Prefektur Fukui

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Prefektur Fukui
福井県
Transkripsi Jepang
 • Jepang福井県
 • RōmajiFukui-ken
Bendera Prefektur Fukui
Logo resmi Prefektur Fukui
Location of Prefektur Fukui
Koordinat: 36°3′54.7″N 136°13′18″E / 36.065194°N 136.22167°E / 36.065194; 136.22167Koordinat: 36°3′54.7″N 136°13′18″E / 36.065194°N 136.22167°E / 36.065194; 136.22167
NegaraJepang
WilayahChūbu (Hokuriku)
PulauHonshū
Ibu kotaFukui
Pemerintahan
 • GubernurSugimoto Tatsuji
Luas
 • Total4,190,49 km2 (1,61.796 sq mi)
PeringkatKe-34
Populasi
 (1 September 2020)
 • Total763.154
 • PeringkatKe-43
 • Kepadatan182/km2 (470/sq mi)
Kode ISO 3166JP-18
Distrik7
Munisipalitas17
BungaNarsis (Narcissus tazetta)
PohonPinus
BurungTurdidae (Turdus naumanni)
Situs webwww.pref.fukui.jp/english/

Prefektur Fukui (福井県, Fukui-ken) adalah prefektur Jepang yang terletak di Wilayah Chubu, Pulau Honshu.[1] Prefektur Fukui memiliki penduduk sebesar 763.487 (1 Agustus 2020) dan memiliki luas wilayah sebesar 4.190,49 km². Prefektur Fukui berbatasan dengan Prefektur Ishikawa di utara, Prefektur Gifu di timur, Prefektur Shiga di selatan, dan Prefektur Kyoto di barat daya.

Fukui adalah ibu kota sekaligus kota terbesar di Prefektur Fukui, dengan kota-kota besar lainnya adalah Echizen, dan Sabae.[2] Prefektur Fukui terletak di pesisir pantai Laut Jepang dan merupakan bagian dari wilayah Hokuriku yang bersejarah di Jepang. Klan Matsudaira, klan samurai yang kuat selama periode Edo dan menjadi bagian dari bangsawan Jepang setelah Restorasi Meiji, bermarkas di Kastil Fukui yang saat ini merupakan kantor prefektur fukui saat ini. Prefektur Fukui adalah tempat bagi Formasi Kitadani, Reruntuhan Bersejarah Keluarga Asakura Ichijōdani, dan terdapat juga jajaran tebing Tōjinbō.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sebelum prefektur ini terbentuk tahun 1871, Fukui pada awalnya terdiri atas Provinsi Wakasa dan Provinsi Echizen.[3]

Selama Periode Edo, daimyo wilayah ini memiliki nama keluarga Matsudaira, dan merupakan keturunan dari Tokugawa Ieyasu.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Peta prefektur Fukui
     Kota      Kota kecil
Kastil Maruoka
Desa Itadori di Minamiechizen

Prefektur ini menghadap Laut Jepang, dan memiliki bagian barat (dahulunya Wakasa) yang merupakan dataran sempit di antara pegunungan dan laut, dan bagian timur yang lebih besar (dahulunya Echizen) dengan dataran yang lebih lebar, termasuk ibu kota dan tempat tinggal sebagian besar penduduk. Prefektur ini terletak di dalam "Negara Salju" Jepang.

Per tanggal 31 Maret 2008, 15% dari total luas daratan di prefektur ini ditetapkan sebagai Taman Nasional, yaitu Taman Nasional Hakusan; Taman Kuasi-Nasional Echizen-Kaga Kaigan dan Taman Kuasi-Nasional Wakasa Wan; serta Taman Nasional Prefektural Okuetsu Kōgen.[4]

Kota[sunting | sunting sumber]

Kota kecil[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah kota kecil di setiap distrik.

Penggabungan[sunting | sunting sumber]

Penggabungan kota kecil Echizen[sunting | sunting sumber]

Pada 1 Februari 2005 dua kota kecil dan desa di Distrik Nyu bergabung dengan kota yang sudah ada sebelumnya, Echizen: Asahi, Miyazaki, dan Ota.

Penggabungan Minamiechizen[sunting | sunting sumber]

Pada 1 Januari 2005 semua kotamadya di Distrik Nanjō (sebuah desa dan dua kota kecil) bergabung, membentuk kota baru Minamiechizen: Imajo, Kono, dan Nanjo.

Penggabungan Awara[sunting | sunting sumber]

Pada 1 Maret 2004 dua kota kecil di Distrik Sakai bergabung, membentuk kota baru Awara: Ashihara dan Kanazu.

