Pakuniran, Maesan, Bondowoso

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

[1]

Pakuniran
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenBondowoso
KecamatanMaesan
Kode pos
68262
Kode Kemendagri35.11.01.2011
Luas305,51 ha
Jumlah penduduk3276
Jumlah RT15


Pakuniran merupakan salah satu desa di Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa ini memiliki kode bernomor 351101011[2]

[3]

Geografi[sunting | sunting sumber]

Desa Pakuniran terletak di kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso dengan Longitut -8.014784. 113.779725 serta memiliki luas 305,510 ha. Desa Pakuniran berbatasan langsung dengan Desa Sumberpandan, kecamatan Grujugan disebelah utara dan Desa Penanggungan Kecamatan Maesan di sebelah selatan. Desa Pakuniran memiliki curah hujan 134 mm dengan ketinggian 158 mdpl mengakibatkan suhu rata-ratanya 27 º - 37º Celcius.

Sejarah Desa Pakuniran[sunting | sunting sumber]

Nama Desa Pakuniran berdasarkan sejarah, muncul ketika para nenek moyang kesulitan dalam memberi nama. Pada zaman itu budayawan dikumpulkan di sebuah pendopo, khusus untuk mencari dan memberi nama daerah ini. Terdapat beberapa ide dan pemikiran dari hadirin antara lain, usulan agar Desa ini diberi nama disesuaikan dengan banyaknya komoditi pertanian, kegiatan kerajinan, nama tokoh utama di desa, lokasi yang mudah dikenal dan diketahui orang banyak, dan simbol sebuah tempat atau pohon yang paling banyak diketahui masyarakat.

Berdasarkan beberapa usulan yang ada, akhirnya para tokoh menggambil kesimpulan bahwa harus diberi nama yang kemungkinan tidak sama dan mirip dengan desa lainnya. Wabil khusus di wilayah Kawedanan Tamanan, berasal dari Komoditi Toga yaitu: Kunyit, yang dalam Bahasa Jawa artinya Kunir, jika diartikan sekilas merupakan daerah Kunyit dalam Bahasa Madura bernama Koniran. Akhirnya para sesepuh yang berkumpul menyetujui pemberian nama tersebut. Nama Koniran yang berasal dari Bahasa Madura harus disesuaikan dengan Bahasa Indonesia yang baik, sehingga menjadi Desa Pakuniran.

Pemberian nama Pakuniran yang artinya Daerah Kunyit, berasal dari Dusun Gadingan yang pada masa itu banyak masyarakat menanam kunyit di pekarangan rumah bahkan di sawah-sawah yang berlokasi di arah barat Kantor Desa di utara jalan sekarang. Berikut daftar Kepala Desa Pakuniran yang menjabat dalam waktu yang bervariatif yang merupakan bagian dari sejarah antara lain:

  1. 1924-1934 Bujuk Tangseh
  2. 1934-1944 Sayuna
  3. 1944-1954 P. Mistur
  4. 1954-1964 Dimo
  5. 1964-1974 Makrak
  6. 1974-1979 Suliman
  7. 1979-1988 Toloes Soetomo
  8. 1988-1992 Sachwi
  9. 1992-1999 Samsuri
  10. 1999-2001 Imam Hafidi
  11. 2001-2007 Tayib
  12. 2007-2013 Edy Sudiyanto
  13. 2013-2015 Muhamad Taha
  14. 2015-2021 Budi Hartono
  15. 2021- sekarang Imam Nawawi

Keadaan Sosial[sunting | sunting sumber]

Kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Pakuniran Sebagian besar diwarnai oleh Bahasa Madura dan budaya bernuansa Islami. Namun demikian, hubungan dengan suku dan agama lain sudah harmonis. Hal tersebut ditandai dengan suasana hubungan antar masyarakat yang damai. Berikut merupakan kempok pemberdayaan masyarakat di Desa Pakuniran:

