Bambang Trihatmodjo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bambang Trihatmodjo Soeharto
Anggota MPR RI Fraksi Golkar
Masa jabatan
1 Oktober 1992 – 21 Mei 1998
Direktur Utama Bimantara Citra
Masa jabatan
1981–1998
Sebelum
Pendahulu
jabatan baru
Pengganti
M. Tachril Sapi'ie
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir23 Juli 1953 (umur 70)
Surakarta, Jawa Tengah
KewarganegaraanIndonesia
Partai politikGolongan Karya (sampai 1998)
Partai Berkarya (sejak 2018)
Suami/istri
(m. 1981; c. 2007)
(m. 2011)
[1]
AnakPernikahan dengan Halimah Agustina: 4
Pernikahan dengan Mayangsari: 1
Orang tua
PekerjaanPengusaha
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Bambang Trihatmodjo Soeharto (lahir 23 Juli 1953) adalah seorang putra ketiga mantan Presiden Indonesia H. M. Soeharto dan Siti Hartinah. Bambang Trihatmodjo Soeharto adalah seorang pengusaha nasional pendiri PT Global Mediacom Tbk. Sosok Bambang Trihatmodjo Soeharto dikenal kontroversial dari segi bisnis dinilai meroket karena posisi ayahnya sebagai Presiden RI. Bambang Trihatmodjo Soeharto salah satu pebisnis yang memiliki perusahaan yang menggurita diberbagai bidang, keahliannya dalam berbisnis tak bisa diragukan lagi, pada tahun 1998 kekayaan Bambang Trihatmodjo Soeharto dilaporkan sekitar $ 3,5 Milyar. Bambang Trihatmodjo Soeharto menikah dengan Halimah Agustina Kamil pada tanggal 24 Oktober 1981 serta dikaruniai 3 orang anak yaitu Gendis Siti Hatmanti Soeharto, Panji Adhikumoro Soeharto, dan Bambang Aditya Trihatmanto Soeharto.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Riwayat jabatan[sunting | sunting sumber]

Riwayat organisasi[sunting | sunting sumber]

  • Bendehara Umum DPP Partai Golkar

Perjalanan bisnis[sunting | sunting sumber]

Bambang Trihatmodjo dan rekannya mendirikan PT Bimantara Citra pada tahun 1981. Bambang bergabung dengan rekannya sesama alumnus sekolah Percik (Perguruan Cikini dari SD sampai SMP) dan SMA Negeri 1 Jakarta, yakni Mochamad Tachril Sapi'ie dan Rosano Barack. Bergabung juga Indra Rukmana (suami pendiri TPI, Siti Hardijanti Rukmana) dan Peter F. Gontha. Usaha mereka terus berkembang dan merambah cepat, mulai dari perdagangan, broker asuransi, real estate, konstruksi, televisi swasta, perhotelan, transportasi, perkebunan, perikanan, industri otomotif, industri makanan, industri kimia, pariwisata dan sebagainya. Sekitar 65 perusahaan telah mereka dirikan, 30 perusahaan di antaranya menempatkan Bimantara sebagai pemegang saham mayoritas. Bambang Trihatmodjo dan rekan juga membangun perusahaan induk dengan nama PT Bumi Kusuma Prima. Beberapa perusahaan Bimantara termasuk kelompok perusahaan ini, seperti PT Gelatindo Multi Graha (produsen cangkang kapsul), PT Lima Satria Nirwana (keagenan Mercedes-Benz), dan PT Citra Auto Nusantara (Ford). Banyak proyek baru yang dikelola oleh perusahaan ini. Sebagian di antaranya adalah proyek-proyek besar . Salah satunya adalah, Bali Turtle Island Development, yang mengembangkan 1.000 ha kawasan wisata baru di Bali dengan nilai investasi keseluruhan 2 Miliar Dollar AS. Ada 26 perusahaan yang bernaung di bawah payung Bimantara Citra. Diantaranya adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia, Elektrindo Nusantara, Plaza Indonesia Realty, Nusadua Graha International, Bima Kimia Citra, Multi Nitrotama Kimia, dan lain-lain. Kemudian sejumlah perusahaan di bawah bendera PT Bima Intan Kencana serta beberapa perusahaan di bawah PT Bima Kimia Citra, kedua perusahaan ini berinduk ke PT Bumi Kusuma Prima. Bambang Trihatmodjo juga pemilik Bank Andromeda. Perusahaan Bambang tersebut bergerak di berbagai bidang, seperti Perdagangan, Perkebunan, Kehutanan, Kimia, Farmasi, Kontruksi, Properti - Perkantoran/Pembelanjaan, Real-Industrial Estate, Transportasi, Jasa dan bidang Keuangan. Jumlah investasi yang ditanam di seluruh perusahaan tersebut terbagi dua, masing-masing investasi asing dan investasi domistik. Investasi asing totalnya 102 Juta Dollar AS. Sementara investasi domestik sebesar Rp. 332,7 Miliar.

