Yokohama

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kota Yokohama di Prefektur Aomori, lihat Yokohama, Aomori
Yokohama
横浜
横浜市 · Kota Yokohama[1]
Dari kiri atas: Minato Mirai 21, Pecinan Yokohama, Nippon Maru, Stasiun Yokohama, Menara Bahari Yokohama
Bendera Yokohama
Lambang resmi Yokohama
Lokasi Yokohama di Kanagawa
Lokasi Yokohama di Kanagawa
NegaraJepang
RegionKantō
PrefekturKanagawa
Pemerintahan
 • Wali kotaFumiko Hayashi
Luas
 • Total437,38 km2 (168,87 sq mi)
Populasi
 (1 Oktober 2016)
 • Total3.732.616
 • Kepadatan8.534,03/km2 (22,103,0/sq mi)
Zona waktuUTC+9 (Waktu Standar Jepang)
– PohonCamellia, Chinquapin, Sangoju
Sasanqua, Ginkgo, Zelkova
– BungaMawar
Kode telepon045-671-2121
Alamat1-1 Minato-chō, Naka-ku, Yokohama-shi, Kanagawa-ken
231-0017
Situs webwww.city.yokohama.lg.jp
Yokohama

"Yokohama" dalam tulisan kanji
Nama Jepang
Hiragana: よこはま
Katakana: ヨコハマ
Kyujitai: 橫濱
Shinjitai: 横浜
Yokohama Minato Mirai 21 pada malam hari

Yokohama (横浜市, Yokohama-shi) adalah ibu kota Prefektur Kanagawa, Jepang. Kota ini terletak di wilayah Kanto, Pulau Honshu. Yokohama dihuni 3,6 juta penduduk dan merupakan kota terbesar nomor dua di Jepang setelah Tokyo.

Kota ini merupakan kota pelabuhan yang berkembang pesat setelah Jepang membuka diri dari politik isolasi di akhir abad ke-19. Pelabuhan Yokohama merupakan pelabuhan utama di Jepang bersama-sama dengan pelabuhan lain di kota Kobe, Osaka, Nagoya, Hakata, Tokyo dan Chiba.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Wilayah yang sekarang menjadi kota Yokohama mulai berkembang sejak abad ke-13 pada zaman Keshogunan Kamakura. Di sepanjang aliran Sungai Tsurumi dan Sungai Kashio merupakan daerah pertanian, dan daerah pantai Teluk Tokyo berkembang sebagai desa nelayan. Pada abad ke-17, sewaktu Keshogunan Edo menjadikan Edo sebagai ibu kota Jepang, Yokohama menjadi kota transit di jalur Tokaidō. Pada waktu itu terdapat rumah-rumah penginapan di tempat perhentian yang disebut Kanagawa-juku, Hodogaya-juku, dan Totsuka-juku. Tempat perhentian yang paling ramai adalah Kanagawa-juku karena dekat dengan Pelabuhan Kanagawa yang sibuk dengan lalu lintas kapal dan barang di Teluk Edo.

Nama "Yokohama" sebagai sebuah kota, berasal dari nama desa nelayan bernama desa Yokohama (Yokohama-mura) yang terletak di Distrik Kuraki, Provinsi Musashi. Hingga di akhir zaman Edo, desa Yokohama adalah desa kecil di atas sebuah delta sungai yang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Kedatangan Komodor Matthew Perry di Jepang mengubah nasib desa kecil Yokohama. Komodor Matthew Perry tiba di selatan Yokohama bersama armada kapal perang Amerika Serikat dan meminta Jepang membuka beberapa pelabuhan untuk perdagangan. Pada tahun 1854, Komodor Matthew Perry menggunakan Persetujuan Kanagawa untuk memaksa Jepang membuka pelabuhan di Shimoda dan Hakodate kepada Amerika Serikat dan mengakhiri kebijakan tertutup Jepang yang telah berlangsung 200 tahun. Selanjutnya berdasarkan Treaty of Amity and Commerce pada tahun 1858, Pelabuhan Yokohama dibuka untuk kapal-kapal AS. Pada mulanya, kota perhentian Kanagawa-juku (sekarang disebut Kanagawa-ku) ingin dijadikan salah satu pelabuhan untuk kapal asing, namun letak Kanagawa-juku dianggap pemerintah terlalu dekat dengan jalur utama Tōkaidō yang strategis. Sebagai gantinya, berbagai fasilitas pelabuhan dibangun di desa Yokohama yang waktu itu masih berupa desa nelayan yang sepi. Pada 1 Juli 1859, Pelabuhan Yokohama diresmikan sebagai pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan dengan negara Barat.

Pendaratan Komodor Perry bersama para perwira untuk bertemu wakil kekaisaran di Yoku-Hama [sic] 14 Juli 1853. Litografi oleh Sarony & Co., 1855, foto Wilhelm Heine

Pelabuhan Yokohama langsung menjadi basis perdagangan luar negeri di Jepang. Surat kabar berbahasa Inggris pertama di Jepang, Japan Herald terbit pertama kali pada tahun 1861. Distrik Kanai yang diapit Sungai Ōoka dan beberapa anak sungainya, dibangun khusus sebagai pusat perdagangan dan perumahan orang asing.

