Syariat Islam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{Islam}}
{{Islam}}
'''Syariat Islam''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>شريعة إسلامية</font> Kata syara' secara etimologi berarti "jalan-jalan yang bisa di tempuh air", maksudnya adalah jalan yang di lalui manusia untuk menuju allah. '''''Syariat Islamiyyah''''' adalah [[hukum]] atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum, aturan dan panduan peri kehidupan, syariat Islam juga berisi kunci penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat.
'''Syariat Islam''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>شريعة إسلامية</font> Kata syara' secara etimologi berarti "jalan-jalan yang bisa di tempuh air", maksudnya adalah jalan yang di lalui manusia untuk menuju allah. '''''Syariat Islamiyyah''''' adalah [[hukum]] atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum,Ada suami istri sedang berjalan di saat hujan

Suami ,,,,,,umi tidak ada tempat berteduh
Istri ,,,,kita jalan aja bi

Di tengah jalan ada lelaki naik motor lewat ,,

Suami,,,,,umi andai abi punya motor umi tidak akan capek jalan kaki
Istri .....abi ,,,,,umi bahagia jaln kaki sm abi ,,tangn umi bisa abi gandeng ,,
Suami ,,,tersenyum mencolek pipi istrinya

lelaki yg naik motor bergumam ,,bahaginya mereka bisa jaln bareng sedangkn aku sm istriku sering cekcok karna beda pendapt

Dan saat itu ada lelaki naik mobil lewat di depan mereka

Suami berkata ,,,,umi andai abi punya mobil ,,umi tidak akan kepanasen dan kehujanan
Istri ,,,,,abi apa yg kita miliki cukuplah bagi kita ,,,hati umi sudah bhagia abi ,,,
Suami ,,,,,syukron umi ,,,,

Lelaki yg di dalam mobil bergumam ,,,bahagianya mereka ,,,sedangkn aku dan istriku tidak ada waktu untuk selalu bersama ,kami sibuk dengn urusan kerjaan masing masing

Siapakah di antara mereka yg lebih bahagia ???
Jika hati manusia sudah merasa cukup dengn apa yg Allah berikan ,,maka hati itu tidak ada rasa kekurangn

Tapi jika hati merasa belum cukup dengn apa yg Allah berikan ,,sungguh seandainya Allah memberi dunia dan seisinya kpdanya manusia tidak akan pernah puas aturan dan panduan peri kehidupan, syariat Islam juga berisi kunci penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat.


== Sumber Hukum Islam ==
== Sumber Hukum Islam ==

Revisi per 18 September 2017 01.30

Syariat Islam (Arab: شريعة إسلامية Kata syara' secara etimologi berarti "jalan-jalan yang bisa di tempuh air", maksudnya adalah jalan yang di lalui manusia untuk menuju allah. Syariat Islamiyyah adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum,Ada suami istri sedang berjalan di saat hujan

Suami ,,,,,,umi tidak ada tempat berteduh Istri ,,,,kita jalan aja bi

Di tengah jalan ada lelaki naik motor lewat ,,

Suami,,,,,umi andai abi punya motor umi tidak akan capek jalan kaki Istri .....abi ,,,,,umi bahagia jaln kaki sm abi ,,tangn umi bisa abi gandeng ,, Suami ,,,tersenyum mencolek pipi istrinya

lelaki yg naik motor bergumam ,,bahaginya mereka bisa jaln bareng sedangkn aku sm istriku sering cekcok karna beda pendapt

Dan saat itu ada lelaki naik mobil lewat di depan mereka

Suami berkata ,,,,umi andai abi punya mobil ,,umi tidak akan kepanasen dan kehujanan Istri ,,,,,abi apa yg kita miliki cukuplah bagi kita ,,,hati umi sudah bhagia abi ,,, Suami ,,,,,syukron umi ,,,,

Lelaki yg di dalam mobil bergumam ,,,bahagianya mereka ,,,sedangkn aku dan istriku tidak ada waktu untuk selalu bersama ,kami sibuk dengn urusan kerjaan masing masing

Siapakah di antara mereka yg lebih bahagia ??? Jika hati manusia sudah merasa cukup dengn apa yg Allah berikan ,,maka hati itu tidak ada rasa kekurangn

Tapi jika hati merasa belum cukup dengn apa yg Allah berikan ,,sungguh seandainya Allah memberi dunia dan seisinya kpdanya manusia tidak akan pernah puas aturan dan panduan peri kehidupan, syariat Islam juga berisi kunci penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat.

Sumber Hukum Islam

Mahkamah Syariat Negara Bagian Johor di Malaysia.

Al-Quran

Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman.[1] Selain sebagai sumber ajaran Islam, Al Quran disebut juga sebagai sumber pertama atau asas pertama syarak.

Al Qur'an merupakan kitab suci terakhir yang turun dari serangkaian kitab suci lainnya yang pernah diturunkan ke dunia. Dalam upaya memahami isi Al Qur'an dari waktu ke waktu telah berkembang tafsiran tentang isi-isi Al Qur'an namun tidak ada yang saling bertentangan.

