Metode koefisien tak tentu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam matematika, metode koefisien tak tentu adalah suatu pendekatan untuk mencari solusi khusus dari suatu persamaan diferensial biasa nonhomogen dan relasi perulangan nonhomogen.

Metode koefisien tak tentu tidak seumum metode variasi parameter, sebab metode ini hanya berlaku untuk persamaan diferensial yang memiliki bentuk tertentu. Untuk persamaan yang kompleks, pencarian solusi menggunakan metode variasi parameter akan memakan waktu yang lebih sedikit.[1]

Deskripsi Metode[sunting | sunting sumber]

Perhatikan persamaan diferensial biasa linear nonhomogen dengan bentuk umum sebagai berikut

dimana

  • menyatakan turunan ke- dari
  • adalah suatu konstanta

Metode koefisien tak tentu menyediakan cara untuk memperoleh solusi dari PDB ini apabila fungsi merupakan:[2]

  1. fungsi polinomial
  2. fungsi eksponensial (dengan bentuk umum )
  3. fungsi sinus dan kosinus (dengan bentuk umum atau )
  4. hasil perkalian dan penjumlahan berhingga dari (1), (2), dan (3) (misalnya )

untuk suatu konstanta dan

Misalkan adalah solusi persamaan diferensial linear yang ruas kanannya adalah , dan misalkan adalah solusi persamaan diferensial linear yang ruas kanannya adalah . Secara matematis, maka

Oleh karena operator diferensial bersifat linier, maka dengan menggunakan asas superposisi, didapatkan[3]

Dengan kata lain, jika fungsi di ruas kanan dapat dinyatakan sebagai , maka solusi akhirnya adalah jumlahan dari masing-masing solusi, yaitu . Jika (yang mengakibatkan ), maka fungsi disebut sebagai solusi umum, dan disebut sebagai solusi khusus.[butuh rujukan]

Metode ini secara umum terdiri dari dua bagian, yaitu:

  1. Pencarian solusi umum, yaitu suatu fungsi sedemikian sehingga fungsi tersebut memenuhi
    Dengan kata lain, persamaan diferensialnya dipandang sebagai persamaan diferensial homogen terlebih dahulu.
  2. Pencarian solusi khusus, yaitu suatu fungsi sedemikian sehingga fungsi tersebut memenuhi

Setelah diperoleh dan , maka solusi akhir dari persamaan diferensialnya ialah

[3]

Bentuk umum beserta solusinya[sunting | sunting sumber]

Untuk mendapatkan solusi persamaan diferensialnya, maka terlebih dahulu harus 'ditebak' bentuk umumnya, yang nantinya beberapa koefisien yang ada akan menjadi variabel, yang kemudian akan dicari nilainya. Berikut adalah beberapa jenis fungsi beserta bentuk umum solusinya.

Bentuk umum Bentuk umum dari


Jika salah satu suku pada bentuk umum dari muncul pada solusi homogen, maka bentuk umumnya harus dikalikan dengan perpangkatan yang cukup besar agar solusinya menjadi bebas linier.[1]

Contoh pengerjaan[sunting | sunting sumber]

Contoh 1[sunting | sunting sumber]

Untuk mencari solusi dari persamaan diferensial

maka perhatikan bahwa adalah fungsi polinomial berderajat 3, sehingga solusi khususnya juga merupakan fungsi polinomial berderajat 3, dengan bentuk umum

yang mengakibatkan

Substitusikan hasil di atas pada persamaan diferensial di awal, maka didapatkan

sehingga diperoleh sistem persamaan

yang solusinya ialah . Sehingga, didapatkan

Oleh karena solusi umum dari persamaan diferensial

adalah , untuk sembarang konstanta , maka solusi akhir dari persamaan diferensial

adalah

Contoh 2[sunting | sunting sumber]

Perhatikan persamaan diferensial linier nonhomogen berikut:

Oleh karena bagian nonhomogen dari persamaan di atas adalah , maka solusi khususnya akan memiliki bentuk umum

Substitusikan bentuk di atas ke persamaan diferensial di awal, maka didapatkan

Dengan membandingkan koefisien pada kedua ruas, maka diperoleh

Sehingga, solusi khusus dari persamaan diferensial tersebut adalah

Dengan menggunakan informasi bahwa adalah solusi dari persamaan diferensial linier homogen

untuk sembarang konstanta dan , maka solusi akhir dari persamaan diferensialnya ialah

Contoh 3[sunting | sunting sumber]

Untuk mencari solusi dari persamaan diferensial linier nonhomogen

maka perhatikan bahwa adalah solusi umum dari persamaan diferensial linier homogen

untuk sembarang konstanta . Akan tetapi, fungsi juga muncul pada bagian nonhomogen dari persamaan diferensial yang diberikan (bagian ruas kanan), yang membuat solusi umumnya tidak bebas linier dengan bentuk umum solusi khususnya (yaitu ). Alhasil, bentuk umum dari solusi khususnya harus dikalikan dengan perpangkatan yang cukup besar agar solusinya menjadi bebas linier. Dalam kasus ini, bentuk umum solusi khususnya menjadi

Apabila fungsi tersebut (beserta turunannya) disubstitusikan ke persamaan diferensial yang diberikan, maka nilai dapat diperoleh sebagai berikut

Maka dari itu, solusi akhir dari persamaan diferensialnya ialah

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Ralph P. Grimaldi (2000). "Nonhomogeneous Recurrence Relations". Section 3.3.3 of Handbook of Discrete and Combinatorial Mathematics. Kenneth H. Rosen, ed. CRC Press. ISBN 0-8493-0149-1.
  2. ^ Zill, Dennis G.; Wright, Warren S. (2014). Advanced Engineering Mathematics [Matematika Teknik Lanjut] (dalam bahasa Inggris). Jones and Bartlett. hlm. 125. ISBN 978-1-4496-7977-4. 
  3. ^ a b Dennis G. Zill (14 May 2008). A First Course in Differential Equations [Kursus Pertama pada Persamaan Diferensial] (dalam bahasa Inggris). Cengage Learning. ISBN 978-0-495-10824-5. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

Templat:Topik persamaan diferensial