Eskatologi Lia Eden

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Eskatologi Lia Eden merupakan teologi akhir zaman yang dicetuskan oleh Lia Eden, seorang wanita yang mengaku telah mendapatkan wahyu dari malaikat Jibril sebagai penerus tiga ajaran Samawi, yaitu Kekristenan, Yudaisme dan Islam. Menurut kepercayaan komunitas Eden, Lia Eden adalah seorang mesias yang turun ke dunia sebelum hari kiamat. Tanda-tanda kiamat menurut aliran ini adalah fenomena seperti hilangnya pesawat Malaysia Airlines Penerbangan 370, kemunculan lubang runtuhan yang dibuat oleh para alien, hujan darah, ikan, katak, cacing, dan daging, pelepasan gas metana dari lapisan es abadi, luapan gas di berbagai tempat di Bumi, serta ancaman perang nuklir.[1] Komunitas Eden berkeyakinan bahwa para pengikut Eden yang telah menjalani penyucian akan diangkat ke tempat tinggal baru di galaksi lain oleh UFO.[1] Tempat tinggal baru ini diyakini adalah "Bumi baru yang masih segar, baik, dan memiliki peradaban yang lebih tinggi dari yang ada sekarang."[1] Mereka juga percaya bahwa orang-orang di Yerusalem akan turut diangkat oleh UFO.[1]

Atas dasar kepercayaan ini, pada tanggal 25 Mei 2015, Lia Eden mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo yang meminta izin pendaratan UFO Jibril di Monas sebelum Juni 2015 untuk mengangkat para rasul Eden ke tempat tinggal barunya.[2] Setelah itu mereka berkeyakinan bahwa kiamat akan semakin tampak nyata.[2] Pada akhirnya tidak ada UFO yang mendarat, tetapi Komunitas Eden menganggap peristiwa tersebut sebagai "uji coba pendaratan" dan merupakan salah satu fase awal penyucian sebagai ujian dari Tuhan untuk melihat kekukuhan mereka.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Arzia Tivany Wargadiredja, Aku Membahas Proses Datangnya Kiamat Bersama Pengikut Lia Eden, Vice News, 11 April 2018, diakses 23 Juni 2018
  2. ^ a b Lia Eden Minta Izin Jokowi untuk Mendaratkan UFO di Monas, Tempo, 5 Juni 2015, diakses 23 Juni 2018