Kelompok Kesenian dan Sosial budaya masyarakat:

  1. Kelompok Seni Hadra 8 Kelompok
  2. Kelompok Pencak Silat 2 Kelompok

Lembaga Kemasyarakatan Desa diantaranya:

  1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa: 1 Lembaga
  2. Tim Penggerak PKK Desa: 1 Lembaga
  3. Karang Taruna: 1 Lembaga
  4. Pengurus Rukun tetangga: 15 Lembaga
  5. Pengurus Rukun Warga: 5 Lembaga
  6. Pengurus HIPPA: 1 Lembaga

Pembinaan Kerukunan Umat Beragama berjalan secara normatif:

  1. Kegiatan Pengajian Sholawatan : 15 Kelompok
  2. Kegiatan Pengajian Sarwaan: 10 Kelompok
  3. Kegiatan Pengajian Muslimatan: 6 Kelompok
  4. Kegiatan Pengajian Tahunan Rutin: 15 Kelompok

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan data administrasi Pemerintah Desa pada tahun 2022, jumlah penduduk yang tercatat berjumlah total 3.276 jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 1.683 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 1.593 jiwa. Berkaitan dengan data jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel berikut

Jumlah penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 1.683 51,37%
2 Perempuan 1.593 48,62%
Jumlah 3.276 100

Informasi mengenai deskripsi jumlah penduduk di Desa Pakuniran berdasarkan usia dan jenis kelamin diuraikan dalam tabel berikut:

No. Kelompok usia Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase (%)
1 0 – 6 79 72 151 4,61%
2 7 – 15 221 207 428 13,06%
3 16 – 18 92 96 188 5,74%
4 19 – 24 188 188 376 11,48%
5 25 – 39 400 382 782 23,87%
6 40 – 49 242 256 498 15,20%
7 50 – 59 246 189 435 13,28%
8 >60 215 203 418 12,76%
Jumlah 1.683 1.593 3.276 100%

Dari data tersebut jumlah penduduk usia produktif pada rentang usia 19-49 tahun di Desa Pakuniran memiliki jumlah yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 1.656 jiwa atau 50,55% dari total jumlah penduduk. Dengan persentase laki-laki sebanyak 51,37% dan perempuan sebanyak 48,63%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa jumlah laki-laki usia produktif lebih banyak sehingga diharapkan dapat menjadi tenaga produktif untuk mengembangkan berbagai usaha guna memperkuat ekonomi masyarakat Desa Pakuniran.

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Secara umum mata pencaharian warga Desa Pakuniran teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti: petani, buruh tani, PNS/TNI/POLRI, karyawan swasta, pedagang, wiraswasta, pensiunan, buruh bangunan, tukang batu, dan peternak. Berikut data jumlah penduduk berdasarkan mata pencahariannya:

No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Petani 455 13,89%
2 Buruh tahi 509 15,54%
3 PNS/TNI/POLRI 85 2,59%
4 Karyawan swasta 83 2,53%
5 Pedagang 76 2,32%
6 Wirausaha 0 0%
7 Pensiunan 16 0,49%
8 Tukang bangunan 16 0,49%
9 Peternak 2 0,06%
10 Lain-lain dan tidak tetap 2034 62,09%
Jumlah 3276 100%

Sebagian besar penduduk desa Pakuniran mengantungkan hidupnya pada sektor pertanian, baik sebagai petani, pemilik lahan maupun buruh tani. Hasil tani utama Desa Pakuniran adalah tembakau, yang sebagian besar dijual dalam bentuk bahan mentah, dan sebagian kecil diolah setengah jadi (tembakau kering). Selain itu, beberapa warga memiliki usaha perdagangan sembako yang mana sangat membantu warga setempat untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Hingga saat ini di Desa Pakuniran belum memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM-Desa). Desa Pakuniran memiliki potensi dalam pembentukan BUMDES yaitu pengelolaan simpan pinjam dan pengelolaan usaha-usaha kecil.