Sejak dibuka hingga paruh pertama zaman Showa, Pelabuhan Yokohama merupakan pintu masuk impor barang mentah seperti kapas, besi, mesin, dan pelabuhan ekspor bagi benang, kain sutra, dan kain katun. Pelabuhan Yokohama waktu itu sangat terkenal sebagai pelabuhan ekspor-impor benang. Pelabuhan ini sekaligus merupakan pintu masuk bagi pengaruh kebudayaan Barat di Jepang, termasuk surat kabar harian (1870) dan lampu penerangan jalan berbahan bakar gas (1872).

Sebagai pelabuhan perdagangan terbesar di Jepang, Yokohama menikmati masa keemasan perdagangan internasional yang akhirnya memberikan kemudahan bagi perkembangan perdagangan dan industri yang sangat cepat. Tak ketinggalan, banyak juga kebudayaan asing ikut masuk. Banyak kebudayaan Barat pertama kali diperkenalkan dan berkembang di Yokohama, antara lain, hotel bergaya Barat, restoran, penjahit, dan pabrik roti. Yokohama juga kota pertama di Jepang yang memiliki pacuan kuda modern, surat kabar harian, toko es krim dan sekolah Katolik untuk anak perempuan.

Pada tahun 1872, jalan kereta api yang pertama di Jepang dibangun antara Yokohama dengan Shinagawa dan Shimbashi di Tokyo. Pusat pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batu bara dibangun pertama kali di Yokohama oleh saudagar Inggris bernama Samuel Cocking pada tahun 1887. Pembangkit tenaga listrik ini mulanya dibangun untuk memenuhi keperluan sendiri, tetapi nantinya berkembang sebagai perusahaan listrik kota Yokohama. Yokohama sebagai sebuah kota didirikan secara resmi pada 1 April 1889. Sesudah penghapusan lokasi permukiman orang asing pada tahun 1899, Yokohama berkembang sebagai kota internasional pertama di Jepang. Kawasan yang ditinggali orang asing meluas dari kawasan Kannai hingga ke Yamate, dan kawasan Pecinan Yokohama.

Di awal abad ke-20, pelabuhan Yokohama berubah menjadi pelabuhan industri bersamaan dengan pengembangan Kawasan Industri Keihin. Pelabuhan Yokohama berubah sebagai pintu masuk impor besi baja, mesin-mesin, dan minyak bumi. Pada 1 September 1923, sebagian kota Yokohama hancur akibat Gempa bumi besar Kanto dan penduduk yang tewas berjumlah 23 ribu orang. Di zaman sekarang, Pelabuhan Yokohama berfungsi sebagai pelabuhan kontainer dan salah satu dari berbagai pelabuhan di Jepang yang melayani arus ekspor impor.

Yokohama tidak hanya kaya dengan sejarah masa lalu, tetapi juga siap menghadapi abad 21. Untuk menghadapi tantangan pada masa depan dalam pengembangan Yokohama sebagai kota bisnis, dibangun proyek Minato Mirai 21 (MM21), sebagai kota baru di sepanjang area pelabuhan. MM21 akan menjadi kota informasi, sejalan dengan aktifnya arus budaya informasi dan perkembangan ekonomi. Kota ini berusaha menjadi pusat dari perusahaan-perusahaan besar, serta pusat riset dan teknologi.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Yokohama terletak di bagian sebelah barat Teluk Tokyo. Letaknya hanya 30 km dari Tokyo dan dihubungkan dengan berbagai jalur kereta api, jalan-jalan bebas hambatan, dan jalan raya yang melewati kota Kawasaki.

Tujuan wisata[sunting | sunting sumber]

Distrik Minato Mirai 21 di Yokohama

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Bandar udara[sunting | sunting sumber]

Bandar udara terdekat dengan kota Yokohama adalah Bandar udara Haneda. Di pintu utara Stasiun Yokohama terdapat terminal bis bandara YCAT yang menghubungkan kota Yokohama dengan Bandar udara Haneda dan Narita.

Kereta api[sunting | sunting sumber]

Stasiun Yokohama merupakan stasiun utama untuk jalur kereta api antarkota, sedangkan Stasiun Shin-Yokohama merupakan stasiun kereta api Shinkansen.

Tim olahraga[sunting | sunting sumber]

Distrik[sunting | sunting sumber]

Yokohama memiliki 18 distrik (ku):

Kota kembar[sunting | sunting sumber]

Yokohama mengikat hubungan kota kembar dengan:[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Yokohama official web side Diarsipkan 2009-01-18 di Wayback Machine. (Inggris)
  2. ^ "Situs pariwisata kota Yokohama". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-05. Diakses tanggal 2007-03-13. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]