Kuala Kurun (kota)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kuala Kurun
Tugu Bundaran Dohong Kuala Kurun
Tugu Bundaran Dohong Kuala Kurun
Kalimantan Tengah di Kalimantan Tengah
Kuala Kurun
Kuala Kurun
Peta lokasi Kuala Kurun
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
KabupatenGunung Mas
KecamatanKurun
Luas
 • Total121,00 km2 (46,72 sq mi)
Populasi
 • Total12.223
 • Kepadatan101,02/km2 (261,6/sq mi)
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode area telepon0537

Kuala Kurun (disingkat: KKN[2]) merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan dari kabupaten Gunung Mas, provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Secara administratif, Kuala Kurun merupakan sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Kurun.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Gunung Mas tahun 2020 mencatat jumlah penduduk Kuala Kurun sebanyak 12.223 jiwa, atau 40% dari jumlah penduduk di kecamatan Kurun, berada di keluarahan Kuala Kurun dari 15 kelurahan/desa. Penduduk berdasarkan jenis kelamin, yakni laki-laki berjumlah 6.412 jiwa dan perempuan berjumlah 5.811 jiwa. Suku asli di kelurahan ini yakni suku Dayak Ngaju atau disebut juga Biaju, yang merupakan suku Dayak terbesar di Kalimantan Tengah.

Berdasarkan agama kepercayaan, mayoritas penduduk kecamatan Kurun memeluk agama Kristen yakni berjumlah 67,18%, dimana Protestan 64,44% dan Katolik 2,74%, yang umumnya berasal dari etnis Dayak. Kemudian Islam 27,44%, Hindu yang umumnya Kaharingan 5,34%, kemudian Budha 0,01% dan lainnya 0,03%.[1]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Di kelurahan Kuala Kurun, terdapat 7 sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak, dimana 1 TK Negeri yang memiliki 126 murid dengan 10 guru dan 6 TK Swasta yang memiliki 333 murid dengan 35 guru. Kemudian terdapat 6 sekolah tingkat Sekolah Dasar, dimana 5 SD Negeri yang memiliki 1.330 murid dengan 95 guru dan 1 SD Swasta yang memiliki 143 murid dengan 5 guru. Sementara terdapat 2 sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama, dimana ada 1 SMP Negeri yang memiliki 638 murid dengan 35 guru, dan 1 SMP Swasta yang memiliki 38 murid dengan 3 guru. Kemudian terdapat 2 sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas, dimana 1 SMA Negeri yang memiliki 699 murid dengan 41 guru, dan 1 SMA Swasta yang memiliki 23 murid dengan 7 guru. Dan ada 1 sekolah tingkat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang memiliki 435 siswa dengan 35 guru.[1]

Fasilitas[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]