Viktor Axelsen
Viktor Axelsen | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Kebangsaan | Denmark |
Lahir | 4 Januari 1994 Odense, Denmark |
Tempat tinggal | Valby, Denmark |
Tahun aktif | 2010–sekarang |
Pegangan | Kanan |
Tunggal putra | |
Rekor | 472 menang, 141 kalah |
Peringkat tertinggi | 1 (28 September 2017) |
Peringkat saat ini | 1 (20 Mei 2023) |
Rekam medali | |
Profil di BWF |
Viktor Axelsen ([ˈʋiktəɐ̯ aksəlsən]; lahir 4 Januari 1994) adalah pemain bulu tangkis asal Denmark. Dia merupakan Juara Dunia 2017 dan peraih medali emas Olimpiade Musim Panas 2020.[1] Dia juga memenangkan Kejuaraan Dunia Junior 2010, mengalahkan pemain asal Korea Selatan, Kang Ji-wook di final dan menjadikannya pemain Eropa pertama yang memegang gelar tersebut.[2] Axelsen juga memegang gelar pemenang tunggal putra Kejuaraan Eropa pada tahun 2016, 2018, dan 2022.[3][4]
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Axelsen lahir di Odense, Denmark, dan di usia 9 tahun, ayahnya mengenalkan ia dengan bulu tangkis, bermain di klub bulu tangkis Odense.[5][6] Ia tinggal bersama ayahnya setelah kedua orang tuanya berpisah, kemudian hidup sendiri di Kopenhagen saat usianya menginjak 17 tahun serta bergabung dengan tim nasional.[7] Ayahnya Henrik Axelsen menjalankan bisnis agensi periklanan selama beberapa tahun, akan tetapi sekarang bekerja penuh sebagai manajer anaknya. Ibunya Gitte Lundager memiliki toko di pusat Odense dengan salon tata rambut, kosmetik dan pakaian mode. Axelsen dilabeli sebagai Pemain Terbaik Tahun 2004 oleh klub bulu tangkis Odense.[8]
Karier
[sunting | sunting sumber]2006–2011: Awal karier dan gelar Juara Dunia Junior
[sunting | sunting sumber]Pencapaian Axelsen dimulai ketia ia memenangkan kejuaraan nasional junior di ganda dan tunggal putra di kelompok usianya pada tahun 2006 dan 2008.[8] Ia kemudian berhasil memenangkan Jerman Junior 2009 dan juga Kejuaraan Eropa U17 2009.[9]
Ia memulai debut di turnamen internasional senior pada Denmark Terbuka 2009 bermain untuk ganda putra bersama Steffen Rasmussen.[5]
Pada Januari 2010, Axelsen yang bermain dari babak kualifikasi berhasil mencapai final di kompetisi Internasional Swedia, dan berakhir sebagai runner-up setelah kalah dari Indra Bagus Ade Chandra secara straight games 15–21, 12–21.[10] Ia bertanding pada Kejuaraan Dunia Junior BWF di Guadalajara, Meksiko, meraih gelar tunggal putra dengan mengalahkan pemain Tiongkok Huang Yuxiang di perempatfinal, India B. Sai Praneeth di semi, dan Kang Ji-wook asal Korea Selatan di final.[9] Pada bulan Oktober, ia meraih gelar internasional senior pertama di usia 16 tahun, dengan memenangkan Cyprus International.[11] Beberapa minggu kemudian ia mengikuti kompetisi Super Series pertamanya di tunggal putra, pada Denmark Terbuka 2010; berhasil melewati tahap kualifikasi sebelum akhirnya kalah dari rekan senegaranya yang menjadi pemenang Jan Ø. Jørgensen di babak kedua.[12]
Pada tahun 2011, Axelsen memenangkan medali emas di Kejuaraan Junior Eropa, mengalahkan rekan setimnya Rasmus Fladberg 21–8, 17–21, 21–13 di final.[13] Ia juga meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Junior 2011, kalah dari pemain asal Malaysia Zulfadli Zulkiffli.[14]
