The Last King of Scotland (film)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
The Last King of Scotland
Poster film The Last King of Scotland
SutradaraKevin Macdonald
ProduserCharles Steel
Lisa Bryer
Andrea Calderwood
Ditulis olehJeremy Brock
Peter Morgan
Berdasarkan
The Last King of Scotland
oleh Giles Foden
PemeranForest Whitaker
James McAvoy
Kerry Washington
Simon McBurney
Gillian Anderson
Penata musikAlex Heffes
SinematograferAnthony Dod Mantle
PenyuntingJustine Wright
Perusahaan
produksi
DNA Films
Film 4
DistributorSearchlight Pictures
Tanggal rilis
  • 27 September 2006 (2006-09-27) (Amerika Serikat)
  • 12 Januari 2007 (2007-01-12) (Britania Raya)
Durasi123 menit[1]
NegaraBritania Raya
Jerman
BahasaBahasa Inggris
Bahasa Swahili
Anggaran$6 juta[2]
Pendapatan
kotor
$48.363.516[2]

The Last King of Scotland adalah film biografi drama sejarah tahun 2006 yang disutradarai oleh Kevin Macdonald dan diproduseri oleh Charles Steel, Lisa Bryer dan Andrea Calderwood. Naskah film ini ditulis oleh Jeremy Brock dan Peter Morgan berdasarkan novel The Last King of Scotland karya Giles Foden. Film ini dibintangi oleh Forest Whitaker, James McAvoy, Kerry Washington, Simon McBurney dan Gillian Anderson.

Film The Last King of Scotland dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 27 September 2006 dan di Britania Raya pada tanggal 12 Januari 2007. Film ini mendapatkan review positif dari para kritikus.

Plot[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1970, Nicholas Garrigan (James McAvoy) lulus dari jurusan kedokteran di Universitas Edinburgh. Dengan prospek yang membosankan di rumah, Nicholas memutuskan untuk pergi ke luar negeri dengan bekerja di klinik misionaris Uganda yang dikelola oleh Dr. David Merrit dan istrinya, Sarah (Gillian Anderson). Nicholas tertarik dengan Sarah, yang menikmati perhatian Nicholas, namun Sarah menolak terlibat dalam perselingkuhan.

Sementara itu, Jenderal Idi Amin (Forest Whitaker) menggulingkan presiden petahana Milton Obote dalam kudeta. Nicholas dengan tulus percaya bahwa Idi Amin akan membantu negara Uganda, namun Sarah memperingatkannya tentang para presiden yang telah mengambil alih kekuasaan sebelumnya.

Nicholas dipanggil ketika ia mengalami kecelakaan mobil kecil di mana ia mengobati tangan Idi Amin. Ketika insiden itu terjadi, Nicholas mengambil pistol dan menembakkan sapi yang terluka parah karena tidak ada satu pun orang yang memikirkan untuk mengeluarkan sapi itu dari kesengsaraannya. Idi Amin terkesan dengan tindakan dan inisiatif Nicholas yang cepat.

Idi Amin, yang menyukai Skotlandia sebagai simbol pertahanan dan mengagumi rakyat Skotlandia karena perlawanan mereka terhadap Inggris, senang mengetahui kebangsaan Nicholas dan menukar baju militernya dengan kemeja Skotlandia Nicholas. Kemudian, Idi Amin mengundang Nicholas untuk menjadi dokter pribadinya dan bertanggung jawab memodernisasi sistem perawatan dan kesehatan negara Uganda.

Nicholas segera menjadi orang kepercayaan Idi Amin dan dipercaya tidak hanya sekadar perawatan medis, tetapi juga masalah negara. Meskipun Nicholas mengetahui terjadinya kekerasan di sekitar Kampala, ia menerima penjelasan Idi Amin bahwa menindak oposisi akan membawa perdamaian abadi di negara itu.

Nicholas mengetahui bahwa Idi Amin yang berpoligami telah mengucilkan istri termuda dari tiga istrinya, Kay (Kerry Washington), karena ia telah melahirkan seorang putra yang menderita epilepsi, Mackenzie (Apollo Okwenje Omamo). Ketika merawat Mackenzie, Nicholas dan Kay berhubungan seks, tetapi Kay memberitahu Nicholas bahwa ia harus menemukan cara untuk meninggalkan Uganda.

