Nafsul Kamilah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Nabi Muhammad adalah salah satu Nabi yang memiliki nafsul Kamilah

Nafsu Kamilah adalah jiwa yang telah benar-benar sempurna dan juga telah mendapatkan pancaran kebenaran dari Tuhan, serta telah mencapai tingkat makrifat.[1] Kebahagiaan yang hakiki baginya ialah hanya berada di haribaan Tuhan (Arab:tawajjuh) dan berdialog dengan-Nya.[1]

Nafsu Kamilah juga dapat diartikan sebagai nafsu yang sempurna yang dimiliki oleh para Nabi dan para Rasul sebagai hasil dari predikat mereka sebagai manusia sempurna ([Arab:insanul kamil).[2] Mereka semua adalah teladan sejati dalam mengemban ibadah lahir dan batin, secara syariat dan hakikat.[2] Mereka adalah pemimpin yang diturunkan oleh TuhanYang Maha Perkasa dan Maha Penyayang untuk membentuk akhlak masyarakat yang diridhoi oleh-Nya.[2]

Nafsu ini selalu memotivasi diri untuk beribadah dan mendapat anugerah ilmu keyakinan.[3] Yang memiliki nafsu ini hanya akan merasakan kebahagiaan hakiki bila bersama dengan Tuhannya.[3] Ada yang berpendapat bahwa nafsu ini akan membuat orang yang memilikinya melebur, menyatu ke dalam zat Tuhan, sehingga mampu menampakkan sifat-sifat ketuhanan.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 2325
  2. ^ a b c Susetya, Wawan (2006).Cermin Hati.Solo:Tiga Serangkai. Hal 19
  3. ^ a b c Yasid, Abu.Fiqh Today:Fatwa Traisional untuk Orang Modern.Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama. Hal 28