2012–2014: Gelar Grand Prix pertama, medali perunggu Eropa dan dunia
[sunting | sunting sumber]Pada awal tahun 2012, Axelsen pindah ke Valby, di Kopenhagen, dan mulai berlatih di Brøndby elite center.[6] Axelsen menjadi runner-up pada Prancis Terbuka di Paris, kalah di final ketika berhadapan dengan Daren Liew 18–21, 17–21.[15] Ia juga memenangkan medali perunggu di Kejuaraan Eropa 2012 kalah di semi-final dengan 3 set atas pemain asal Swedia Henri Hurskainen 21–18, 18–21, 17–21.[16]
Pada tahun 2014, Axelsen memenangkan gelar Grand Prix pertamanya di Swiss Terbuka, mengalahkan pemain asal Tiongkok Tian Houwei di final 21–7, 16–21, 25–23.[17] Axelsen berhasil meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2014 dan juga Kejuaraan Eropa 2014.[18]
2015–2016: Pemenang Eropa, perunggu Olimpiade, dan gelar Superseries
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2015, Axelsen meraih runner-up di Grand Prix Gold Swiss Terbuka, tiga ajang Super Series India Terbuka, Australia Terbuka, dan Jepang Terbuka. Ia terkualifikasi untuk bertanding di Final Super Series yang berlangsung di Dubai, dan keluar sebagai runner-up.[19] Axelsen tergabung dalam tim Denmark yang memenangkan Kejuaraan Beregu Campuran Eropa di Leuven, Belgia.[20][21] Pada Piala Sudirman, timnya berhasil mencapai perempat final kalah 2–3 atas tim Jepang, di mana ia bermain di pertandingan kedua.[22] Ia menyelesaikan edisi 2015 dengan menduduki peringkat 6 dunia.
Pada tahun 2016, Axelsen mendapat pengahargaan eropa pertamanya pada bulan Mei 2016, mengalahkan legenda dan juara bertahan Jan Ø. Jørgensen dengan skor 21–11, 21–16 di final Kejuaraan Eropa edisi ke-25. Ia juga tergabung dalam tim bersejarah Denmark yang memenangkan gelar Piala Thomas pertama sepanjang sejarah pada tahun 2016. Axelsen memenangkan lima dari enam pertandingan tunggal putra dalam kejuaraan tim, dan juga bertanding melawan pemain berpengalaman asal Indonesia Tommy Sugiarto di final (21–17, 21–18) menyiapkan kemenangan 3–2 yang dramatis dan bersejarah bagi Denmark atas Indonesia. Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, ia memenangkan medali perunggu dengan mengalahkan Lin Dan asal Tiongkok 21–15, 12–21, 21–17.
2017: Juara dunia, gelar Final Superseries kedua, peringkat 1 dunia
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2017, Axelsen memenangkan Kejuaraan Dunia di Glasgow dengan dua set atas Lin Dan (22–20, 21–16) dan menjadi pemain asal Denmark ketiga yang menjadi Juara Dunia (Peter Rasmussen 1997 di Glasgow & Flemming Delfs 1977 di Swedia).[18] Axelsen, dengan catatan 4–3, menjadi pemain satu-satunya di peringkat dua puluh teratas yang memenangkan catatan head-to-head atas Lin Dan.[23]
Axelsen melanjutkan catatan kemenangannya di Glasgow dengan memenangkan final Jepang Terbuka di Tokyo atas Lee Chong Wei asal Malaysia dengan tiga set pada 23 September, mendorongnya ke puncak Peringkat Dunia BWF.[24]
2018–2019: Gelar kejuaraan eropa kedua
