Pembicaraan:Masjid Qibli

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Apaan tuh fasad? --? ███ 07:06, 31 Juli 2010 (UTC)

Itu istilah bentuk arsitektur, artinya "muka bangunan". Lihat en:Facade, atau mungkin ini Identifikasi Fasad Arsitektur Tropis Pada Gedung-Gedung Minimalis, sebuah skripsi thesis di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Salam, Naval Scene (bicara) 06:22, 1 Agustus 2010 (UTC)

Pranala merah[sunting sumber]

Pada badan artikel, sejauh ini masih ada pranala-pranala merah yang masih harus dibuat:

Air Mancur Qasim PashaAli Azh-ZhahirAl-MuazzamApseAsh-ShakhrahBait Suci KetigaFasadGerakan Islam di IsraelGempa bumi Lembah Yordan 1927Gush Emunim UndergroundKaligrafi ArabKa'ab Al-AhbarKepemimpinan eklesiastikKolam RaranjKolam SalomoKubah NabiKubah SilsilahLajinMajelis Tinggi IslamMimbarMozaikNasir KhusrawPerancahRakaatSafarnamaStalaktitWorldwide Church of God

Silakan membantu bagi siapa saja pengguna yang berminat, untuk membuatkan artikel-artikel tunasnya. Salam, Naval Scene (bicara) 09:48, 1 Agustus 2010 (UTC)

Komentar Komentar Hah, Mozaik, Rakaat, Stalaktit, dan Mimbar masih belum ada? Erik Anggara ███ 10:58, 1 Agustus 2010 (UTC)

Rujukan mimbar Jepara[sunting sumber]

Rujukan Okezone & Tribun Kaltim tentang mimbar buatan Jepara yang menggantikan mimbar Shalahuddin menurut saya masih kurang kuat, karena disebut selintas saja (pelengkap berita). Apalagi keterangannya bertentangan dengan keterangan di badan artikel, yang menyatakan penggantinya adalah mimbar buatan Yordania. Adakah rujukan yang lebih kuat? Salam, Naval Scene (bicara) 09:13, 6 Agustus 2010 (UTC)

O... Ada, sih! Tapi hanya tayangan televisi, yaitu Jejak Rasul (tayang bulan Ramadhan 2 tahun yang lalu dengan bahasa Indonesia) ketika rihlah ke wilayah Palestina dan ada sedikit profil tentang Masjid Al-Aqsha dan ada menyebutkan mengenai penggantian mimbar (dari Jepara itu). Lalu kedua kalinya saya nonton di TV3 (lupa waktu kapannya). Itu saja Ezagren गपशप 07:15, 7 Agustus 2010 (UTC)

Keberatan pemindahan nama artikel[sunting sumber]

Maaf, saya masih berkeberatan dengan pemindahan nama artikel ini ke Masjid Al Qibli. Selain Bung Mimihitam, saya juga cukup banyak menyumbang untuk artikel ini. Untuk sementara, artikel saya pindahakan ke nama Masjid Al-Aqsa. Mohon usulan pemindahannya diadakan di halaman pembicaraan artikelnya sendiri (bukan di halaman pribadi pengguna tertentu). Salam, Naval Scene (bicara) 7 Agustus 2017 06.58 (UTC)[balas]

