Pembicaraan:Kerajaan Sunda

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
ProyekWiki Indonesia (Dinilai kelas C, Mid)
Ikon ProyekWiki
Artikel ini berada dalam lingkup ProyekWiki Indonesia, sebuah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Indonesia dan topik yang berkaitan dengan Indonesia di Wikipedia. Jika Anda ingin berpartisipasi, silakan kunjungi halaman proyek, dan Anda dapat berdiskusi dan melihat tugas yang tersedia.
 C  Artikel ini telah dinilai sebagai kelas C pada skala kualitas proyek.
 Menengah 
Cukup penting
 

Artikel ini, dalam kaitan dengan Kerajaan Pajajaran, agak membingungkan. Adakah sebenarnya Kerajaan Pajajaran? Kenapa Ker. Pajajaran tidak disebut Kerajaan Sunda saja ? Kembangraps (bicara) 09:06, 29 April 2009 (UTC)

Menurut saya, berdasarkan sumber-sumber yang saya baca, Pajajaran bukan nama Kerajaan tapi nama kota/dayeuh yang menjadi pusat kerajaan. Prasasti, naskah, dan saksi mata dari Portugis juga hanya menyebut Kerajaan Sunda dan tidak menyebut Kerajaan Pajajaran. Silakan baca artikel http://id.wikipedia.org/wiki/Pakuan_Pajajaran. Hanya saja ada kebiasaan di Asia Tenggara untuk menyebut nama kerajaan dengan nama ibu kotanya. --Hadiyana (bicara) 04:05, 30 April 2009 (UTC)

Kerajaan Sunda hanya hingga 1030?[sunting sumber]

Suntingan Humbolt mengenai kerajaan Sunda sangat menarik. Saya pernah mendengar memang berdasarkan awal sejarah, toponim Sunda sangat mungkin berawal di daerah sekitar selat Sunda sekarang, tepatnya antara teluk Banten hingga Sunda Kalapa (kini Jakarta). Akan tetapi bagaimana dengan sejarah Sunda dengan periode selanjutnya setelah prasasti Cicatih (pasca 1030). Serta bagaimana dengan prasasti Kawali (Galuh) dan Batutulis Cirebon? Banyak ketidakjelasan hubungan antara kerajaan Sunda dan Galuh, apakah bersatu atau berdiri sendiri, aliansi atau konfederasi. Bukankan terdapat beberapa ibu kota atau pusat pemerintahan penting, disebutkan antara Kawali Galuh dan Pakuan Pajajaran (kini Bogor). Pada periode selanjutnya kerajaan ini tetap diidentifikasi sebagai kerajaan Sunda, meski mungkin tidak berpusat di pesisir (sekitar Banten) lagi. Pihak luar (misalnya Majapahit) tetap merujuk kerajaan dan suku bangsa di bagian barat Jawa sebagai orang Sunda, misalnya Pararaton yang menyebutkan Sumpah Palapa Gajah Mada yang mencantumkan Sunda sebagai bagian yang masuk daftar Gajah Mada. Bagaimana akhirnya istilah Sunda pada perjalanannya akhirnya merujuk kepada seluruh Jawa Barat dan suku Sunda. Mungkin harus dikaji lebih lanjut. Mengenai Palasari atau Banten Girang, tetap menjadi tempat penting bahkan hingga akhir kerajaan Sunda, misalnya raja terakhir Raja Mulya/Prabu Surya Kencana (1567–1579) tinggal di Pulasari, Pandeglang, sebelum akhirnya ditaklukan Banten. Mungkin harus ditinjau juga sejarah kemudian, menurut saya kerajaan Sunda tidak berakhir tahun 1030 setelah ibukota pindah ke pedalaman, kelanjutannya tetap disebut kerajaan Sunda. (Gunkarta (bicara) 15:54, 1 Agustus 2011 (UTC)).

Saya setuju dengan pendapat bung Gunkarta, suntingan bung Humbolt sangat menyesatkan karen tidak sesuai dengan referensi-referensi sejarah yang ada. Naskah Kuno Bujangga Manik saja menyebutkan bahwa Sunda itu membentang sampai Kali Pamali (Brebes) dan Kali Serayu, tidak hanya mencakup Banten saja. Karena tulisan bung Humbolt tidak ada rujukan ilmiahnya maka saya menghapus tulisannya pada sub bab Etimologi yang berbunyi:
Sampai abad ke-16, toponim (nama tempat) "Sunda" menunjuk kepada daerah pesisir bagian barat pulau Jawa, lebih tepatnya di daerah Banten. Di awal abad ke-13, penulis Zhao Rugua dari Tiongkok menamakan "Sin-t'o" suatu kota dan daerah sekitarnya yang menghasilkan lada. Karena pada masa itu yang menghasilkan lada hanya daerah Banten, maka kini semua pakar sejarah sepakat bahwa "Sunda" tersebut itu Banten. Di sekitar tahun 1500, Shungfeng xiangsong, sebuah buku perjalanan dari Tiongkok, memakai kedua nama "Wan-tan" dan "Shun-t'a" untuk kota Banten. Di masa yang sama dua penulis Arab, Ibn Majid dan Sulaiman, menamakan "Sunda" pelabuhan yang letaknya paling barat di pantai utara pulau Jawa, yang hanya dapat mengacu ke Banten. Peta Portugis yang paling lama mengenai kawasan ini menyebut "Sunda" daerah muara sungai yang letaknya di bagian barat pantai utara Jawa. Naskah Portugis paling sering menamakan "Sunda", kadang-kadang "Bantam" bahkan "Sunda-Bantam", kota Banten sekarang.

