Lompat ke isi

Tenoksikam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tenoksikam
Nama sistematis (IUPAC)
(3E)-3-[hidroksi(piridin-2-ilamino)metilena] -2-metil-2,3-dihidro-4H-tieno[2,3-e] [1,2]tiazin-4-ona 1,1-dioksida
Data klinis
AHFS/Drugs.com International Drug Names
Kat. kehamilan ?
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) POM (UK)
Rute Oral
Data farmakokinetik
Ikatan protein Tinggi
Waktu paruh 30–140 jam
Pengenal
Nomor CAS 59804-37-4 YaY
Kode ATC M01AC02
PubChem CID 5282194
ChemSpider 4471584 N
UNII Z1R9N0A399 YaY
KEGG D01767 YaY
ChEBI CHEBI:32192 N
Data kimia
Rumus C13H11N3O4S2 
Data fisik
Titik lebur 209–213 °C (408–415 °F) (dec.)

Tenoksikam merupakan obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini digunakan untuk meredakan radang, kekakuan, dan nyeri yang berhubungan dengan rheumatoid arthritis, osteoartritis, ankilosing spodilitis (sejenis artritis yang melibatkan tulang belakang), tendinitis (radang tendon), bursitis (radang bursa, kantung berisi cairan sinovial yang terletak di sekitar sendi dan dekat tulang), dan periartritis pada bahu atau pinggul (radang jaringan di sekitar sendi tersebut).[1]

Tenoksikam termasuk dalam kelas OAINS yang dikenal sebagai oksikam.

Obat ini dipatenkan pada tahun 1974 oleh Roche dan disetujui untuk penggunaan medis pada tahun 1987.[2] Obat ini hanya tersedia dengan resep di Britania Raya dan negara lain, namun tidak di Amerika Serikat. Di luar Britania Raya, tenoksikam juga dipasarkan dengan merek termasuk Tilatil, Tilcitin, dan Alganex.[1][3]

Kontraindikasi

[sunting | sunting sumber]

Obat ini dikontraindikasikan untuk pasien lanjut usia yang telah diberikan anestesi atau pembedahan; berisiko mengalami peningkatan perdarahan atau gagal ginjal; memiliki penyakit radang aktif yang melibatkan lambung atau usus (seperti kolitis ulseratif); menderita tukak lambung atau usus aktif; pernah mengalami serangan asma akut, gatal-gatal, rinitis (radang lapisan dalam saluran hidung), atau reaksi alergi lainnya yang disebabkan oleh aspirin atau OAINS lainnya (misalnya diklofenak, ibuprofen, indometasin, naproksen).[4][5]

Efek samping umum yang telah diamati dengan tenoksikam termasuk tukak lambung, pencernaan yg terganggu, mual, sembelit, sakit perut, diare, ruam, sakit kepala, edema, gagal ginjal, dan vertigo.[6][5][7] Dalam kasus yang jarang terjadi, tenoxicam dan NSAID lainnya dapat menyebabkan kejadian trombotik, Sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik.[8][9][10]

Pada kehamilan dan menyusui

[sunting | sunting sumber]

Wanita yang sedang mencoba untuk hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui tidak disarankan untuk menggunakan tenoksikam. Tenoksikam dapat dikonsumsi pada trimester pertama dan kedua bila diperlukan, tetapi merupakan kontraindikasi pada trimester ketiga. Beberapa penelitian telah mengamati apakah OAINS dapat masuk ke dalam ASI atau tidak dan beberapa penelitian pertama telah menemukan bukti bahwa OAINS dapat ditemukan dalam ASI. Oleh karena itu, wanita tidak disarankan mengonsumsi tenoksikam saat menyusui.[6][5][7]

Interaksi

[sunting | sunting sumber]

Mengonsumsi tenoksikam dengan obat lain dapat meningkatkan kemungkinan efek samping atau mengubah efek terapeutik tenoksikam atau obat lain, tergantung kombinasinya. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan tenoksikam meliputi: OAINS lainnya, turunan asam salisilat seperti aspirin, antasida, antikoagulan, glikosida jantung, siklosporin, antibiotik kuinolon, terapi litium, diuretik dan antihipertensi, metotreksat, antidiabetes oral, kolestiramin, dekstrometorfan, mifepriston, kortikosteroid, agen anti-platelet dan penghambat pengambilan kembali serotonin norepinefrin (SSRI), takrolimus, zidovudin, dan emas/penisilamin.[6][5][7]

Mekanisme kerja

[sunting | sunting sumber]

Mekanisme kerjanya adalah menghambat siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) yang berpotensi menimbulkan efek buruk berupa peningkatan perdarahan.[6]

