Tarano, Sumbawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tarano
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Barat
KabupatenSumbawa
Pemerintahan
 • CamatM. Tahkiq , S.H.
Populasi
 • Total16,620 Jiwa jiwa
Kode Kemendagri52.04.25
Kode BPS5204141
Luas333,71 km²


Tarano adalah sebuah kecamatan di kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Luas Wilayahnya adalah 333,71 km². Penduduknya berjumlah 16.620 jiwa.

Geografis[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Tarano terletak di ujung Timur Kabupaten Sumbawa dengan posisi membujur dari arah Barat ke Timur berkisar antara 117°59'50" Bujur Timur hingga 118°2' Bujur Timur dan 8°31'36" Lintang Selatan.

Menurut iklim, Kecamatan Tarano beriklim tropis (iklim muson), yang mempunyai musim hujan lebih pendek daripada musim kemarau. Hal ini dipengaruhi letak wilayahnya yang berbatasan dengan Samudera Indonesia di sebelah selatan. Hal ini terlihat dari banyaknya hari hujan dan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun. Pada tahun 2017 tercatat jumlah hari hujan sebanyak 82 hari, lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebanyak 124 hari. dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari yaitu selama 18 hari. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 394 mm. Satu hal yang dapat berpengaruh terhadap hari hujan dan curah hujan adalah besarnya penguapan. Karena banyak sedikitnya penguapan dapat berpengaruh terhadap banyak sedikitnya hari hujan dan curah hujan yang terjadi pada periode berikutnya.

Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Teluk Saleh
Timur Kabupaten Dompu
Selatan Kecamatan Empang, Samudra Hindia
Barat Kecamatan Empang

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Tarano merupakan Kecamatan pemekaran dari Kecamatan Empang sejak tahun 2004. Pada awal terbentuk Kecamatan Tarano terdiri dari enam Desa, 33 Dusun, 46 RW, dan 104 RT. Tahun 2017 ada perubahan jumlah dan peta administrasi Desa, Dusun, RT, dan RW. Dimana terdiri dari 8 Desa, 33 Dusun, 46 RW, dan 105 RT. Dari 105 RT yang ada, sebaran terbanyak ada di desa Labuhan Bontong dengan jumlah 19 RT yang di ikuti oleh desa Bantulateh yaitu sebanyak 18 RT, kemudian desa Labuhan Aji sebanyak 16 RT dan yang paling sedikit RT nya adalah desa Tolo'oi dan Labuhan Pidang dengan jumlah masing – masing sebanyak 6 RT.

Dilihat dari kategori Ketersediaan pangan di Kecamatan Tarano, Sampai tahun 2017, seluruh desa yang ada di Kecamatan Tarano sebagian besar (6 desa) merupakan desa Swakarya sedangkan yang telah menjadi desa Swasembada (2 desa) yaitu desa Bantulanteh dan desa Banda.

Desa/Kelurahan[sunting | sunting sumber]

  1. Banda
  2. Bantulanteh
  3. Labuan Aji
  4. Labuan Bontong
  5. Labuan Jambu
  6. Labuan Pidang
  7. Mata
  8. Tolo oi

Demografi[sunting | sunting sumber]

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Dalam pelaksanaan pembangunan, peranan sumber daya manusia memegang peranan penting, karena sumber daya manusia merupakan faktor yang dapat mengelola sumber daya alam. Penduduk sebagai sumber daya manusia di Kecamatan Tarano tersedia dalam jumlah relatif memadai walaupun penyebarannya tidak merata di tiap-tiap desa.

Besarnya penyebaran penduduk di tiap desa bisa diketahui dengan memperhatikan tingkat kepadatan penduduk pada masing-masing desa, yang pada tahun 2017 memiliki kisaran antara 14 hingga 97 jiwa/km², dengan rata-rata 50 jiwa/km². Kepadatan penduduk tertinggi, yaitu sebesar 97 jiwa/km² terjadi di desa Bantulanteh, sedangkan yang terendah di desa Tolo Oi Sebesar 14 jiwa/km². Rendahnya angka kepadatan di desa Tolo Oi tersebut beralasan, karena desa Tolo Oi merupakan desa terpencil dan wilayah trans (printis) di Kecamatan Tarano.

Dilihat dari jenis kelamin, penduduk Kecamatan Tarano yang laki-laki tercatat sebanyak 8.457 orang sedangkan penduduk perempuan sebanyak 8163 orang. Melihat perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tersebut secara kasar dapat diketahui bahwa penduduk laki-laki di Kecamatan Tarano lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan. Hal ini akan lebih jelas dengan memperhatikan angka sex ratio sebesar 104 yang menunjukkan bahwa untuk setiap seratus orang perempuan terdapat 104 orang laki-laki.

