Bambang Trihatmodjo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{Infobox person
|name = Bambang Trihatmodjo
|name = Bambang Trihatmodjo
|image = <!--Bambang Trihatmodjo.jpg-->
|image = [[Berkas:Tio Duarte Sinetron Badai Pasti Berlalu.jpg|200px]]
|other_names =
|other_names =
|ethnicity =
|ethnicity =
Baris 9: Baris 9:
|citizenship = [[Indonesia]]
|citizenship = [[Indonesia]]
|occupation = [[Pengusaha]]
|occupation = [[Pengusaha]]
|religion = [[Islam]]
|networth =
|networth =
|spouse =
|spouse =

Revisi per 17 Maret 2018 09.30

Bambang Trihatmodjo
Berkas:Tio Duarte Sinetron Badai Pasti Berlalu.jpg
Lahir23 Juli 1953
Solo
Tempat tinggalIndonesia
Warga negaraIndonesia
PekerjaanPengusaha
Suami/istri
AnakPernikahan dengan Halimah Agustina:
Gendis Siti Hatmanti
Panji Adhikumoro
Bambang Aditya Trihatmanto
Pernikahan dengan Mayangsari:
Khirani Siti Hartina Trihatmodjo

Bambang Trihatmodjo (lahir 23 Juli 1953) adalah seorang putra ketiga mantan Presiden RI HM. Soeharto dan Siti Hartinah. Bambang Trihatmodjo adalah seorang pengusaha nasional pendiri PT. Global Mediacom Tbk. dan komisaris utama NET. Sosok Bambang Trihatmodjo dikenal kontroversial dari segi bisnis dinilai meroket karena posisi ayahnya sebagai Presiden RI. Bambang Trihatmodjo salah satu pebisnis yang memiliki perusahaan yang menggurita diberbagai bidang, keahliannya dalam berbisnis tak bisa diragukan lagi, pada tahun 1998 kekayaan bambang Trihatmodjo dilaporkan sekitar $ 3,5 Milyar. Bambang Trihatmodjo menikah dengan Halimah Agustina Kamil pada tanggal 24 Oktober 1981 serta dikaruniai 3 orang anak yaitu Gendis Siti Hatmanti, Panji Adhikumoro dan Bambang Aditya Trihatmanto.

Kontroversi

Selain dengan Halimah, Ternyata Bambang Trihatmodjo menikah lagi dengan artis penyanyi Mayangsari dan memiliki seorang putri yaitu Kirania Siti Hartina Trihatmodjo yang lahir 30 Maret 2006 di Rumah Sakit Internasional Bintaro. Pada tanggal 21 Mei 2007 Bambang Trihatmodjo menggugat cerai istri pertamanya Halimah Agustina di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Nama Bambang pernah masuk figur yang paling banyak dibicarakan oleh infotainment karena kasus perceraiaan dengan anak Diplomat Halimah Agustia Kamil dan pernikahanya dengan penyanyi asal Purwokerto Mayangsari.

