Tupai akar
Tupai Akar | |
---|---|
Tupai akar, Tupaia glis di Kebun Binatang Bronx, New York | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | T. glis
|
Nama binomial | |
Tupaia glis Diard, 1820
| |
Sinonim | |
Sumber: Mammals Species of the World[3] |
Tupai akar[4] (Tupaia glis Diard) adalah sejenis tupai kecil anggota suku Tupaiidae. Hewan ini menyebar di wilayah Indonesia bagian barat (Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), Semenanjung Malaya, dan Palawan, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.[5] Ada pula yang menyebutnya tupai tanah.[6]
Pengenalan
[sunting | sunting sumber]Tupai bertubuh sedang hingga besar, kepala dan badan antara 170-235 mm, ekor 170–242 mm, dan kaki belakang 45–56 mm.[4] Berat badannya berkisar antara 85-190 g.[6]
Punggung berwarna cokelat kemerahan (tengguli) dan ekor kehitam-hitaman; sementara perut berwarna abu-abu kekuning-kuningan (bungalan).[4][6] Biasanya terdapat coret atau garis pucat di bahunya.[4] Permukaan bawah ekor gundul, sehingga ekor tampak pipih.[6] Anak jenis T.g. longipes sisi perutnya berwarna bungalan kusam sampai bungalan kemerahan, sementara sisi bawah ekornya keabu-abuan. Sedangkan T.g. salatana sisi perut dan sisi bawah ekornya kemerahan tua.[4]
Ekologi
[sunting | sunting sumber]Aktif mencari makan pada waktu siang hari (diurnal).[4][6] Tupai akar hidup berpasangan, dan mempunyai kawasan yang dijaga ketat (teritori).[6]
Tupai ini acap terlihat berkeliaran di sekitar pohon tumbang atau di dahan-dahan di wilayah terbuka dengan sedikit pohon, atau di permukaan tanah.[4] Makanannya berupa semut, rayap, kumbang, laba-laba, dan buah-buahan, biji serta tunas.[6] Kadang-kadang juga memangsa kadal dan tikus kecil.[6]
Tupai akar mendiami hutan dataran rendah sampai ketinggian kurang dari 1.500 meter di atas permukaan laut dan kadang-kadang di wilayah perkebunan di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.[6] Di Kalimantan tercatat hingga ketinggian 1.100 m dpl., di hutan dan kebun serta perkebunan.[4] Biasanya tupai ini ditemukan dalam hutan primer tetapi juga sering dijumpai di hutan sekunder, perkebunan, kebun buah, dan pohon-pohon di dekat daerah perumahan.[7]
Anak jenis
[sunting | sunting sumber]Di Kalimantan dikenal dua anak jenisnya:[4]
- Tupaia glis longipes, yang menyebar di Sarawak di utara S. Rajang, seluruh Sabah, dan di Kalimantan Timur di utara S. Kayan.
- Tupaia glis salatana, menyebar di Pulau Kalimantan di selatan aliran S. Rajang dan S. Kayan.
Jenis serupa
[sunting | sunting sumber]- Tupai gunung (T. montana) berwarna mirip; namun kaki belakangnya lebih pendek (37–45 mm) dan umumnya menyebar di pegunungan di atas 900 m dpl.[4]
- Tupai indah (T. splendidula) rambut ekornya kemerahan seragam, tanpa belang.[4]
- Tupai tanah atau tupai puwar, moncongnya lebih panjang[6] dan memiliki garis gelap di tengah punggungnya.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Han, K. H. (2008). "Tupaia glis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2010.4. International Union for Conservation of Nature.
- ^ Diard, P.M. & A. Duvaucel. 1820. "Sur une nouvelle espèce de Sorex — Sorex Glis". Asiatick Researches, or, Transactions of the society instituted in Bengal, for inquiring into the history and antiquities, the arts, sciences, and literature of Asia, Volume 14: 472. Calcutta: Phillip Pereira - The Hindoostanee Press, 1822
- ^ Reeder's Mammals Species of the World: Tupaia glis Diard, 1820.
- ^ a b c d e f g h i j k l Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam: 168, LG. 2 & 5. Bogor: WCS-IP, The Sabah Society & WWF Malaysia.
- ^ Corbet, G.B. & J.E. Hill. 1992. The Mammals of Indomalayan Region: a systematic review: 47-8. Oxford: Nat. Hist. Mus. Publ. & Oxford Univ. Press.
- ^ a b c d e f g h i j Shadily, H. 1984. Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-6. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects.
- ^ Parr, J.W.K. 2003. Large Mammals of Thailand. Bangkok: Sarakadee Press.