Hal lain dalam kaitannya dengan jumlah penduduk adalah banyaknya rumah tangga. Pada tahun 2017 di Kecamatan Tarano terdapat sebanyak 4.156 rumah tangga. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk maka diketahui rata-rata anggota untuk setiap rumah tangga adalah sebanyak 4 orang. Angka sebaran rata-rata ini hampir sama di semua desa dalam wilayah kecamatan Tarano.

Agama[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Tarano penduduknya mayoritas beragama Islam yang memiliki sarana ibadah seperti Masjid sebanyak 25 bangunan, dan Langgar sebanyak 11 bangunan. Jika di banding tahun lalu maka tidak terjadi penambahan jumlah sarana ibadah masjid.

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Untuk sarana dan prasarana kesehatan di Kecamatan Tarano juga tidak dapat dikesampingkan. Hal ini mengingat tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat tidak terlepas dari tersedia tidaknya sarana dan prasarana dimaksud yang tentu saja dalam kualitas dan kuantitas yang memadai.

Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Tarano seperti Puskesmas berada di desa Labuan Bontong, sedangkan sarana lain seperti Puskesmas pembantu dan Polindes hanya terdapat di beberapa desa saja. Hal yang hampir sama dengan sarana kesehatan adalah keberadaan tenaga kesehatan, seperti mantri kesehatan, bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Tenaga kesehatan seperti Dokter belum ada di Kecamatan Tarano, mantri kesehatan dan bidan hanya ada di beberapa desa tertentu saja.Dengan demikian Kecamatan Tarano masih banyak kekurangan tenaga kesehatan.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pendidikan bahkan sering kali merupakan indikator yang dapat mempengaruhi indikator-indikator sosial lainnya. Dengan alasan ini maka pembangunan sarana pendidikan sebagai bagian bidang pendidikan merupakan hal yang sangat diperhatikan. Hal ini dapat terlihat dari keberadaan sarana maupun prasarana seperti sekolah dan guru khususnya di tingkat pendidikan dasar, untuk SD di Kecamatan Tarano terdapat dalam jumlah relatif memadai dengan penyebaran yang merata di seluruh desa, sedangkan SLTP hanya terdapat di 5 desa antara lain Labuan Bontong, desa Mata, Tolo Oi, desa Banda dan desa Labuan Pidang. Namun ada 1 SLTP di Kecamatan Tarano yang masih satu atap dengan SD karena belum ada Gedungnya tersendiri. Yaitu SLTP Negeri 5 di desa Banda.

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Pertanian[sunting | sunting sumber]

Kegiatan di bidang pertanian, sudah tentu membutuhkan lahan yang luas yang cukup memadai, bahkan dengan sistem irigasi yang relatif memadai. Pada tahun 2017 di Kecamatan Tarano terdapat lahan sawah seluas 2.149 ha, yang terdiri dari 457 ha yang bisa dtanam 1x,776 ha sawah yang bisa ditanam 2x, dan 462 ha sawah yang bisa ditanam 3x serta 454 ha merupakan lahan sawah Tadah Hujan.

Luas lahan tersebut, disamping dimanfaatkan untuk keperluan pertanian tanaman pangan, juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan peternakan. Ini dapat terlihat, bahwa di Kecamatan Tarano terdapat ternak, baik ternak besar, ternak kecil bahkan unggas dalam jumlah yang relatif banyak, dimana ternak sapi merupakan jenis ternak yang dominan dari ternak yang lainnya. Hasil Produksi dan produktivitas tanaman padi dan Palawija tahun 2016 di Kecamatan Tarano adalah sebagai berikut:

  1. Produksi tanaman padi sawah sebesar 16.387 ton.
  2. Produksi tanaman padi gogo sebesar 2.269 ton
  3. Produksi tanaman Jagung sebesar 49.066 ton.
  4. Produksi tanaman Kedelai sebesar 4.256 ton.
  5. Produktivitas tanaman padi sawah sebesar 56,53 kw.
  6. Produktivitas tanaman padi gogo sebesar 44,57 kw.
  7. Produktivitas tanaman jagung sebesar 77,98 kw.
  8. Produktivitas tanaman kedelai sebesar 20,40 kw.

Sedangkan jumlah populasi peternakan tahun 2017 di Kecamatan Tarano Dirinci per Jenis ternak sebagai berikut:

  1. Populasi ternak Kerbau mencapai 2.761 ekor.
  2. Populasi ternak Sapi mencapai 8.667 ekor.
  3. Populasi Ternak Kuda mencapai 945 ekor.
  4. Populasi Ternak Kambing mencapai 1.407 ekor.
  5. Populasi Ternak Domba mencapai 265 ekor.
  6. Sedang Ayam Pedaging, Buras, itik, Entok, dan Merpati masing-masing: 4.500 ekor, 10.140 ekor, 1.130 ekor, 91 ekor dan 56 ekor.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]