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, di Desa Pakuniran juga terdapat beberapa prasarana kesehatan seperti Poskesdes, Bidan Desa, Perawat dan Posyandu. Adapun jumlah prasarana kesehatan tersebut ialah Poskesdes, Bidan Desa, Perawat, dan Kegiatan Posyandu Berikut ini Fasilitas Kesehatan di Desa Pakuniran terdiri dari:

  1. Poskesdes: 1 Unit Kondisi sangat baik
  2. Posyandu: 5 Pos Aktif dan Rutin
  3. Bidan Desa: 1 Bidan Aktif dan Rutin
  4. Perawat: 3 Perawat Aktif
  5. Tenaga Medis: 3 Tenaga Aktif
  6. PMT Balita: 325 Balita Aktif dan Rutin
  7. PMT Lansia: 210 Orang Aktif dan Rutin

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Untuk memajukan mutu pendidikan di Desa Pakuniran, telah dibangun beberapa prasarana pendidikan seperti sekolah PAUD Permata Islam, di Desa pakunira juga terdapat 2 Sekolah Dasar yaitu SDN 1 Pakuniran dan SDN 2 Pakuniran, ditambah dengan 1 Sekolah Menengah Pertama yaitu SMP Negeri 2 Maesan.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa di Desa Pakuniran kebanyakan penduduk usia produktif hanya memiliki bekal pendidikan formal pada level pendidikan dasar 54,95% dari jumlah total penduduk dan pendidikan menengah SLTP dan SLTA 36,62% dari jumlah total penduduk. Sementara yang dapat menikmati pendidikan di perguruan tinggi atau kuliah hanya 2,68%. Dan terdapat 67 jiwa atau 1,13% yang pernah sekolah dan tidak tamat SD. Desa Pakuniran memiliki beberapa institusi pendidikan dengan jumlah 5 PAUD, 2 Sekolah Dasar, dan 1 Sekolah Menengah Pertama.

Berikut merupakan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Pakuniran.

Belum Sekolah 151 anak
Pernah sekolah SD tapi tidak tamat 37 orang
Tamat SD / sederajat 1802 orang
Tamat SLTP / sederajat 842 orang
Tamat SLTA / sederajat 359 orang
Tamat S1 88 orang

Sedangkan di bawah ini merupakan institusi pendidikan yang ada di Desa Pakuniran.

  1. PAUD Permata Islam
  2. PAUD Syu’batul Hasan
  3. PAUD Nurul Islam
  4. PAUD Misbahul Munir
  5. PAUD Pelangi
  6. SD Negeri Pakuniran 1
  7. SD Negeri Pakuniran 2
  8. SMP Negeri 2 Maesan

Potensi[sunting | sunting sumber]

Potensi desa merupakan semua sumber daya yang dimiliki oleh desa dan yang memungkinkan untuk dikembangkan demi kepentingan, kelangsungan dan perkembangan desa. Potensi sumber daya desa yang paling strategis dan memungkinkan untuk digunakan dalam pembangunan meliputi Sumber Daya Alam seperti lahan persawahan, Lahan tegalan, Sumber mata air, dan Sungai. Potensi Sumber Daya Manusia SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan masyarakat desa yang akan menjadi sumber tenaga kerja yang mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Desa Pakuniran. Berikut adalah jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan pada pekerjaan Petani, Buruh tani, Wiraswasta, Karyawan swasta, dan Pedagang. Potensi Sumber Daya Kelembagaan 15 Rukun Tetangga dan 5 Rukun Warga, 5 Kelompok Tani, 8 Posyandu, dan Warung. Potensi Desa Lainnya Kawasan sungai, Kondisi tanah, Tenaga terlatih, Sumber mata air bersih, dan Tanaman pakan ternak. Potensi lainnya berdasarkan pada sifat gotong royong masyarakat yang masih terpelihara cukup baik di Desa Pakuniran, meliputi: Bercocok Tanam, Pengolahan Hasil Pertanian, Kegiatan Bakti sosial, Kebersihan Lingkungan, dan Kebersihan Jaringan Irigasi.