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2018, Axelsen tergabung dalam Kejuaraan Beregu Putra Eropa dan meraih emas setelah sempat mengalami cedera kaki. Ia mewakili Denmark pada Piala Thomas dan Uber 2018. Di babak grup, ia mengalahkan Vladimir Malkov asal Rusia dan asal Algeria. Pada pertandingan babak grup melawan Lee Chong Wei, ia kalah dua set 9–21, 19–21. Pada pertandingan perempat final melawan Korea Selatan, ia mengalahkan Son Wan-ho, akan tetapi kalah atas pemain idola dan mantan peringkat dua dunia, Kento Momota di semi final. Denmark kemudian tersingkir di babak semi final. Pada bulan Agustus, Axelsen gagal mempertahankan gelar dunianya di mana ia dikalahkan oleh Juara Dunia dua kali dan Juara Olimpiade Chen Long di perempat final.[25]
2020: Gelar All England Terbuka
[sunting | sunting sumber]Axelsen memulai musim dengan bertanding di Indonesia Masters. Ia keluar sebagai semi-finalist setelah kalah dari pemain tuan rumah unggulan ketujuh Anthony Ginting dengan dua set.[26] Pada bulan Februari, ia berhasil memepertahankan gelarnya di Spanyol Masters Barcelona setelah mengalahkan pemain muda Thailand Kunlavut Vitidsarn dengan dua set 21–16, 21–13.[27] Pada bulan Maret, ia memenangkan turnamen bergengsi All England, menciptakan sejarah sebagai orang Eropa dan Denmark pertama yang mengangkat trofi tunggal putra sejak tahun 1999.[28]
2021: Medali Perak Kejuaraan Eropa dan Emas Olimpiade
[sunting | sunting sumber]Axelsen turut berpartisipasi di Kejuaraan Beregu Campuran Eropa di Finlandia,dan membantu timnya memenangkan medali emas.[29] Pada bulan Maret, Axelsen mengikuti All England 2021 sebagai juara bertahan. Ia berhasil mencapai final, akan tetapi kalah atas pemain unggulan ke-6 Malaysia Lee Zii Jia dalam pertandingan tiga set yang melelahkan.[30] Ia juga mengambil bagian pada Kejuaraan Eropa Kyiv, melaju ke final, tetapi penyelenggara memutuskan untuk membatalkan final, karena Axelsen dinyatakan positif COVID-19. Akibatnya, ia dilarang memainkan pertandingan final melawan rekan senegaranya Anders Antonsen dan dianugerahi medali perak.[31] Pada Olimpiade Tokyo 2020, Axelsen berhasil meraih medali emas dengan mengalahkan juara sebelumnya Chen Long dalam dua set di final.
Prestasi
[sunting | sunting sumber]Olimpiade
[sunting | sunting sumber]Tunggal putra
Tahun | Tempat | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2016 | Riocentro – Pavilion 4, Rio de Janeiro, Brazil | Lin Dan | 15–21, 21–10, 21–17 | Perunggu |
2020 | Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang | Chen Long | 21–15, 21–12 | Emas |
2024 | Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis | Kunlavut Vitidsarn | 21–11, 21–11 | Emas |
Kejuaraan Dunia BWF
[sunting | sunting sumber]Tunggal putra
Tahun | Tempat | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2014 | Ballerup Super Arena, Kopenhagen, Denmark | Lee Chong Wei | 9–21, 7–21 | Perunggu |
2017 | Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia | Lin Dan | 22–20, 21–16 | Emas |
2022 | Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang | Kunlavut Vitidsarn | 21–5, 21–16 | Emas |
Kejuaraan Eropa
[sunting | sunting sumber]Tunggal putra
Tahun | Tempat | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2012 | Telenor Arena, Karlskrona, Swedia | Henri Hurskainen | 21–18, 18–21, 17–21 | Perunggu |
2014 | Gymnastics Center, Kazan, Rusia | Jan Ø. Jørgensen | 11–21, 13–21 | Perunggu |