Disamping Bimantara, Bambang juga mempunyai usaha lain yaitu Satelindo, Chandra Asri, dan Kanindotex. Satelindo, adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. Disamping melayani sambungan langsung internasional, perusahaan ini juga menyediakan layanan satelit dan layanan telepon seluler. Di Satelindo, lewat Bimagraha Telekomindo, Bambang menguasai 45 persen saham. Sementara Candra Asri dimiliki oleh Bambang Trihatmodjo, Prayogo Pangestu, dan Henry Pribadi. Perusahaan yang total investasinya Rp. 4 Triliun lebih tersebut memproduksi ethylene, prophylene, dan butadiene, masing-masing dengan kapasitas 495 ribu ton, 245 ribu ton, dan 24 ribu ton per tahun. Dengan jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pabrik petrokimia semihilir (antara) di dalam negeri. Bahkan bisa berlebih, sehingga dapat digunakan untuk diekspor. Bambang Trihatmodjo juga tercatat sebagai pemilik PT Kanindotex, perusahaan tekstil terpadu yang didirikan oleh Robby Tjahjadi. Bersama Johannes Kotjo, Bambang Rijadi Soegomo, dan Wisnu Suwardono, Bambang menguasai mayoritas saham (90 persen) perusahaan itu. Tak kurang, enam perusahaan menjadi pendukung pabrik tekstil tersebut. Salah satunya adalah PT Kanindo Success Textile. Perusahaan ini mengoperasikan 440 ribu mata pintal. Dari catatan Creative Information System of Indonesia (CISI), 1991–1992, disebutkan bahwa Bimantara Grup mempunyai 134 anak perusahaan. Dengan bidang kegiatan antara lain, perbankan, asuransi, perhotelan, industri pariwisata, industri kimia, pabrik farmasi, otomotif, industri pakan ternak, industri kimia pertanian, pabrik minyak makan, dan beberapa pabrik lainnya. Juga jasa pembangunan ladang minyak, perkebunan, properti, kontraktor, transportasi laut, udara, dan lainnya. Serta instalasi telekomunikasi dan distribusi peralatan telekomunikasi, televisi, dan perdagangan. Pada tahun 1997 saat krisis moneter, Bank Andromeda milik Bambang Trihatmodjo dilikuidasi berserta 16 bank lain.

Bisnis Bambang yang utama sendiri, dalam konglomerasi Bimantara Citra akhirnya lenyap pasca kejatuhan Orde Baru. Bambang kemudian menjual sahamnya ke Bhakti Investama, dari tahun 2001–2012 sehingga ia kini tidak lagi memegang konglomerasi tersebut. Kini, bisnis Bambang lebih dikenal dibawah bendera PT Asriland, misalnya yang menguasai sebagian saham Tugu Reasuransi Indonesia.[2]

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Selain dengan Halimah, Bambang Trihatmodjo menikah lagi dengan artis penyanyi Mayangsari dan memiliki seorang putri, yaitu Kirania Siti Hartina Trihatmodjo yang lahir 30 Maret 2006 di Rumah Sakit Internasional Bintaro. Pada tanggal 21 Mei 2007 Bambang Trihatmodjo menggugat cerai istri pertamanya, Halimah Agustina, di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Nama Bambang pernah masuk figur yang paling banyak dibicarakan oleh infotainment karena kasus perceraiaan dengan anak Diplomat Halimah Agustia Kamil dan pernikahanya dengan penyanyi asal Purwokerto Mayangsari[3]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Farisi, Baharudin Al (8 Juli 2020). Novianti Setuningsih, ed. "Kisah Cinta Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo Soeharto, Rayakan 20 Tahun Pernikahan". Kompas.com. Diakses tanggal 19 November 2022. 
  2. ^ About Tugure
  3. ^ Aswan, Desi Triana. "TRIBUNWIKI: Berulang Tahun ke-66, Ini Profil dan Perjalanan Karier Bambang Trihatmodjo". Tribun-timur.com. Diakses tanggal 2023-05-31.