Ikut menjawab. Saya mengusulkan agar artikel ini diganti judulnya dengan "Masjid Al Qibli", dengan alasan:
  1. Tidak relevan jika kita mempertahankan nama 'Masjid Al Aqsa' untuk artikel ini karena disamakan judulnya disamakan dengan wiki Arab maupun Inggris. Jika kita perhatikan, meski sama-sama memiliki judul 'Masjid Al-Aqsa' (judul lama), tetapi isi antara wikipedia Indonesia, Arab, dan Inggris berbeda. Artikel Inggris dan Indo hanya fokus membahas masjid berkubah biru. Sedangkan wiki Arab membahas keseluruhan kompleks. Di dalam wiki Arab, ada dua artikel yang membahas keseluruhan kompleks, yakni artikel yang berjudul 'Masjid Al Aqsha' dan 'Haram Asy Syarif'. Keduanya sama-sama membahas keseluruhan kompleks. Bedanya, Al Aqsha lebih lengkap, yang Haram Asy Syarif hanyalah singkatan.
    Referensi apa yang anda letakkan di artikel untuk nama Masjid Al-Qibli tsb.? Berdasarkan referensi yang saya ada (Jarrar, Sabri (1998). Gülru Necipoğlu, ed. Muqarnas: An Annual on the Visual Culture of the Islamic World (Ilustrasi, anotasi ed.). BRILL.), disebutkan bahwa: "Al-Masjid al-Aqsa" was the standard designation for the whole sanctuary until the Ottoman period, when it was superseded by "al-Haram al-Sharif"; "al-Jami' al-Aqsa" specifically referred to the Al-Aqsa Mosque, the mughatta or the covered aisles, the site on which 'Umar founded the first mosque amidst ancient ruins. [hlm. 85, Garis bawah dari saya]. Artinya saat SESUDAH kekuasaan Ottoman, yang disebut Al-Aqsa Mosque adalah masjid itu, sedangkan the whole sanctuary SEJAK SAAT ITU disebut Al-Haram al-Sharif. Naval Scene (bicara) 7 Agustus 2017 08.59 (UTC)[balas]
    Saya menyesuaikan dengan artikel dalam wikipedia Arab. Di dalam wikipedia Arab, disebutkan bahwa masjid berkubah biru tersebut bernama "Mushala Al Qibli" atau "Masjid Al Qibli." Bahkan sudah artikel tersendiri tentang masjid itu dalam bahasa Arab, yakni "Mushala Al Qibli." Situs2 Indonesia yang konsen dengan permasalahan Palestina dan Al Aqsha juga sudah memuat tentang itu, seperti sahabatalaqsha dan sebagainya. Selain itu, penggantian nama yang dilakukan Utsmani tidak menyelesaikan masalahnya karena sampai sekarang perbedaan penafsiran terkait nama "Al Aqsha" itu masih ada. Contohnya yang terjadi di wikipedia ini. Di wiki Arab, Al Aqsha masih merujuk kepada nama keseluruhan kompleks. Jadi kesimpulannya, ada dua penafsiran terkait nama Al Aqsha: 1. Merujuk kepada keseluruhan kompleks. 2. Merujuk hanya kepada masjid biru saja. Dengan keadaan seperti ini, maka akan lebih baik jika mengembalikan makna Al Aqsha kepada maknanya yang dulu. Hafidh Wahyu P (bicara) 7 Agustus 2017 13.48 (UTC)[balas]
    Situs2 web (mis:sahabatalaqsha), meskipun membahas topik ini, BUKAN merupakan referensi yang baik untuk tulisan ensiklopedis. Coba anda baca Wikipedia:Sumber tepercaya untuk pemahaman apa referensi yang bisa diterima di Wikipedia. Naval Scene (bicara) 8 Agustus 2017 03.13 (UTC)[balas]
  2. Masjid Al Aqsha adalah nama yang merujuk kepada keseluruhan kompleks. Hal ini sudah dijelaskan di bagian etimologi di artikel 'Masjid Al Aqsha' bahasa Indonesia (yang dulu nama artikelnya 'Haram Asy Syarif'). Bahkan di wikipedia Inggris juga diberikan penjelasan beberapa kali bahwa sebenarnya Masjid Al Aqsha itu adalah nama untuk keseluruhan kompleks. Anda dapat melihatnya di artikel Inggris 'Al Aqsa mosque' di bagian etimologi dan Religious significance in Islam.
