planetary Sciences. 26: 463–493. doi:10.1146/annurev.earth.27.1.463. 
  80. ^ FAQs – San Diego Natural History Museum

Bacaan lanjut

Pranala luar