Ibukota Kebudayaan Islam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Ibu kota Kebudayaan Islam adalah program yang diselenggarakan oleh Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan yang setiap tahunnya diadakan di 3 kota di 3 regional yaitu di wilayah Arab, benua Asia dan benua Afrika, kecuali pada tahun 2005 dimana pada pertama kalinya kegiatan ini diselenggarakan di Makkah, Arab Saudi. Program ini juga sama seperti Ibukota Kebudayaan Arab yang diselenggarakan oleh Organisasi Pendidikan, Kebudayaan dan Keilmuan Arab. Ibu kota Kebudayaan Islam ini juga sebagai tempat Pertemuan Dua Tahunan Menteri Kebudayaan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam,[1] selain itu dapat mengadakan perayaan selama sepanjang tahun, hal ini telah disepakati oleh Pertemuan Ketiga Menteri Kebudayaan negara-negara anggota OKI pada tahun 2001 di Doha, ibu kota Qatar. Kemudian diputuskan kembali pada Pertemuan Keempat Menteri Kebudayaan negara-negara OKI yang diselenggarakan di Aljir, ibu kota Aljazair tahun 2004.

Ibu kota Kebudayaan Islam[sunting | sunting sumber]

Setiap tahunnya, kegiatan Ibu kota Kebudayaan Islam diselenggarakan di tiga regional, yaitu di wilayah Arab, benua Asia dan benua Afrika, kecuali pada tahun 2005 dimana pada pertama kalinya kegiatan ini diselenggarakan di Makkah, Arab Saudi.

Daftar Ibu kota Kebudayaan Islam[sunting | sunting sumber]

Berikut ini daftar nama kota penyelenggara kegiatan Ibu kota Kebudayaan Islam:

Tahun Wilayah Arab Benua Asia Benua Afrika Kota Lainnya
2005 Makkah[2] (Arab Saudi) Arab Saudi - - -
2006 Aleppo[3] (Suriah) Suriah Isfahan (Iran) Iran Timbuktu (Mali) Mali -
2007 Fez (Maroko) Maroko Tashkent (Uzbekistan) Uzbekistan Dakar (Senegal) Senegal -
2008 Iskandariyah (Mesir) Mesir Lahore (Pakistan) Pakistan Djibouti, (Djibouti) Jibuti -
2009 Kairouan[4] (Tunisia) Tunisia Kuala Lumpur (Malaysia) Malaysia N'Djamena (Chad) Chad -
2010 Tarim (Yaman) Yaman Dushanbe (Tajikistan) Tajikistan Moroni (Komoro) Komoro -
2011 Tlemcen (Aljazair) Aljazair Jakarta[5] (Indonesia) Indonesia Conakry (Guinea) Guinea Nouakchott (Mauritania) Mauritania
2012 Najaf (Irak) Irak Dhaka (Bangladesh) Bangladesh Niamey (Niger) Niger -
2013 Madinah (Arab Saudi) Arab Saudi Ghazni[6] (Afganistan) Afganistan Kano (Nigeria) Nigeria Tripoli (Lebanon) Lebanon
2014 Sharjah (Uni Emirat Arab) Uni Emirat Arab Bishkek (Kyrgyzstan) Kirgizstan Ouagadougou (Burkina Faso) Burkina Faso -
2015 Nizwa (Oman) Oman Alma Ata (Kazakhstan) Kazakhstan Cotonou (Benin) Benin -
2016 Kuwait City (Kuwait) Kuwait Male (Maladewa) Maladewa Freetown (Sierra Leone) Sierra Leone -
2017 Amman (Yordania) Yordania Masyhad Iran Iran Kampala, Uganda Uganda Sannar, Sudan Sudan
2018 Manama (Bahrain) Bahrain Nakhichevan (Azerbaijan) Azerbaijan Libreville (Gabon) Gabon -
2019 Yerusalem (Palestina) Negara Palestina Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam) Brunei Bissau (Guinea Bissau) Guinea-Bissau -
2020 Kairo (Mesir) Mesir Bukhara (Uzbekistan) Uzbekistan Bamako (Mali) Mali -
2021 Doha (Qatar) Qatar Islamabad (Pakistan) Pakistan Banjul (Gambia) Gambia -
2022 Damaskus (Suriah) Suriah Bandung (Indonesia) Indonesia Yaounde (Kamerun) Kamerun -
2023 Benghazi (Libya) Libya Selangor (Malaysia) Malaysia Mogadishu (Somalia) Somalia -
2024 Marrakesh (Maroko) Maroko Kabul (Afganistan) Afganistan Lome (Togo) Togo -

Referensi[sunting | sunting sumber]

</references >