2016 | Vendéspace, La Roche-sur-Yon, Prancis | Jan Ø. Jørgensen | 21–11, 21–16 | Emas |
2017 | Sydbank Arena, Kolding, Denmark | Anders Antonsen | 17–21, 16–21 | Perunggu |
2018 | Palacio de Deportes, Huelva, Spanyol | Rajiv Ouseph | 21–8, 21–7 | Emas |
2021 | Palace of Sports, Kyiv, Ukraina | Anders Antonsen | Walkover | Perak |
Kejuaraan Dunia Junior BWF
[sunting | sunting sumber]Tunggal putra
Tahun | Tempat | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2010 | Domo del Code Jalisco, Guadalajara, Meksiko | Kang Ji-Wook | 21–19, 21–10 | Emas |
2011 | Arena Taoyuan, Kota Taoyuan, Taipei, Taiwan | Zulfadli Zulkiffli | 18–21, 21–9, 19–21 | Perak |
Kejuaraan Junior Eropa
[sunting | sunting sumber]Tunggal putra
Tahun | Tempat | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2011 | Energia Areena, Vantaa, Finlandia | Rasmus Fladberg | 21–8, 17–21, 21–13 | Emas |
Tur Dunia BWF (19 gelar, 6 runner-up)
[sunting | sunting sumber]Tur Dunia BWF yang diumumkan pada tanggal 19 Maret 2017,[32] dan mulai dilaksanakan pada tahun 2018 adalah serangkaian turnamen bulu tangkis elit, yang disetujui oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Tur Dunia BWF dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu Final Tur Dunia, Super 1000, Super 750, Super 500, Super 300 (bagian dari HSBC World Tour), dan BWF Tour Super 100.[33]
Tunggal putra
Tahun | Turnamen | Tingkat | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2018 | Malaysia Masters | Super 500 | Kenta Nishimoto | 21–13, 21–23, 21–18 | Juara |
2018 | Indonesia Terbuka | Super 1000 | Kento Momota | 14–21, 9–21 | Runner-up |
2019 | Spanyol Masters | Super 300 | Anders Antonsen | 21–14, 21–11 | Juara |
2019 | All England Terbuka | Super 1000 | Kento Momota | 11–21, 21–15, 15–21 | Runner-up |
2019 | India Terbuka | Super 500 | Srikanth Kidambi | 21–7, 22–20 | Juara |
2020 | Malaysia Masters | Super 500 | Kento Momota | 22–24, 11–21 | Runner-up |
2020 | Spanyol Masters | Super 300 | Kunlavut Vitidsarn | 21–16, 21–13 | Juara |
2020 | All England Terbuka | Super 1000 | Chou Tien-chen | 21–13, 21–14 | Juara |
2020 (I) | Thailand Terbuka | Super 1000 | Ng Ka Long | 21–14, 21–14 | Juara |
2020 (II) | Super 1000 | Hans-Kristian Vittinghus | 21–11, 21–7 | Juara | |
2020 | Final Tur Dunia BWF | Final Tur Dunia | Anders Antonsen | 16–21, 21–5, 17–21 | Runner-up |
2021 | Swiss Terbuka | Super 300 | Kunlavut Vitidsarn | 21–16, 21–6 | Juara |
2021 | All England Terbuka | Super 1000 | Lee Zii Jia | 29–30, 22–20, 9–21 | Runner-up |
2021 | Denmark Terbuka | Super 1000 | Kento Momota | 20–22, 21–18, 21–12 | Juara |
2021 | Indonesia Terbuka | Super 1000 | Loh Kean Yew | 21–13, 9–21, 21–13 | Juara |
2021 | Final Tur Dunia BWF | Final Tur Dunia | Kunlavut Vitidsarn | 21–12, 21–8 | Juara |
2022 | All England Terbuka | Super 1000 | Lakshya Sen | 21–10, 21–15 | Juara |
2022 | Indonesia Masters | Super 500 | Chou Tien-chen | 21–10, 21–12 | Juara |
2022 | Indonesia Terbuka | Super 1000 | Zhao Junpeng | 21–9, 21–10 | Juara |
2022 | Malaysia Terbuka | Super 750 | Kento Momota | 21–4, 21–7 | Juara |
2022 | Perancis Terbuka | Super 750 | Rasmus Gemke | 21–14, 21–15 | Juara |
