Stasiun Jatirogo

Stasiun Jatirogo

Jatirogo
+66 m
	Jatirogo +66 m
Lokasi	Jalan Stasiun Jatirogo; Wotsogo, Jatirogo, Tuban, Jawa Timur; Indonesia;
Koordinat	{{WikidataCoord}} – missing coordinate data
Ketinggian	+66 m
Operator	Kereta Api Indonesia; Daerah Operasi IV Semarang; ; ;
Letak	km 155+688 lintas Jurnatan–Demak–Kudus–Juwana–Rembang–Jatirogo; km 48+918 lintas Bojonegoro–Jatirogo;
Layanan	-
Konstruksi
Jenis struktur	Atas tanah
Informasi lain
Kode stasiun	JTG; 3915;
Sejarah
Dibuka	1919
Ditutup	1999-2001
Nama sebelumnya	Station Djatirogo
Lokasi pada peta
	Lua error in Modul:Mapframe at line 384: attempt to perform arithmetic on local 'lat_d' (a nil value).
	Sunting kotak info • L • BBantuan penggunaan templat ini

Stasiun Jatirogo (JTG) merupakan stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Wotsogo, Jatirogo, Tuban. Stasiun yang terletak pada ketinggian +66 meter ini termasuk dalam Wilayah Aset IV Semarang.

Stasiun ini merupakan paket terakhir jalur kereta api Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij yang akan menghubungkannya dengan jalur milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. Stasiun ini merupakan stasiun bersama, difungsikan untuk mengangkut penumpang dan pasir kuarsa. Pada tanggal 1 Juni 1914, jalur Lasem–Pamotan selesai dibangun, dilanjut jalur Pamotan–Jatirogo pada tanggal 20 Februari 1919.^[3]

Perpanjangan menuju Bojonegoro dilakukan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) sebagai bagian dari proyek pengangkutan pasir kuarsa dengan kereta api. Pada tanggal 1 Mei 1919, jalur tersebut telah selesai.^[4]

Selama beroperasinya, jalur dan stasiun ini menjadi tulang punggung pengangkutan pasir kuarsa, tanah liat, dan gamping ke berbagai daerah dan diekspor. Hal ini juga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Eropa, kala itu kuarsa sangat dibutuhkan dalam pengembangan ilmu fisika, kimia, dan elektronika.^[5]

Akan tetapi, jalur dan stasiun ini berakhir riwayatnya sebagai tulang punggung transportasi umum pada tahun 1999. Walaupun perencanaannya dilakukan pada tahun 1999, tetapi stasiunnya baru ditutup pada tahun 2001 karena stok kuarsa yang masih ada.

Referensi[sunting | sunting sumber]

^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
^ Samarang–Joana Stoomtram. Verslag der Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij. SJS.
^ Reitsma, S.A. (1920). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij.
^ Teknologi., Indonesia. Badan Pengkajian dan Penerapan (1993). Menuju abad 21 : Iptek pemacu pembangunan bangsa. [Jakarta]: BPP Teknologi. ISBN 9798263030. OCLC 33013587.

Stasiun sebelumnya	Lintas Kereta Api Indonesia			Stasiun berikutnya
Kebonharjo ke arah Rembang		Rembang–Bojonegoro		Soko ke arah Bojonegoro

Koordinat: 6°53′03″S 111°39′17″E / 6.8841818°S 111.6546777°E / -6.8841818; 111.6546777

[bukujarak-1] Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).

[InfoDitjenka-2] Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.

[:03-3] Samarang–Joana Stoomtram. Verslag der Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij. SJS.

[4] Reitsma, S.A. (1920). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij.

[5] Teknologi., Indonesia. Badan Pengkajian dan Penerapan (1993). Menuju abad 21 : Iptek pemacu pembangunan bangsa. [Jakarta]: BPP Teknologi. ISBN 9798263030. OCLC 33013587.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]