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

  • Sabae dikenal karena memproduksi 90% kacamata buatan dalam negeri Jepang.
  • Ada beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir yang terletak di sepanjang Teluk Wakasa di kota Tsuruga yang memasok listrik ke wilayah metropolitan Keihanshin. PLTN ini memiliki 14 reaktor, dan sekaligus yang terbanyak dari semua prefektur di Jepang.[5]

Demografi[sunting | sunting sumber]

Fukui adalah salah satu prefektur yang berpenduduk sedikit di Jepang, per 1 September 2020 diperkirakan ada 763.154 orang tinggal di 291.010 rumah tangga.[6] Seperti yang terlihat di sebagian besar Jepang, Fukui menghadapi masalah penuaan dan penurunan populasi, 28,6% dari populasi prefektur Fukui berusia di atas 65 tahun[6] dan populasi telah menurun 0,04% dari bulan agustus 2020.[7]

Kebudayaan[sunting | sunting sumber]

Pagoda Tiga Tingkat Myōtsū-ji
  • Reruntuhan Sejarah Keluarga Ichijōdani Asakura adalah salah satu situs warisan budaya terpenting di Jepang.
  • Eihei-ji adalah kuil yang tenang, menawarkan pelatihan dan pendidikan untuk biksu. Didirikan oleh Dogen Zenji pada 1244, kuil ini terletak di atas tanah dengan luas sekitar 330.000 m².
  • Pagoda Tiga Tingkat Myōtsū-ji dan Aula Utama adalah Pusaka Nasional Jepang.
  • Di Prefektur Fukui terdapat Istana Maruoka yang merupakan istana tertua yang masih berdiri di Jepang. Istana Maruoka dibangun pada tahun 1572.
  • Banyak fosil dinosaurus ditemukan dari penggalian di Prefektur Fukui dan hasilnya dapat dilihat di Museum Dinosaurus Fukui.
  • Penduduk Prefektur Fukui memiliki aksen khas, yaitu dialek Fukui atau Fukui-ben.
  • Fukui telah lama menjadi pusat pembuatan kertas di Jepang (bersama dengan Kyoto).
  • Pada Agustus 2010, Fukui meluncurkan situs kencannya sendiri yang bernama Fukui Marriage-Hunting Café dengan harapan dapat membantu pertumbuhan populasi Jepang yang menurun. Pasangan yang bertemu di situs ini dan terus menikah akan menerima bantuan uang serta hadiah dari pemerintah.[8]

Kota sahabat[sunting | sunting sumber]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Universitas Teknologi Fukui

Universitas[sunting | sunting sumber]

  • Universitas Fukui
  • Universitas Teknologi Fukui
  • Universitas Prefektur Fukui
  • Universitas Jin-ai

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Stasiun Tsuruga
Jalan Nasional Jepang Rute 365 di kota Echizen
Pelabuhan Tsuruga

Kereta[sunting | sunting sumber]

  • JR West
  • Kereta Echizen
    • Jalur Katsuyama-Eiheiji
    • Jalur Mikuni-Awara
  • Kereta Fukui
    • Jalur Fukubu

Jalan raya[sunting | sunting sumber]

Jalan bebas hambatan[sunting | sunting sumber]

  • Jalan Tol Hokuriku
  • Jalan Tol Maizuru-Wakasa
  • Jalan Tol Chubu Jukan
  • Jalan Pelangi Danau Mikata
  • Jalan Tol Gunung Hoonji

Jalan raya nasional[sunting | sunting sumber]

Pelabuhan[sunting | sunting sumber]

  • Pelabuhan Tsuruga
  • Pelabuhan Fukui

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Reruntuhan Bersejarah Keluarga Asakura Ichijōdani
  • Reruntuhan Bersejarah Keluarga Asakura Ichijōdani
  • Kuil Eihei-ji
  • Tōjinbō, bagian garis pantai yang indah, yang juga merupakan tempat bunuh diri yang terkenal.
  • Turis yang datang ke Fukui dapat menikmati makan "kepiting echizen" (echizen-gani). Penduduk setempat menyebut kepiting jantan sebagai kepiting zuwai sedangkan kepiting betina sebagai kepiting seiko.
  • Hidangan tepi laut tradisional Fukui adalah seperti genge, ikan kecil mirip ikan gupi yang bila dimakan mentah sebagai sashimi, akan memberikan sensasi kesemutan pada tubuh.
  • Awara adalah spot onsen terkenal di utara prefektur ini.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Nussbaum, Louis-Frédéric. (2005). "Fukui-ken" in Japan Encyclopedia, p. 217, hlm. 217, di Google Books
    "Chūbu" Japan Encyclopedia, p. 126, hlm. 126, di Google Books
  2. ^ Nussbaum, "Fukui" in Japan Encyclopedia, p. 217, hlm. 217, di Google Books .
  3. ^ Nussbaum, "Provinces and prefectures" in Japan Encyclopedia, p. 780, hlm. 780, di Google Books .
  4. ^ "General overview of area figures for Natural Parks by prefecture" (PDF). Ministry of the Environment. Diakses tanggal 4 February 2012. 
  5. ^ Fujioka, Chisa. "Japan anti-nuclear movement gains traction as crisis drags on". Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine. Reuters. 2011-04-08. Retrieved 2014-02-07.
  6. ^ a b "福井県の推計人口" [Fukui Prefecture Population Estimate] (dalam bahasa Japanese). Fukui Prefectural Government. 1 September 2020. Diakses tanggal 1 Oktober 2020. 
  7. ^ "第2章 人口の地域分布" [Regional distribution of population] (PDF) (dalam bahasa Japanese). Diakses tanggal 1 Oktober 2020. [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ Ansari, Aziz; Klinenberg, Eric (2015). Modern Romance. hlm. 155. ISBN 978-1594206276. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]