Dalam budaya masyarakat

[sunting | sunting sumber]

Tenoksikam dijual dalam bentuk tablet 20 mg dengan harga pengobatan berkisar US$1,29–2,73 per tablet.[11] Dosis yang dianjurkan mengharuskan tenoksikam diminum sekali sehari dengan makanan. Biasanya satu minggu adalah jangka waktu pengobatan, namun jangka waktu pengobatan dapat diperpanjang.[6]

Penelitian

[sunting | sunting sumber]

Anggota pertama dari keluarga oksikam OAINS dibawa ke pasar di Prancis pada tahun 1982.[12] Tak lama kemudian, tenoksikam menjalani uji klinis fase III untuk mendapatkan persetujuan karena penggunaannya sebagai analgesik dimulai pada tahun 1980an. Konsensus umum dari studi klinis adalah bahwa tenoksikam memiliki efek analgesik yang hampir sama dengan OAINS lainnya dan tidak menimbulkan efek samping yang serius. Uji klinis yang lebih baru untuk tenoksikam sedang memeriksa penggunaan tenoksikam secara mandiri dan dalam kombinasi dengan obat lain untuk tujuan analgesik yang lebih terspesialisasi dalam operasi bedah seperti pencabutan gigi molar ketiga dan nyeri persalinan.[13][14][15]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Medicines A-Z - Tenoxicam". NHS. Diakses tanggal July 3, 2015. 
  2. ^ Fischer J, Ganellin CR (2006). Analogue-based Drug Discovery (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. hlm. 519. ISBN 9783527607495. 
  3. ^ "Drugs.com international listings for Tenoxicam". Drugs.com. Diakses tanggal July 3, 2015. 
  4. ^ NHS Patient warnings Page accessed July 3, 2015
  5. ^ a b c d "Mobiflex Tablets 20mg - Summary of Product Characteristics (SPC) - (eMC)". www.medicines.org.uk. Diakses tanggal 2015-12-07. 
  6. ^ a b c d e "Incepta Pharmaceuticals | Product details". www.inceptapharma.com. Diakses tanggal 2015-12-07. 
  7. ^ a b c Tilcotil. (2010). New Zealand Consumer Medicine Information. http://www.medsafe.govt.nz/consumers/cmi/t/tilcotil.pdf
  8. ^ Mockenhaupt M, Viboud C, Dunant A, Naldi L, Halevy S, Bouwes Bavinck JN, et al. (January 2008). "Stevens-Johnson syndrome and toxic epidermal necrolysis: assessment of medication risks with emphasis on recently marketed drugs. The EuroSCAR-study". The Journal of Investigative Dermatology. 128 (1): 35–44. doi:10.1038/sj.jid.5701033alt=Dapat diakses gratis. PMID 17805350. 
  9. ^ Harr T, French LE (December 2010). "Toxic epidermal necrolysis and Stevens-Johnson syndrome". Orphanet Journal of Rare Diseases. 5 (1): 39. doi:10.1186/1750-1172-5-39alt=Dapat diakses gratis. PMC 3018455alt=Dapat diakses gratis. PMID 21162721. 
  10. ^ "Assessment report for Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) and cardiovascular risk" (PDF). European Medicines Agency. 18 October 2012. 
  11. ^ "Tenoxicam 20 mg Price Comparisons - Online Pharmacies and Discount Coupons". www.pharmacychecker.com. Diakses tanggal 2015-12-07. 
  12. ^ Penso D, Roujeau JC, Guillaume JC, Revuz J, Touraine R (February 1986). "Toxic epidermal necrolysis after oxicam use". Journal of the American Academy of Dermatology. 14 (2 Pt 1): 275–276. doi:10.1016/s0190-9622(86)80342-5. PMID 3485122. 
  13. ^ "Search of: tenoxicam - List Results - ClinicalTrials.gov". www.clinicaltrials.gov. Diakses tanggal 2015-12-07. 
  14. ^ Ilhan O, Agacayak KS, Gulsun B, Koparal M, Gunes N (January 2014). "A comparison of the effects of methylprednisolone and tenoxicam on pain, edema, and trismus after impacted lower third molar extraction". Medical Science Monitor. 20: 147–152. doi:10.12659/MSM.890239. PMC 3915002alt=Dapat diakses gratis. PMID 24473372. 
  15. ^ Mathias Filho AP, Sidi A (1985). "Long-term study with Ro 12-0068 (tenoxicam) in the treatment of rheumatoid arthritis". European Journal of Rheumatology and Inflammation. 8 (1): 3–8. PMID 3915886.