2022 | Final Tur Dunia BWF | Final Tur Dunia | Anthony Sinisuka Ginting | 21–13, 21–14 | Juara |
2023 | Malaysia Terbuka | Super 1000 | Kodai Naraoka | 21–6, 21–15 | Juara |
2023 | India Terbuka | Super 750 | Kunlavut Vitidsarn | 22–20, 10–21, 21–12 | Runner-up |
2023 | Indonesia Terbuka | Super 1000 | Anthony Sinisuka Ginting | 21–14, 21–13 | Juara |
Super Series BWF (4 gelar, 7 runner-up)
[sunting | sunting sumber]BWF Superseries, diluncurkan pertama pada 14 Desember 2006 dan diimplementasikan pada tahun 2007 merupakan serangkaian turnamen bulu tangkis level atas yang diadakan oleh Badminton World Federation (BWF). Satu musim Superseries terdiri dari 12 turnamen di seluruh dunia, termasuk lima Superseries Premier yang diperkenalkan sejak 2011, di mana para pemenang akan diundang untuk bermain di Final Superseries pada akhir tahun.[34]
Tahun | Turnamen | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2012 | Prancis Terbuka | Liew Daren | 18–21, 17–21 | Runner-up |
2015 | India Terbuka | Srikanth Kidambi | 21–18, 13–21, 12–21 | Runner-up |
2015 | Australian Open | Chen Long | 12–21, 21–14, 18–21 | Runner-up |
2015 | Jepang Terbuka | Lin Dan | 19–21, 21–16, 19–21 | Runner-up |
2015 | Dubai World Superseries Finals | Kento Momota | 15–21, 12–21 | Runner-up |
2016 | India Terbuka | Kento Momota | 15–21, 18–21 | Runner-up |
2016 | Dubai World Superseries Finals | Tian Houwei | 21–14, 6–21, 21–17 | Juara |
2017 | India Terbuka | Chou Tien-chen | 21–13, 21–10 | Juara |
2017 | Jepang Terbuka | Lee Chong Wei | 21–14, 19–21, 21–14 | Juara |
2017 | Tiongkok Terbuka | Chen Long | 16–21, 21–14, 13–21 | Runner-up |
2017 | Dubai World Superseries Finals | Lee Chong Wei | 19–21, 21–19, 21–15 | Juara |
- Turnamen Superseries Finals
- Turnamen Superseries Premier
- Turnamen Superseries
Grand Prix BWF (1 gelar, 1 runner-up)
[sunting | sunting sumber]BWF Grand Prix terdiri dari dua tingkatan, seperti Grand Prix Gold dan Grand Prix. Ini adalah rangkaian turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Badminton World Federation (BWF) sejak 2007.[35]
Tahun | Turnamen | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2014 | Swiss Terbuka | Tian Houwei | 21–7, 16–21, 25–23 | Juara |
2015 | Swiss Terbuka | Srikanth Kidambi | 14–21, 24–22, 21–8 | Runner-up |
- Turnamen BWF Grand Prix Gold
- Turnamen BWF Grand Prix
BWF International Challenge/Series (4 gelar, 2 runners-up)
[sunting | sunting sumber]Tahun | Turnamen | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2010 | Swedish International Stockholm | Indra Bagus Ade Chandra | 15–21, 12–21 | Runner-up |
2010 | Cyprus International | Simon Maunoury | 21–10, 21–11 | Juara |
2011 | Swedish International Stockholm | Pablo Abián | 19–21, 6–21 | Runner-up |
2011 | Spanyol International | Pablo Abián | 21–11, 7–21, 21–9 | Juara |
2013 | Belanda International | Eric Pang | 24–22, 21–12 | Juara |
2013 | Denmark International | Ville Lång | 21–17, 21–8 | Juara |
- Turnamen BWF International Challenge
- Turnamen BWF International Series
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Selain bahasa Denmark, Axelsen juga menguasai bahasa Inggris dan Mandarin. Viktor memiliki nama Mandarin yang diberikan oleh gurunya saat belajar di Beijing, yaitu "安賽龍" (Kedamaian Bersaing Naga). Axelsen juga memiliki toko daring bernama Viktor Axelsen Collection.[36]