    Untuk bagian etimologi, saya lihat 3 referensi: AtlasTours.Net, sebagai referensi tambahan tidak mengapa, tapi sebagai referensi utama tidak layak karena artikel situs tour/pariwisata, bukan rujukan ilmiah (memang disebutkan Al-Aqsa Mosque is ... also called Al-Haram El-Sharif (the Nobel Sanctuary), tapi juga disebutkan The covered area of Al-Aqsa Mosque is a very simple, but large and imposing, rectangular structure. It has an area of 3500 square meters, and holds up to 5000 Muslims at prayer at one time. The Qibla facing south towards Mecca and the Rock within the Dome of the Rock are on the same central line), BBC (membahas Lailat al Mi'raj saja), dan Jarrar (sudah disebut di atas). Referensi yang mana di bagian Religious significance in Islam, yang menyatakan Al-Qibli masjid utk shalat dan Al-Aqsa daerah keseluruhan? Naval Scene (bicara) 7 Agustus 2017 09.06 (UTC)[balas]
    Untuk yang bagian religious significance in Islam, kalimat ini yang saya maksudkan: "In Islam, the term "al-Aqsa Mosque" refers to the entire Noble Sanctuary. The mosque is believed to be the second house of prayer constructed after the Masjid al-Haram in Mecca. Post-Rashidun-era Islamic scholars traditionally identified the mosque as the site referred to in the sura (Quranic chapter) al-Isra ("the Night Journey"). This specific verse in the Quran cemented the significant religious importance of al-Aqsa in Islam." Hafidh Wahyu P (bicara) 7 Agustus 2017 13.48 (UTC)[balas]
    Tetap masih ambigu penafsirannya, menurut saya. Apakah kita hidup di masa Post-Rashidun-era? Atau kita hidup di masa Post-Ottoman-era? Tolong sumber lain sebagai penguatnya, yang benar2 tidak ambigu menyatakan Masjid Al-Qibli adalah nama yang lebih populer daripada Masjid Al-Aqsa, untuk bangunan masjid tempat shalat tersebut. Mungkin orang lain bisa juga memberi pendapat. Naval Scene (bicara) 8 Agustus 2017 03.13 (UTC)[balas]
    Meski kita hidup di zaman masa setelah Utsmani, masih banyak yang menyatakan bahwa Al Aqsha adalah nama untuk keseluruhan kompleks. Terkait nama yang tidak ambigu, saya katakan, baik nama Al Qibli maupun Al Aqsha semuanya ambigu, bahkan lebih ambigu Al Aqsha karena nama ini digunakan baik untuk merujuk kepada masjid berkubah biru maupun keseluruhan kompleks. Terkait nama yang lebih populer, saya katakan, tentu saja Al Aqsha lebih populer karena nama ini yang tersurat dalam Quran (meski tempat yang dimaksud 'Al Aqsha' masih diperdebatkan seagaimana saya tulis tadi). Ini kasusnya sama dengan Kubah Batu. Banyak juga yang masih mengira kalau Kubah Batu adalah Al Aqsha itu sendiri. Alasan nama Al Aqsha lebih populer dari Al Qibli maupun Kubah Batu karena memang dua nama terakhir hanya merujuk pada bagian tertentu, sedangkan Al Aqsha memang merujuk pada keseluruhan kompleks, jadi lebih populer Al Aqsha. Hafidh Wahyu P (bicara) 8 Agustus 2017 05.47 (UTC)[balas]
  3. Untuk artikel wiki Arab yang membahas khusus masjid kubah biru bernama 'Mushala Al Qibli'. Padanannya dalam bahasa Inggris adalah 'Al Qibli Chapel.' Begitulah usulan saya. Terima kasih. Hafidh Wahyu P (bicara) 7 Agustus 2017 07.44 (UTC)[balas]
    Usulan anda saya hargai, namun kita perlu referensi yang menyatakan "fakta' yang kita ajukan. Bukan menyesuaikan penafsiran kita (meskipun, katakanlah benar). Periksa betul-betul apa referensi yang dipakai. Naval Scene (bicara) 7 Agustus 2017 08.59 (UTC)[balas]
