Kunir, Lumajang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 2 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q8369958
Wie146 (bicara | kontrib)
+pic, rapikan, +info
Baris 9: Baris 9:
|provinsi=Jawa Timur
|provinsi=Jawa Timur
}}
}}
'''Kunir''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Lumajang]], [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].
'''Kunir''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Lumajang]], [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Terletak sekitar 12 km di selatan Kota [[Lumajang, Lumajang|Lumajang]], Kunir dilintasi jalan yang menghubungkan [[Tempeh, Lumajang|Tempeh]] dengan [[Yosowilangun, Lumajang|Yosowilangun]].

Kunir kemungkinan telah dihuni orang semenjak dahulu kala. [[Toponimi]] Kunir (sebagai Kunir [dan] Basini) telah disebut-sebut dalam Kitab [[Kakawin Nagarakretagama]] (pupuh 22:4) sebagai tempat yang dilalui oleh Raja [[Hayam Wuruk]] dalam perjalanannya di wilayah Lamajang<ref>{{aut|Muljana, S.}} 2006. [http://books.google.co.id/books?id=ZdZNN4iMab0C&pg=PA354#v=onepage&q&f=false ''Tafsir Sejarah Nagara Kretagama'', hlm. 354.] LKiS Jogyakarta.</ref><ref>{{aut|Robson, S.O.}} 1995. [http://books.google.co.id/books?id=aZduAAAAMAAJ&q=kunir+basini&dq=kunir+basini&hl=id&sa=X&ei=LfB9UsDENMXSrQeb9YDYAw&ved=0CCoQ6AEwADgK ''Deśawarṇana: (Nāgarakṛtāgama)'', hlm. 41.] [[KITLV]], Leiden.</ref>. Sejarawan [[Theodoor Gautier Thomas Pigeaud|Th.G.Th. Pigeaud]] menafsirkan Kunir dalam kitab babad tersebut sebagai wilayah Kunir yang sekarang<ref>{{aut|Pigeaud, Th.G.Th.}} 1962. [http://books.google.co.id/books?id=K4BCAAAAYAAJ&q=kunir+basini&dq=kunir+basini&hl=id&sa=X&ei=vOd9Usu0OMOmrQeXyYHABA&ved=0CFEQ6AEwCA ''Java in the 14th Century'': Commentaries and recapitulation, p. 72.] M. Nijhoff.</ref>. Begitu pula pendapat dua artikel yang ditulis sekitar seabad yang lalu<ref>[http://books.google.co.id/books?id=Sdg6AQAAIAAJ&q=kunir+basini&dq=kunir+basini&hl=id&sa=X&ei=LfB9UsDENMXSrQeb9YDYAw&ved=0CGUQ6AEwCTgK ''Tijdschrift .. Koninklijk Nederlands Aardrijkskundig Genootschap'', '''II'''(30): 325], 1913</ref><ref>[http://books.google.co.id/books?id=T1BJAAAAMAAJ&q=kunir+basini&dq=kunir+basini&hl=id&sa=X&ei=i_F9UqLjBYrZrQfQ-ICYCg&ved=0CEYQ6AEwBDgU ''Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde'', '''LVI''': 518], 1914</ref>.

Baru-baru ini di wilayah Desa Kedungmoro, tidak begitu jauh di sebelah utara kota Kunir sekarang, ditemukan petilasan sebuah candi yang diduga berasal dari masa Kerajaan [[Majapahit]] (abad ke-13 dan 14)<ref name=tp>Tempo: [http://www.tempo.co/read/news/2013/10/22/058523760/p-Tim-Balai-Pelestari-Tinjau-Lokasi-Penemuan-Candi-Kunir ''Tim Balai Pelestari Tinjau Lokasi Penemuan Candi Kunir''], berita Selasa, 22 Oktober 2013 18:52 WIB</ref>. Temuan bekas-bekas candi [[Hindu]] ini turut memperkuat sangkaan bahwa Kunir merupakan wilayah pemukiman yang cukup ramai di masa silam<ref>Tempo: [http://www.tempo.co/read/news/2013/10/18/078522834/Candi-Kunir-Disebut-dalam-Babad-Negarakertagama ''Candi Kunir Disebut dalam Babad Negarakertagama''], berita Jum'at, 18 Oktober 2013 20:19 WIB</ref>.
[[File:Candi Kunir 131104-0857 jtg.JPG|thumb|255px|Sisa bangunan [[Candi Kunir]] ]]

==Batas-batas==
Kecamatan Kunir berbatasan dengan beberapa kecamatan, di antaranya:
* Sebelah barat : [[Tempeh, Lumajang|Kecamatan Tempeh]]
* Sebelah utara : [[Tekung, Lumajang|Kecamatan Tekung]]
* Sebelah timur : [[Yosowilangun, Lumajang|Kecamatan Yosowilangun]]
Sedangkan di sebelah selatan kecamatan ini berbatasan dengan [[Samudera Hindia]].


