Jembatan Sei Alalak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jembatan Sei Alalak adalah sebuah jembatan yang melintang di atas Sungai Alalak dan berlokasi di Berangas Timur, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Jembatan ini diresmikan pada 21 Oktober 2021 oleh Presiden RI, Joko Widodo dan berisi 4 lajur dua arah, panjang sekitar 850 meter dan lebar 20 meter.[1]

Jembatan Sei Alalak adalah jembatan lengkung yang pertama di Indonesia dan dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia 30 tahun dan berfungsi sebagai sebagai jalur utama akses Kota Banjarmasin dari berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan di Kalimantan Tengah dan mengatasi kemacetan jalan lingkar utara.[2]

Sebelumnya, jembatan ini memiliki usulan nama yang disematkan oleh DPRD Kalimantan Selatan. Salah satu nama yang diusulkan menjadi nama jembatan adalah Aberani Sulaiman [3], Letjen TNI (Purn) Zaini Azhar Maulani, Abdussamad Sulaiman HB, Brigjen H Hasan Basry dan Muhammad Said.[4] bahkan akibat meme yang populer di media sosial, jembatan ini ditandai oleh warga dengan nama Jembatan Basit.[5] Namun saat peresmian, nama jembatan tetap menggunakan nama Sei Alalak sebagai nama resmi.[6]

Struktur jembatan[sunting | sunting sumber]

Pondasi jembatan Sei Alalak didirikan di atas lahan rawa dan memiliki kedalaman pondasi sekitar 75 m dengan diameter pancangnya sebesar 1,8 meter. Jembatan ini memiliki tiga bagian, yaitu jembatan utama dengan struktur cable stayed sepanjang 130 meter, jembatan pendekat dengan struktur pileslab sepanjang 295 meter dan oprit jembatan sepanjang 425 meter. Desain jembatan diperuntukkan dilintasi oleh kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton.[7]

Metode konstruksi yang digunakan pada Jembatan Sei Alalak adalah longline matchcast system. Kemudian, geometri tiang pylon asimetris bertujuan untuk mengatur cable stayed agar tidak bersinggungan dan tetap berada di luar deck jembatan dan menambah keindahan jembatan. Sedangkan beton yang digunakan adalah beton kualitas tinggi fc’45 Mpa (K-500 ) dan menggunakan material lokal.[8]

Pembangunan[sunting | sunting sumber]

Pembangunan Jembatan Sei Alalak menghabiskan biaya sebesar Rp 278,4 milyar dan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).[9] Namun hal ini segera dikoreksi oleh walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang mengatakan bahwa biaya tersebut belum termasuk ke dalam biaya pembebasan lahan yang mencapai Rp 40 milyar sehingga total biaya pembangunan Jembatan Sei Alalak adalah Rp 318 milyar.[10]

Jembatan tersebut merupakan jembatan cable stayed pylon asimetrik dengan struktur melengkung pertama di Indonesia, tahan gempa dan diperkirakan mampu bertahan sampai 100 tahun. Jembatan ini dibangun oleh kontraktor PT Wijaya Karya-Pandji dan didesain oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.[2]

Selama pembangunan jembatan dalam waktu tiga tahun, akses warga dialihkan ke jalur alternatif yang melintasi Jembatan Sei Alalak 2. Jembatan ini mulai dibangun di tahun 2018[11] dan selesai pada 4 September 2021.[12] Proses uji beban pada Jembatan tersebut dilakukan pada 30-31 Agustus 2021, dengan melibatkan sebanyak 32 truk dengan masing-masing beban seberat 24 ton.[7]

Populeritas[sunting | sunting sumber]

Sebelum diresmikan dan dibuka untuk umum, jembatan ini sempat menjadi meme populer si media sosial karena sebuah peristiwa berupa pengendara motor yang berhasil dibukakan portal melewati jembatan hanya dengan mengatakan kata kunci “Aku ading Basit”.[13]

Insiden[sunting | sunting sumber]

Pada Februari 2022, kabel penerangan di Jembatan Sei Alalak hilang dan diduga dicuri yang membuat jembatan gelap selama satu minggu. Selanjutnya pihak BPJN memasang CCTV di sekitar jembatan dengan tujuan mengawasi agar tidak terjadi lagi tindakan pencurian.[14]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Al-Farraby, Raden Muhammad Ikhsan (2021-10-21). "Resmikan Jembatan Sei Alalak, Presiden: Manfaatkan dengan Baik". Presiden RI. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  2. ^ a b "Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Sei Alalak, Struktur Unik Cable Stayed Melengkung Asimetrik". Kementerian PUPR. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  3. ^ Amin, Muhammad (2021-09-29). "Jembatan Sei Alalak, Diusulkan Diberi Nama Jembatan Gubernur Aberani Sulaiman". Teras 7. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  4. ^ Asyikin (2021-10-21). "Tetap Jembatan Sei Alalak, Usulan Nama Lima Tokoh Banua Bertepuk Sebelah Tangan". jejakrekam.com. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  5. ^ Mordiadi (2021-09-23). "Jembatan Basit Alalak, 'Nama Baru' Pengganti Jembatan Kayu Tangi 1 Kalsel". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  6. ^ Redaksi. "Jembatan Basit Batal Diberi Nama Tokoh Kalsel | Radar Banjarmasin". kalsel.prokal.co (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 2023-06-10. 
  7. ^ a b Silaban, Martha (2021-09-04). "Profil Sei Alalak, Jembatan Lengkung Pertama RI yang Akan Diresmikan Jokowi". Tempo. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  8. ^ Agustinus, Michael (2021-09-27). "Melihat Kemegahan Sei Alalak, Jembatan Lengkung Pertama RI yang Mulai Dibuka". Kumparan. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  9. ^ Pratiwi, Yenni (2021-10-22). "Perkuat Konektivitas Antar Wilayah, Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Sei Alalak". Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementrian Keuangan RI. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  10. ^ Riyadi, Ahmad (2021-10-21). "Koreksi Biaya Jembatan Sei Alalak, Walikota Ibnu Sina : Yang Benar Rp 318 Miliar". jejakrekam. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  11. ^ Suherni, Nani (2021-09-27). "Fakta-Fakta Jembatan Sei Alalak Kalsel, Nomor 3 Tahan Gempa hingga Awet 100 Tahun". iNews. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  12. ^ Firman (2021-09-28). "Jembatan Sei Alalak jadi kebanggaan baru bagi warga Kalsel". ANTARA News Kalimantan Selatan. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  13. ^ Firman (2021-09-24). "Jembatan Basit, aspek viral yang bisa dijadikan nama jembatan Sei Alalak di Kalsel". ANTARA News Kalimantan Selatan. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  14. ^ "Jembatan Basit Gelap Gegara Pencurian KabelBPJN Akan Laporkan ke Polisi". Kalimantan Post. 2022-02-05. Diakses tanggal 2023-06-10.