    Bukankah merujuk kepada wiki Arab itu juga fakta? Di artikel wiki Arab halaman Al Aqsha juga ada keterangannya kalau Al Qibli itu nama masjid yang berkubah biru. Ada gambarnya. Saya kira itu referensi yang kuat. Maksud saya, bukankah terkait istilah, kita lebih baik merujuk pada istilah yang diberikan penduduk. Misal, jika orang Inggris menyebut ibukota Inggris Raya London, ya kita juga menyebutnya London. Apa iya kita harus mencari sumber dari buku tertentu yang menjelaskan dengan sejelas-jelasnya "kota yang berada di garis bujur ... garis lintang ... bernama London"? Tentu tidak. Sama kasusnya dengan Al Qibli. Nama ini bukannya dibuat-buat, tapi memang orang sana menyebutnya seperti itu. Memang ada yang menyebutnya Al Aqsha juga, untuk masalah ini, kembali ke jawaban saya di nomor satu, tetapi untuk bagian ini, masalah yang hendak saya tekankan adalah bahwa nama "Al Qibli" itu juga shahih dan bukan buat-buatan. Maaf agak ruwet. Semoga bisa dimengerti. Hafidh Wahyu P (bicara) 7 Agustus 2017 13.48 (UTC)[balas]
    Merujuk pada Wikipedia bahasa Arab (atau bahasa lainnya) BUKAN fakta. Ya, anda harus mencari referensi (sumber buku) yang menyatakan hal itu. Kalau tidak, tidak akan dianggap sebagai fakta untuk memperbaiki artikel. Istilah yang diberikan penduduk, ada referensi bukunya atau tidak? Sesederhana itu. Kalau belum ketemu sumbernya, itu di Wikipedia namanya RISET ASLI (original research), dan itu tidak boleh dipakai untuk sembarang mengubah artikel. Ini bukan saya sampaikan untuk menyulitkan anda ya, tetapi di Wikipedia ya memang seperti itu. Naval Scene (bicara) 8 Agustus 2017 03.13 (UTC)[balas]
    Jika memang logikanya begitu, maka ini seperti dengan kasus London yang saya sebutkan di awal. Sekarang apakah ada buku yang secara tersurat menyatakan kalau kota yang berada di koordinat 51° 30′ 26″ N, 0° 7′ 39″ W adalah London? Kota di koordinat 39° 55′ 0″ N, 116° 23′ 0″ E adalah Beijing? Maksud saya bukan sumber yang menyatakan semacam ini, "London adalah ibukota Inggris Raya" dsj, tapi sumber yang menyatakan bahwa tempat "itu" bernama London, tempat "itu" bernama Beijing. Semua nama asing yang kita kenal ini memang berdasarkan dari penduduk yang memberikan namanya dan memang seperti itulah cara kerja kita mengenal nama tempat asing. Begitu pula nama Al Qibli. Nama ini sudah dikenal penduduk sana, terbukti dengan wikipedia bahasa Arab yang menuliskannya, seperti wiki English yang menyebut London tanpa harus menyertakan sumber bahwa kota "ini" adalah London karena begitulah penduduk menyebutnya. Tidak ada sumber dikarenakan itu sudah menjadi keumuman bagi penduduk di sana dan sebagai pihak asing, kita menerima nama tersebut sesuai mereka menyebutnya. Tentu saja ada orang yang menyebut masjid berkubah biru tersebut dengan Al Aqsha, tapi ini masalah keambiguan nama Al Aqsha dan sebaiknya dikesampingkan sejenak karena dalam titik ini masalah yang sedang didiskusikan adalah keshahihan nama "Al Qibli." Beda masalah kalau misalkan ada peristiwa tertentu di tempat tersebut, ada kerusakan parah katakanlah, kemudian saya menghubung2kannya dengan gempa yang terjadi baru2 ini tanpa rujukan. Nah, ini baru riset asli. Hafidh Wahyu P (bicara) 8 Agustus 2017 05.47 (UTC)[balas]

