Candi Plaosan

Candi Plaosan (Hanacaraka: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦥ꧀ꦭꦲꦺꦴꦱꦤ꧀, Candhi Plaosan) adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan[1] dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno.
Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Pada masa lalu, Kompleks percandian ini dikelilingi oleh parit berbentuk persegi panjang. Sisa struktur tersebut masih bisa dilihat sampai saat ini di bagian timur dan barat candi.
Candi Plaosan merupakan salah satu wisata pendidikan dan religi di Jawa Tengah.[2] Situs Candi Plaosan merupakan komplek pemujaan Buddhis yang dibangun pada abad ke-8 M dengan sebutan Jina Mandira dan terus berlanjut hingga pertengahan abad ke-9. Puncak pembangunannya diprakarsai oleh Sri Maharaja Rakai Pikatan yang beragama Hindu dan permaisurinya, Sri Kahulunnan (Pramoddawardhani)yang beragama Buddha.
Arsitektur Candi Plaosan menunjukkan ciri khas tersendiri yang terlihat dari dua candi induk “kembar” berlantai dua yang dikelilingi candi perwara dan stupa perwara, dan parit yang mengelilingi keseluruhan komplek. Candi Plaosan juga menunjukkan ciri khas tersendiri dalam hal konsep religi yang tercermin dari keberadaan Pantheon tiga Trikaya Buddha serta relief dewa-dewi wewangian dan cahaya di kedua candi induknya.
Arsitekturnya megah, unik, kaya ornamen yang indah. Arca-arcanya memiliki ciri khas, menjadikan gaya seni arca tersendiri yang menjadi penanda zaman. Kawasan sekitar candi Plaosan memiliki potensi peninggalan purbakala lainnya yang masih terpendam untuk diungkap. Bentang pandang ke arah Gunung Merapi di utara dan deretan pegunungan breksi di Selatan. Golden moment saat sunrise dan sunset membentuk siluet percandian yang indah dan langka, dikelilingi lahan sawah dan tegalan yang cukup luas, didukung nuansa pedesaan yang masih terasa. Lokasinya dekat dengan candi-candi lainnya yang berada kawasan Prambanan yang juga kaya akan peninggalan budaya tak benda lainnya.
Saat ini, Candi Plaosan dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Candi Plaosan Lor
[sunting | sunting sumber]Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat mandapa terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan.
Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.
Candi Induk Selatan Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala. Sementara itu, Candi Induk Selatan dipugar pada tahun 1990-an oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah.
Candi Plaosan Kidul
[sunting | sunting sumber]
Berbeda dari Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk. Pada kompleks ini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian di antara candi perwara telah dipugar.
Festival Candi Kembar
[sunting | sunting sumber]
Festival Candi Kembar merupakan acara tahunan yang diadakan di candi ini dengan menampilkan berbagai macam tarian dari seluruh nusantara. Festival ini merupakan satu-satunya festival budaya skala besar yang diadakan di Klaten.[3] Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peluncuran desa wisata yang bekerja sama dengan ISI Surakarta.[butuh rujukan]
Dalam kegiatan ini, Bupati Klaten Sri Hartini mengapresiasi kegiatan Festival Candi Kembar yang berlangsung di Bugisan. Ia berharap kegiatan yang akan berlangsung sekitar satu bulan menjadi salah satu bentuk promosi potensi wisata yang ada di wilayah tersebut.[4]
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Candi Plaosan Lor saat senja menjelang
-
Candi Plaosan Lor dengan latar Gunung Merapi
-
Kompleks Candi Plaosan Lor yang berada di sebelah timur-laut dari candi Prambanan
-
Candi Plaosan, sebelah kanan disebut candi wanita, sebelah kirinya candi pria.
-
Candi Plaosan dibersihkan oleh warga sekitar dari abu vulkanik erupsi Gunung Kelud pada bulan Februari 2014.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Candi Plaosan, Klaten Jawa Tengah"[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Candi Plaosan Wisata Religi di Jawa Tengah"[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Festival Candi Kembar". Festival Candi Kembar. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-11-23. Diakses tanggal 2021-03-09.
- ^ Okezone.com. "Berkunjung ke Candi Plaosan, Artefak Paling Romantis di Jawa Tengah | Okezone.com". LINE TODAY. Diakses tanggal 2021-03-09.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Photo: Twin Temple Festival". The Jakarta Post. Diakses tanggal 3 Maret 2017. ;
- "Deretan Wisata Candi yang Bisa Dikunjungi di Klaten | MalangPers". MalangPers. 23 Februari 2017. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-03-04. Diakses tanggal 3 Maret 2017.
- "Pesona Tari Bali Berlatar Kemegahan Candi Plaosan". krjogja.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-03-04. Diakses tanggal 3 Maret 2017.
- asmaradewo. "Menyatunya Cinta Hindu-Buddha di Candi Plaosan". VIVA.co.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-03-04. Diakses tanggal 3 Maret 2017.