Tindik pipi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tindik pipi sebagai fesyen.

Tindik pipi adalah tindik yang terdapat pada pipi. Posisi pemasangan biasanya di titik yang lazimnya terdapat lesung pipi, sehingga tindik ini disebut pula "tindik lesung pipi" (dimple piercing). Karena di bagian pipi banyak terdapat pembuluh darah dan jaringan saraf, maka tindik ini harus dilakukan oleh penindik profesional.[1] Tindik ini dapat dibuat sebagai bentuk fesyen pada suatu kebudayaan (tradisi atau kontemporer), atau bentuk ritual atas keyakinan atau kepercayaan.

Kebudayaan[sunting | sunting sumber]

Tindik pipi sebagai ritual saat perayaan Thaipusam di Malaysia.
Tindik pipi saat Festival Vegetarian di Phuket, Thailand.

Tindik pipi tidak dilakukan hanya karena mode saja; pada beberapa kebudayaan, tindik ini dilakukan sebagai ritual. Pada perayaan Thaipusam yang dilakukan oleh umat Hindu Tamil, tindik pipi merupakan salah satu bentuk penyiksaan diri (Kavadi Aattam) yang ditujukan kepada Dewa Murugan agar sang dewa senantiasa menolong pemujanya, serta memohon keselamatan bagi orang-orang terkasih, atau sebagai penebus hutang-hutang spiritual yang diyakini.[2] Tindik pipi pada ritual ini menggunakan suatu jarum yang menyerupai senjata Dewa Murugan, vel.[3]

Pada festival Sembilan Maharaja Dewa di Phuket, Thailand (juga dikenal sebagai Festival Vegetarian), ada tradisi memilih orang-orang tertentu yang disebut Masong (Thai: ม้าทรง). Para Masong dipercaya sebagai perantara antara dewa dengan manusia. Saat perayaan, mereka akan menunjukkan bentuk-bentuk atraksi ekstrem sebagai wujud penyerahan diri mereka kepada para dewa dan dewi, di antaranya ialah menindik pipi.[4]

Dalam kebudayaan Barat, tindik di pipi merupakan variasi tindik yang langka, dibuat untuk memasang anting/perhiasan dan muncul sejak 1990-an. Anting biasanya dipasang pada salah satu atau kedua sisi pipi. Aktris Amerika Amanda Bynes diketahui pernah menampilkan tindik ini ke publik.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Troye Peticols, Terri S.I. Tilliss, Gali N. Cross-Poline, "Oral and Perioral Piercing: A Unique Form of Self-Expression" (dalam bahasa Jerman), The Journal of Contemporary Dental Practice 1 (3), http://www.jaypeejournals.com/eJournals/ShowText.aspx?ID=1443&Type=FREE&TYP=TOP&IN=_eJournals/images/JPLOGO.gif&IID=123&isPDF=NO 
  2. ^ Hume, Lynne (2020). Portals: Opening Doorways to Other Realities Through the Senses. Taylor & Francis. ISBN 978-1-0001-8987-2. 
  3. ^ Javier, A.G> (2014). They Do What: A Cultural Encyclopedia of Extraordinary and Exotic Customs from Around the World. Bloomsbury Publishing. ISBN 979-8-2161-5549-2. 
  4. ^ Schneider, Andreas (2015). "Esthetic Experience of Submission". Meeting of the International Society for Research on Emotion (ISRE). Geneva Switzerland. 
  5. ^ "Amanda Bynes präsentiert schockierendes Wangen-Piercing". OK! Magazin. 2013-03-21.