Sarana dan Prasana[sunting | sunting sumber]

Selain sebagai faktor penunjang kemajuan sebuah desa, sarana dan prasarana juga menjadi salah satu faktor yang dapat membantu keberlangsungan kehidupan masyarakat. Di Desa Pakuniran sendiri, potensi sarana dan prasarana sudah cukup baik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa sarana dan prasarana mulai dari kesehatan, pendidikan, dan lain-lain sudah dibangun dan akan terus dilanjutkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan menunjang mobilitas perekonomian di Desa Pakuniran.

Prasarana Infrastruktur Desa Berikut ini merupakan beberapa sarana dan prasarana yang sudah ada di Pakuniran Jalan Tanah (3.000 Meter), Jalan Aspal Rusak (1.500 Meter), Jalan Rabat Rusak (2.450 Meter), Jalan Paving Rusak (0 Meter), dan Tembok Penahan Tanah Rusak (1.000 Meter) dan Kondisi Jalan Raya Jalan Tanah (0 Meter), Jalan Aspal Rusak (2.100 Meter), dan Tembok Penahan Tanah Rusak (1.500 Meter)

Di Desa Pakuniran terdapat 2 jenis jalan yang diklasifikasikan menurut fungsinya, yaitu jalan raya dan jalan desa. Untuk jalan raya di Desa Pakuniran merupakan jalan aspal penghubung antara kota Jember ke Situbondo dan Banyuwangi. Sedangkan untuk jalan desa merupakan jalan yang menghubungkan antar RT maupun jalan menuju persawahan. Jalan desa di Desa Pakuniran ini sebagian besar masih merupakan jalan tanah dan ada yang sudah rusak. Sehingga pada saat tertentu sering terjadi kerusakan akibat cuaca maupun kendaraan truk yang membawa muatan dari sawah melewati jalan tersebut.

Prasarana Air Bersih Dan Sanitasi Lingkungan dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi di Desa Pakuniran telah di bangun beberapa prasarana seperti Air PDAM, sumur gali, jaringan perpipaan, dan sumber mata air. Adapun jumlah prasarana air bersih dan sanitasi kondisi Ketersediaan Air Bersih Air PDAM, Sumur Gali, Jaringan Perpipaan, Sumber Mata Air. Kondisi Sanitasi Lingkungan Dusun Pendil (20 Meter Rusak), Dusun Sumberjati (13 Meter Rusak), Dusun Sumberbendo (60 Meter Rusak), Dusun Koarah (25 Meter Rusak), dan Dusun Pangotaan (30 Meter Rusak)

Prasarana Peribadahan Untuk memenuhi kebutuhan beribadah masyarakat di Desa Pakuniran telah dibangun beberapa prasarana peribadatan seperti masjid, mushola, dan pondok pesantren. di Desa Pakuniran terdapat 2 masjid utama yang berada di pemukiman desa dan 3 masjid yang ada di area perusahaan swasta. Kemudian untuk mushola, hampir semua RT di Desa Pakuniran memiliki mushola masing-masing, baik yang dibanngun bersama maupun secara pribadi. Selain itu, di Desa Pakuniran juga terdapat Pondok Pesntren yang bernama Darul Istiqomah.

Prasarana Olah Raga Sarana olah raga yang ada masih belum standart, sedangkan prasarana masih didanai oleh kelompok masyarakat, adapun sarana olah raga ialah lapangan sepak bola. Di Desa Pakuniran terdapat satu lapangan sepak bola.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Laporan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Pakunira Tahun 2021 - 2027
  2. ^ "Data Sirusa BPS" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-10-10. Diakses tanggal 2011-02-26. 
  3. ^ RPJMDes Tahun 2022