Nilam (permata)
Tampilan
Nilam | |
---|---|
Umum | |
Kategori | Mineral |
Rumus (unit berulang) | aluminium oksida, Al2O3 |
Sistem kristal | Trigonal |
Identifikasi | |
Warna | Biru, merah muda, kuning, hijau, putih, dan gabungan |
Perawakan | masif dan butiran |
Belahan | Tidak ada |
Fraktur | Conchoidal, splintery |
Kekerasan dalam skala Mohs | 9,0 |
Kilau | Vitreous |
Gores | Putih |
Berat jenis | 3,95-4,03 |
Indeks bias | 1,762-1,778 |
Pleokroisme | Kuat |
Fusibilitas | infusible |
Kelarutan | insoluble |
Batu nilam , Safir atau nilakandi (Bahasa Ibrani: ספּיר sapir) adalah bentuk kristal tunggal aluminium oksida (Al2O3), suatu mineral yang dikenal sebagai korundum. Safir dapat ditemukan secara alami sebagai batu permata atau difabrikasi pada boule kristal besar untuk berbagai keperluan, termasuk komponen optik inframerah, permukaan jam, jendela yang kuat, dan wafer untuk deposisi semikonduktor seperti nanorod GaN.
Kelompok korundum termasuk aluminium murni. Sejumlah kecil unsur lain seperti besi, titanium, dan kromium memberikan warna biru, kuning, merah muda, ungu, jingga, atau kehijauan terhadap safir. Safir termasuk semua variasi kualitas mineral korundum kecuali yang memiliki warna merah jenuh penuh, yang dikenal sebagai rubi.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Scheel, Hans J. and Tsuguo Fukuda, Eds, 2003, Crystal Growth Technology[pranala nonaktif permanen], John Wiley & Sons ISBN 0-471-49059-8
- Sofianides, Anna S. and George E. Harlow, 1997, Gems & Crystals, Parkgate Books, pp. 44–55 ISBN 1-85585-391-4
- Texas Natural Science Center], Mineral Lore and Mythology, 2006
- Wojtilla, G. Indian precious stones in the ancient East and West, Acta Orientakia (Budapest) 27, 2, 211-224.