Fanjingshan
Fanjingshan | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.570,0 m (8.431,8 ft) |
Penamaan | |
Nama terjemahan | Gunung Tanah Murni Brahma (bahasa Tionghoa) |
Geografi | |
Nama resmi | Fanjingshan |
Jenis | Alam |
Kriteria | (x) |
Ditetapkan | 2018 (sesi ke-42) |
No. referensi | 1559 |
Pihak Negara | Tiongkok |
Region | Asia Timur |
Fanjingshan (Hanzi: 梵净山; Pinyin: Fànjìngshān) atau Gunung Fanjing, terletak di Tongren, Provinsi Guizhou, adalah puncak tertinggi dari Pegunungan Wuling di barat daya Tiongkok, pada ketinggian 2,570 m (8 ft 5,2 in). Cagar Alam Nasional Fanjingshan didirikan pada tahun 1978 dan ditetapkan sebagai Cagar Biosfer UNESCO pada tahun 1986. Fanjingshan adalah sebuah gunung suci dalam Buddhisme Tiongkok, dianggap merupakan bodhimaṇḍa dari Buddha Maitreya. Situs ini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2018.
Nama
[sunting | sunting sumber]Nama Gunung "Fanjing" merupakan singkatan dari Fantian Jingtu (梵天净土), atau Tanah Murni Brahma. Fantian adalah istilah bahasa Tionghoa untuk raja langit Buddhis Brahmā, dan Jingtu adalah istilah bahasa Tionghoa untuk tanah murni, fokus dari Buddha Tanah Murni.[1]
Lokasi dan lingkungan
[sunting | sunting sumber]Fanjinghshan terletak di Tongren, Provinsi Guizhou di Tiongkok barat daya. Gunung ini merupakan puncak tertinggi dari Pegunungan Wuling. Elevasi datarannya berkisar dari 480 hingga 2.570 meter di atas permukaan laut.[2][3]
Cagar Alam Nasional Fanjingshan didirikan pada tahun 1978 dan ditetapkan sebagai Cagar Biosfer UNESCO pada tahun 1986.[2] Cagar alam ini mencakup wilayah seluas 567 km2 (219 sq mi) dan merupakan kawasan konservasi untuk vegetasi primitif daerah alpen subtropis pertengahan di Tiongkok barat.[2] Gunung ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada Juli 2018.[3]
Fanjingshan yang relatif terisolasi telah membentuk tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Spesies endemik seperti monyet emas Guizhou (Rhinopithecus brelichi) langka dan cemara Fanjingshan (Abies fanjingshanensis) hanya terdapat di kawasan kecil yang berpusat di Fanjingshan.[2][3] Beberapa spesies yang terancam punah, termasuk salamander raksasa Tiongkok, rusa kesturi hutan, dan pegar Reeves juga ditemukan di Fanjingshan. Gunung ini juga merupakan rumah bagi hutan beech purba subtropis terbesar dan terdekat.[3]
Buddhisme
[sunting | sunting sumber]Fanjingshan dianggap gunung suci dalam Buddhisme Tiongkok,[2] menduduki peringkat tepat setelah Empat Gunung Suci Buddhisme. Gunung ini dianggap sebagai bodhimaṇḍa (atau daochang)—tempat di mana seseorang mencapai pencerahan—dari Buddha Maitreya.[1] Pengaruh agama Buddha oleh Dinasti Tang paling lambat menjangkau Fanjingshan, terutama setelah Hou Hongren (侯弘仁) membangun Jalan Zangke (牂牁道) pada tahun 639 M, yang memfasilitasi transportasi di wilayah pegunungan, dan laporan lokal mencatat pembangunan beberapa kuil di daerah tersebut.[1] Lebih banyak kuil dibangun selama dinasti Dinasti Song dan Yuan.[1]
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Fanjingshan
-
Batu Jamur
-
Tangga Batu
-
Jinding
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "铜仁梵净山佛教文化综述". Government of Tongren (dalam bahasa Chinese). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-05. Diakses tanggal 5 July 2018.
- ^ a b c d e "Biosphere Reserve Information: Fanjingshan". UNESCO – MAB Biosphere Reserves Directory. UNESCO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-01. Diakses tanggal 3 July 2018.
- ^ a b c d "Fanjingshan". UNESCO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-08. Diakses tanggal 3 July 2018.