Diperkirakan adalah orang Portugis yang pertama menimbulkan kerancuan dengan menamakan "Sunda" keseluruhan Jawa Barat[1]. Namun di akhir abad ke-16 orang Belanda meluruskan kerancuan ini. Setelah dalam perjalanan pertamanya ke Nusantara mendapat keterangan lebih banyak tentang Banten, mereka menulis bahwa "Sunda adalah pelabuhan Banten dengan bagian pulau Jawa yang paling di barat di mana lada tumbuh". Gambar ini sama dengan apa yang ditulis Zhao Rugua hampir 400 tahun sebelumnya.

Demikian, terima kasih --Hadiyana (bicara) 5 September 2012 06.24 (UTC)[balas]

Yth. Saudara Admin, Saya membaca bahwa yang dijadikan rujukan oleh bung Humbolt adalah Claude Guillot et al., 1995, halaman 16. Tidak jelas apa judul bukunya. Untuk itu, kenapa admin membolehkan perubahan artikel yang tidak dilengkapi dengan rujukan yang jelas terlebih artikelnya sangat provokatif, bertentangan dengan fakta dan rujukan yang ada saat ini? Terima kasih, --Hadiyana (bicara) 5 September 2012 09.02 (UTC)[balas]

Maaf walaupun saya bukan admin, namun saya tertarik terhadap topik yang dibahas ini, buku Claude Guillot yang anda tanyakan itu ada diberikan pada rujukan. Menurut saya, sebaiknya tidak menghapus kalimat yang sudah mempunyai rujukan namun jika tidak tepat menurut anda, sebaiknya diberikan rujukan yang membantah hujahan tersebut, jadi sementara suntingan anda saya kembalikan kepada versi sebelumnya. Terima Kasih, VoteITP (bicara) 6 September 2012 11.13 (UTC)[balas]

Terima kasih bung VoteITP untuk masukannya. Untuk itu, saya telah menambahkan rujukan dari buku The Sultanate of Banten tulisan Claude Guillot yang menyatakan bahwa wilayah sunda tidak hanya Banten tapi jauh lebih luas dari itu. Sebagai bukti akan adanya buku tersebut, saya mengunggah gambar sampul buku tersebut. Jika kurang berkenan, gambar buku tersebut boleh dihapus. Saya juga sudah melakukan scanning halaman 11 dari buku tersebut. Jika diperlukan, saya bisa mengunggahnya. Saya pikir, ada baiknya jika bung Humbolt juga mengunggah gambar sampul dan halaman buku rujukan yang digunakan. Demikian, terima kasih, --Hadiyana (bicara) 11 September 2012 03.17 (UTC)[balas]

Terima kasih untuk para vandalis[sunting sumber]

Saya sudah memberikan sumbangan untuk artikel-artikel terkait Sunda sejak tahun 2006. Tapi makin ke sini makin banyak tangan-tangan jahil (baik orang lama maupun orang baru) yang tidak suka akan keberadaan artikel-artikel terkait Sunda, termasuk artikel Kerajaan sunda. Namun demikian, saya mengucapkan banyak terima kasih atas vandalisme yang anda-anda lakukan karena kami semakin rajin mencari rujukan yang membuat artikel ini semakin kuat secara ilmiah. Contohnya mengenai nama-nama raja Sunda, kami di sini bisa memberikan informasi mengenai prasasti dan naskah-naskah kuno yang menyebutkan nama-nama raja Sunda. Mungkin hanya Kerajaan Tarumanagara dan Kerjaan Sunda yang menuliskan nama-nama rajanya dalam prasasti. Sanjaya, orang Jawa yang menjadi raja di Jawa, pun dituliskan namanya dalam prasasti. Hal ini tidak ditemukan untuk Kerajaan Majapahit atau kerajaan-kerajaan lainnya. Jadi, sekali lagi terima kasih. Hanya saja saya heran kenapa anda-anda tidak mengganggu artikel-artikel seperti Kerajaan Majapahit atau yang lainnya. Mudah-mudahan ini tidak terjadi karena kebencian kepada suku Sunda. Allah berfirman dalam Al Qur'an bahwa Allah menciptakan barbagai bangsa dan suku bangsa agar saling mengenal. Jadi, tolong untuk tidak mengganggu kami lagi. --Hadiyana (bicara) 11 Oktober 2012 05.30 (UTC)[balas]

Halo Bung Hadiyana, saya mengucapkan terima kasih atas kontribusi anda di wikipedia ini, namun saya mengingatkan anda bahwa alangkah eloknya anda tidak menyerang atau menuduh kontributor lain atas sesuatu hal yang menurut anda tidak tepat. Perhatikan kembali pedoman yang disepakati di wikipedia ini. Salam, VoteITP (bicara) 18 Oktober 2012 05.23 (UTC)[balas]

External links found that need fixing (Oktober 2023)[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Kerajaan Sunda that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 3 Oktober 2023 20.15 (UTC)[balas]

External links found that need fixing (April 2024)[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Kerajaan Sunda that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 4 April 2024 04.34 (UTC)[balas]