Pendidikan

Jabatan

Perjalanan Bisnis

Bambang Trihatmodjo dan rekannya mendirikan PT. Bimantara Citra pada tahun 1981. Bambang bergabung dengan rekannya sesama alumnus sekolah Percik (Perguruan Cikini dari SD sampai SMP) dan SMA Negeri 1 Jakarta, yakni Mochamad Tachril dan Rosano Barack. Bergabung juga Indra Rukmana dan Peter F. Gontha. Usaha mereka terus berkembang dan merambah cepat, mulai dari perdagangan, broker asuransi, real estate, konstruksi, televisi swasta, perhotelan, transportasi, perkebunan, perikanan, industri otomotif, industri makanan, industri kimia, pariwisata dan sebagainya. Sekitar 65 perusahaan telah mereka dirikan, 30 perusahaan di antaranya menempatkan Bimantara sebagai pemegang saham mayoritas. Bambang Trihatmodjo dan rekan juga membangun perusahaan induk dengan nama PT. Bumi Kusuma Prima. Beberapa perusahaan Bimantara termasuk kelompok perusahaan ini, seperti PT. Gelatindo Multi Graha (produsen cangkang kapsul), PT. Lima Satria Nirwana (keagenan Mercedes-Benz), dan PT. Citra Auto Nusantara (Ford). Banyak proyek baru yang dikelola oleh perusahaan ini. Sebagian di antaranya adalah proyek-proyek besar . Salah satunya adalah, Bali Turtle Island Development, yang mengembangkan 1.000 ha kawasan wisata baru di Bali dengan nilai investasi keseluruhan 2 Miliar Dollar AS. Ada 26 perusahaan yang bernaung di bawah payung Bimantara Citra. Diantaranya adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia, Elektrindo Nusantara, Plaza Indonesia Realty, Nusadua Graha International, Bima Kimia Citra, Multi Nitrotama Kimia, dan lain-lain. Kemudian sejumlah perusahaan di bawah bendera PT. Bima Intan Kencana serta beberapa perusahaan di bawah PT. Bima Kimia Citra, kedua perusahaan ini berinduk ke PT. Bumi Kusuma Prima. Bambang Trihatmodjo juga pemilik Bank Andromeda. Perusahaan Bambang tersebut bergerak di berbagai bidang, seperti Perdagangan, Perkebunan, Kehutanan, Kimia, Farmasi, Kontruksi, Properti - Perkantoran/Pembelanjaan, Real-Industrial Estate, Transportasi, Jasa dan bidang Keuangan. Jumlah investasi yang ditanam di seluruh perusahaan tersebut terbagi dua, masing-masing investasi asing dan investasi domistik. Investasi asing totalnya 102 Juta Dollar AS. Sementara investasi domestik sebesar Rp. 332,7 Miliar.

Disamping Bimantara, Bambang juga mempunyai usaha lain yaitu Satelindo, Candra Asri, dan Kanindotex. Satelindo, adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. Disamping melayani sambungan langsung internasional, perusahaan ini juga menyediakan layanan satelit dan layanan telepon seluler. Di Satelindo, lewat Bima Graha Telekomindo, Bambang menguasai 45 persen saham. Sementara Candra Asri dimiliki oleh Bambang Trihatmodjo, Prayogo Pangestu, dan Henry Pribadi. Perusahaan yang total investasinya Rp. 4 Triliun lebih tersebut memproduksi ethylene, prophylene, dan butadiene, masing-masing dengan kapasitas 495 ribu ton, 245 ribu ton, dan 24 ribu ton per tahun. Dengan jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pabrik petrokimia semihilir (antara) di dalam negeri. Bahkan bisa berlebih, sehingga dapat digunakan untuk diekspor. Bambang Trihatmodjo juga tercatat sebagai pemilik PT. Kanindotex, perusahaan tekstil terpadu yang didirikan oleh Robby Tjahjadi. Bersama Johannes Kotjo, Bambang Rijadi Soegomo, dan Wisnu Suwardono, Bambang menguasai mayoritas saham (90 persen) perusahaan itu. Tak kurang, enam perusahaan menjadi pendukung pabrik tekstil tersebut. Salah satunya adalah PT. Kanindo Success Textile. Perusahaan ini mengoperasikan 440 ribu mata pintal. Dari catatan Creative Information System of Indonesia (CISI), 1991-1992, disebutkan bahwa Bimantara Grup mempunyai 134 anak perusahaan. Dengan bidang kegiatan antara lain, perbankan, asuransi, perhotelan, industri pariwisata, industri kimia, pabrik farmasi, otomotif, industri pakan ternak, industri kimia pertanian, pabrik minyak makan, dan beberapa pabrik lainnya. Juga jasa pembangunan ladang minyak, perkebunan, properti, kontraktor, transportasi laut, udara, dan lainnya. Serta instalasi telekomunikasi dan distribusi peralatan telekomunikasi, televisi, dan perdagangan. Pada tahun 1997 saat krisis moneter, Bank Andromeda milik Bambang Trihatmodjo dilikuidasi berserta 16 bank lain.

Catatan kaki