Persatuan Brest

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Persatuan Brest (bahasa Belarus: Берасцейская унія, Berasceyskaya uniya; bahasa Lituania: Bresto unija; bahasa Polandia: Unia brzeska; Ukraina: Берестейська унія, Beresteyska uniya) adalah keputusan yang diambil antara tahun 1595 sampai tahun 1596 oleh eparki-eparki Ortodoks Rutenia di wilayah Persemakmuran Polandia-Lituania untuk keluar dari Gereja Ortodoks Timur dan bersatu dengan Uskup Roma. Eparki Mukacewo yang berada di wilayah Kerajaan Hungaria tidak ikut dilibatkan di dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Persatuan Brest melahirkan Gereja Uniat Rutenia, yang sekarang terdiri atas Gereja Katolik Yunani Ukraina dan Gereja Katolik Yunani Belarusia.

Persatuan Brest dipandang sebagai bagian dari usaha katolisasi dan polonisasi yang memicu timbulnya Pemberontakan Kmelnitski di Ukraina.

Persatuan[sunting | sunting sumber]

Usaha-usaha untuk bersatu dengan Gereja Katolik sudah beberapa kali dilakukan sebelumnya, termasuk ketika Isidorus, Metropolitan Kiev, menandatangani Kesepakatan Bersatu Firenze sehingga secara teknis mempersatukan Gereja Ortodoks Rutenia dengan Gereja Katolik.

Antara tahun 1588 sampai tahun 1589, Yeremias II, Batrik Konstantinopel, melakukan lawatan keliling Eropa Timur, khususnya ke wilayah Persemakmuran Polandia-Lituania dan Kepangeranan Moskwa. Di kota Moskwa, Batrik Yeremias II mengakui keberadaan Gereja Ortodoks Rusia sekaligus mengonsekrasi Ayub, Metropolitan Moskwa, menjadi Batrik Moskwa yang pertama. Batrik Yeremias II memecat Onesiforus Diwocka, Metropolitan Kiev, dan atas persetujuan Sigismundus III, Raja Polandia, mengonsekrasi Mikhael Rohoza menjadi metropolitan baru atas Kiev, Halici, dan segenap bangsa Rus.[1]

Selepas lawatan Batrik Yeremias II,[1] empat dari sembilan orang uskup Ortodoks Rutenia (Wilnius) menggelar sinode di kota Brest pada tahun 1590, dan menandatangani surat pernyataan kesediaan mereka untuk mengesahkan rancangan perjanjian persatuan[1] berisi 33 pasal yang mereka ajukan ke Roma. Isi perjanjian tersebut disetujui Sri Paus. Mula-mula usaha persatuan ini membuahkan hasil di mana-mana, tetapi kehilangan dukungan beberapa dasawarsa kemudian.[2] Sebab utamanya adalah usaha untuk memaksakan persatuan ini kepada paroki-paroki Ortodoks yang malah beberapa kali menyulut pemberontakan besar.

Persatuan Brest adalah keputusan Gereja Ruthenia, yakni "Metropolia Kiev-Halych dan seluruh Rus'" pada tahun 1595-1596, untuk memutuskan hubungan dengan Patriark Konstantinopel dan menempatkan diri mereka di bawah (patriark) Paus Roma, dengan maksud untuk menghindari dominasi Kebatrikan Moskwa yang baru saja terbentuk.

Persatuan ini diumumkan dengan khidmat di dalam Balai Constantinus di Vatikan. Kanonik Wollowicz, dari Vilna membacakan, dalam bahasa Rutenia dan bahasa Latin, sepucuk surat bertanggal 12 Juni 1595 yang dikirimkan para uskup Rutenia kepada Sri Paus. Kardinal Silvio Antoniani menyampaikan ucapan terima kasih kepada para uskup Rutenia atas nama Sri Paus, dan mengungkapkan kegembiraannya pada kesempatan yang istimewa itu. Kemudian Adam Pociej (kelak menjadi Uskup Vladimir), atas namanya sendiri dan atas nama para uskup Rutenia membacakan rumusan penolakan atas Skisma Yunani dalam Bahasa Latin, sementara Uskup Terlecki membacakan rumusan yang sama dalam bahasa Rutenia, kemudian membubuhkan tanda tangan mereka. Paus Klemens VIII selanjutnya menyampaikan sebuah pidato resmi kepada mereka berisi ungkapan kegembiraannya serta janjinya untuk memberi dukungan kepada umat Rutenia. Sebagai peringatan akan peristiwa ini, ditempa sebuah medali yang bertuliskan kalimat "Ruthenis receptis". Pada hari yang sama diterbitkan pula Bula "Magnus Dominus et laudabilis", yang berisi pengumuman kepada khalayak Katolik sedunia tentang kembalinya umat Rutenia ke haribaan Gereja Roma. Bula tersebut merinci peristiwa-peristiwa menuju persatuan tersebut, kedatangan Pociej dan Terlecki ke Roma, penolakan mereka atas Skisma Akbar, dan konsesi kepada umat Rutenia bahwa mereka harus mempertahankan ritus mereka sendiri, kecuali kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan kemurnian doktrin Katolik.

Persatuan ini sangat didukung oleh Sigismundus III Raja Polandia merangkap Adipati Agung Lituania, tetapi ditentang keras beberapa uskup dan bangsawan Rus, terutama oleh gerakan Cossack (Kozak) yang memperjuangkan kemerdekaan Ukraina. Hasilnya adalah "Rus' lawan Rus'," dan terpecahnya Gereja Bangsa Rus' menjadi yurisdiksi Katolik Yunani (dikenal pula dengan sebutan Gereja Katolik-Yunani Ukraina – meskipun umat Katolik pada umumnya mengaanggap istilah ini sebagai hinaan – atau Gereja sui iuris) dan yurisdiksi Ortodoks Yunani.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Hudziak, B.O., Tu, O.Yu. The 1596 Brest Church Union (БЕРЕСТЕЙСЬКА ЦЕРКОВНА УНІЯ 1596). Encyclopedia of History of Ukraine.
  2. ^ Dvornik, Francis (1962). The Slavs in European history and civilizationPerlu mendaftar (gratis) (edisi ke-3rd. pbk.). New Brunswick [u.a.]: Rutgers University Press. hlm. 347. ISBN 9780813507996.