Tan Tjeng Bok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tan Tjeng Bok
Tan pada c. 1930
Lahir(1899-04-30)30 April 1899
Batavia, Hindia Belanda
Meninggal15 Februari 1985(1985-02-15) (umur 85)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainPak Item
Pekerjaan
  • Aktor

Tan Tjeng Bok (30 April 1899 – 15 Februari 1985) adalah seorang aktor berkebangsaan Indonesia yang aktif pada tahun 1940an hingga 1970an.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Plakat H. Djamaludin Malik (Festival Film Indonesia 1980)[1]

Bintang Budaya Parama Dharma (Keppres No.86/TK/2003)

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Tan Tjeng Bok lahir dari pasangan Tionghoa (ayah) dan Betawi (ibu). Perkawinan orang tuanya itu tak disetujui oleh pihak keluarga ayahnya. Kemudian ayahnya menikah lagi dengan gadis Tionghoa. Karena itu dibanding dengan kedelapan orang saudaranya, kulit Tan terbilang hitam. Dari situlah bermula ia dipanggil Si Item, dan kemudian Pak Item.

Ayahnya, Tan Soen Tjiang, merupakan seorang guru silat di perguruan Siauw Lim Shi. Dia hanya menempuh sekolah dasar di Hollands Chinese School, Bandung.

Karier[sunting | sunting sumber]

Awal karier[sunting | sunting sumber]

Memulai karier sebagai biduan ketika umurnya baru 12 tahun di Bandung, alunan musik orkes keroncong menggaet hatinya. Ia bergabung dengan orkes Hoetfischer pimpinan Gobang berkeliling Jawa. Tetap membawa lagu keroncong Mauritsco, namanya mulai tenar. Tapi tiba di Bangil, ia kemudian bergabung dengan opera Dardanella pimpinan Piedro atau Pyotr Litmonov, seorang keturunan Rusia. Berkeliling terus, dari Sabang sampai Merauke. Dardanella tutup layar pada awal tahun 1940-an, Tjeng Bok lalu ikut sandiwara keliling Orpheus pimpinan Manoch. Kemudian juga Star pimpinan Afiat. Tapi tak satupun grup-grup itu berhasil mengulang suksesnya seperti Dardanella. Menjelang Kekaisaran Jepang masuk ke Hindia Belanda, di Batavia berdiri perusahaan Java Industri Film (JIF) milik The Theng Tjoen. Bersama JIF inilah Si Item masuk babak baru dunia perfilman.

Puncak karier[sunting | sunting sumber]

Pada masa jayanya Tan Tjeng Bok dikenal dengan julukan Si Item. Sebagai penyanyi keroncong dan pemain sandiwara (1920-1940), dia sempat mencapai puncak kariernya. Ketika menjadi bintang keliling Dardanella, tonil atau sandiwara paling populer sebelum Perang Dunia II, si Item, julukan Tan Tjeng Bok laksana magnet. Banyak menarik penonton wanita, ketika mereka hidup pada era Siti Nurbaya. Di samping terkenal sebagai Si Item, ia juga digelari Douglas Fairbanks van Java (bintang Hollywood terkenal kala itu).[2]

Filmnya banyak disutradarai oleh Tan Tjoei Hock, antara lain Melarat Tapi Sehat dan Si Bongkok dari Borobudur, ia juga bermain dengan aktris Sofia WD, Si Gomar, Singa Laoet, Srigala Item, dan Tengkorak Hidoep. Dalam filmnya kebanyakan ia berpasangan dengan aktris Hadidjah. Namanya sejajar dengan aktris top pada zaman itu, seperti antara lain Fifi Young, Aminah Cendrakasih, Marlia Hadi, dan Moh Mochtar.

Akhir karier yang muram[sunting | sunting sumber]

Menjelang usia tuanya pada tahun 1979, ia jatuh melarat. Pada tahun 1980 ia terserang menderita penyakit liver[1]. Ketika dirawat di rumah sakit, surat kabar Sinar Harapan membuka program donasi Dompet Tan Tjeng Bok dan berhasil menghimpun dana lebih dari dua puluh juta rupiah.[3] Sebelum sakit, ia masih menikmati bermain di sejumlah film dan sinetron di televisi. Termasuk dalam Komedia Jakarta dan Senyum Jakarta di TVRI, bersama A. Hamid Arief. Ia dikabarkan saat meninggal tidak memiliki rumah sendiri. Padahal entah berapa puluh film dan sinetron yang ia bintangi. Film terakhirnya adalah Mandi dalam Lumpur (1984).

Keluarga[sunting | sunting sumber]

Tan Tjeng Bok, pertama kali menikah tahun 1917. Lebih dari seratus kali ia kawin cerai. Istrinya yang terakhir adalah Sarmini.

Perkawinan Pak Item dengan Ibu Sarmini dikaruniai anak bernama Sri Anami. Kemudian Sri Anami menikah dengan S.Pranoto dan mempunyai 5 orang anak, di antaranya:

1. Herwin Antony

2. Herlin Listianingsih

3. Henny Tri Apriliani

4. Herry Frie Agung Setiawan

5. Herlyana Susilawati Handayani

Dan dianugerahi cucu/cicit diantaranya:

( Herwin Antony - Iin - Mona )

- Andri (pernikahan dengan IIn)

- Angga

- Angel

(Herlin Listianingsih - Suryadi)

- Arie Refyuan Heryadi

- Ariesta Dwi Yulia Heryadi

- Aries Tri Muhazfa Heryadi

- Atseira Hapsagi Heryadi

(Henny Tri Apriliani - Syahdan)

- Rezcky Saptya Novianto

- Reznanda Dwi Prasetyo

- Revy Galuh Oktrianto

- Putri Friskli Andani

Herry Frie Agung Setiawan (belum menikah) (Herlyana Susilawati Handayani - Marthinus Antonius Miru

(Herlyana Susilawati Handayani - Marthinus Antonius Miru)

- Marhans Markus Jofiyantus Miru

- Adeo Pradhika Antony Miru

Filmografi[sunting | sunting sumber]

Sebagian catatan hilang. Hanya yang terdokumentasikan yang kami tampilkan di sini.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Hutari, Fandy (2019). Tan Tjeng Bok, seniman tiga jaman, 1898-1985. Deddy Otara (edisi ke-Cetakan pertama). Jakarta. ISBN 978-602-481-135-8. OCLC 1105736750. 
  2. ^ "Tan Tjeng Bok". encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Diakses tanggal 2020-02-11. 
  3. ^ Intisari No.233, Desember 1982, halaman 85

Pranala luar[sunting | sunting sumber]