Bung Hafidh,
Anda berkali-kali menjawab dengan hanya berargumentasi saja, tanpa menampilkan referensi tentang nama Al-Qibli yang saya tanyakan. Selama tidak ada referensi tentang nama Masjid Al-Qibli, saya SANGAT KEBERATAN artikel ini dipindahkan. Oleh karena itu, saya akan tunggu selama 1 minggu:
  1. Silakan anda berikan referensi yang baik tentang nama Masjid Al-Qibli
  2. Silakan buktikan bahwa nama Masjid Al-Qibli adalah nama yang lebih populer daripada Masjid Al-Aqsa, untuk merujuk tempat shalat itu
Kalau anda bisa tampilkan referensi keduanya secara meyakinkan, maka saya setuju pemindahan nama tersebut, bahkan akan saya bantu merapikan artikelnya. Namun:
  • Kalau anda hanya bisa memberikan referensi tentang nama Masjid Al-Qibli, tapi tidak bisa membuktikan bahwa nama tersebut lebih populer daripada Masjid Al-Aqsa (sebagai tempat shalat itu), maka maaf nama artikel tetap "Masjid Al-Aqsa" namun dengan menambahkan nama alternatif "Masjid Al-Qibli" di badan artikel.
  • Kalau anda bahkan tidak bisa memberikan referensi tentang nama Masjid Al-Qibli, maka saya akan menghilangkan semua penyebutan Masjid Al-Qibli di badan artikel.
Itu saja komentar saya saat ini, sampai dengan 1 minggu ke depan. Silakan minta pendapat pengguna lain atau Pengurus Wikipedia bahasa Indonesia, bila anda masih belum puas, sebagai penengah perbedaan pendapat kita. Salam, Naval Scene (bicara) 8 Agustus 2017 09.05 (UTC)[balas]
Di artikel Masjid Al Aqsha (wiki Indo, yang membahas kompleks), catatan kaki no. 19. Halaman 85, paragraf 2. Di sana disebutkan istilah "Jami' Al Aqsha" untuk merujuk masjid biru dan "Masjid Al Aqsha" untuk merujuk keseluruhan kompleks. Saya mengusulkan penggunaan nama ini bila memang nama "Al Qibli" belum saya temukan (sedang dicari). Mungkin yang lain bisa menambahkan dulu. @RusdianaDablang:, @Mimihitam: Hafidh Wahyu P (bicara) 8 Agustus 2017 10.36 (UTC)[balas]
Maaf sebelumnya, pernah saya lihat di salah satu acara televisi islami yang membahas Masjidil Aqsha, disana dinyatakan bahwa Masjidil Aqsha itu berupa kompleks, terdiri dari masjid berkubah emas (Qubbat Shakhrah), masjid berkubah biru (Musalla al-Qibli) dan lain-lain yang termasuk kedalam kompleks tersebut. Entah kebenran fakta dalam siaran tersebut betul atau tidak, sekian dan salam. --RusdianaDablang 8 Agustus 2017 11.07 (UTC)[balas]
While Al-Aqsa Mosque is actually the entire area of the sanctuary, which is about 144,000 m², in modern times the name has been mistakenly used to refer to just the silver domed building


Sumber:[1]
--RusdianaDablang 8 Agustus 2017 12.50 (UTC)[balas]

Saya menemukan gambar ini di artikel. Nampak tergambarkan beberapa penjelasan anda kemarin-kemarin ada di gambar ini, mungkin bisa jadi referensi, walaupun tidak terlalu kuat (referensinya), salam!

RusdianaDablang 10 Agustus 2017 11.32 (UTC)[balas]

Menghapus nama Al-Qibli, yang sudah lama sekali tidak juga ada referensinya (silakan balikkan kembali kalau sudah ada referensinya). Salam, Naval Scene (bicara) 21 Maret 2018 04.34 (UTC)[balas]

External links found that need fixing (Oktober 2023)[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Al-Jami' al-Aqsha that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 24 Oktober 2023 02.05 (UTC)[balas]