== Desa/kelurahan ==
== Desa/kelurahan ==
Baris 25: Baris 37:
* [[Sukosari, Kunir, Lumajang|Sukosari]]
* [[Sukosari, Kunir, Lumajang|Sukosari]]
{{col-css3-end}}
{{col-css3-end}}
Adapun batas-batas secara administrasi Kecamatan Kunir adalah sebagai berikut :


<!--Adapun untuk kondisi dan potensi geografi khusus tanah sebagai berikut :
* Sebelah Utara : Kecamatan Tekung
* Sebelah Timur : Kecamatan Yosowilangun
* Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
* Sebelah Barat : Kecamatan Tempeh
Adapun untuk kondisi dan potensi geografi khusus tanah sebagai berikut :


* Tanah tegalan : 1.975 Ha
* Tanah tegalan : 1.975 Ha
Baris 40: Baris 47:
* Tanah ladang / Huma : - Ha
* Tanah ladang / Huma : - Ha


#Kondisi Demografi

#

Kondisi Demografi
Kepadatan penduduk tertinggi berada di Desa Kunir Kidul yaitu dengan jumlah penduduk 8.628 jiwa atau 3.180 KK, sedangkan jumlah penduduk yang terkecil adalah Desa Kabuaran dengan jumlah penduduk 2.481 jiwa atau 885 KK. Jumlah penduduk sekecamatan Kunir 48.704 jiwa atau dengan jumlah KK : 17.707 KK.
Kepadatan penduduk tertinggi berada di Desa Kunir Kidul yaitu dengan jumlah penduduk 8.628 jiwa atau 3.180 KK, sedangkan jumlah penduduk yang terkecil adalah Desa Kabuaran dengan jumlah penduduk 2.481 jiwa atau 885 KK. Jumlah penduduk sekecamatan Kunir 48.704 jiwa atau dengan jumlah KK : 17.707 KK.
#

KONDISI DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN MANUSIA


#KONDISI DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN MANUSIA
1.


Sumber Daya Alam
1. Sumber Daya Alam
Mengenai tingkat kesuburan tanah di wilayah Kecamatan Kunir dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Mengenai tingkat kesuburan tanah di wilayah Kecamatan Kunir dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
* Daerah Subur : yaitu daerah yang dapat ditanami sepanjang tahun terbatas pada tanaman padi tadah hujan (gog), jagung, ketela, pisang, tembakau, teh.
* Daerah Subur : yaitu daerah yang dapat ditanami sepanjang tahun terbatas pada tanaman padi tadah hujan (gog), jagung, ketela, pisang, tembakau, teh.
* Daerah Sedang : yaitu daerah yang mempunyai perbandingan antara masa tanaman padi dan perkebunan 1 : 3
*


2. Sumber Daya Manusia
Daerah Sedang : yaitu daerah yang mempunyai perbandingan antara masa tanaman padi dan perkebunan 1 : 3
Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan di wilayah Kecamatan Kunir salah satunya ditentukan dari sektor pendidikan. Pendidikan adalah merupakan salah satu program tri plus Kabupaten Lumajang. Titik berat ini dilakukan untuk merencanakan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Jumlah prasarana pendidikan SD / Sederajat sebanyak 36 buah, SLTP sebanyak 6 buah dan SMU / Sederajat 1 buah.
Dengan potensi sumber daya manusia yang ada maka dengan dilaksanakannya program pembangunan khususnya dibidang pendidikan diharapkan pada tujuan akhir adalah untuk menciptakan atau mencetak potensi sumber daya manusia handal yang mampu untuk bersaing dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang.(sunting oleh dadang andrianto)-->


==Catatan kaki==
2.
{{reflist}}

Sumber Daya Manusia
Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan di wilayah Kecamatan Kunir salah satunya ditentukan dari sektor pendidikan. Pendidikan adalah merupakan salah satu program tri plus Kabupaten Lumajang. Titik berat ini dilakukan untuk merencanakan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Jumlah prasarana pendidikan SD / Sederajat sebanyak 36 buah, SLTP sebanyak 6 buah dan SMU / Sederajat 1 buah.
Dengan potensi sumber daya manusia yang ada maka dengan dilaksanakannya program pembangunan khususnya dibidang pendidikan diharapkan pada tujuan akhir adalah untuk menciptakan atau mencetak potensi sumber daya manusia handal yang mampu untuk bersaing dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang.(sunting oleh dadang andrianto)


==Pranala luar==
* Pemkab Lumajang: [http://www.lumajang.go.id/kecknr.php ''Kecamatan Kunir'']





Revisi per 9 November 2013 15.47

Kunir
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenLumajang
Pemerintahan
 • CamatDrs. Noer Hidayat S.
Populasi
 • Total48,704 jiwa jiwa
Kode Kemendagri35.08.06
Kode BPS3508080
Luas58,18 Km2
Desa/kelurahan11 Desa

Kunir adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak sekitar 12 km di selatan Kota Lumajang, Kunir dilintasi jalan yang menghubungkan Tempeh dengan Yosowilangun.

Kunir kemungkinan telah dihuni orang semenjak dahulu kala. Toponimi Kunir (sebagai Kunir [dan] Basini) telah disebut-sebut dalam Kitab Kakawin Nagarakretagama (pupuh 22:4) sebagai tempat yang dilalui oleh Raja Hayam Wuruk dalam perjalanannya di wilayah Lamajang[1][2]. Sejarawan Th.G.Th. Pigeaud menafsirkan Kunir dalam kitab babad tersebut sebagai wilayah Kunir yang sekarang[3]. Begitu pula pendapat dua artikel yang ditulis sekitar seabad yang lalu[4][5].

Baru-baru ini di wilayah Desa Kedungmoro, tidak begitu jauh di sebelah utara kota Kunir sekarang, ditemukan petilasan sebuah candi yang diduga berasal dari masa Kerajaan Majapahit (abad ke-13 dan 14)[6]. Temuan bekas-bekas candi Hindu ini turut memperkuat sangkaan bahwa Kunir merupakan wilayah pemukiman yang cukup ramai di masa silam[7].

Sisa bangunan Candi Kunir

Batas-batas

Kecamatan Kunir berbatasan dengan beberapa kecamatan, di antaranya:

Sedangkan di sebelah selatan kecamatan ini berbatasan dengan Samudera Hindia.

Desa/kelurahan


Catatan kaki

Pranala luar