Akhirnya, Nicholas mulai kehilangan kepercayaan terhadap Idi Amin ketika ia menyaksikan meningkatnya paranoia, pembunuhan dan xenophobia yang dilakukan oleh Idi Amin. Idi Amin mengganti paspor Britania Raya milik Nicholas dengan paspor Uganda untuk mencegahnya melarikan diri, menyebabkan Nicholas panik dan mencari bantuan Stone (Simon McBurney), perwakilan Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran setempat. Nicholas diberitahu bahwa Britania Raya akan membantunya meninggalkan Uganda jika Nicholas menggunakan posisinya untuk membunuh Idi Amin, namun Nicholas menolaknya.

Kay memberitahu Nicholas bahwa ia hamil darinya. Mengetahui bahwa Idi Amin akan membunuh Kay atas perselingkuhan dan kehamilannya, Kay memohon kepada Nicholas untuk melakukan aborsi diam-diam. Terhalang oleh perintah Idi Amin bahwa ia menghadiri konferensi pers dengan wartawan dari negara lain, Nicholas gagal bertemu Kay dalam waktu yang ditentukan. Kay menganggap bahwa ia telah ditinggalkan dan mencari aborsi primitif di desa terdekat di mana Kay ditangkap oleh pasukan Idi Amin. Nicholas menemukan mayat Kay yang terpotong-potong di atas meja otopsi dan jatuh berlutut, menyadari bahwa ia berhadapan dengan rezim Idi Amin yang tidak berperikemanusiaan. Akhirnya, Nicholas memutuskan bahwa membunuhnya akan mengakhiri semuanya.

Sebuah pesawat yang dibajak terbang ke Bandara Entebbe oleh pembajak pro-Palestina yang mencari suaka. Idi Amin, yang merasakan peluang publisitas besar, bergegas ke tempat kejadian dan membawa Nicholas. Di bandara, salah satu pengawal Idi Amin mengetahui rencana Nicholas untuk meracuni Idi Amin dengan alasan memberinya pil sakit kepala. Nicholas dipukuli oleh para pengawal Idi Amin sebelum Idi Amin datang dan mengungkapkan bahwa ia mengetahui hubungannya dengan Kay. Sebagai hukuman, dada Nicholas ditusuk dengan kait daging dan digantung dengan kulitnya sendiri.

Idi Amin mengatur pesawat untuk membebaskan para penumpang non-Israel, sementara para pengawalnya meninggalkan Nicholas yang tidak sadarkan diri di lantai dan bersantai di ruangan lain. Rekan medis Nicholas, Junju (David Oyelowo), memiliki kesempatan untuk menyelamatkannya. Junju mendesak Nicholas untuk memberitahu dunia kebenaran tentang rezim Idi Amin dan menegaskan bahwa dunia akan percaya Nicholas karena ia berkulit putih. Junju memberikan Nicholas jaketnya, memungkinkannya untuk berbaur tanpa diketahui bersama para sandera yang dibebaskan dan naik ke pesawat. Saat para pengawalnya mengetahui Nicholas melarikan diri, Junju dibunuh karena membantunya melarikan diri. Ketika Idi Amin diberitahu tentang pelarian Nicholas dan terlambat untuk mencegahnya, Nicholas naik pesawat dan menangis mengingat rakyat Uganda.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Tanggapan Kritikus[sunting | sunting sumber]

Film The Last King of Scotland mendapatkan review positif dari para kritikus. Berdasarkan Rotten Tomatoes, film ini memiliki rating 87%, berdasarkan 184 ulasan, dengan rating rata-rata 7,3/10.[3] Berdasarkan Metacritic, film ini mendapatkan skor 74 dari 100, berdasarkan 36 kritik, menunjukkan "ulasan yang baik".[4]

Box Office[sunting | sunting sumber]

Film The Last King of Scotland mendapatkan $17.606.684 di Amerika Utara dan $30.756.832 di negara lain. Total pendapatan yang dihasilkan oleh film ini mencapai $48.363.516, melebihi anggaran produksi film $6 juta.[2]

Pada pembukaan akhir pekan, film ini mendapatkan $142.899, menempati posisi ke-37 di box office.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "The Last King of Scotland (15)". British Board of Film Classification. September 12, 2006. Diakses tanggal August 20, 2019. 
  2. ^ a b c d "The Last King of Scotland (2006)". boxofficemojo.com. Diakses tanggal August 20, 2019. 
  3. ^ "The Last King of Scotland (2006)". Rotten Tomatoes. Diakses tanggal August 20, 2019. 
  4. ^ "The Last King of Scotland reviews". Metacritic. Diakses tanggal August 20, 2019. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]