Lompat ke isi

Sunan Cipager

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Syekh Faqih Ibrahim yang dikenal sebagai Sunan Cipager adalah putra Syekh Abdul Muhyi dengan dari Pamijahan Tasikmalaya menikah dengan Ratu Putri putri Raden Aria Kikis atau Sunan Wanaperih merupakan putra sulung dari Prabu Pucuk Umum dari Ratu Sunyalarang dan menjadi Raja di Kerajaan Talaga Manggung pada tahun 1553-1556 Masehi, Prabu Pucuk Umum atau Raden Rangga Mantri yang merupakan cicit Raja Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja.

Ratu Putri menikah dengan anak Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan Tasikmalaya yaitu Syekh Sayyid Faqqih Ibrahim Sunan Cipager dan mereka menjadi penyebar Islam disamping putranya Sunan Wanaperih, Dalem Wangsa Goparana yang pindah ke Sagalaherang dan keturunannya menjadi trah Bupati Cianjur seperti Bupati Wiratanudatar I (Dalem Cikundul) dan seterusnya.

Pada tahun 1550 M. Pada generasi kedua masa pemerintahan Islam Talaga, sepeninggal Ratu Parung (Ratu Sunyalarang), Talaga dipimpin oleh Raden Aria Kikis (Sunan Wanaperih) putera kedua Ratu Parung (Ratu Sunyalarang). Ratu Sunyalarang Istri Prabu Pucuk Umum ibu dari Prabu Haur Kuning dan Sunan Wanaperih adalah Ratu Pucuk Umun suami dari Pangeran Santri penerus Kerajaan Sumedang Larang.

Arya Kikis (Sunan Wanaperih) adalah seorang Senapati dan Da'i Islam yang handal. Dia mewarisi ketaatan yang tulus, ilmu-ilmu kanuragan dan ilmu-ilmu keislaman dari Sunan Gunung Djati atau Syarif Hidayatullah. Salah satu cucu dia adalah Raja Muda Cianjur yang dikenal dengan Kanjeung Dalem Cikundul.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. Tradisi Budaya Agamis[pranala nonaktif permanen] Situs resmi Pemerintah Kabupaten Majalengka
  2. Pikiran-Rakyat Diarsipkan 2015-01-19 di Wayback Machine.
  3. Babad Cikundul