Pasangan Axelsen yang juga seorang atlet bulu tangkis, Natalia Koch Rohde, melahirkan bayi perempuan yang mereka beri nama Vega Rohde Axelsen pada 15 Oktober 2020.[37][38]
Tinjauan karier
[sunting | sunting sumber]
|
|
Catatan melawan lawan terpilih
[sunting | sunting sumber]Catatan melawan finalis Final akhir tahun, semi finalis Kejuaraan Dunia, dan perempat finalis Olimpiade. Akurat hingga 2 Agustus 2021.[39]
|
|
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Badminton World Championships: Viktor Axelsen beats Lin Dan to win singles gold" (dalam bahasa Inggris). BBC. 28 Agustus 2017. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
- ^ Sachetat, Raphaël (25 April 2010). "World Juniors – Axelsen creates history" (dalam bahasa Inggris). Badzine.net. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
- ^ "'Viktor-ious' Danes Dominate – Finals: European Championships 2016" (dalam bahasa Inggris). Badminton World Federation. 2 Mei 2016. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
- ^ "Axelsen vinder EM i rendyrket dansk finale". dr.dk (dalam bahasa Dansk). 30 April 2022. Diakses tanggal 15 Juli 2022.
- ^ a b "Players: Viktor Axelsen" (dalam bahasa Inggris). Badminton World Federation. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
- ^ a b "Viktor Axelsen" (dalam bahasa Dansk). Fyens Stiftstidende. 4 September 2016. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
- ^ "丹麦羽球新星:学北京腔将近两年 偶像是林丹". www.chinanews.com (dalam bahasa Tionghoa). 19 Oktober 2015. Diakses tanggal 18 Maret 2020.
- ^ a b Stockholm, Frank. "Stor i slaget Viktor Axelsen saetter sin serv som han vil". www.udogse.dk (dalam bahasa Dansk). Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
- ^ a b Sukumar, Dev (3 Mei 2010). "Players – Axelsen – Hope springs anew for Denmark" (dalam bahasa Inggris). Badzine.net. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
- ^ Bendix, Lasr (24 Januari 2010). "Gennembrud for fynsk badminton-es" (dalam bahasa Dansk). Fyens Stiftstidende. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
- ^ Sachetat, Raphael (17 Oktober 2010). "Cyprus Int'l – Axelsen is "Just too strong"" (dalam bahasa Inggris). Badzine.net. Diakses tanggal 17 Februari 2019.
- ^ Vandevorst, Elm (1 November 2010). "Denmark Open 2010 Finals – Jorgensen's First" (dalam bahasa Inggris). Badzine.net. Diakses tanggal 17 Februari 2019.
- ^ "Zápasy o titul mistra Evropy" (dalam bahasa Cheska). Český badmintonový svaz. 24 April 2011. Diakses tanggal 17 Februari 2019.
- ^ "Viktor Axelsen var sølle tre bolde fra at vinde ungdoms-VM" (dalam bahasa Dansk). Politiken. 6 November 2010. Diakses tanggal 17 Februari 2019.
- ^ Røsler, Manuel (28 Oktober 2012). "Strong European performances in Paris" (dalam bahasa Inggris). Badminton Europe. Diakses tanggal 17 February 2019.
- ^ Nielsen, Erik (20 April 2012). "Axelsen ude af EM" (dalam bahasa Dansk). DR. Diakses tanggal 17 Februari 2019.
- ^ Røsler, Manuel (17 Maret 2014). "Adcocks and Axelsen triumph at Swiss Open" (dalam bahasa Inggris). Badminton Europe. Diakses tanggal 17 Februari 2019.
