Punung, Pacitan
Punung
ꦥꦸꦤꦸꦁ | |||||
|---|---|---|---|---|---|
| Koordinat: 8°08′13″S 111°00′53″E / 8.136984°S 111.014844°E | |||||
| Negara | |||||
| Provinsi | Jawa Timur | ||||
| Kabupaten | Pacitan | ||||
| Pemerintahan | |||||
| • Camat | Pudji Haryono, S.Sos., M.Si. | ||||
| Populasi (2024)[1] | |||||
| • Total | 36.637 jiwa | ||||
| Kode pos | 63553 | ||||
| Kode Kemendagri | 35.01.03 | ||||
| Kode BPS | 3501020 | ||||
| Luas | 108,81 km²[2] | ||||
| Kepadatan | 336 jiwa/km² | ||||
| Desa/kelurahan | 13 desa | ||||
| |||||
Punung (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦥꦸꦤꦸꦁ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 29 km ke arah barat laut dari ibu kota Kabupaten Pacitan.[3] Pusat pemerintahannya berada di Desa Punung.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Untuk menceritakan sejarah tentang Punung perlu menarik garis zaman yang sangat panjang jauh ke belakang, entah ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Tidak berlebihan untuk mengatakan hal itu, beberapa penelitian arkeologi telah mengungkapkan kehidupan pada zaman prasejarah di kawasan pegunungan kapur ini. Terdapat beberapa situs purbakala lainya yang pada umumnya merupakan gua. Banyak temuan yang mengindikasikan kehidupan pada zaman mesolitikum di dataran ini, ada kapak berimbas, mata panah yang terbuat dari batu alam dan bahkan tengkorak manusia purba. Untuk kata "Punung" banyak spekulasi yang mengatakan dari akronim "pucuk gunung" (Bahasa Jawa) yang berarti di atas gunung, tidak ada salahnya sebutan ini jika melihat kondisi geografisnya. Dalam hal pemerintahan, pada masa kolonial Belanda, Punung pernah menjadi Kawedanan. Sebuah status administrasi pemerintahan yang membawahi tiga Kecamatan.
Geografi dan sumber daya alam
[sunting | sunting sumber]
Pada umumnya Punung mempunyai karakter perbukitan yang menyebar pada seluruh wilayahnya dan karakter alam seperti inilah yang menjadikan Punung lebih menarik sebagai panorama alam. Punung mempunyai hasil pertanian yang beraneka ragam, diantaranya: kacang, padi, singkong, melinjo, kelapa, jahe dan lain sebagainya. Hasil pertanianya sebagian besar dipasarkan di wilayah Jawa Tengah. Untuk menunjang perekonomian daerah ini, terdapat Pasar Punung yang menjadi jantung perniagaan di semua desa di kecamatan ini hingga kecamatan-kecamatan lainya.
Selain pertanian, wilayah ini juga menyimpan kekayaan di perut bumi-nya. Di wilayah punung bagian utara terdapat warisan mineral, antara lain emas, bentonit, dan Batu Bintang. Untuk penambangan emas masih dilakukan secara tradisional dan bentonite di eksplorasi oleh pihak swasta di bawah pengelolaan PT. Indonesia Bentonite
Kerajinan juga sedang menggeliat di Kecamatan Punung antara lain furniture, ukiran, gerabah, perhiasan, dan Batu Mulia.
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayah Kecamatan Punung adalah sebagai berikut:[1]
| Utara | |
| Timur | Kecamatan Arjosari dan Kecamatan Pringkuku |
| Selatan | Kecamatan Pringkuku |
| Barat | Kecamatan Donorojo |
Pembagian administratif
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Punung terdiri dari 13 desa, yaitu:
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Untuk menuju Kecamatan Punung bisa ditempuh menggunakan jalur darat dengan beberapa alternatif. Dari Kota Surakarta bisa menggunakan angkutan umum, begitu juga bila dari Kota Yogyakarta, berikut adalah jalur dari arah barat. Bila menempuh dari jalur timur dapat ditempuh dari Ponorogo kemudian menuju Kecamatan Punung sebelum transit di Terminal Pacitan. Terdapat banyak angkutan umum di Punung untuk menuju keseluruh desanya.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]
Wisata alam
[sunting | sunting sumber]
- Gua Gong
- Gua Tabuhan
- Gua Putri
- Gua Kalak
- Telaga Guyang Warak
- Batu Akik
- Musik Alam Tabuhan
Wisata sejarah
[sunting | sunting sumber]Di Kecamatan Punung terdapat museum bernama Museum Purbakala Buwana Keling.[4]
- Situs Song Terus
- Situs Song Keplek
Wisata budaya
[sunting | sunting sumber]- Srumbung Mojo di dusun Mojo, Punung
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2025" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 9 Juni 2025.
- ^ Kecamatan Punung Dalam Angka 2024. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan. 26 September 2024. Diakses tanggal 9 Juni 2025.
- ^ Kabupaten Pacitan Dalam Angka 2024. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan. 26 September 2024. Diakses tanggal 9 Juni 2025.
- ^ Wibisono, Kunto, ed. (7 November 2011). "Museum Purbakala Buwono Keling Pacitan Rusak Parah". Antara News. Diakses tanggal 5 Juni 2025.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
