Pembicaraan:Stasiun Mandiraja

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 3 tahun yang lalu oleh Alqhaderi Aliffianiko pada topik status stasiun mandiraja

Pada zaman dulu Stasiun Mandiraja merupakan stasiun besar atau tipe A. Tri Sulis Tiyani 27 Juni 2020. Pukul 06.40 WIB

Pengembangan artikel[sunting sumber]

Mbak @Tri Sulis Tiyani:, tolonglah jangan memberikan informasi yang tidak benar. Kalau mbak memang berniat mengembangkan artikel, sebaiknya mbak mencari tahu dahulu kebenaran informasi yang ingin mbak tambahkan ke artikel-artikel wikipedia. Kalau mbak berdomisili di sekitar Banjarnegara, mbak dapat membantu kami menambahkan foto-foto yang berkaitan dengan stasiun dan jalur kereta api Purwokerto–Wonosobo sekaligus mengupdate informasi seputar reaktivasi jalur kereta api ini . Untuk foto rel yang ada di kotak info artikel Stasiun Mandiraja, ada baiknya mbak ganti dengan foto stasiun yang sesungguhnya. Alasannya kalau foto yang dipasang di kotak info adalah relnya bukan fisik bangunannya akan terasa aneh dan kurang pas. Begitu kiranya mbak, terima kasih.

CC : Mas @Alqhaderi Aliffianiko:, Mas @Bala Arizalu:, dan Mas @Rizal Febri: Fido Cahya (bicara) 27 Juni 2020 04.04 (UTC)Balas

status stasiun mandiraja[sunting sumber]

selamat sore kk.. jujur sy mau menambahkan referensi dari youtube terkait status stasiun mandiraja yg merupakan stasiun besar (kelas 1) pada zamanya. sayangnya sy tdk bisa memasukan link youtube ke wikipedia😢. mengingat tdk ada referensi tertulis .. di youtube sendiri disebutkan bahwa stasiun mandiraja adalah stasiun besar pada zamanya.. sumbernya adalah masyarakat sekitar bekas stasiun tersebut... jadi pertanyaan saya ka.. apakah sy boleh menyunting atikel stasiun mandiraja (menyunting bhwa stasiun mandiraja adalah stasiun kelas 1) Tri Sulis Tiyani (bicara) 1 Juli 2020 15.52 (UTC)Balas

@Alqhaderi Aliffianiko: Mungkin bisa sampean jelaskan perihal penentuan kelas stasiun kepada mbaknya. Bala Arizalu (bicara) 1 Juli 2020 20.19 (UTC)Balas

Jadi begini bu, klasifikasi stasiun itu biasanya berkaitan dengan pendapatan, jumlah penumpang, kelengkapan fasilitas, dll. Kalau menurut kondisi sekarang, stasiun dibagi menjadi "kelas besar A-B-C, kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga ditambah halte/perhentian." Data sudah ada di BI DJKA 2014, dan insya Allah akan digantikan dengan BI DJKA 2020. Kalau dulu sampai akhir tahun 1980-an klasifikasi stasiun menggunakan kata-kata, yaitu: Stasiun (st), Perhentian Dilayani (pl), Perhentian Dilayani Agen (pla), dan Perhentian Tidak Dilayani (ptl).
  • Stasiun itu bangunan permanen, minimal dua jalur dan memiliki sekurang-kurangnya tiga petugas utama yang memiliki fungsi terpisah, seperti yang utama adalah penjual tiket, PPKA, dan kepala stasiun dengan sistem persinyalan terpusat di ruang PPKA
  • Perhentian dilayani, bangunan permanen, minimal memiliki satu jalur, dan memiliki petugas dengan fungsi terpisah seperti stasiun
  • Perhentian dilayani agen, bangunan permanen atau semipermanen, fasilitas lebih sedikit (hanya loket dan ruang tunggu), dan dilayani sekurangnya satu "agen" yaitu petugas yang memiliki bermacam-macam fungsi seperti penjual tiket, administrasi, dan petugas wesel.
  • Perhentian yang tidak dilayani = umumnya berupa bangunan tidak permanen, tidak ada petugas, atau hanya berupa peron saja

Anda dapat mengeceknya di sini: [1]. Mandiraja berstatus sebagai Stasiun (tidak ada kata-kata kelas besar, 1, 2, 3). Alqhaderi Aliffianiko (bicara) 1 Juli 2020 22.20 (UTC)Balas