- ^ a b Vording, Frederik Alexander (28 Agustus 2017). "Verdensmesteren kommer hjem: Her kan du hylde Viktor" (dalam bahasa Dansk). TV 2 Lorry. Diakses tanggal 17 Februari 2019.
- ^ "Viktor Axelsen (DEN)". www.yonex.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-26. Diakses tanggal 23 Januari 2020.
- ^ Pavitt, Michael (14 Februari 2015). "Denmark and England win thrillers to reach final of European Mixed Team Badminton Championships". www.insidethegames.biz (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Januari 2020.
- ^ Røsler, Manuel; Phelan, Mark (16 Februari 2015). "Denmark claim 15th title". www.badmintoneurope.com. Diakses tanggal 23 Januari 2020.
- ^ Liew, Vincent (15 Mei 2015). "Sudirman Cup: Japan eliminates Denmark 3-2". www.badmintonplanet.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Januari 2020.
- ^ BWF. "Lin's head-to-head record against other players" (dalam bahasa Inggris). TournamentSoftware.com. Diakses tanggal 1 September 2017.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Agence France-Presse (24 September 2017). "Viktor Axelsen wins first Japan Open title". The Times of India (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 September 2017.
- ^ "Axelsen shut out of semifinals at 2018 BWF World Championships". www.xinhuanet.com (dalam bahasa Inggris). 3 Agustus 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-08. Diakses tanggal 23 Januari 2020.
- ^ Rahmani, Nadhira (18 Januari 2020). "INDONESIA MASTERS SF – Antonsen in hunt for repeat title". www.badzine.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 Maret 2020.
- ^ Busk Stie, Hans-Henrik (23 Februari 2020). "Viktor Axelsen vinder Spain Masters for andet år i træk". sport.tv2.dk (dalam bahasa Dansk). Diakses tanggal 18 Maret 2020.
- ^ Raftery, Alan (15 Maret 2020). "Viktor Axelsen is the All England champion: It is a dream come true!". www.badmintoneurope.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 Maret 2020.
- ^ Houston, Michael (15 Februari 2021). "Denmark to defend European Badminton Mixed Team title in Finland". www.insidethegames.biz (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Mei 2021. Diakses tanggal 4 Mei 2021.
- ^ Palar, Sanjeev (21 Maret 2021). "As it happened - 2021 All England Open, Day 5: Lee Zii Jia takes maiden title as Okuhara Nozomi helps Japan sweep four of five titles on offer". www.olympicchannel.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Maret 2021.
- ^ Berkeley, Geoff (2 Mei 2021). "Two European Badminton Championships finals cancelled and Axelsen among those with COVID-19". www.insidethegames.biz (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Mei 2021. Diakses tanggal 4 Mei 2021.
- ^ "BWF Launches New Events Structure" (dalam bahasa Inggris). Badminton World Federation. 29 November 2017.
- ^ "Action-Packed Season Ahead!" (dalam bahasa Inggris). Badminton World Federation. 15 Januari 2018.
- ^ "Salinan arsip" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 November 2014. Diakses tanggal 27 Juli 2016.
- ^ "Grand Prix Gold and Grand Prix Series" (dalam bahasa Inggris). Badminton World Federation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-07. Diakses tanggal 26 Juli 2016.
- ^ "Viktor Axelsen Collection". www.va-collection.dk. Diakses tanggal 31 Januari 2019.
- ^ Asferg, Mikkel (16 Oktober 2020). "Viktor Axelsen er blevet far". sport.tv2.dk (dalam bahasa Dansk). Diakses tanggal 8 November 2020.
- ^ Kattige, Medha. "Viktor Axelsen blessed with a baby girl" (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Viktor Axelsen Head to Head". bwf.tournamentsoftware.com. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Viktor AXELSEN di BWF.tournamentsoftware.com
- Viktor AXELSEN di BWFbadminton.com
- Situs web resmi
- Profile di BadmintonEurope.com
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Pernille Blume |
Danish Sports Name of the Year 2017 |
Diteruskan oleh: Caroline Wozniacki |