Al-Hadis

Hadits terbagi dalam beberapa derajat keasliannya, di antaranya adalah:

  • Sahih
  • Hasan
  • Daif (lemah)
  • Maudu' (palsu)

Hadis yang dijadikan acuan hukum hanya hadis dengan derajat sahih dan hasan, kemudian hadis daif menurut kesepakatan ulama salaf (generasi terdahulu) selama digunakan untuk memacu gairah beramal (fadilah amal) masih diperbolehkan untuk digunakan oleh umat Islam. Adapun hadis dengan derajat maudu dan derajat hadis yang di bawahnya wajib ditinggalkan, namun tetap perlu dipelajari dalam ranah ilmu pengetahuan.

Perbedaan al-Quran dan al-Hadis adalah al-Quran, merupakan kitab suci yang berisikan kebenaran, hukum hukum dan firman Allah, yang kemudian dibukukan menjadi satu bundel, untuk seluruh umat manusia. Sedangkan al-hadis, merupakan kumpulan yang khusus memuat sumber hukum Islam setelah al Quran berisikan aturan pelaksanaan, tata cara ibadah, akhlak, ucapan yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad saw. Walaupun ada beberapa perbedaan ulama ahli fiqih dan ahli hadist dalam memahami makna di dalam kedua sumber hukum tersebut tetapi semua merupakan upaya dalam mencari kebenaran demi kemaslahatan ummat , namun hanya para ulama mazhab (ahli fiqih) dengan derajat keilmuan tinggi dan dipercaya ummat yang bisa memahaminya dan semua ini atas kehendak Allah.

Ijtihad

Ijtihad adalah sebuah usaha para ulama, untuk menetapkan sesuatu putusan hukum Islam, berdasarkan al Quran dan al Hadis. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad wafat sehingga tidak bisa langsung menanyakan pada dia tentang sesuatu hukum maupun perihal peribadatan. Namun, ada pula hal-hal ibadah tidak bisa di ijtihadkan. Beberapa macam ijtihad, antara lain :

  • Ijma', kesepakatan para ulama
  • Qiyas, diumpamakan dengan suatu hal yang mirip dan sudah jelas hukumnya
  • Maslahah Mursalah, untuk kemaslahatan umat
  • 'Urf, kebiasaan

Terkait dengan susunan tertib syariat, al Quran dalam surat Al Ahzab ayat 36 mengajarkan bahwa sekiranya Allah dan Rasul-Nya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam tidak diperkenankan mengambil ketentuan lain. Oleh sebab itu, secara implisit dapat dipahami bahwa jika terdapat suatu perkara yang Allah dan rasul-Nya belum menetapkan ketentuannya, maka umat Islam dapat menentukan sendiri ketetapannya itu. Pemahaman makna ini didukung oleh ayat al Qur'an dalam Surat Al Maidah[2] yang menyatakan bahwa hal-hal yang tidak dijelaskan ketentuannya sudah dimaafkan Allah.

Dengan demikian, perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup beribadahnya kepada Allah itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, yaitu apa yang disebut sebagai perkara yang termasuk dalam kategori Asas Syarak (ibadah Mahdah) dan perkara yang masuk dalam kategori Furuk Syarak (Gairu Mahdah).

  • Asas Syarak (Mahdah)

Yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam al Quran atau al Hadis. Kedudukannya sebagai Pokok Syariat Islam di mana al Qur'an itu asas pertama Syara` dan al Hadis itu asas kedua syarak. Sifatnya, pada dasarnya mengikat umat Islam seluruh dunia di mana pun berada, sejak kerasulan Nabi Muhammad hingga akhir zaman, kecuali dalam keadaan darurat.

Keadaan darurat dalam istilah agama Islam diartikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan umat Islam tidak mentaati Syariat Islam, ialah keadaan yang terpaksa atau dalam keadaan yang membahayakan diri secara lahir dan batin, dan keadaan tersebut tidak diduga sebelumnya atau tidak diinginkan sebelumnya, demikian pula dalam memanfaatkan keadaan tersebut tidak berlebihan. Jika keadaan darurat itu berakhir maka segera kembali kepada ketentuan syariat yang berlaku.

  • Furu' Syara' (Ghoir Mahdhoh)

Yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam al Quran dan al Hadist. Kedudukannya sebagai cabang Syariat Islam. Sifatnya pada dasarnya tidak mengikat seluruh umat Islam di dunia kecuali diterima Ulil Amri setempat menerima sebagai peraturan / perundangan yang berlaku dalam wilayah kekuasaannya. Perkara atau masalah yang masuk dalam furu' syara' ini juga disebut sebagai perkara ijtihadiyah.


Menurut Tahir Azhary, ada tiga sifat hukum islam :

  • bidimensional, artinya mengandung segi kemanusiaan dan segi ketuhanan (ilahi)
  • adil, artinya salam hukum islam keadilan bukan saja merupakan tujuan, tetapi sifat yang melekat sejak kaidah-kaidah salam syariah di tetapkan.
  • individualistik dan kemasyarakatan yang di ikat dengan nilai-nilai transendental yaitu wahyu Allah yang di sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw.


Hukum islam mempunyai 2 sifat.

1. Al-tsabah (stabil)

2. Al-tathawwur

Referensi

  1. ^ "...dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (Saba' 34:28)
  2. ^ "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun." (Al-Māidah 5:101)

Lihat pula